Hasrat Wanita Bayaran

Jebakan dari Zhu



Jebakan dari Zhu

0Bella sedang duduk di salah satu kamar rumah sakit, Zurich kekasihnya memang meninggalkan dirinya sejak tadi. dia mengurus beberapa masalah katanya, mungkin masalah Edwards yang masih ada di rumah sakit dan Choon-Hee yang juga tiba-tiba sakit.     
0

Bella membaringkan tubuhnya karena sangat lemas, tapi disaat bersamaan dia melihat seseorang yang masuk melalui jendela. dan saat Bella melihat siapa dia, dia adalah Zhu.     

"Zhu? kau disini? kenapa?." Tanya Bella bingung, tapi Zhu hanya tersenyum dan mengelus pelan rambut Bella.     

"Aku senang kau baik-baik saja, maukah kau minum Teh hangat denganku sekali saja? di belakang rumah sakit ini ada Gazebo yang nyaman mengarah langsung ke taman, kita bisa berbicara banyak hal disana." Kata Zhu, dia Terlihat Terburu-buru sekali.     

"Baiklah, aku rasa ada hal penting yang mau kau bicarakan. ayo..." Kata Bella yang sudah mau lewat pintu, tapi Zhu menahan tangan wanita itu.     

"Di depan ada pengawal kan? Kita lewat jendela saja. Jangan beritahu siapapun ada aku disini, ada hal yang benar-benar penting." Kata Zhu sekali lagi, dan Bella akhirnya mengangguk saja.     

Bella Tidak punya pikiran buruk tentang Zhu, sebab mereka memang sudah berteman lama. walaupun Bella sering menolak cinta dari Zhu, lelaki itu tetap baik.     

Mereka keluar melalui jendela, Zhu membantu Bella melompat. Di depan jendela memang lorong-lorong yang sangat sepi.     

Mereka mulai berjalan, langkah kaki mereka terasa hening, Tidak ada suara yang terdengar hingga mereka sampai di salah satu taman yang sangat sepi, Entah kenapa Zhu memilih taman yang sepi Hanya untuk minum teh? Taman ini menghadap langsung ke arah hutan, Hutan yang daunnya sudah berguguran. ini memang rumah sakit khusus untuk penyakit mental, jadi letak rumah sakitnya sangat pendalaman.     

Terangnya lampu rumah sakit telah hilang dan di gantikan awan kelabu yang cukup gelap, Lentera telah di pasang di beberapa sudut taman. walaupun memang penerangan cukup banyak, suasana tetap terasa sepi dan menyeramkan.     

Bella tetap tegar dan tidak berpikir macam-macam, walaupun dalam hatinya bertanya-tanya apa yang membuat zhu membawanya kemari. Bahkan tanpa ada yang boleh mengetahuinya. Tapi Bella tidak mengeluarkan suara apalagi Bertanya hal bodoh.     

Di dalam otaknya dia hanya ingin mengetahui sesuatu yang mungkin bisa di jadikan senjata, apakah sekarang rencana Zhu untuk membunuh Bella? Karena memang Sikap dan keadaan saat ini sangat aneh. Entahlah.. Bella berharap kematiannya tidak terlalu menyakitkan.     

Kenapa sekarang Bella jadi berpikir semua orang akan membunuhnya? Tentu saja otak kecilnya itu berpikir demikian, karena Bella sudah menyakiti banyak hati orang lain.     

Bella berdiri di depan Sebuah gazebo, Terdapat banyak bunga melati yang yang ada di sekitar, membuat aroma harum yang cukup menenangkan. di tengah-tengah sudah ada meja dan kursi yang tertata rapih, Dengan teko cantik berisi teh pastinya. dan juga cemilan yang bisa membuat perut kenyang. terlalu terstruktur.. Bella Semakin bingung dengan hal ini.     

"Mari, kira duduk dan berbicara." Kata Zhu, dia sudah menarik tangan Bella dan menggenggam dengan erat. membuat Bella tidak bisa lagi melepaskan genggaman tangannya.     

Bella di berikan tempat duduk Yang sedikit memojok, lalu Zhu duduk di sampingnya. dia tidak mengerti kenapa Zhu duduk di samping, bukan di depannya.     

"Minumlah, aku membuatkan teh khusus untukmu." Kata Zhu lagi, dia Tidak menyangka teh tersebut ke dalam gelas keramik yang cantik, aroma teh hitam dengan campuran tumbuh-tumbuhan, membuat penciuman Bella sedikit tenang.     

