Hasrat Wanita Bayaran

Ucapan Choon-hee yang sangat dalam



Ucapan Choon-hee yang sangat dalam

0Bella menatap Choon-hee yang saat ini sudah membuka matanya dan duduk dengan tenang, tidak ada raut wajah ketakutan darinya. Karena Choon-Hee tau Bella bukan wanita yang benar-benar jahat.     
0

dua wanita itu saling bertatapan, cukup lama. Entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing. mereka hanya sedang berpikir tentang keadaan saat ini dan tentang kehidupan yang mungkin akan lebih Buruk setelahnya.     

"Kau mau minum?." Tanya Bella, dan Choon-hee langsung menggelengkan kepalanya pelan.     

"Kau mau makan?." Tanya Bella lagi, dan sekali lagi Choon-hee menggelengkan kepalanya. dia lalu Menengok ke arah ibunya yang masih tertidur karena efek obat, kaki ibunya juga sudah di perban dan diobati.     

"Apa yang membuatmu Seperti ini?." Tanya Choon balik, dan Bella hanya menghela nafasnya pelan.     

"Banyak hal, Kebencian salah satunya." Kata Bella jujur.     

"Aku juga punya kebencian, pada dunia ini. pada keadaan yang membuatku jadi tidak bisa merasakan keindahan sejak lama. Jika kau berpikir nasibku sangat baik dan aku ini punya banyak waktu untuk melakukan banyak hal, kau salah. Aku melewati semua kesusahan hidup, aku melewati dunia yang pernah memenjarakan diriku pada satu titik yang paling dalam. Aku pernah hancur, sangat hancur. aku juga pernah tersakiti, dihina, di Caci maki. Aku pernah merasakan semua hal yang mungkin kau rasakan." Ujar Choon-hee.     

"Tidak, kau tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan. kau tidak pernah tau rasanya melihat ibumu sendiri meninggal dunia di depan matamu." Bella berkata pelan, Choon-hee yang mendengar hal itu hanya menelan ludahnya dengan kasar.     

"Aku pernah kehilangan ibuku, saat aku masih muda. Apakah kau pikir kehilangan ibu hanya karena dia di bunuh saja? bertahun-tahun aku hidup sebatang kara tanpa sanak saudara ataupun orang terdekat. aku tidak punya cinta, aku tidak punya uang, aku tidak punya tempat yang bisa aku sebut SEBAGAI RUMAH. aku hanya seorang wanita yang telah lama berputar-putar pada keadaan sulit. Baru kali ini aku merasakan cinta, dari suamiku, dari keluargaku, dari semua orang yang melihatku. Baru kali ini, hanya karena aku tersenyum lebih lebar dari dirimu. Bukan berarti aku lebih bahagia.     

Kau tau? terkadang dunia ini terlihat begitu indah dan warnanya sangat cerah. Untuk siapa? untuk orang-orang yang menganggap bahwa dunia ini memang cerah. Tapi orang-orang yang melihat dunia ini kelabu dan menyakitkan, maka dunia akan terlihat Seperti itu. Bagaimana cara pandang kita, itu yang merubah kehidupan kita." Kata Choon-hee menasehati.     

"Tapi dunia tetap kelabu bagiku, walaupun aku tau bentuknya sangat indah." Bella masih bersikeras menganggap dunia ini gelap.     

"Apa yang kau lihat kelabu? Apakah cinta dari Zurich tidak cukup membuat Dirimu lebih baik? Kau tau dengan baik, cintanya benar-benar tulus. dia Bahkan masih mencintai dirimu sampai detik ini. kenapa kau mengkhianati cintanya? kau juga dapatkan kepercayaan dan cinta dari ibuku. apakah itu juga tidak cukup? kau dapatkan semua kebahagiaan yang kau tidak dapatkan sejak dulu. Mungkin, masa lalu tidak bisa di ubah. Tapi masa lalu bisa di gantikan dengan hal yang lebih baik. Bella? aku tau kau orang baik, di dalam hatimu yang paling dalam. kau adalah orang yang begitu indah, itu kenapa Zurich bisa jatuh cinta padamu. aku yakin, ada satu titik dimana Zurich melihat keindahan hatimu. Hingga dia mau menjatuhkan hati padamu. cinta tidak datang pada orang-orang yang memakai topeng, cinta datang karena kita percaya orang itu pantas dan terlihat apa adanya.     

