Hasrat Wanita Bayaran

Kalimat Tuan Brandon



Kalimat Tuan Brandon

0Malam itu, Edwards melihat bagaimana senyum ibu dan ayahnya yang tercetak dengan sempurna. sedang bermain bersama kedua cucunya, Edwards memilih untuk membiarkan saja Kebahagiaan mereka berlangsung setiap saat. Edwards hanya ingin sendirian dan Merasakan angin malam dengan pemandangan indah.     
0

Dia bukan tidak mau berkumpul, dia hanya sedang menenangkan hatinya dari beberapa hal yang menurutnya sedikit tidak masuk akal. Ya.. tentu saja tidak masuk akal, siapa yang akan tetap baik-baik saja saat melihat orang yang sudah kita anggap meninggal dunia, mendadak hidup kembali.     

Begitupula dengan Edwards, dia hanya mau menenangkan hatinya sebentar saja. Ya.. sebentar saja tanpa ada satupun orang yang melihatnya seperti ini. dia mulai menuangkan wine kedalam gelasnya, meminum dengan perlahan-lahan isi wine yang terasa hambar di lidah.     

Ahhhh.. Edwards tau, terlalu banyak Pikiran seperti ini bisa membuatnya jadi bingung dan beberapa organ tubuhnya mati rasa.     

Edwards menutup matanya sebentar, mendengarkan deburan ombak dan angin malam yang seperti melodi indah, baginya ini adalah hal yang paling menyenangkan. Dia bisa mengingat lagi banyak momen tentang Choon-hee, istrinya itu mempunyai aroma laut yang menenangkan, saat mengingat laut maka Edwards akan mengingat Choon-hee. Itu kenapa sampai hari ini dia tidak benar-benar bisa melupakan istrinya. kenapa!? karena laut adalah tempat tinggalnya saat ini, jadi dia tidak benar-benar bisa melupakan Aroma tersebut.     

"Edwards? kau tidak mengobrol lebih lama dengan ibumu?." Sebuah tepukan di Pundaknya dan suara seorang lelaki membuatnya Menengok dengan cepat. Edwards dapat melihat ayahnya yang juga sudah menuang Wine ke dalam gelas yang dia bawa sendiri.     

"Aku hanya sedang menikmati semua mimpi indah ini, Dad. Terkadang rasanya seperti berada di persimpangan jalan. Mommy yang sudah lama tiada, kini ada di depan mataku dan sedang berlarian bersama anak-anakku. apakah ini mimpi yang benar-benar nyata? apakah aku sedang tertidur panjang? atau aku sedang kritis? entahlah.." Kata Edwards dengan sangat jujur, Brandon yang mendengar hal itu hanya menganggukkan kepalanya paham.     

"Awalnya, Daddy juga merasa ini adalah mimpi. Bagaimana tidak? tubuh ibumu yang selama ini hanya terbaring dalam Kubah kaca dan di pasang beberapa alat. Aku mengira ibumu tidak akan pernah bangun hingga Daddy meninggal dunia nantinya, tapi ternyata Tuhan membantu semuanya. Ibumu hidup kembali, tanpa kekurangan satu apapun. Ingatan dan tubuhnya sempurna. Ibumu kembali.." Brandon berkata sambil meneteskan air matanya yang sudah dia tahan beberapa hari ini. dia merasa senang, Karena pada akhirnya dia bisa merasakan kembali keutuhan rumah tangga.     

"Mommy tau apa yang terjadi selama ini? tentang kenapa dia bisa meninggal dunia sebelumnya dan tentang apa yang Daddy lakukan?." Tanya Edwards, dia menatap lekat wajah ayahnya yang sedang menghapuskan setetes air mata.     

"Ibumu tau semuanya, aku memberitahukan tanpa ada yang aku tutupi sama sekali. satupun, tidak aku tutupi.. Aku hanya ingin kehidupan sekarang berjalan tanpa ada masalah dan kebohongan lagi, aku juga ingin menebus semua dosa-dosaku yang telah mengkhianati cintanya selama ini. Aku kemari juga mau meminta maaf padamu Edwards." Mendengar ucapan ayahnya, Edwards sedikit bingung. apa yang Ayahnya katakan? permintaan maaf seperti apa? kenapa harus minta maaf segala?     

