Hasrat Wanita Bayaran

Permintaan ibu hamil yang benar-benar aneh.



Permintaan ibu hamil yang benar-benar aneh.

0(Edwards POV)     
0

aku tidak tau apa yang membuat istriku yang cantik ini begitu manja dan sangat aneh, dia terlihat bersemangat saat Para pelayan menyiapkan Jazucci besar di dalam kamar mandi yang akan kami pakai nanti. Untungnya ini adalah rumah sakit besar, disini memiliki banyak sekali fasilitas yang memadai. Kita bisa meminta bagaimana desain kamar inap yang akan kita pakai, makanan Setiap pagi, siang sore dan malam. Sampai desain di dalam kamar mandi juga bisa di minta secara langsung.     

Aku membiarkan saja saat Choon-Hee dengan begitu senang meminta beberapa pelayan membawakan wewangian untuknya. Dia memang terlihat berbeda saat aku tatap dari belakang, tubuhnya benar-benar bertambah seksi dan molek. Aku rasa apa yang dia katakan benar adanya, wanita hamil memang mengalami banyak dalam bentuk perubahan.     

"Sayang! ayo.. sudah selesai, ayo kita mandi!." Katanya berteriak, padahal para pelayan belum keluar dari ruangan ini. aku hanya bisa menggaruk kepalaku yang tidak gatal, kenapa dia jadi sangat memalukan? lihat bagaimana para pelayan yang sudah tersenyum aneh, Ish! untung saja Choon-hee ini istriku. jadi aku tidak akan kesal karena sikapnya yang sudah sangat memalukan di depan beberapa orang.     

astaga sayang.. aku jadi penasaran bagaimana sifat anakku saat lahir nanti, apakah benar-benar menggemaskan Seperti ibunya? mungkin saja.     

"Sayang! ayo.. cepat, tutup pintunya." Dia berteriak sekali lagi, dan aku mau tidak mau langsung masuk ke kamar mandi. menutup pintunya dan melihat ke sekeliling ruangan. cukup nyaman untuk bercinta dengan istriku.     

Aku melihat dia yang sudah berjalan dengan gerakan sensual ke arahku.     

dia mulai meraba dadaku dan aku dapat menghirup aroma wewangian yang dia Keluarkan dari kulitnya yang memang sangat indah.     

Aku mencium Bibirnya sekilas, dia langsung tertawa dan mencium balik bibirku. Matanya begitu indah saat terkena sinar lampu yang temaram, terlalu indah. dia itu seperti Dewi yang sempurna, aku cukup beruntung mendapatkan Dewi seperti dirinya, kenapa dia mau dengan diriku? katanya karena dia mencintai aku, menyukai aku dan selalu mendambakan diriku. padahal aku tidak pernah mengumbar semua hal yang ada di dalam diriku, tapi ternyata ada wanita yang begitu menyukaiku sepertinya     

"Kau mau mandi air hangat sayang? apakah kau mau merasakan kehangatan itu?." dia sudah Bertanya dengan suara yang sangat pelan.     

"Tentu, aku lelah sekali. Mandi air hangat sambil kau pijat, aku rasa akan cukup menenangkan." Aku langsung menggendong tubuhnya, dia berteriak kecil dan sangat manja. Matanya tetap menatap mataku, aku hanya diam saja dan membawanya masuk ke dalam pemandian.     

Menaruhnya perlahan-lahan ke dalam Pemandian yang besar, lalu menuangkan aroma terapi yang bagus. Aromaterapi telah digunakan selama berabad-abad untuk membuat tubuh rileks dan segar, dan bahkan menyembuhkan penyakit. Berendam dengan aromaterapi memberikan beberapa manfaat sekaligus, seperti menenangkan pikiran, melembapkan kulit, dan menyegarkan tubuh.     

aku tau Kenapa dia sangat ingin mendapatkan wewangian seperti ini, karena aroma yang khas dan manis, membuat perasaan menjadi lebih rileks.     

Ada beberapa cara untuk berendam dengan aromaterapi, bahkan jika kita memiliki kulit yang sensitif. Dari mulai menggunakan minyak asiri, gel rendam, hingga lilin aroma terapi dan alat pembaur aroma, kita dan pasangan dapat menikmati pengalaman mandi berendam yang mewah. Itu yang sedang di pikirkan olehku saat ini, Choon-hee terlihat senang menatap mataku sejak tadi.     

