Hasrat Wanita Bayaran

Penyakit serius yang di alami Choon-hee



Penyakit serius yang di alami Choon-hee

0Dokter Lita keluar dari ruangan dan mulai melihat ke arah handphonenya, dia mau memantau bagaimana hasil sementara dari laboratorium yang sudah keluar, walaupun memang Lita terlalu terburu-buru dalam hal ini. Tapi apa boleh buat? dia benar-benar sangat ingin mengetahui apa yang terjadi pada Choon-Hee.     
0

Dia punya firasat buruk, melihat kondisi tubuh Choon-hee yang semakin kurus dan sepertinya dia benar-benar sakit. Terlebih lagi tekanan batin dan pikiran yang dia rasakan saat ini, kehilangan ibunya dan berpisah dari suaminya. Apa yang lebih menyebalkan dari itu? Siapa wanita yang bisa benar-benar bertahan.     

sebagai seorang dokter kandungan, tentu saja dokter Lita ingin sekali Bayi Choon-hee lahir dengan selamat dan ibunya juga sehat. Ini adalah sebuah tanggungjawab yang harus di lakukan oleh Lita, apapun yang terjadi dokter Lita akan berjuang untuk Choon-hee dan bayinya.     

dia melihat panggilan masuk, dari salah satu temannya yang dia percayai. Mengangkat panggilan itu dan mulai bertanya dengan resah.     

"Bagaimana? apakah terjadi sesuatu!? Choon-Hee baik-baik saja kan?." Tanya Dokter Lita pada temannya.     

"Aku tidak yakin bisa berkata dia baik-baik saja, tapi aku rasa saat ini dia masih dalam keadaan stabil. aku tidak tau besok dan seterusnya, aku kau bertanya satu hal padamu. kau tidak tau bahwa pasienmu ini punya kanker serviks?." Satu pertanyaan itu membuat Kaki Lita langsung lemas, dia terjatuh duduk dan menatap nanar lautan biru di depannya.     

"Kanker? bagaimana bisa? aku.. aku tidak tau.." Kata Lita dengan suara yang sangat pelan, dan Helaan nafas terdengar jelas di ujung telepon sana.     

"Kau tidak tau? really? bagaimana bisa kau teledor dalam hal seserius ini? Lita, dia pasien khusus. Kau tau dengan benar bahwa Choon-Hee dan Edward bukan orang sembarangan, bagaimana bisa kau terlambat menyadari hal seperti ini?." Ada nada kecewa dari ucapan teman Lita disana.     

"Aku hanya tau dia punya tumor di rahimnya, aku tidak tau ada hal lainnya. Sudah beberapa bulan ini aku memang tidak memeriksa kandungannya, karena dia memang tidak di negara yang sama dengan diriku. Tapi.. aku tidak paham bahwa dia bisa terkena kanker serviks." Ujar Lita dengan suara pelan, dia sudah tidak punya alasan untuk melakukan pembelaan lagi.     

"Dan kau tidak melakukan pengecekan lagi setelahnya? kau sangat tau benar, Bahwa Kanker uterus atau kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di rahim. Kanker rahim bermula ketika sel-sel sehat di dalam rahim tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor atau benjolan. Tumor tersebut bisa bersifat jinak atau ganas. Pada kanker rahim, tumor bisa membesar dan menyebar ke organ tubuh lain. Dan tumor yang kau lihat itu sudah ganas hingga membentuk kanker. Aku cukup sedih dengan hal ini, apalagi Choon-Hee sedang hamil." Katanya dengan desah nafas kasar, Lita sangat tau. dia sangat tau apa yang terjadi dalam proses kanker itu sendiri.     

kanker rahim adalah sebuah Tumor terbentuk di dalam rahim, yaitu organ panggul yang mempunyai rongga dan menjadi tempat perkembangan pada janin. Selain itu, jenis kanker lain juga dapat terbentuk pada rahim, seperti sarkoma rahim. Namun, gangguan tersebut lebih jarang terjadi.     

