Hasrat Wanita Bayaran

Nyanyian darimu



Nyanyian darimu

0Masih tentang kebersamaan, aku menggandeng tangan Edwards dengan begitu erat. Kami baru saja selesai melakukan pemeriksaan, dan sekarang kami sedang berjalan-jalan di sekitar taman.     
0

Melihat bagaimana langit siang itu terasa begitu menawan dan menarik dipandang, kami memilih duduk di bangku untuk menuntaskan rasa lelah dari langkah yang cukup panjang sejak tadi.     

Edwards menengok ke arahku, dia menatap diriku ini dengan penuh cinta. Cinta yang terkadang membuat hatiku bergetar-getar tidak karuan. sekarang aku tau rasa nikmat apa yang paling memuaskan selain Sex, apa itu? Cinta, cinta dan kasih sayang dari seseorang yang menghargai kita dan selalu menginginkan kita ada di dekatnya. Cinta itu, perhatian itu.. semuanya Seperti lentera indah di kegelapan malam, memangnya tidak benar-benar menerangi secara keseluruhan. Tapi Lentera mampu membuat jalan di depan kita terlihat jelas, Edwards adalah lentera dalam hidupku. dia menemani aku melewati semua jalanan gelap yang pernah menyesatkan diriku.     

Dia lentera..     

Penerangan yang sempurna bagi diriku ini..     

Edwards.. Suamiku, kasihku, lelaki yang tidak akan pernah aku lupakan selama sisa hidupku. Jika saja perjalanan menuju alam baka nanti aku masih bisa mengingatnya, maka aku akan terus mengingatnya dengan baik.     

"Kau memikirkan apa istriku? sejak tadi aku lihat kau selalu melamun, apakah ada yang kau mau lagi?." Tanya Edwards, dia mengelus lembut keningku dan mengecup dengan bibirnya yang sedikit basah.     

"Aku hanya sedang membayangkan banyak hal, tentang masa depan kita. apakah aku boleh meminta sesuatu?." Tanyaku lagi.     

"Tentu, apapun itu. selama bisa kau Berikan, pasti akan aku berikan pada istriku Ini. jangan sungkan, ayo Katakan Semuanya." Edwards Menggenggam tanganku, dia menunggu dengan sabar apa yang aku inginkan.     

"Aku ingin mendengar kau bernyanyi, nyanyian romantis yang menggambarkan perasaan kita saat ini. mau tidak?." Aku berharap banyak, menatap ke dalam matanya yang sejak tadi terlihat senang.     

"jangan menyesal, oke? suaraku tidak bagus. Jadi aku akan bernyanyi jika kau memang mau mendengarkannya. lagu apa yang kau inginkan? kau punya saran?." Dia mulai menatap langit siang itu, dia sepertinya sedang berpikir.     

"Tidak ada, apa saja yang ada di dalam pikiranmu saat ini. aku akan dengarkan." kataku bersemangat.     

"Baiklah, ini lagu khusus untuk dirimu dari hatiku yang paling dalam." Kata Edward dengan senyum manisnya. dia mulai berdehem dan melirik sebentar ke arahku, aku hanya mengangguk saja. meyakinkan semua yang mau dia lakukan.     

I wanna call the stars     

(Aku ingin memanggil bintang-bintang)     

Down from the sky     

(Jatuh dari langit)     

I wanna live a day     

(Aku ingin hidup sehari)     

That never dies     

(Itu tidak pernah mati)     

I wanna change the world     

(Saya ingin mengubah dunia)     

Only for you     

(Hanya untukmu)     

All the impossible     

(Semua tidak mungkin)     

I wanna do     

(saya ingin melakukan)     

Suara itu, suara Edwards yang bernyanyi. membuat sesuatu dalam hatiku langsung menghangat, wajahnya yang indah dengan senyuman yang menawan. dia menciptakan sesuatu perasaan lebih dalam hatiku, makna lagu yang mulai dia nyanyikan. Perasaan yang mulai dia utarakan dengan baik..     

Edwards.. Kau sempurna untuk diriku yang tidak bisa apa-apa. Apakah aku akan tetap tersenyum seperti ini? jika kau tau, bahwa suatu hari nanti bisa saja aku meninggalkan dirimu sendirian.     

