Hasrat Wanita Bayaran

Kisah cinta Zurich



Kisah cinta Zurich

0Hati Zurich yang perlahan mati     
0

Jika aku membuka pintu yang tertutup rapat itu, apakah aku bisa bertemu denganmu lagi? Aku Berharap dunia itu masih sama saat aku kembali nanti. Seperti bunga mawar yang telah berkembang indah di musim panas.     

Jika memang kau pergi ke dunia lain, lalu meninggalkan aku sendirian tanpa pamit. aku berharap di Perjalanan panjang itu kau bisa mengingat diriku, Lalu kau akan kembali dengan langkah kaki yang begitu cepat.     

Dan percayalah, percayalah pada saat kau berbalik nanti, kau akan menemui diriku. aku tetap berdiri di ujung lorong temaram tanpa mau meninggalkan tempat kita berjanji. Pertemuan kita Mungkin sudah berbeda, Tapi cintaku padamu tentu saja masih sama.     

Tulisan yang di buat oleh Zurich sudah dia tutup di dalam selembar kertas putih yang tidak akan pernah tersampaikan. Cinta seorang lelaki yang tidak akan pernah bisa berjumpa lagi oleh cintanya. wanita yang selama ini dia cintai tanpa memandang apapun, Semua cinta itu harus Kandas malam ini. Keadaan membuat semuanya terasa tidak baik-baik saja.     

ketika dia melihat langit malam di luar sana, dia melihat bagaimana bintang-bintang telah mengutuk dirinya. Membalas semua dosa-dosa yang telah dia perbuat, malam itu. Saat matanya sekali lagi melihat Cahaya rembulan, saat itulah dia merasa bahwa dunianya telah benar-benar tenggelam pada kegelapan. Walaupun dia tau setitik cahaya itu adalah harapan, namun harapan seperti apa yang dia inginkan? ketika cintanya akan mati bersama waktu yang terus Berjalan.     

dia menatap telapak tangannya yang sudah bergetar ketakutan, cintanya bukanlah terhalang agama, bukan terhalang restu, bukan terhalang budaya. Tapi Cintanya saat ini terhalang sang waktu. Perbedaan alam yang mereka jalani, dimana Semuanya tidak akan pernah bersatu hingga ratusan purnama sekalipun. Lalu bagaimana caranya dia mendapatkan kembali cintanya yang telah menghilang.? Tidak ada yang tau, Zurich hanya bisa berharap bahwa Dewa masih mau berbaik hati mengembalikan Bella dari semua Pengkhianatan itu. Walaupun harapan itu rasanya sangat sia-sia. Tapi apa salahnya berdoa kembali? Berdoa pada rasa sakit dan air mata yang terus mengalir.     

Ketukan pintu membuat Zurich menengok ke arah pintu, pintu itu terbuka dan terlihat Lee yang sudah masuk ke dalam. Lee membawa masuk beberapa barang ke dalam ruangan. Hares tetap duduk Tenang di meja kerjanya, dia tidak berniat untuk bangun atau bertanya apa yang sedang di bawa oleh Lee.     

"Sampai hari ini belum di ketahui tentang musuh lain dari keluarga Berenice, apakah menurutmu musuh kita yang lain dari kalangan pengusaha?." Lee langsung menjelaskan apa yang membuatnya datang kemari, Dia langsung berjalan ke arah Meja Zurich dan memperlihatkan rencana apa saja yang telah di buat Nyonya Berenice.     

"Bagaimana menurutmu Zurich? kau yang paling tau tentang musuh-musuh keluarga Berenice itu, apakah kau punya strategi untuk masalah ini. bagaimana dengan beberapa Pengusaha pasar gelap di ujung timur?." Lee masih saja bertanya, dia baru sadar dan menghentikan Pertanyaan saat matanya menatap ke arah Zurich, yang saat ini terlihat tidak enak badan atau dia sedang sakit sebenarnya?     

Lee memilih memperhatikan wajah Zurich yang hanya menatap ke arah meja di depannya. pandangan matanya itu terasa sangat kosong dan sepertinya tidak hidup sama sekali.     

"Zurich? kau sakit?." Tanya Lee dengan sedikit serius, dia kemudian berjalan ke arah Zurich dan memegang kening lelaki itu. Tapi keningnya terasa dingin dan membuat Lee jadi Semakin aneh.     

