Hasrat Wanita Bayaran

Minta saja Pada Tuhan



Minta saja Pada Tuhan

0***     
0

semua yang di tulis disini hanya sebuah ide penulis, dan tidak berniat menjatuhkan satu agama apapun atau menghina agama Apapun. hanya sebagai pembelajaran bagi kita sebagai umat manusia. Terimakasih..     

****     

Qabel menghampiri Edwards yang baru saja masuk ke dalam rumah kecil mereka, yang lainnnya memang sudah memilih pergi ke hotel. Kata Mereka jika memang Edwards memperbolehkan Qabel, Queen dan Lily menginap Bersama. Maka mereka akan kembali lagi nanti sore membawa Lily.     

"Daddy, kau sudah pulang? kau mau minum? aku buatkan Teh hangat ya." Qabel memeluk ayahnya sebentar, lalu mencium pipi lelaki yang selalu mendampinginya selama ini.     

Edwards yang mendapatkan perlakukan manis tentu saja bingung ada apa dengan anaknya hari ini?     

"Ada apa? kau mau sesuatu? apakah kau mau mainan baru? Tempat les baru? atau apa? kau Jika sudah baik seperti ini pasti ada maunya." Edwards memilih duduk di bangku ruang keluarga. melihat Queen yang sudah datang membawakan buah-buahan.     

"Daddy, bolehkah Lily menginap disini?." Di bandingkan dengan kakaknya yang terlalu banyak basa-basi, Queen lebih memilih untuk mengatakan semuanya langsung. dengan menatap mata Ayahnya dengan lekat dan benar-benar tanpa berkedip. Queen tau, kelemahan ayahnya adalah di mata Queen. Karena mata itu sangat mirip dengan mata Choon-Hee.     

"Kalian mau apa sampai ada acara menginap segala?.apakah ada sesuatu?." Tanya Edwards pelan, dia mengambil buah yang di bawakan anak perempuannya dan mengunyah dengan perlahan.     

"Tidak ada acara apa-apa, Daddy.. Kami hanya merindukan keramaian saja. Boleh tidak? kalau tidak boleh menginap di dalam rumah ini, bagaimana jika membuat tenda di depan pantai sana? tapi di jaga oleh pengawal, kami hanya ingin bersenang-senang saja. Sudah lama rasanya kami tidak bersenang-senang Daddy. Bagaimana? Daddy setuju?." Queen terlihat memaksa, matanya yang menggemaskan itu membuat Edwards mau tidak mau Mengangguk.     

"Kalian boleh membuat tenda di depan rumah, jangan terlalu dekat pantai. Nanti Daddy katakan pada pengawal untuk menjaga kalian, ada lagi yang mau Kalian katakan?." Tanya Edwards dengan penuh perhatian.     

"Ada." Kata Qabel, dia menatap ayahnya dan tersenyum.     

"Apa itu?." Edwards mengelus pelan kepala anaknya, melihat Qabel dan Queen yang sudah saling bertatapan satu sama lain.     

"Ini.." Kata Qabel, memberikan sebuah cincin berlian yang membuat Edwards langsung terdiam.     

(Cincin Berlian Berbentuk Asscher. Disebut Asscher karena awalnya model ini dibentuk oleh seorang ahli potong berlian dari Belanda, yaitu Joseph Asscher. Keunikan dari model ini adalah pada sudutnya, yang memberi kesan klasik pada berlian. Potongannya yang antik, tidak menonjolkan kesan mewah.)     

Edwards masih ingat ucapan seorang desainer cincin yang waktu itu Memilihkan cincin untuk di pakai Choon-hee dalam pernikahan mereka.     

"kau dapatkan ini darimana?." Tanya Edwards, karena selama ini dia tidak tau dan tidak mengingat tentang cincin pernikahan istrinya itu.     

"Tante Lita, dia berkata bahwa saat ini adalah hari pernikahan Mommy dan Daddy. dia berikan ini agar kita bertiga bisa mengingat betapa cantiknya Mommy dalam pernikahan waktu itu, ini.. Foto Mommy dan Daddy saat pernikahan. Mommy cantik sekali, aku tau kenapa Daddy begitu mencintainya hingga hari ini. karena tidak ada wanita secantik Mommy saat hari pernikahan. Dad? Selamat hari pernikahan ya, terimakasih sudah mau menikah dengan Mommy dan menghadirkan kami ke dunia ini." Qabel terlihat mau menangis, tapi dia tahan. dia memeluk ayahnya dengan erat.     

