Hasrat Wanita Bayaran

Surat kecil dari istriku..



Surat kecil dari istriku..

0Surat itu di buka oleh Edwards, surat yang selalu berisi banyak cinta istrinya. Surat yang berisi rasa perhatian dan kasih sayang, Edwards ingin menangis melihat bagaimana terkadang surat-surat yang tertulis itu berisi tetesan darah dari hidung istrinya. Dia tertatih-tatih menulis surat yang mau dia berikan pada suaminya.     
0

Edwards menutup matanya sebentar, dia duduk di sebuah bangku kecil dekat pohon yang rindang. Matanya terbuka lagi dan dia Menghela nafas perlahan. di buka dengan hati-hati surat yang memang sudah cukup kusam. warnanya tidak putih lagi, lebih tepatnya menguning dan berbau khas surat lama.     

***     

Suamiku...     

apa kabar? setahun sudah berlalu lagi ya, aku tidak menyangka kau masih membuka surat ini dan masih mau mencintai diriku. Sebenarnya, aku berharap kau menemukan wanita lain. kenapa? karena aku mau kau ada yang menemani di masa tua, aku mau kau dan anak-anak kita bisa melihat dunia baru bersama wanita yang bisa menjaga kalian..     

Suamiku...     

maafkan aku ya, Karena belum cukup mampu memberikan cinta dan perhatian padamu. Aku tau, aku tau Bahwa dunia yang pernah kita jalani adalah dunia yang indah. Tapi aku tau, ada banyak dunia indah lainnya di depanmu saat ini.     

suamiku..     

hidupmu sudah sangat menderita selama sepuluh tahun ini, jangan terlalu lama menangisi diriku. Walaupun aku tau, tangisan yang kau keluarkan adalah bentuk cinta padaku. Tapi aku juga tidak mau melihatmu yang terus menerus menangis sepanjang hari.     

Suamiku..     

Disini aku menatap kalian dengan senyuman, aku bahagia di dunia lain. Jadi aku harap kau bahagia juga, maukah kau bahagia juga? Aku harap kau mau melakukan hal itu...     

Suamiku..     

Kau lihat Lecy? dia sepertinya wanita yang baik, dia juga sepertinya sangat pengertian dan punya sifat yang bisa mengurus kau dan anak-anak kita. Maukah kau menjalani hubungan baru dengannya? aku rasa dia akan menyayangi kau dan anak-anak kita dengan baik, apakah kau setuju dengan apa yang aku sarankan? Jika kau tidak setuju, atau kau punya wanita lain yang lebih pantas. aku rasa, aku akan setuju. Kau yang menjalani hidupmu, jadi aku akan selalu mendukung apapun keputusanmu.     

Suamiku..     

Jika ada Satu kehidupan lagi, aku mau menjadi istrimu sekali lagi. Kau juga mau menjadi suamiku lagi bukan? Hahahahah.. Ya.. aku rasa kau akan tetap mau, melihat bagaimana wajahmu yang sekarang pasti sedang tersenyum sambil menangis. Aku tau kau mencintai diriku dengan sangat, aku juga begitu...     

Suamiku..     

hari tepat ulang tahun pernikahan kita, maukah kau memberikan aku hadiah? Satu ciuman di batu nisan milikku dan bawakan aku bunga mawar putih, aku mau 17 tangkai. Aku mau yang masih segar dan harum. Aku yakin kau akan langsung membawakan untuk diriku..     

Suamiku..     

bukalah hadiah dariku, kotak yang di bawa oleh surat ini adalah hadiah pernikahan kita dariku. ayo.. buka lebih dulu, baru baca surat dariku lagi..     

***     

Edwards membuka hadiah yang di berikan oleh Choon-Hee, dia menghapus sebentar air matanya. Lalu dia melihat isi di dalam kotak tersebut.     

Jam tangan, berwarna hitam dan di dalam jam itu terdapat ukiran cantik bunga maple. Saat Edwards mengambil jam itu dan melihat setiap sisinya, dia dapat melihat ada ukiran nama Edwards dan Choon-hee.     

ukiran nama itu sangat cantik, Edwards langsung tersenyum dan memakai jam itu di lengan kirinya. Sangat pas dan cocok..     

