Hasrat Wanita Bayaran

Permainan dalam ponsel



Permainan dalam ponsel

0Laila kembali ke kamar Choon-Hee, dia melihat Nona mudanya yang sedang memainkan game membuat rumah-rumahan di ponselnya. Entah bagaimana seorang wanita cantik yang sudah dewasa itu masih memainkan game anak-anak. Laila juga tidak mengerti dan dia hanya diam saja sambil memperhatikan dengan seksama.     
0

Bagaimana Choon-hee yang dengan sabar mengumpulkan koin untuk membeli barang-barang di dalam game tersebut.     

"Nona senang sekali mendesain rumah, kenapa tidak meminta Tuan Edwards untuk membelikan rumah kosong dan Nona desain sendiri?." Tanya Laila dengan suara pelan.     

"Aku suka sekali bermain desain rumah begini, tidak mungkin aku meminta pada Edwards. Bisa habis uangnya jika aku gunakan untuk mendesain rumah yang mungkin tidak akan pernah aku tempati, aku hanya senang saja melihat ruangan yang lucu-lucu. entah kenapa semenjak hamil aku suka melakukan hal aneh." Choon-hee berkata dengan pelan dan masih sibuk dengan ponsel di tangannya.     

"Aku rasa itu bukan hal aneh, itu hal yang wajar-wajar saja bagiku. dan Tentang Uang Tuan Edwards yang mungkin saja habis, aku rasa itu tidak akan. Tuan Edwards punya uang yang banyak, bahkan beberapa keturunan keluarga Douglas tidak benar-benar bisa menghabiskan uang yang dia punya, beda cerita kalau Dunia ini terjadi kiamat dan bumi hancur. Pastilah Tuan Edwards akan bangkrut sampai tidak tersisa." Laila menyalakan Pengharum ruangan, karena ini sudah memasuki malam. Aroma lavender cukup Nyaman agar tidak ada nyamuk yang masuk ke dalam ruangan.     

Laila melakukan hal tersebut karena Nona Choon-hee tidak mau jendela Balkon di tutup. dia mau angin selalu masuk ke ruangan kamarnya, sebab katanya udara luar sangat bagus untuk pertumbuhan bayi. Pohon-pohon di sekitar Mansion ini akan mengusir polusi dari udara sehingga lebih sehat untuk masuk ke dalam paru-paru. Polusi udara sendiri diketahui berdampak sangat buruk, bahkan paparan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker dan bayi lahir cacat.     

"Ahhhh! Koin milikku habis! bagaimana ini? Aku tinggal membeli meja rias saja! Astaga! sedikit lagi kamarku jadi. Laila? bagaimana sekarang? koin milikku habis, aku harus menunggu dua jam lagi sampai koinnya terisi Otomatis." Choon-hee memandang sedih ke arah Laila, yang di pandang hanya tersenyum kecil lalu mengambil ponsel dari tangan Choon-hee.     

Dia mengotak-atik sebentar lalu membeli banyak koin di dalam permainan itu. "Lihat, koin milik Nona sudah terisi sangat banyak. ayo mainkan lagi." Ujar Laila.     

"Wah! Darimana kau mendapatkannya?." Binar mata Choon-hee sudah cukup bahagia melihat koin yang ada di dalam permainan itu.     

"Lihat ini, ada keranjang belanjaan di pojok bawah. Klik itu saja, lalu klik lagi membeli dengan kartu kredit. masukkan nomor Kartu kredit milik Nona. Setelah itu kau bisa membeli apa saja si dalam permainan ini." Kata Laila menjelaskan.     

"Wah! Aku sampai Tidak tau jika bisa di beli dengan kartu kredit. apakah ada batasnya?." Choon-hee kembali memainkan permainan tersebut, dia sudah asyik dengan dunianya sendiri.     

"Nona Bisa habiskan berapapun, aku yakin Tuan Edwards akan senang melihat tagihan di kartu kredit Nona." Laila berkata seperti itu sambil tertawa-tawa kecil, yang di ajak bicara sudah Fokus ke arah ponsel. tidak menghiraukan lagi apa yang di katakan oleh Laila.     

