Hasrat Wanita Bayaran

Tokyo, Jepang.



Tokyo, Jepang.

0(Satu hari setelah sampai di Jepang)     
0

Choon-hee dan Edwards sudah berjalan-jalan di sekitar wisata Meiji Jingu Gaien, Merupakan tempat yang sering dijadikan lokasi pengambilan gambar untuk drama televisi karena keindahan koyo-nya.     

Di kanan kiri jalan sepanjang 300 meter dari Aoyama Doriguchi, pintu masuk Meiji Jingu Gaien, yang terdekat dari Stasiun Aoyama-Itchome ini berjajar 146 pohon ginkgo. Pada puncak musim koyo, daun pohon ginkgo ini akan menguning indah.     

Jalanan ini seakan berubah menjadi terowongan yang bercahaya dengan pancaran sinar matahari di atasnya. Sekitar tanggal 15 November sampai minggu pertama bulan Desember, Selalu diadakan Festival Jingu Gaien Icho Matsuri (10.00-17.30). yang dimeriahkan dengan stan produk lokal masing-masing daerah dan berbagai penampilan dari seniman jalanan.     

Mata mereka tidak berhenti untuk terkagum melihat betapa cantiknya ciptaan Tuhan itu.     

Taman Jingu Gaien juga merupakan taman yang terletak di dalam kota Tokyo, walaupun namanya sama dengan kuil Meiji Jingu. Namun letak keduanya berbeda lokasi..     

Dahulunya, baik Kuil Meiji Jingu dan Taman Ini menyatu, Namun karena seiring berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan kota. Terutama wilayah Harajuku dan Omotesando, maka keduanya berpisah.     

Taman ini tidak pernah sepi pengunjung, karena akses ke tempat ini sangat mudah di jangkau. Nafisah bisa melihat banyak anak anak yang bermain bersama, para orangtua yang sekedar duduk duduk sambil bersantai bersama..     

"Bagus ya, Bisa setiap tahun kesini. pasti membuat pikiran kita lebih rileks dan tenang." Edwards mengapit lengan istrinya dengan nyaman, Diantara semua orang yang datang. Choon-hee merasa bahwa mereka berdua saja yang terlihat lucu.     

Edwards sangat manja sekali, ini adalah liburan sekaligus Bulan madu mereka. semenjak kehamilanku, Edwards memang selalu ingin dekat-dekat denganku dan dia selalu ingin bermanja-manja.     

Choon-hee hanya tertawa kecil Memikirkan hal itu, matanya tetap melihat semua hamparan pohon yang berwarna emas kekuningan dan berjajar rapih..     

"Pepohonan ini bisa selalu tertata rapih ya, merawatnya pasti sangatlah susah." Kata Choon-hee.     

"Ck! Dari banyaknya kata dan ucapan yang bisa saja kau katakan, kenapa malah kau berbicara tentang cara merawatnya?." Edwards sedikit merasa kesal sendiri mendengar perkataan Istrinya.     

"Ya karena di balik semua keindahan ini, ada banyak orang yang berusaha mengurus Taman ini agar tetap terlihat indah dan menakjubkan oleh mata." Choon-Hee masih berbicara hal hal realistis saja, Walaupun sebenarnya ini akan membuat Edwards semakin kesal.     

"Ya.. Ya.. terserah kau saja!." Suara sinis dari Edwards, membuat Choon-hee tertawa dan mencubit pipi suaminya itu dengan gemas.     

"Kita seharusnya berbicara banyak hal, mulai dari yang romantis, manis, dan yang aneh. Karena kita hanya berdua dan terlihat menyedihkan saat ini." Kata Choon-hee sedikit membela diri.     

"Kau saja yang terlihat menyedihkan, aku sih tidak!. Kita berbulan madu sayang! Kenapa kau malah membahas yang lain." Edwards sudah merajuk pada istrinya.     

"Iya-iya sayang, Yasudah. Ayo kita berjalan-jalan lagi." Choon-hee tertawa sebentar lalu mencium pipi suaminya.     

"oh ya sayang. Sebenarnya, Nanti malam aku akan bertemu dengan Violet. kita akan makan malam bersama.." Ucapan Edwards, membuatku melepaskan genggaman tangan mereka. Wanita itu menatap ke arah Edwards dengan pandangan penuh arti.     

Edwards yang sedang memandang ke Arah langit, tidak memperhatikan pandangan istrinya yang sudah terlihat memucat.     

"Violet.. Violet.. Datang kemari?." pertanyaan Choon-hee, Pertanyaan yang penuh kekesalan. Karena Edwards tidak berkata Bahwa violet akan ikut dalam bulan madu kali ini.     

"Iya, tadi Violet menghubungi aku. bahwa dia akan menyusul ke Jepang.. dia berkata, bahwa ada beberapa hal yang mau dia katakan. Jadi nanti malam Violet mengajak aku makan malam, kau tak apa kan jika aku tinggal sendiri?." Edwards menatap ke arah mata istrinya, Berharap dia mau Mengerti dan memberikan izin pada Edwards untuk pergi.     