***     

Kau sudah baca?     

suamiku...     

kau suka dengan apa yang aku berikan, kau pasti sangat tampan memakainya. aku tau, karena aku sangat hapal apa yang pantas kau pakai dan tidak.     

Ahhh.. aku benar-benar mencintai dirimu, ingin sekali memeluk dirimu dan merasakan aroma tubuhmu lagi. aku menyukai semua hal yang kau berikan padaku, oh ya.. aku mau tanya, bagaimana keadaan ayahku? apakah dia sudah sembuh? katakan juga padanya, jangan terlalu memikirkan ibu. Ibu sudah sangat bahagia bersama dengan diriku disini.     

Kami bersama-sama melihat kalian dibawah sana, kami bahagia dan kalian juga harus bahagia. katakan padanya untuk berjanji, ingat bahwa aku meninggalkan dua cucu yang harus dia jaga juga. Jaga terlalu lama melamun, kalian harus jalani hidup dengan lebih baik.     

Aku mencintaimu Edwards, Ayah.. Anak-anakku yang aku tidak tau siapa namanya saat ini. hehehehe...     

oh ya Edwards, katakan juga pada anak-anak kita Bahwa ibunya sangat merindukan mereka, bawa mereka sesekali ke kuburan milikku dan berikan beberapa batang mawar putih, mereka pasti sangat cantik dan tampan.     

Suamiku...     

aku rasa, ini adalah kata-kata terakhir yang akan kau dengar dariku. aku tidak akan pernah mengusik lagi kehidupanmu yang indah, aku mau kau dan anak-anak kita menjalani hidup lebih baik dan menatap masa depan dengan semua cinta dan kasih sayang.     

Suamiku...     

Aku mencintaimu, berulang kali akan aku katakan bahwa aku mencintaimu. aku tidak akan pernah melepaskan cinta ini, aku janji.. Jika ada masa kita bersama-sama lagi, aku akan memeluk dirimu dengan sangat erat! dan tidak akan aku lepaskan.     

Suamiku..     

Tolong, jangan menangis lagi.     

aku tau kau sudah sangat kuat sekarang, jadi tersenyumlah dan lihat matahari di depanmu saat ini. aku ada disana, tersenyum juga menatap matamu yang indah.     

Suamiku..     

sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, aku akhiri semua perjalanan cinta kita. aku harap kau akan menemukan pendamping baru.     

Suamiku..     

Berbahagialah..     

****     

Surat cinta yang Edwards baca sudah berakhir, begitupula dengan kehidupan dia dan istrinya. Yang memang sudah berakhir sepuluh tahun yang lalu, Edwards Menghela nafasnya sebentar. Dia menatap matahari yang sedang bersinar terang.     

"Bagaimana kau tau bahwa matahari saat ini sedang bersinar terang? padahal kau menulis surat ini sepuluh tahun yang lalu, bagaimana kau tau bahwa aku menangis sambil membaca surat darimu? bagaimana kau tau aku belum melupakan dirimu? bagaimana kau tau Bahwa.. bahwa aku masih memikirkan dirimu? kau terlalu banyak tau tentang diriku. bahkan kau paham bagaimana hatiku sepuluh tahun mendatang, kau memang hebat. Kau mampu menebak-nebak, karena kau miliki seluruh hidupku." Edwards Menghela nafasnya lagi, dia menutup kertas itu dan memilih untuk membiarkan saja angin siang itu menerpa wajahnya.     

Dia kemudian bangun dari tempat duduknya, lalu memilih pergi ke toko bunga untuk membawakan hadiah untuk istrinya. Edwards harus memenuhi apa saja yang istrinya inginkan, walaupun dia tau. dia tau bahwa saat ini mungkin istrinya tidak lagi merasakan semua pemberian dari Edwards.     

Edwards berjalan ke arah mobilnya, menutup pintu mobil lalu mulai mengendari keluar dari rumah kecil miliknya. Edwards akan menghabiskan hari-harinya di depan kuburan Istrinya dan merasakan semua kehangatan itu, ya.. sebatas kehangatan dari sinar mentari saja, bukan pelukan dari istrinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.