Beberapa saat terjadi keheningan, Laila juga sibuk mengeluarkan handphone Miliknya dan melakukan beberapa hal disana. matanya mengawasi layar yang menampilkan rekaman dari kamera Cctv, yang memang sudah di pasang di beberapa sudut Mansion keluarga Douglas. dia tidak melakukan ini secara ilegal, sebab dia sudah mendapatkan Izin dari Edwards. Lebih tepatnya Edwards yang menyuruh melakukan hal itu.     

Laila ada di Mansion ini memang bukan sekedar menjaga Choon-Hee, tapi juga melakukan tugas untuk mengawasi Nyonya Anne, Azzhura, Violet dan Juga Daniel. Mengawasi dari dekat begini memang membutuhkan sedikit kecerdasan, karena cukup sulit baginya menembus beberapa ruangan yang Sepertinya sudah di pasang alat canggih. Seperti ruangan Nyonya Anne yang sampai saat ini Kamera Cctv tidak bisa menangkap apapun. Laila sangat yakin bahwa ada sesuatu yang menghalang-halangi, semacam sistem yang rumit untuk di tembus.     

Jika sudah begini, Laila hanya bisa bergerak secara perlahan-lahan. dia bisa saja menembus sistem tersebut, tapi pastilah dirinya akan Langsung ketahuan oleh pembuat sistem di ruangan nyonya Anne. Karena Laila juga yakin orang itu bukanlah orang sembarangan.     

Laila disini harus bersikap seakan-akan tidak perduli dengan keadaan sekitar. agar lebih memudahkannya melihat pergerakan Keluarga Douglas.     

Matanya Melihat ke salah satu ruangan, dimana Daniel dan Violet saling berciuman. Hal tersebut tentu saja membuat Laila melotot terkejut. dia memilih bangun dari samping Choon-hee dan duduk di sofa lain. dia memperhatikan lagi bagaimana interaksi Violet dan Daniel, padahal dua orang itu sedang berada di dapur. kenapa bisa melakukan hal seperti itu? Maksud Laila adalah, kenapa Violet berselingkuh dengan adik iparnya sendiri?     

Wanita itu memang gila dan sangat murahan, gayanya saja seperti wanita terhormat. padahal aslinya benar-benar seperti pelacur.     

Laila menyimpan rekaman tersebut lalu mulai mengirimkan ke ponsel Edwards.     

[Ini rekaman yang aku dapatkan hari ini, aku cukup terkejut melihat hal yang ada di dalam Video. Apakah Tuan sudah tau hal ini? atau baru tau?.]     

Send...     

Setelah mengirim video dan pesan singkat, Laila menunggu Tuannya menjawab pesan tersebut. beberapa saat menunggu masuklah satu pesan lain ke handphonenya.     

[Apakah itu Violet dan Daniel?.]. Pertanyaan yang di ajukan Edwards sedikit tidak Yakin.     

Membaca pesan itu, Laila tau bahwa memang Edwards tidak tau apa-apa soal hubungan istri dan Adik iparnya.     

[Aku rasa iya, Apakah aku perlu mencari tau tentang hubungan mereka? atau mungkin mereka sedang merencanakan sesuatu.]     

Send..     

Laila mengirim lagi pesan tersebut, lalu matanya melirik sebentar ke arah Nona Choon-hee yang masih tertawa-tawa sendiri dan wajahnya sangat bahagia. hanya dengan permainan sederhana saja Choon-Hee bisa sangat tenang seperti anak kecil.     

Laila merasa dia bukan menjaga wanita bersuami, tapi dia sedang menjaga keponakan perempuannya yang memang mudah diam hanya Jika di berikan permainan.     

[Awasi saja Mereka dan kumpulkan bukti-bukti. Sekalian cek tentang kandungan Violet nanti, jika Sudah bisa melakukan Tes DNA, aku mau melakukan hal itu. Agar aku tau anak siapa yang ada di dalam kandungannya.]     

Laila kembali membaca pesan yang dikirim Edwards, membaca pesan itu Laila hanya bisa terdiam, Tak lama dia menghapus semua pesannya dan mematikan layar ponsel.     

Laila sangat tau tentang Tuanya yang memang tidak pernah bertindak gegabah. selalu tenang dan memastikan Semuanya terlihat secara nyata dengan bukti-bukti yang ada. entah terbuat dari apa hati Tuannya itu, kenapa bisa tetap tenang saat melihat istrinya berulang kali menyakiti hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.