Hasrat Wanita Bayaran

Bella dan Zhu



Bella dan Zhu

0Bella duduk di batu besar, Pandangannya menghadap ke arah Bunga-bunga yang sedang bermekaran. Hari sudah semakin malam, Bella tetap setia melihat taman di depannya dengan pandangan mata kosong.     
0

Gemericik Air kolam dan suara burung, tidak membuat dia bisa merasakan indahnya malam itu. Pandangannya tetap datar dan seakan seluruh tubuhnya mendadak membeku, Dalam Pikirannya mulai bertanya-tanya. Kenapa dirinya bisa mengkhianati cinta Zurich? hatinya memang sangat merasa bersalah, tapi diam-diam dia singkirkan perasaan bersalah itu.     

Bella merasakan firasat buruk, Merasakan bahwa ada sesuatu besar yang sedang menunggu dirinya di depan sana. Tapi apa?     

Matanya kemudian menatap ke arah langit, langit tidak terlalu gelap malam ini. awan juga tidak begitu kelabu, sinar rembulan lebih dominan dan membuat Bella tersadar akan sesuatu yang hilang..     

Malam mungkin tidak akan selalu indah, awan mungkin akan semakin menggelap, Atau mungkin.. Sang Rembulan tertutup oleh awan tebal dengan sengaja.     

Helaan nafasnya mungkin sudah terdengar ribuan kali, Para pengawal yang berjaga di belakang, bahkan sudah beberapa kali terdengar mengeluh. Bella menyuruh mereka untuk duduk atau bergantian berjaga, namun mereka tetap ingin berdiri disana. Bella tidak bisa melakukan apa apa lagi, dia sangat lelah. Mengingat semua hal memang terjadi karena rasa dendamnya selama ini.     

Kasih sayang ibu yang tidak pernah di dapat, Sosok ayah yang tidak pernah terlihat lagi.     

Bagaimana bisa menjalani hidup ini, jika dia sudah tidak memiliki cinta lagi?     

Ah.. Bella tidak mau memikirkan itu.     

Dengan berat hati, dia bangun dari duduknya dan berjalan perlahan untuk masuk ke dalam kamarnya sendiri.     

Pengawal sudah tersenyum manis, ketika melihat Bella yang mulai berjalan ke arah kamar. dia ikut tersenyum kecil, Mereka memang seharusnya sudah beristirahat sejak tadi.     

Langkah kakinya begitu berat, Entah karena beban yang ada di pundaknya. atau karena bajunya terasa mulai berat, duduk saja bisa membuat kita lelah.     

Mata Bella terbuka lebar, ketika di depan pintu kamarnya. terdapat lelaki yang dia kenal, dan sepertinya sedang menunggu.     

Bella hanya bisa diam saja, saat mereka sudah berhadapan. Saat itulah Zhu memberikan botol kecil berwarna hijau.     

Bella mengangkat sebelah alisnya bingung. "Apa?." Tanya Bella tak mengerti.     

"Racun, Yang di temukan di dalam kamar Tuan Douglas." Bella mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti kenapa Zhou datang kemari dan berkata tentang racun di kamar Tuan Douglas? apa hubungannya dengan Bella?.     

"Kenapa bisa ada di kamarnya? untuk apa kau membawanya kemari? pergilah dari sini, Karena dirimu rencanaku membunuh Choon-Hee jadi gagal, bagaimana bisa kau selalu datang kemanapun aku berada." Bella memang sudah tau tentang Zhu dan adiknya yang ternyata adalah musuh itu, musuh yang menggagalkan rencana Bella dan Violet.     

"Tapi kau harus tau, jika kau mau selamat. Kau harus melakukan sesuatu, kau harus berpijak pada seseorang yang akan menyelamatkan dirimu di masa depan." Ujar Zhu pelan, lelaki itu datang bukan untuk melakukan sesuatu lain. Tapi dia mau membantu Bella, kenapa? karena dia jatuh cinta dengan Bella. sudah sejak lama Zhu mencoba untuk membantu banyak hal pada Bella, masalah yang kemarin adalah kesalahpahaman. Zhu tidak tau jika malam itu Bella akan menyerang Edwards dan Choon-hee.     

Padahal Zhou kesana untuk menculik Choon-hee dan memberikan pada Bella, sebagai penawaran. Tapi malah menghancurkan rencana Bella. Zhou cukup menyesal kegagalan itu.     

