Hasrat Wanita Bayaran

Kalung



Kalung

0Keesokan paginya, Qabel terbangun karena sinar mentari yang masuk ke sela-sela tenda. dia Langsung membuka mata dan terbangun dengan cepat, apalagi saat dia mendengar suara helikopter. Dan saat dia melihat ke sekeliling tenda, tidak ada Lily dan Queen.     
0

Qabel Keluar, melihat helikopter di atasnya sudah terbang meninggalkan pesisir pantai. Matanya melihat bahwa Lily sudah pergi tanpa berpamitan sama sekali.     

"Daddy? Lily pergi?." Tanya Qabel dengan suara pelan, Edwards yang mendengar pertanyaan anaknya hanya menaikan sebelah alis bingung.     

"Ya..kenapa? dia memang harus pulang." Kata Edward lagi, yang Belum mengerti dengan Pertanyaan Qabel ke arah mana.     

"Kenapa aku tidak di bangunkan? bukankah seharusnya Lily berpamitan padaku?." Tanya Qabel lagi.     

"Kenapa harus? memangnya kalian dekat sekali?." Masih dengan Pertanyaan bingung, Qabel hanya mendesah pelan dan dia memilih berjalan pergi meninggalkan Ayahnya.     

Langkah kakinya masuk ke dalam rumah di ikuti oleh Queen, wanita itu tau bahwa kakaknya sedang sedih. Sebagai pasangan kembar, memang lebih mudah merasakan perasaan satu sama lain.     

Anak kembar merasakan koneksi luar biasa, mereka memungkinkan menyelesaikan kalimat satu sama lain dan tahu apa yang mereka pikirkan dan butuhkan bahkan sebelum diungkapkan. Namun, sangat tidak benar jika menduga bahwa ikatan batin ini terjadi akibat faktor biologis saja. Nyatanya, hubungan psikologis adalah faktor lain yang juga membuatnya semakin kuat, selayaknya kita dengan pasangan atau sahabat dekat.     

Itu kenapa Queen langsung tau Bahwa kakaknya sedih karena Lily pergi begitu saja.     

"Kakak? kakak marah dengan Daddy atau Lily?." Tanya Queen, saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.     

"Kakak tidak marah, hanya saja. Kenapa kalian tidak membangunkan aku?." Tanya Qabel, tanpa memandang wajah adiknya. dia memilih naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar     

Queen masih setia mengikuti Kakaknya, dia tau kakaknya menyukai Queen Sebagai seorang adik. dan Queen paham Bahwa kakaknya juga mau Lily berpamitan dengannya secara langsung, tidak pergi begitu saja. Tapi bukankah Lily masih sangat kecil, jadi dia tidak paham apa yang di inginkan Qabel. Itu yang Queen pikirkan saat ini.     

"Kakak, Tadi Daddy berkata Bahwa kakak baru saja tidur dan masih mengantuk. sedangkan Tante Violet dan Paman Daniel harus berangkat buru-buru, itu kenapa dia langsung membangunkan Lily dan membawa gadis itu pergi. aku saja baru kebangun saat Lily di bangunkan, kau tau kenapa aku tidak membangunkan dirimu lebih dulu?." Queen memegang tangan kakaknya, membuat Qabel yang masih marah langsung Menengok dan melihat ke arah Queen.     

"Kenapa? kau tidak suka ya aku dekat-dekat Lily?." Tanya Qabel dengan suara pelan.     

"Bukan begitu, hanya saja. Aku sibuk berlari ke rumah dan ke kamar ini, aku mengambil satu botol parfum milik kakak dan juga kaus hitam yang sangat kakak sukai, kaus dan parfum itu aku berikan pada Lily. untung saja aku ini pelari yang sangat cepat, aku berhasil memberikan pada Lily sebelum helikopter lepas landas. dan kakak tau tidak, apa yang Lily berikan pada kakak?." Ucapan Queen membuat Qabel Langsung Tersenyum dan menatap adiknya dengan penuh banyak harapan.     

"Apa? apa yang Lily berikan?." Tanya Qabel dengan sangat bersemangat.     

"Ini.. ini kalung miliknya, kata Lily. kembalikan ini saat kalian bertemu." Queen memberikan kalung itu pada Qabel, dan lelaki yang masih berumur sepuluh tahun itu langsung tersenyum senang. dia seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah mewah dan indah.     