"Kau suka aroma apa? mungkin kita bisa memilih yang kau suka." Aku bertanya, sambil melihat-lihat botol aromaterapi yang ada di dekatku.     

"Aku suka, Essential oil lavender. Bagiku itu aroma yang sangat nikmat dan memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, harum dari lavender ini bisa menambah kesegaran tubuh. Selain itu essential oil lavender dapat menenangkan kulit kering dan juga dapat membasmi bakteri penyebab infeksi. Aku ingin bercinta dengan dirimu hingga pagi, jadi mungkin aku butuh aroma yang akan terus membuat kulitku tetap indah." Choon-hee berbisik manja di samping telingaku. aku rasa dia sengaja mengatakan semua khasiat dalam sebuah aroma wewangian. kenapa? dia mau memberitahu bahwa saat ini dia sedang bernafsu.     

Aku yang mendengar ucapannya hanya bisa tertawa kecil. "Kau nakal, sejak kapan istriku ini sangat nakal? belajar dari mana? awal kita menikah kau sangat polos dan tidak Pernah seaktif ini. sekarang kau sudah meminta dengan sangat berani. apakah kau akan memberikan servis terbaik untuk suamimu ini?." Aku mencubit pelan dagunya yang lancip, dia tertawa sangat merdu. tawanya saja mampu membuatku berdesir hebat..     

Aku melepaskan seluruh pakaianku dan membiarkan saja tubuh telanjangku di lihat langsung oleh-nya, aku mengambil aroma yang dia mau dan menuangkan langsung ke dalam jazucci, dia terlihat memejamkan matanya saat aroma itu telah tercampur dengan air hangat yang mengalir. Dia membuka matanya lagi, aku langsung mencium kedua matanya itu dan memainkan Bibirnya dengan sebelah tanganku, bibirnya tebal dan sangat seksi. Kenapa semua yang di miliki Choon-hee di mataku ini adalah kesempurnaan? bagaimana bisa aku berpaling darinya saat ini? apakah aku bisa mempertahankan cintaku padanya? karena saat ini aku benar-benar akan kehilangan akal sehat.     

"Lihat, bagaimana tubuhmu semakin indah saat terkena air hangat. Warna merah ini membuatku langsung terangsang dengan cepat, kau benar-benar pandai menggoda diriku sayang. aku sampai tidak bisa berpaling dari dirimu Walaupun sebentar saja." Aku mencium lagi bibir Choon-hee, dia hanya tersenyum kecil dan mulai mengalungkan tangannya di leherku. aku masuk perlahan-lahan ke dalam pemandian dan merangkak di atas tubuhnya.     

Pemandian ini memang cukup besar, cukup untuk kami Berdua. Malah lebih dari cukup untuk bercinta hingga berganti-ganti gaya. Aku yakin istriku ini akan berteriak kencang Karena kenikmatan itu. Suaranya akan bersaing dengan suara air yang mengalir. aku tidak sabar mendengar desahannya yang seksi.     

tangan kecilnya sudah sangat nakal, dia mulai meraba dadaku yang telanjang dan tangan lentiknya itu perlahan-lahan turun ke bawah sana. dia tersenyum di dalam ciuman kami, aku meremas kedua payudaranya yang indah. Dia langsung mengigit bibirku dan membuatku melepaskan ciuman kami. "Nakal!." Katanya sedikit manja, tangannya yang tadi hampir menyentuh arah bawah. sekarang malah bergerak naik ke wajahku.     

Dia mendorong tubuhku dan Membuatku sedikit mundur. punggungku saat ini sudah bersandar ke pinggiran Tempat pemandian. wanitaku telah naik ke atas tubuhku dan duduk di antara pinggangku, dia terlihat ingin memimpin Percintaan malam ini.     