Tenggorokannya terasa mengering, ada satu pertanyaan yang ingin keluar dari bibir kecil Choon-hee. Ada satu hal yang ingin Choon-Hee katakan. yaitu kata 'Tidak'. namun pernyataan itu tak kunjung keluar. Dia menahan semua pernyataan itu di dalam rongga mulutnya.     

"yasudah terserah kau saja, kenapa Violet mau jauh-jauh kemari hanya untuk membicarakan sesuatu? Padahal bisa saja dia Berkata semuanya kemarin." Choon-hee sudah berdecak kesal dalam hatinya, dia mengutuk wanita ular yang dengan sengaja mengganggu kehidupan romantis Saat ini.     

Edwards yang mendengar hal seperti itu, langsung tau maksud ketidaksenangan istrinya ini. namun Edwards tetap tersenyum dan mencium kening Choon-hee     

"aku rasa ini informasi yang penting, itu kenapa dia mau ikut menyusul. lagipula dia juga istriku, tidak ada salahnya kan dia kemari?." pertanyaan atau Pernyataan? Yang keluar dari bibir kecil Edwards saat ini. Choon-hee langsung melemas dan memilih melepaskan tangannya dari Edwards     

Nafisah langsung berjalan lagi, Menatap aspal halus yang dia pijak.     

Padahal Edwards pernah berjanji, berjanji bahwa setiap tahun mereka akan berpergian berdua saja, tanpa ada yang mengganggu. Tapi apa sekarang? Baru tahun pertama Violet sudah mau mengacak-acak bulan madu ini.     

Ingin sekali rasanya, Choon-hee memukul kepala Edwards yang selalu menganggap kedatangan Violet adalah hal yang biasa. Bagaimana Edwards bisa berkata seperti itu? Dia jelas tau Bahwa istri pertamanya itu pasti hanya mencari alasan saja untuk bisa mengganggu Choon-hee dan Edwards. Kenapa sih!? Edwards tidak merasa aneh sama sekali dengan permintaan Violet!.     

Choon-hee mengelus pelan dadanya yang begitu sesak, Ada kekecewaan di dalam sana. Namun Langsung Choon-hee singkirkan secara perlahan.     

Dia mulai berjalan lagi, melewati semua keindahan yang ada..     

Edwards yang melihat punggung Choon-hee hanya bisa menghela nafasnya pelan. Dirinya tau ada kekecewaan di balik wajah Istrinya itu. Tapi Edwards bisa apa? Edwards selalu berjanji akan bersikap adil. Apakah cara ini juga salah? Bulan madu mereka tetap tidak akan tergganggu kan? mereka tetap bisa romantis dan Berlibur bebas. Violet juga hanya datang untuk memberitahu sesuatu, setelah itu pergi dari negara ini.     

Edwards mulai berjalan lagi mengikuti istrinya, namun langkah Choon-hee terlalu jauh. Membuat Edwards harus sampai berlari.     

[Kenapa kisah cinta serumit ini? Apakah semua hal yang tidak bisa kita genggam, maka hanya bisa kita lihat? kita lihat dan perlahan menjauh]. ujar Choon-hee dalam hti, tak lama Edwards berdiri di sampingnya dan Memegang erat lagi tangan Choon-hee     

"Kau sedang bersedih?." Tanya Edwards ketika sudah berada di samping Choon-hee     

"Tidak.. aku hanya memikirkan sesuatu saja." Kata Choon-hee jujur.     

"Tentang Janji.. Janji seseorang." Choon-Hee berhenti mengatakan tentang pikirannya, Ketika satu daun jatuh tepat di depannya. dia menangkap daun berwarna kuning itu, lalu mulai menatap daun tersebut dengan senyum manis.     

"Cantik sekali.." Kata Choon-hee.     

Edwards Mengangguk, dia juga menatap daun tersebut dan mengambil daun yang jatuh lainnya.     

"Jika bisa di kabulkan satu permohonan, kau akan meminta apa?." Edwards tiba tiba bertanya.     

"Meminta apa? Aku meminta waktu cepat berlalu dan aku bisa secepatnya bertemu dengan anakku." Wanita itu berkata dengan begitu tulus, Edwards menghela nafasnya pelan.     

"Tapi.. Jika Ternyata, Kau hanya bisa menatap langit tanpa ada yang menemani. Apakah kau akan tetap berharap? apakah kau akan tetap menanti? menanti hal yang mungkin saja tidak akan pernah datang?." Pertanyaan Edwards yang tiba tiba, membuat Choon-hee meremas daun kering itu. Lalu terdiam beberapa saat.     

Bagaimana? apakah dirinya akan baik-baik saja? Apakah dirinya akan tetap bisa menjaga bayi ini hingga dia lahir?     

"Aku tidak tau. aku tidak tau apa yang sebenarnya ada di depanku saat ini, aku hanya akan berjalan saja. berjalan sampai arah terakhir yang seharusnya aku tuju.." Choon-hee memberikan jawaban yang tak pasti, jawaban yang mungkin akan membuatnya semakin jatuh, ke dalam lubang tanpa dasar.     

dia sudah kesal pada Edwards yang membahas Violet, sekarang Edwards malah membahas tentang masalah kehamilannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.