"Agen Lee, kau punya niat apa dengan melakukan semua ini?." Tanya Zurich pelan.     

"Niat? maksudmu?." Lee semakin Tidak mengerti dengan apa yang di katakan Zurich.     

"selain untuk mendapatkan jabatan dan uang, apakah kau melakukan hal ini untuk cinta?." Zurich menatap mata Lee dengan pandangan mata yang sangat sendu. Lee yang melihat itu jadi merasa kasian, sebenarnya apa yang terjadi dengan sikap Zurich saat ini? padahal sebelumnya dia terlihat baik-baik saja. kenapa sekarang jadi seperti bayi beruang yang sedang merajuk?     

"Kau tau aku tidak punya alasan lain, kenapa kau bertanya seperti itu? apakah kau mau mengetahui hal lain? atau kau tidak setuju dengan rencana saat ini?." Tanya Lee dengan pandangan bingung.     

"Aku berada disini karena sangat mencintai Bella, Berharap dia bisa menjadi milikku. tidak perduli seberapa banyak masalah yang akan terjadi nanti, tapi aku hanya mau dia menjadi wanitaku dan istriku. bertahun-tahun aku menunggunya dan selalu berdoa agar Tuhan bisa menyatukan kami. Tapi saat aku dan dia sudah bersama-sama saat ini, aku merasa ada yang aneh dengan hatiku. aku merasa bahwa keadaan yang terjadi membuatku sadar akan satu hal.. Bahwa hanya aku yang jatuh cinta disini, aku yang terlalu berharap banyak disini. sedangkan dia? dia sekarang tidak bisa aku gapai. karena kami benar-benar sudah berbeda jalan. dia mengkhianati cintaku, keluargaku, dan apakah aku harus mati demi dirinya?." Tanya Zurich, air mata laki-laki itu sudah terjatuh di pipinya.     

Lee yang melihat hal tersebut hanya mendesah nafas kasar, dia tidak tau apa yang harus di katakan di saat seperti ini. melihat bagaimana Zurich yang sepertinya sedang begitu rapuh karena cinta. tentu saja Lee hanya bisa terdiam dan menutup gulungan kertas di depannya. dia jadi Merasa bersalah membahas tentang Penyatuan kerajaan, di depan orang yang sepertinya sedang patah hati.     

Lee jadi bertanya-tanya, bagaimana hati Zurich melepaskan wanita yang telah mengkhianati kepercayaannya.     

"Kau tau Zurich? terkadang kau harus menyingkirkan perasaan yang bisa membuatmu hancur dan melemah. Kau harus tau bahwa cinta adalah perasaan yang paling di larang, Aku memang mengakui bahwa aku juga pernah jatuh cinta. Tapi berjalannya waktu aku menyadarkan diriku sendiri, Bahwa cinta perlahan-lahan akan membunuh diriku. sekuat apapun dirimu di Medan perang, kau akan tetap terbunuh jika mencintai seseorang yang tidak pantas di cintai. dan Bella saat ini adalah wanita yang memang tidak bisa di cintai. karena dia telah menjadi wanita berbeda, kau bahkan tidak tau siapa Bella sebenarnya. Jadi aku berharap kau bisa melepaskan cinta tersebut." Lee menepuk pelan pundak Zurich dan berharap lelaki itu bisa membuka matanya dengan benar.     

"Apakah bagimu cinta memang bisa membunuh?." Tanya Zurich lagi.     

"Ya, cinta adalah pedang yang sangat tajam. Racun yang paling mematikan. Cinta juga bisa lebih jahat dari malaikat maut, jadi jangan pernah jatuh cinta." Kata Lee secara tegas. walaupun sejujurnya, saat ini Lee memang sedang jatuh cinta. Tapi cinta itu tidak benar-benar mau di rasakan oleh Lee. dia hanya harus serius melakukan tugasnya dan menemukan Ree. Entah Dimana wanita itu saat ini, Saat Choon-hee di temukan. Tapi Ree tidak sama sekali terlihat.     

Mendengar hal itu Zurich langsung memejamkan matanya dan menghela nafas pelan, karena saat ini cinta Yang dia rasakan memang sudah begitu jauh dan membunuh hatinya perlahan-lahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.