Bella? lihatlah ke dalam hatimu, bagaimana dirimu yang dulu bisa membuat Zurich tergila-gila dan selalu mencium dirimu dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. kau tidak rindu akan hal itu? kau rela meninggalkan semuanya hanya untuk dendam? jika membunuh aku atau ibuku akan membebaskan dirimu dari semua kebencian itu. maka cobalah untuk membunuh kami, cobalah untuk menusuk pisau itu ke dalam jantungku. dan kita lihat, apakah kebencian di hatimu akan hilang." Choon-Hee berjalan ke arah Bella, dia mengambil pisau lipat yang ada di atas meja. Lalu Choon-hee memberikan pisau itu ke tangan Bella.     

Bella hanya diam saja, dia masih Menunduk dengan wajah yang pucat. Choon-hee dapat merasakan telapak tangan Bella yang sangat dingin. mereka saling terdiam, tak berapa lama Choon-hee mendengar suara tangis. dia tau Bella sedang menangis dan menyesali Semuanya. Choon-Hee tetap diam, dia memegang dengan sangat erat tangan Bella.     

"Cobalah untuk menusuk jantungku Bella, maka kau akan menemukan jawabannya." ujar Choon-hee sekali lagi, Bella langsung mengangkat wajahnya. Choon-hee dalam melihat jelas Bahwa tatapan mata Bella saat ini sedang tersesat, dia sedang hidup pada kegelapan. dia sedang mencari jalan keluarnya, tidak ada yang membantunya mencari jalan keluar. jadi Choon-hee harus membantunya saat ini.     

"Tapi aku tidak bisa, aku gemetar takut. aku benar-benar takut." Katanya, dia memang masih memegang pisau itu. dan Choon-Hee langsung Tersenyum kecil mendengar ucapannya.     

"Kalau begitu, aku akan bantu. tubuhku yang mana, yang sangat ingin kau sakiti? selain jantungku, jika kau memang takut. Ayo.. kita lihat, apakah darah yang mengalir dari Tubuhku mampu menuntaskan semua rasa sakit di hatimu." Choon-Hee mengarahkan pisau itu ke Tubuhnya sendiri, Bella hanya melihat saja. Bella menatap dalam mata Choon-hee, semuanya terasa seperti mimpi.     

Choon-hee tau saat ini dia tidak bisa Berharap banyak pada situasi yang terjadi, karena mau bagaimanpun dirinya tidak tau kapan Malaikat pencabut nyawa akan datang.     

"Disini.. di hatimu, aku ingin sekali mengambil semua kebahagiaan yang kau punya. aku ingin cinta kasih, aku ingin kehangatan dan pelukan. aku ingin Semuanya, semua yang kau miliki aku ingin. Ibumu, ayahmu, kekasih dan seorang suami. apakah aku masih bisa mendapatkan semua hal itu?." Tanya Bella, dia menunjuk dada Choon-hee. Wanita itu masih menangis dan hal itu membuat Choon-hee merasa tersentuh.     

dia dapat melihat kedatangan Edwards dan Zurich di ujung pintu. tapi Choon-hee memberikan isyarat agar mereka tetap disana dan jangan mengganggu keadaan saat ini. Sebab Choon-Hee masih mau menyadarkan Bella dengan cara yang paling baik.     

"Tentu, kau mau Kebahagiaan yang aku miliki? maka ambillah, aku bisa yakinkan pada ibu dan ayahku bahwa kau hanya perlu kasih sayang saja. aku akan yakinkan Zurich Bahwa kau membutuhkan dia SEBAGAI Suamimu, sebagai Rumah, sebagai tempat dirimu kembali." Choon-Hee berkata dengan sangat percaya diri.     

"Bagaimana jika mereka tidak mau? bagaimana jika aku hanya akan berakhir di penjara?." Tanya Bella sekali lagi.     

"Aku bersumpah, kebahagiaan yang aku miliki saat ini adalah kebahagiaan dirimu juga. Dan aku berjanji Bahwa mereka akan menerima dirimu kembali, aku berjanji bahwa dunia akan melihat dirimu dengan cara yang luar biasa. sekarang, yang perlu kau lakukan adalah bersumpah dan berjanji juga padaku. Bahwa kau akan berubah, aku akan meninggalkan semua kebencian itu dan berjalan bersamaku ke tempat yang lebih indah. Kita akhiri semua masa lalu dengan sekali gerakan. bagaimana Bella?." Aku tersenyum semanis mungkin, dia langsung menangis semakin kencang. memeluk diriku dan membuang pisau yang tadi kami pegang bersama-sama.     

aku langsung memeluknya balik, kami terlibat konflik yang cukup melelahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.