"Apa ini racun?." Tanya Bella dengan suara serak, Tidak mau terlalu percaya pada Zhu sekarang.     

"Racun?." Sebelum Zhu menjawab lagi, Dia sudah lebih dulu menuangkan teh ke gelas lain dan meminumnya dengan sekali gerakan, memberitahu pada Bella bahwa tidak ada racun di dalam tehnya. "Silangkan di minum." Zhu kembali menyuruh Bella meminum teh tersebut.     

Bella mulai mengambil gelas teh, melihat sebentar ke arah warna teh yang cukup hitam namun aromanya lezat. Dengan sekali gerakan dia meminumnya, merasakan sensasi hangat dan juga segar di dalam tenggorokan.     

Ya.. rasanya enak, tidak terasa pahit seperti racun..     

"Bagaimana? enak? aku membawakan salah satu tumbuhan yang rasanya manis, jadi membuat teh hitam ini terasa lebih segar di lidah." Ujar Zhu lagi.     

"Enak sekali, aku suka teh ini." Bella Tersenyum sebisanya, membuat Zhu menuangkan kembali teh ke dalam gelas wanita itu.     

"Minumlah lagi." Ungkap Zhu, entah kenapa Bella berpikir bahwa lelaki kni punya rencana lain. Mungkin bukan untuk meracuni dirinya, tapi untuk sesuatu yang lain..     

tapi apa?     

"Sebelum aku minum lagi, sebenarnya apa yang mau kau bicarakan padaku Zhu? Maksudku, temanku yang baik hati." Bella sedikit menyentil kesadaran Zhu, mengatakan dengan sangat jelas bahwa suasana ini tidak pantas untuk seorang teman yang memang tidak punya hubungan terikat lebih intim.     

"Aku hanya merindukan teman kecilku ini, kenapa aku tidak boleh mengunjungi dirimu? Aku hanya mau bicara padamu bahwa aku sangat-sangat merindukan dirimu." Zhu mengelus pelan pipi Bella, wanita itu sudah lebih dulu memundurkan wajahnya. namun nyatanya gerakan Bella kalah cepat dengan tangan Zhu yang sudah menahan tengkuk Bella dan membuat wajah mereka saling berpandangan satu sama lain.     

Bella tidak tau kenapa, tapi tubuhnya sudah sangat lemas dan panas. apa yang terjadi? dia mau mendorong tubuh Zhu menjauh, tapi nyatanya tidak bisa. Bella Seperi terperangkap pada sesuatu. Tapi apa?     

"Kau mau menghindar? bagaimana kau menghindari aku selama ini? apakah kau tidak tau bagaimana aku begitu gila karena hanya bisa melihat bibirmu, tanpa bisa merasakannya? apakah kau tidak tau bahwa aku sangat ingin menyentuh kulitmu yang halus itu? ayolah Bella, jangan malu-malu, aku tau bahwa kau juga ingin sentuhan di tubuhmu." Zhu berkata sangat lembut dan penuh hasrat. baru saja Bella ingin berteriak, tapi bibir Zhu sudah membungkam mulutnya.     

Tak lama Lentera di sekitar ini mati, Hanya ada kegelapan dan sinar rembulan yang samar-samar. Bella merasakan bibir manis Zhu yang sudah menjilat dengan lembut, Kepala Bella terasa begitu berat dan Nafasnya tidak beraturan.     

Di malam yang dingin ini, kenapa Tubuhnya malah panas? Kenapa otaknya mendadak buntu lagi?.     

Lumatan basah dan nafas hangat Zhu membuat Bella terlena, Ketika ciuman itu benar-benar merontokkan segala kesadaran. tidak akan ada yang tau jika Bella dan Zhu sedang berciuman disini, Tempat paling tersembunyi dan gelap.. Zhu memang sialan, dia sangat tau tempat yang tidak mungkin di temui oleh orang lain.     

Tak beberapa lama Dia melepaskan ciumannya dari bibir Bella, Bella hanya menghela nafasnya perlahan lalu mengelap bibirnya dengan gerakan lembut. entah kenapa nalurinya berkata Bahwa semua ini harus di hentikan sebelum terlalu jauh, Bella menundukkan wajahnya. lalu menelan ludah susah payah ketika detak jantung Zhu terdengar cepat di telinganya..     