Walaupun kanker ini terbilang berbahaya, teman Lita itu belum dapat menentukan hal yang menjadi penyebabnya. Secara garis besar, hal yang mungkin dapat mengakibatkan kanker rahim pada seseorang adalah mutasi pada DNA pada sel di lapisan rahim. Mutasi tersebut dapat dapat mengubah sel-sel normal pada tubuh menjadi tidak normal. Sel-sel yang tidak normal tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak di luar kendali tubuh. Akumulasi dari sel tidak normal tersebut dapat menyebabkan tumor.     

"Apakah kau bisa melakukan sesuatu? saran untukku, membantu Choon-Hee agar tetap bisa mempertahankan anaknya? beritahu aku, kau temanku." Kata dokter Lita dengan suara resah dan benar-benar merasa bersalah.     

"Aku rasa tekanan yang terjadi pada dirinya dan hatinya membuat sistem imun tubuhnya melemah, itu kenapa Kanker ini cepat menyerang dan baru terlihat saat ini. Bisa jadi juga Choon-Hee yang selalu menahan beban pikiran dan perasaan di dalam Hatinya saja, yang membuat semua pikiran itu jadi penyakit. Kita hanya bisa melakukan hal lain saat dia bisa datang ke rumah sakit khusus itu, Aku akan langsung kesana Sore ini. Pastikan Choon-Hee juga langsung di bawa kesana, Kita tidak bisa menunda-nunda lagi, karena ini sangat berbahaya bagi janinnya." Katanya pelan.     

"Tapi? apakah dia sudah bisa berada di ketinggian? bayinya akan baik-baik saja?." Tanya dokter Lita lagi.     

"Berikan obat yang aku kirim tadi, obat itu bisa menenangkan kondisi bayi dan ibunya. Lebih baik Nona Choon-hee tidak sadarkan diri saat melakukan penerbangan, karena itu bisa membuatnya lebih tenang. jangan menunda lagi Dokter Lita, atau kita tidak akan bisa menyelamatkan ibu atau anaknya." sambungan telepon sudah di matikan, Mata dokter Lita langsung terpejam dan dia merasa sesak sekali di dadanya.     

"Dokter? Ada apa?." Suara agen Ree membuat Lita langsung mengangkat kepalanya dan menengok sebentar, dia hanya bisa tersenyum dengan tidak bersemangat, lebih tepatnya Dokter Lita sedang ketakutan.     

"Kita harus mempersiapkan Choon-Hee untuk melakukan penerbangan, siapkan semua Tim Pengawal yang kau punya. Aku kau persiapan khusus dan Pastikan tidak ada masalah dalam penerbangan kali ini, aku mau keamanan Nona Choon-hee menjadi prioritas kita saat ini." Kata dokter Lita dengan suara serius, Ree yang mendengar hal itu langsung mengangguk. dia menekan tombol merah di balik Jam tangan yang dia pakai, sebagai tanda Bahwa pasukan khusus dan Tim keamanan harus bersiap untuk bekerja.     

"Apakah Nona Choon-Hee baik-baik saja?." Tanya Ree dengan sedikit penasaran.     

"Untuk saat ini Ya.. Tapi kedepannya, aku tidak tau. lebih tepatnya kita hanya bisa berdoa saja." ujar Lita dengan suara serak, dia mau menangis. Iya.. sekarang dokter Lita yang benar-benar butuh pelukan.     

"Tenanglah, semuanya akan bisa kita kendalikan." Ree Langsung memegang erat tangan dokter Lita, melihat wanita itu sudah benar-benar menangis. Bahkan tangannya sudah berkeringat dingin dan bergetar, terlihat jelas bahwa wanita kuat sepertinya sudah pada tahap yang lemah.     

"Bisakah aku memeluk dirimu?." Tanya Lita dengan suara pelan.     

"Tentu." Kata Ree     

Mereka langsung berpelukan, Sekarang Lita menangis dalam pelukan orang lain. dia merasa bersalah pada apa yang terjadi dengan Choon-Hee.     

"Choon-Hee terkena Kanker rahim, aku tidak tau apa yang akan terjadi pada bayinya setelah ini." Ujar Lita dengan jujur.     

"Kanker rahim? astaga.. Bagaimana sekarang? apakah efek sampingnya benar-benar berbahaya bagi seorang ibu hamil?." Ree bertanya karena dia memang tidak tau apa yang terjadi, dia tidak pernah tau pada sebuah penyakit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.