Aku membiarkan saja saat dia mulai mengecup leherku dan dengan gerakan perlahan-lahan turun hingga ke bagian perut, aku melihat bokongnya yang seksi menungging ke atas. aku menepuk pelan dan membuatnya Tertawa kecil. tangannya lagi-lagi membuatku panas dingin, dia memegang kejantanan milikku dan meremasnya dengan lembut. "Besar sekali, aku tidak pernah berkhayal sejak dulu Bahwa milikmu memang sangat besar Tuanku. aku beruntung bisa mendapatkan suami yang luar biasa hebat dalam urusan ranjang dan bisa memuaskan aku hingga aku hampir mati karena kenikmatan." kata-katanya hanya membuatku tertawa. dari mana gadis ini belajar kata-kata mesum? apakah dia sudah banyak belajar dari buku Panduan memuaskan suami? ahh.. aku baru ingat, istriku ini memang sangat pintar. dia bisa belajar dari sebuah film, lalu dengan sempurna bisa mempraktekkan semuanya.     

apapun itu, aku cukup beruntung karena dia memang selalu melakukan apapun untuk memuaskan aku. dia menaik-turunkan tangannya sambil meremas milikku, sangat hati-hati dan penuh penghayatan. dia bisa belajar dengan baik cara memuaskan kejantanan dengan tangan lentiknya. aku yakin sejak dulu, ketika dia pertama kali melakukan percintaan, lelaki pertama yang merasakan tubuhnya itu tidak mungkin bisa melupakan Choon-hee dengan cepat.     

"Sayang, bolehkah aku bertanya?." Kataku padanya.     

"Disaat seperti ini? kau mau bertanya apa sayang? jangan menunda-nunda sebuah kepuasan dalam diri." Katanya sambil mencubit kecil milikku Beberapa kali, menciptakan rasa menggelitik yang aneh.     

"Apakah saat kau pertama kali bercinta, kau senang?." aku dapat melihat tangannya yang sudah berhenti bergerak, lalu dia menatap mataku dengan lekat. Dengan pandangan yang Datar, sepertinya aku salah bertanya.     

"Senang? tidak, siapa yang senang saat harus menjual diri untuk kebutuhan makan. Dua puluh tahun yang lalu, saat pertama kali aku menjual diri, kau sedang apa?." Dia bertanya pelan, aku tau dia mau melihat seberapa beruntungnya diriku dua puluh tahun yang lalu, saat dia menjalani kejamnya dunia ini.     

"Aku? sedang belajar sangat keras, dari pagi hingga malam hari. Hanya buku-buku pelajaran dan guru saja yang menemani diriku saat aku kecil dulu. Saat kau bekerja, aku belajar. Kita berada di situasi yang berbeda. Tapi rasa sakitnya sama, sama-sama kesepian dan terkucilkan. Aku memang dilimpahkan banyak uang, tapi aku tidak bahagia dan tidak bebas. ada satu sisi dimana aku merasa bahwa uang itu hanya kertas dan Trojan berarti apa-apa. karena tidak bisa memberikan kebahagiaan pada diriku, tapi itu dulu..     

saat aku melihatmu dan mendengar dirimu yang mencari uang dengan menjual diri, sekarang aku paham satu hal. Uang memang tidak membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang tidak percaya tentang kebahagiaan. Tapi uang sangat aku butuhkan saat ini, kenapa? karena aku bisa membawa banyak kebahagiaan untuk istriku tercinta dengan uang yang sudah aku kumpulkan sejak lama. Jadi aku tidak merasa menyesal karena sudah bekerja keras sejak aku kecil, karena sekarang aku bisa merasakan dampak dan efeknya." kataku padanya, dia langsung Tersenyum dan memeluk diriku Dengan erat.     

"Kau manis sekali Edwards, aku tidak tau bahwa ada masanya aku mendapatkan lelaki yang baik seperti dirimu. setelah semua penderitaan yang aku lakukan dan aku rasakan, sekarang aku bisa mendapatkan semua kebahagiaan dengan dirimu. Kita akan sama-sama bahagia kan?." Tanyanya lagi, dia menatap dalam mataku. melihat bagaimana tatapan mata itu meruntuhkan semua penderitaan yang aku Rasakan.     

"Kita akan bahagia, aku akan melakukan apapun untuk membuat istriku ini bahagia dan selalu merasakan kebahagiaan itu bersama dengan diriku dan anak-anak kita nanti.. Jadi? kita akan lanjutkan percintaan yang tertunda?." Tanyaku jahil, dia langsung tertawa kecil dan mengangguk dalam pelukan kami.     