"Kenapa kau mencium bibirku?." Tanya Bella, setelah beberapa saat tidak ada percakapan diantara mereka.     

Zhu menengok dan menatap mata Bella, dia juga perlahan-lahan menatap mata Zhu. menunggu apa yang akan di katakan oleh lelaki sialan itu.     

"Apakah aku tidak boleh mencium bibirmu?." Tanya Zhu, Bella berdecih pelan karena Zhu malah Bertanya balik.     

"Tidak!." Kata Bella pada akhirnya.     

"Kenapa? apakah hanya Zurich saja yang boleh?." Tanya Zhu lagi.     

"Karena aku tidak suka di cium-cium. memangnya apa lagi!? kita ini hanya teman Zhu! jangan melewati batasan!." Bella menggeser tubuh Zhu sedikit ke belakang, membuat Zhu hampir jatuh. namun untungnya tangan lelaki lebih dulu memegang sanggahan bangku.     

Bella ingin pergi dari sana, tapi tubuhnya lemas. benar-benar lemas dan tidak berdaya. ada apa ini? kenapa seperti ini? apakah Zhu memasukan sesuatu di dalam minuman?     

"Kau lucu, kau bilang tidak suka. Tapi kau menikmatinya.. katakan padaku, apakah kau senang mendapatkan ciuman dariku? setelah sekian lama ini." Zhu terlalu percaya diri, Bella yang mendengar ungkapan darinya hanya bisa meremas ujung keningnya yang mendadak pening.     

kenapa? Zhu..     

Bella memegang keningnya yang mendadak sakit sekali, dia ingin merasakan sesuatu. sesuatu yang lain, tapi dia bingung itu apa.     

"Zhu! apakah kau mencampuri sesuatu kedalam minuman?." Tanya Bella dengan nafas yang sudah tidak beraturan.     

"Ya.. Kau tau itu apa? obat perangsang." Kata Zhu dengan sangat percaya diri.     

"Zhu? jangan Bercanda!." Kata Bella dengan suara serak.     

Bella tau Agar mampu meningkatkan gairah seksual dan performa seks, ada orang yang memilih jalan pintas dengan minum obat perangsang. Awalnya, obat perangsang seperti Viagra (sidenafil) lebih populer dikonsumsi oleh pria. Namun sekarang, sudah banyak produk obat perangsang wanita yang dijual di berbagai tempat dan Jenisnya pun beragam, beberapa dikenal dengan sebutan ramuan cinta (Aphrodisiacs), sex drops, atau spanish fly.     

Tapi apa yang sudah di tambahkan oleh Zhu saat ini?     

kau senang, sebentar lagi kau akan menjadi milikku." Kata Zhu lagi.     

"Jangan terlalu berani padaku Zhu! kau dan aku hanya dua orang yang sebaiknya tidak berdua-duaan begini. apakah kau tidak takut bahwa ada yang melihat kita dan membicarakan Kita dengan sangat tidak pantas? aku masih sayang pada nama baikku." Ujar Bella sedikit risih, karena mau Bagaimanapun Kesadarannya sekarang sudah cukup baik, untuk terbebas dari pelukan Zhu     

"Jangan merajuk begitu, aku tau apa yang aku lakukan sekarang dan aku sudah memastikan tidak akan ada yang melihat kita. jangan takut, aku sangat menyukai dirimu, tentu saja aku akan menjaga nama baikmu Sayangku, Tenang saja." Zhu mengelus pelan rambut Bella.     

"Kenapa kau awalnya bersikap baik padaku? Jangan bersikap baik pada seseorang yang mungkin bisa membunuh dirimu disini." Bella masih sempat-sempatnya menatap langit malam, membiarkan saja Zhu terus mengelus rambutnya. Kalian tau kenapa Bella melihat langit malam? karena Bella ingin tau apakah Zurich sudah kembali atau belum, Bella berharap lelaki itu kembali dan Mencari Bella.     

Bella takut, takut pada apa yang akan terjadi selanjutnya.     

"Kenapa aku harus tidak bersikap baik? Kau terlalu manis untuk aku lupakan, dan kau terlalu lugu untuk aku sia-siakan. Apakah kau merasa aku hanya main-main? Jangan Bercanda, aku tidak pernah main-main jika sudah membagi waktuku yang sibuk ini, hanya untuk bertemu denganmu dan melihatmu disini." Zhu berkata dengan serius, hal itu membuat jantung Bella tiba-tiba berdetak dengan cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.