Selain membantu Bella, Zhu juga mau bertahan hidup. dia memang mencari makan dengan melakukan pekerjaan Seperti ini, itu kenapa dia dengan mudahnya berhasil menculik Choon-Hee. Tapi sialnya, salah satu partner kerjanya malah berkhianat dan mengambil Choon-hee pergi.     

Bella melirik sebentar ke arah para pengawalnya. "Kalian pergilah, beristirahat untuk sementara waktu. aku akan langsung masuk ke kamar, setelah berbicara dengan Zhu." Ujar Bella dengan nada lembut.     

Pengawal langsung mengangguk mengerti dan pergi dari sana, Bella langsung melihat lagi ke arah Zhu dan memandang dengan tatapan bingung.     

"Siapa yang menemukan ini?." tanya Bella.     

"Salah satu orang suruhan yang aku percayai, katanya Tuan Douglas sakit. Bukan karena sakit penyakit, tapi karena di racun oleh Nyonya Douglas. Aku rasa Edwards membiarkan hal ini terjadi, Karena dia juga tidak terlalu memperdulikan ayahnya. Jika kau bisa menyelamatkan Tuan Douglas, dan bisa menyembuhkannya. Kau bisa mendapatkan banyak bantuan, Tuan Douglas tidak menyukai Keluarga Berenice, dengan hal itu kau dan dia punya satu misi yang sama." Ucapan Zhu memang cukup masuk akal, Bella yang mendengar hal tersebut langsung terdiam dan memandangi racun di tangannya.     

"Terimakasih untuk informasi ini, kau bisa kembali ke tempatmu lagi Zhu." Suara Bella yang begitu lembut, menyuruh Zhu untuk pergi dari sana. Tentu saja bukan hal yang di inginkan oleh Zhu.     

lelaki itu tidak beranjak dari tempatnya, Malam semakin larut dan suasana begitu hening. Bella hanya bisa menatap ke arah lain, ketika mata Zhu menusuk langsung ke arah mata Bella.     

dia tidak mau percaya, Bella seharusnya tidak membiarkan Zhu mengambil hati kecilnya.     

Bella menggeleng kepala pelan, merasa pusing dengan semua yang ada di pikirannya saat ini.     

"Jangan terlalu banyak berpikir, otak kecilmu itu tidak akan kuat menampung semua hal. apakah kau tidak percaya padaku? kulihat dari wajah cantikmu itu, sepertinya kau sedang waspadai terhadap diriku. Kenapa?." Perkataan Zhu membuat Bella menggeleng Pelan.     

"Maafkan sikap lancang ini, aku tidak bermaksud menyinggung hatimu. aku hanya sedang lelah dan bersedih dengan apa yang terjadi saat ini. jadi, pergilah dari sini." Kata Bella lagi, dan Zhu langsung menghela nafas kasar.     

Tangan Zhu langsung mengangkat dagu Bella dan mencium bibir gadis kecilnya itu dengan lembut, Bella ingin memberontak. Namun Zhu lebih dulu menahan tengkuk leher wanita itu, dan mulai melumat bibir manis sepeti Ceri di musim panas.     

Bella tidak ingin menikmati, dia tidak ingin merasakan bibir yang memang tidak tercipta untuknya. dia tidak mau mencicipi lagi rasa manis dan kenyal itu, dia tidak mau terhipnotis dan tidak mau membiarkan ciuman ini semakin banyak mengambil hatinya.     

Bella mencoba melepaskan diri, mengigit bibir Zhu dengan kencang. hingga membuat Zhu mengerang kesakitan dan melepaskan ciuman mereka.     

Plaaak.....!     

Satu tamparan kencang di dapatkan oleh Zhu, Bella menatap mata lelaki tersebut dengan pandangan datar.     

"Pergilah! kita tidak punya hubungan sedekat itu!." Bella membentak lelaki di depannya dengan cukup kasar.     

"Kau!." Kata Zhu dengan amarah yang hampir meledak, namun berusaha dia tahan agar tidak menimbulkan keributan.     

Bella membuka pintu kamarnya, lalu menutup lagi dengan kencang. dia menahan tubuhnya di belakang pintu, memegang dadanya yang tiba tiba berdetak lebih kencang. rasanya seperti sedang berlari dan tidak bisa berhenti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.