"Tentang apa? apakah Daddy melakukan kesalahan lagi? menjual salah satu perusahaan? atau Daddy punya banyak hutang karena harus menghidupkan Mommy kembali? Jangan khawatirkan itu Daddy, aku tidak memikirkan tentang uang dan kekuasaan lagi saat ini." Edwards menyesap Wine di gelasnya, lalu kembali menatap langit Di atas sana.     

"Kau tau tidak, tentang otak manusia yang tetap aktif walaupun sudah di nyatakan meninggal dunia?." Satu pertanyaan Brandon, membuat Edwards mengangguk. dia tau soal itu, beberapa peneliti memang mengatakan bahwa pengurangan oksigen atau oksigen dan glukosa selama serangan jantung, akan merangsang aktivitas otak yang merupakan karakteristik proses sadar. Studi menunjukkan bahwa ketika jantung kita berhenti, otak kita akan tetap berfungsi untuk beberapa waktu setelahnya. Pada dasarnya, hal ini meninggalkan kita terperangkap di tubuh kita sendiri.     

"Ada apa dengan pertanyaan itu Daddy?." Tanya Edwards tanpa mau berbasa-basi lagi.     

"Kau harus tau beberapa hal, saat detak jantung berhenti yang harus di lakukan adalah memasukan tubuh manusia tersebut kedalam kolam berisi es batu dan membiarkan darah membeku, setelah itu di sekitar dada dan detak nadi diberi kejut jantung atau Defibrilator yang merupakan stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan tinggi. Eksternal Defibrillator Otomatis (Automatic External Defibrillator) dapat digunakan dengan cara diimplan atau ditanam dalam tubuh ataupun dapat juga digunakan sebagai alat eksternal biasa. alat kejut jantung ini bisa dibuat untuk membangunkan jantung seseorang yang sudah berhenti, detak jantung orang itu kembali berdetak walaupun terdengar pelan. Setelahnya kita bisa melakukan proses hibernasi kepada Tubuhnya, lalu memasukan ke dalam tabung khusus untuk hibernasi. Dalam proses itu, kita bisa membangkitkan seseorang yang telah meninggal dunia. Proses hibernasi ini bisa memperlambat kerusakan organ tubuh saat jantung sempat berhenti sebelumnya." Ujar Brandon panjang lebar.     

"Lalu? apa masalahnya hal itu dengan diriku?." Edwards masih belum paham kenapa ayahnya menceritakan hal-hal seperti itu.     

"Kau masih belum paham dengan apa yang aku bicarakan?." Tanya Brandon hati-hati.     

"Tidak, aku tidak paham apa-apa." Ujar Edwards, yang memang tidak pernah mau berpikir keras lagi.     

"Aku mengambil Jazad Choon-Hee sebagai percobaan itu." Beberapa kalimat yang Brandon ucapkan, mampu membuat Edwards menengok dengan cepat.     

"Dad?." Tanya Edwards yang masih memproses apa yang sedang di katakan ayahnya.     

"Choon-Hee bisa hidup kembali, jika kau percaya." Kelanjutan dari kata-kata itu sekarang membuat gelas yang ada di tangan Edwards terjatuh begitu saja di atas lantai. tangannya bergetar dan bibirnya memucat.     

"Dad?." dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya bisa menatap mata ayahnya yang saat ini Seperti memberikan harapan.     

"Ikut kami ke mansion Keluarga Douglas. Di ruangan bawah tanah sudah tersedia laboratorium paling canggih yang ada di dunia ini, dokter-dokter spesialis yang bekerja siang malam hanya untuk membangunkan Choon-hee dari tidur panjangnya. maafkan Daddy, karena tidak mengatakan ini padamu sejak awal. Daddy Katakan sekarang karena Baru saja aku mendengar kabar baik. Kata salah satu dokter spesialis jantung, detak jantung Choon-hee sudah kembali berdetak dan dia bernafas dengan baik. Sistem otak dan syaraf tubuhnya juga sudah bekerja dengan sempurna.     

Dia dalam masa koma, tapi cepat atau lambat dia akan terbangun lagi.. Choon-hee akan bangun lagi, Seperti Mommy saat ini. Maaf, karena tanpa persetujuan darimu. Daddy melakukan hal bodoh." Brandon menepuk pelan pundak anaknya, Edwards sudah terjatuh di atas kursi yang tidak jauh dari tempatnya.     

Ya.. dia sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja saat mendengar ucapan dari Ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.