Queen yang melihat ayah dan kakaknya berpelukan, hanya bisa duduk sambil memegang cincin berlian yang di pegang ayahnya. "Cantik sekali, Daddy? aku mau ini." ujar Queen.     

"Tentu, kau mau? nanti kita bisa membuatnya yang sama persis seperti ini, tentunya sesuai ukuran jari Manismu." Kata Edwards, setelah melepaskan pelukan dari Qabel.     

"Terimakasih ya, kalian membuat Daddy jadi lebih terasa hidup." Edwards Mengelus satu persatu kepala anaknya, lalu dia memeluk lagi kedua anaknya secara bersamaan.     

"Daddy.. Tante Lita berkata padaku, bahwa suatu hari nanti kita bisa berkumpul bersama-sama lagi. aku, Mommy, Daddy, Queen.. dan adik-adik baru, apakah benar?." Tanya Qabel yang memang tidak terlalu paham dengan ucapan Lita.     

"Tentu, saat kita di panggil oleh Tuhan nanti. Kita akan berkumpul di surga, dimana Mommy dan Nenek kalian sudah menunggu kita. disana, kita akan berkumpul dan bersama-sama." Edwards menjelaskan dengan pelan, dia membiarkan anak-anaknya duduk dengan tenang di sampingnya dan memandang mata Edwards dengan lekat.     

"Memangnya ada kehidupan lain di surga?." Queen terlihat begitu penasaran dengan apa yang Ayahnya katakan.     

"Katanya ada.. Ada kehidupan lain." Ujar Edwards dengan pelan, dia menghela nafasnya sebentar lalu tersenyum lagi.     

"Kenapa Katanya Dad? memangnya Daddy tidak paham benar?." Qabel sedikit bingung dengan jawaban ayahnya.     

"Teman Daddy, beberapa kali sering berkata. Bahwa sebuah keluarga yang percaya akan tuhan, akan disatukan kembali di akhirat kelak.     

Katanya begini..Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. ath-Thur [52]: 21).     

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa seorang mukmin yang saleh kemudian keimanan dan kesalehannya itu diikuti pula oleh anak cucu, maka Allah akan mengumpulkan mereka pada suatu tempat di surga dan Allah akan mencukupkan pahala dan kenikmatan pada anak cucu mereka.     

Kenikmatan yang didapat anak cucu sebagaimana pahala dan kenikmatan yang diberikan kepada orang tua mereka, dan Allah tidak akan menguranginya sedikitpun. Ayat ini memberikan kemungkinan bahwa suatu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak beserta cucu dan buyut dapat berkumpul hidup dalam surga nanti, asal semuanya beriman dan beramal saleh.     

Sebenarnya Daddy tidak mengerti dengan kata Beriman dan beramal saleh, Daddy hanya mendengar cerita saja tentang apa yang di katakan oleh Teman Daddy itu. Tapi apapun itu, kita harus percaya satu hal.. Tuhan itu ada, Tuhan itu selalu ada dan mengabulkan permohonan kita. Di dunia ini ada banyak macam agama, dan agama-agama itu percaya keberadaan Tuhan. hal yang Daddy sebutkan tadi, adalah satu satu ayat dari kitab suci umat muslim. Mereka adalah orang-orang yang begitu percaya akan keberadaan Tuhan mereka. Jadi, jika kau mengalami hal yang buruk. Kau kesusahan, kau sedih, dan kau bingung. Berdoa saja pada Tuhan, minta dengan hati yang tulus. Maka Tuhan akan kabulkan doa-doa kita." Edwards mencoba untuk menjelaskan hal yang sederhana pada kedua anak-anaknya.     

Edwards memang belum mengajarkan anak-anaknya tentang agama dan semua hal tentang Keberadaan Tuhan, Sebab Edwards tidak mau terlalu mengekang anak-anaknya, mereka berhak memilih agama apapun. semua agama mengajarkan hal-hal baik, dan Edwards percaya itu.     

"Jika Tuhan bisa mengabulkan semua permohonan kita. kenapa Dia mengambil Mommy? apakah saat dia ambil Mommy dulu, Daddy tidak berdoa? Apakah jika aku berdoa sekarang, Mommy akan Di kembalikan?." Queen menatap ayahnya, Edwards Langsung tersenyum kecil.     