"Edwards? terimakasih." Katanya, saat pelukan itu dia lepaskan dan mulai mencium bibirku dengan lembut.     

"Aku juga mau berterimakasih, sayangku.. terimakasih banyak." Ujarku pelan.     

Dia mencium kembali bibirku, Nafas hangatnya sudah bersahutan dan mungkin dia ingin aku memberikan sesuatu untuk menuntaskan hasratnya itu.     

Aku mencium bibirnya, melumat dan memberikan rasa basah yang membuatnya langsung memejamkan mata. Rasa aneh yang menggeleyar di setiap inci kulit membuatku tanpa bersabar langsung mengigit bibirnya dan memasukan lidahku ke sela-sela mulutnya. Hangat, basah, dan memerah adalah kesatuan yang membuat suasana pagi ini lebih dominan.     

Tangannya yang kecil sudah meraba-raba dadaku, lalu Dengan sangat lancang dia malah meremas juniorku yang memang menegang dengan kuat. Rasanya luar biasa hebat, aliran darahku langsung bergerak cepat dan hal itu membuatku Semakin kasar mencium Bibirnya.     

Dia tidak kalah kasar, bibirku bahkan di tarik dan di lumat dengan gerakan lihai. Jari-jari lentiknya membuatku terhempas pada ketidaksadaran dan hal itu tentu saja hal yang paling menakjubkan.     

Choon-Hee mengambil alih peperangan pagi ini, dia membalik tubuhku dan sekarang sudah berada di atas diriku. dia melepaskan ciuman kami, lalu membuka baju tipis yang menutupi tubuh moleknya. Boxer yang aku pakai sudah di tarik paksa olehnya, dia tidak berbasa-basi lagi dalam memuaskan diriku pagi ini.     

"Jangan membuatku kehilangan kesabaran, dan ini yang akan kau terima Tuan Besar Edwards!." Setelah dia mengatakan hal itu, mulutnya yang panas dan kecil memaksa diriku mendesah kuat. Mulutnya itu sudah menjilat juniorku yang memang sudah lama tidak merasakan rasa hangat seperti ini.     

permainan lidahnya yang luar biasa dan terburu-buru, menciptakan sensasi menggelitik dan juga rangsangan hebat dalam diriku. pikiranku kacau, aku hanya ingin kepuasan dan kepuasan saja. Ketika tangan dan lidahnya bergantian untuk bermain-main. ketika satu kesatuan itu menjadi sebuah rasa yang tercipta dengan penuh penghayatan. dan aku melebur pada letupan-letupan kecil yang Choon-hee buat..     

Ya.. Permainan kasarnya itu membuatku benar-benar hanyut dalam kebahagiaan yang tidak terduga. Apalagi ketika matanya menatap mataku dan dengan sengaja membuatku langsung meremas kedua payudaranya, yang terjatuh di sela-sela pahaku.     

kedua payudara itu sangat kenyal dan tentunya asli, cukup sekal dan besar.. Membuatku meremas dengan rasa nikmat dan desahan panjang sekali lagi. dia bermain, terus bermain tanpa henti.. Bibirnya, lidahnya, tangannya, dan Saliva yang cukup basah membuatku memejamkan mata beberapa kali.     

Aku dapat melihat dia tersenyum kecil di bawah sana, senyum kemenangan yang aku yakin sedang dia pikirkan saat ini. Ya.. dia menang, tentu saja dia menang setelah memintaku untuk bercinta dan sekarang dia memuaskan aku tanpa banyak berpikir.     

Aku meremas pinggiran Jazucci, aroma wewangian saat ini menambah kesan romantis dan manis, aku yakin miliknya juga sudah sangat basah. tapi aku tidak mau melakukan semuanya terburu-buru, karena aku takut akan menyakiti bayinya. aku takut jika nanti aku Terlalu kasar, dia akan kesakitan dan aku yang disalahkan. Jadi biarkan saja dia hari ini memimpin percintaan hingga dia puas, aku akan mencoba menahan rasa nyeri dari beberapa luka di punggungku yang sedikit sakit saat terkena air hangat. aku rasa dia sudah terlalu bernafsu, jadi lupa bahwa suaminya ini masih memiliki banyak luka yang belum sembuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.