Senyumnya benar-benar sangat lebar, sepertinya Qabel benar-benar merasa bahagia dengan apa yang dia dapatkan dari Lily. Mungkin sebagian hatinya sudah menetap pada Lily. apakah ini bisa di sebut cinta pertama? Sebab Saat ini Qabel sudah duduk di atas tempat tidurnya dan memandangi kalung di depan matanya dengan sangat lekat. benar-benar lekat dan sepertinya dia tidak mau berpisah dari kalung tersebut.     

"Cantik sekali, Seperti Lily. seperti namanya yang indah dan cantik." Kata Qabel tanpa sadar.     

salah satu tumbuhan yang disukai banyak orang karena kecantikan dan keanggunannya. Selain memancarkan keindahan, bunga lily pun juga memiliki aroma harum yang menyerbak. Bunga lily mempunyai berbagai warna yang membuatnya semakin cantik jika dijadikan satu. Warna putih pada umumnya memiliki arti suci dan bersih, seperti itu jugalah makna yang terkandung dalam bunga lily putih. Dengan kata lain, bunga lily putih mengandung makna kesucian, kemurnian, ketulusan, kemuliaan, kehidupan baru, dan persahabatan. Salah satu jenis bunga lily berwarna putih ialah Casablanca Lily yang terkenal anggun dan menawan.     

"Lily.." Kata Qabel sekali lagi.     

"Kau jatuh cinta?." Tanpa Sadar Queen bertanya sambil melihat wajah kakaknya yang sudah memerah.     

"Apa? jatuh cinta? tidak! aku hanya suka saja dengan apa yang Lily berikan. Lagipula, kenapa aku jatuh cinta? kata Daddy kita tidak boleh jatuh cinta, kita masih kecil. Tidak pantas bermain cinta-cintaan. Kau ini jangan mengada-ada." Kata Qabel Berusaha mengelak apa yang di bicarakan oleh Queen.     

"Jangan berbohong padaku kak, aku tau sejak semalam kau memperhatikan Wajah Lily saat tertidur. kau mencium keningnya berkali-kali, ish! kau memang nakal. kau masih kecil sudah jatuh cinta." Ujar Queen lagi, dia sengaja menggoda kakaknya itu.     

"Jangan mengada-ada, aku tidak sedang jatuh cinta. sudah sana.. Kau membuatku kepanasan." Kata Qabel dengan sedikit kesal.     

"Kepanasan apa? Pendingin ruangan ini menyala, bilang saja jika kau malu.. hahahahaha.. aku akan bilang Daddy!." Queen baru saja mau bangun dari tempat duduknya dan mengatakan semuanya pada Edwards. Tapi Qabel lebih dulu menahan lengan queen dan membuat wanita itu langsung menghentikan gerakan kakinya.     

"jangan mengadukan semuanya pada Daddy, nanti Daddy marah pada kita. Kakak tidak punya perasaan apa-apa pada Lily, hanya sebagai seorang kakak yang menyayangi adiknya. jadi jangan membuat semuanya jadi rumit QUEEN. Oke?." Tanya Qabel dengan penuh harap.     

Queen akhirnya mengangguk paham dan mulai menatap mata Qabel dengan lekat. "Maafkan aku, aku jadi membuatmu sedih." Kata Queen lagi.     

"Jangan meminta maaf, sudahlah.. kau mandi lebih dulu, kita ada Les piano hari ini. Jangan sampai terlambat, kakak akan mandi setelah dirimu. sana mandi." Qabel mencium kening adiknya, Queen hanya mengangguk saja dan memilih berjalan ke arah kamar mandi. meninggalkan Qabel yang saat ini masih menatap kalung pemberian Lily dengan sangat lekat.     

"Cantik, kita akan bertemu lagi." Kata Qabel dengan senyum manis dan memeluk kalung itu sambil menutup mata. Perasaan itu memang nyata Qabel rasakan.. Tapi dia memilih untuk tidak mengatakan apapun pada siapapun. biarkan perasaan itu dia simpan sendiri.     

Qabel membuka matanya dan melihat sinar mentari di atas sana, suatu hari Nanti. Qabel akan bertemu dengan Lily lagi.. Ya.. suatu hari Nanti     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.