Inilah kenapa Edwards jarang sekali membahas tentang keberadaan Tuhan, karena memang Edwards juga tidak paham benar. Tapi setidaknya selama ini dia belajar sedikit-sedikit tentang keberadaan Tuhan dan Agama. Walaupun masih dari kata sempurna, tapi mungkin pembelajaran ini bisa membuat anak-anaknya sedikit paham.     

"Begini Nak, Ketika Tuhan mengambil sesuatu indah dari genggaman kita, bukan berarti Dia sedang menghukum kita atau tidak sayang dengan kita, atau mungkin tidak mendengar doa-doa kita. Tuhan hanya ingin membuka tanganmu untuk menerima sesuatu yang lebih indah. Tuhan ambil Mommy, Karena Tuhan tau. Mommy adalah orang yang sangat baik, Tuhan lebih sayang Mommy daripada kita. itu kenapa sangking Tuhan sayangnya, dia mau menyelamatkan Mommy dari semua rasa sakit. Kalian tau kan? sebelum Mommy meninggal dunia, dia sakit parah. setiap hari selama dengan Daddy, dia selalu merasakan sakit dan menahan sakit itu. Tuhan kasihan, Tuhan tidak mau Mommy merasakan sakit itu lebih lama. Itu kenapa Tuhan mengangkat sakitnya dan membuatnya pergi ke surga, tempat yang lebih indah.     

Jangan pernah berburuk sangka kepada tuhan yang mungkin memang membuat membuat kita terluka dan kecewa. Tetapi berbaik sangkalah kepadanya agar kita mampu menerima apapun yang terjadi pada kita selama ini. Mungkin memang benar, awalnya Daddy sedih. Daddy terluka, Daddy bertanya-tanya, kenapa? Kata kenapa itu selalu menghantui Pikiran. Tapi setelah tahun berjalan dan dunia terlihat lebih baik, saat itu Daddy sadar. Tuhan ambil Mommy, melepaskan rasa sakit itu. dan Tuhan berikan hal lain yang lebih indah, kalian berdua.. Kalian berdua anak-anak Daddy. di berikan Tuhan sebagai pengganti Mommy. kalian paham?." Tanya Edwards dengan senyum yang tidak luntur sama sekali.     

"Jadi? bisa saja Tuhan juga ambil Daddy? jika Daddy terlalu baik dan di sayang Tuhan?." Queen dengan Mata polosnya sudah mau menangis.     

"Bisa jadi Tuhan ambil Daddy, jika disana Mommy sudah kesepian. Tapi Daddy yakin, Tidak sekarang. Karena Tuhan lebih tau bahwa saat ini Anak-anak Daddy lebih membutuhkan keberadaan Daddy, di bandingkan Mommy yang mungkin saja saat ini sedang berbahagia bersama Tuhan. Jangan takut akan kematian dan kehilangan Nak, karena kedua hal itu adalah hal yang memang akan kita Rasakan. kehilangan itu seperti kata yang selalu melekat disaat kita bersama, jadi jangan takut. Ingat satu hal.. Saat Tuhan ambil satu hal yang kita sayangi, maka Tuhan akan berikan banyak hal Yang akan membuat kita Bahagia dan menyayangi kita. hanya perlu ingat itu saja, maka kau akan baik-baik saja dalam menjalani kehidupan ini." Edwards mencium kening puterinya yang sudah mengangguk paham.     

"Tuhan baik sekali, Tuhan tau apa yang kita butuhkan. Aku akan mulai berdoa dan meminta banyak hal." Queen berucap dengan cepat, Edwards hanya mengangguk saja.     

"Jadi Qabel juga boleh minta pada Tuhan?." sekarang Qabel bertanya dengan mata yang berbinar senang.     

"Minta saja Pada Tuhan, Apapun yang kalian inginkan. Kalian bisa memintanya, Tuhan baik." Qabel dan Queen langsung mengangguk paham, mereka langsung memejamkan matanya dan suasana mendadak hening.     

Edwards sedikit bingung, apa yang anak-anaknya lakukan, tapi Edwards Tidak mau mengucapkan apapun. dia hanya diam saja menunggu anak-anaknya selesai memejamkan mata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.