I wanna hold you close     

(Aku ingin memelukmu erat-erat)     

Under the rain     

(Dibawah hujan)     

I wanna kiss your smile     

(Aku ingin mencium senyummu)     

And feel the pain     

(Dan rasakan rasa sakitnya)     

I know what's beautiful     

(Aku tahu apa yang indah)     

Looking at you     

(Sedang melihat kamu)     

In a world of lies     

(Dalam dunia kebohongan)     

You are the truth     

(Kamu adalah kebenaran)     

kamu ada kebenaran? ya.. aku melihat semua kebenaran dari hatimu yang paling dalam. aku melihat kesempurnaan dan aku tau, semua itu milikku hari ini. semua itu, di dalam hatimu adalah milikku saja.     

And baby     

(Dan sayang)     

Everytime you touch me     

(Setiap kali kau menyentuh aku)     

I become a hero     

(Saya menjadi pahlawan)     

I'll make you safe     

(Aku akan membuatmu aman)     

No matter where you are     

(Tidak peduli di mana kau berada)     

And bring you     

(Dan bawalah)     

Everything you ask for     

(Semua yang kamu minta)     

Nothing is above me     

(Tidak ada yang di atas saya)     

I'm shining like a candle in the dark     

(Aku bersinar seperti lilin dalam kegelapan)     

When you tell me that you love me     

(Ketika kau mengatakan bahwa kau mencintaiku)     

aku bersinar seperti lilin dalam kegelapan, ya.. kau juga Seperti lilin yang indah.. Edwards, kata-kata apa lagi yang bisa membuatku menjelaskan tentang semua keindahan yang kau miliki?     

"Sudah.. sampai situ saja ku bernyanyi, apakah kau suka nyanyian dariku?." Tanya Edwards padaku, aku hanya Tertawa saja dan menganggukkan kepala.     

"Suaramu bagus, kenapa kau tidak pernah benyanyi untukku? ish! pasti kau malas ya.." Aku mencubit lengannya, dia hanya Tertawa saja.     

"Aku bukannya tidak mau bernyanyi. Hanya saja aku tidak yakin bahwa ada orang yang mau mendengarkannya. kau tau sendiri, aku selama ini hanya Sendirian.. baru kali ini saja hidupku ada yang menemani." Mendengar hal itu, aku langsung melepaskan senyum yang tadi terpantri jelas. kenapa? karena aku merasa kasihan pada Edwards, selama ini dia sudah sendirian. jika aku pergi dari hidupnya, maka dia akan sendirian lagi?     

Tuhan.. apakah kau memang senang melihat Edwards selalu sendirian? apakah kau tidak kasihan pada suamiku ini? Tuhan. Tolong, jangan cabut nyawaku cepat-cepat. aku tidak sanggup melihatnya bersedih hanya seorang diri, menatap mentari tanpa ada yang menggenggam tangannya.     

"Edwards, jika suatu hari nanti. Tuhan ambil nyawaku dan kau Sendirian lagi, apakah kau akan menyalahkan Tuhan?." Tanyaku padanya, entah keberanian darimana aku Bertanya hal ini padanya.     

"Tidak, aku tidak akan menyalahkan siapapun. Tuhan sekalipun tidak akan aku salahkan, aku pernah berdoa ingin mendapatkan sosok ibuku kembali. aku berdoa ada wanita yang mau menyayangi aku dan Menerima semua kekurangan yang aku miliki, lalu Tuhan datangkan dirimu. Aku senang, aku benar-benar senang. Tapi aku tau, Jika ada yang datang maka ada yang pergi. semua itu memang telah menjadi sebuah hukum alam." Katanya dengan nada santai, aku menghela nafas panjang. saat mendengar apa yang dia katakan.     

"Kau punya pemikiran yang luar biasa, aku akan menemani dirimu selama yang aku bisa. entah kapan Tuhan akan pisahkan kita, tapi aku tidak mau mengkhawatirkan masa depan lagi. aku akan menikmati saja masa sekarang bernama dengan dirimu." aku memeluknya dari samping, dia mengangguk setuju dan mulai mengelus pelan kepalaku. kami menatap mentari di ujung sana dengan semua cinta yang kami Miliki.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.