Hasrat Wanita Bayaran

Kedatangan Laila



Kedatangan Laila

0Kemesraan pagi tadi sudah berlalu, Edwards sudah pergi bekerja dan aku kembali sendirian di rumah ini. aku menghela nafas lagi, benar apa yang di katakan oleh Violet. aku memang tidak punya kesibukan dan juga teman, aku hanya bisa berleha-leha di dalam kamar tanpa melakukan apapun.     
0

Aku berjalan ke arah Balkon kamar dan duduk di sana, melihat ke arah pepohonan yang cukup rindang di bawah sana. seandainya aku bisa bekerja dengan Edwards, pasti menyenangkan. jadi aku tidak perlu mendekam di dalam kamar tanpa tau arah tujuan.     

Namun Violet mengakusisi tempatku, dia malah mau bertemu dengan Edwards di kantor dan Juga di rumah, tapi tidak masalah. Karena terkadang Edwards suka mencuri-curi waktu untuk bertemu dengan diriku dan kami bisa bermesraan cukup lama. Jika mengingat apa yang Edwards lakukan tadi pagi, aku jadi tersipu malu lagi. ahhh! suamiku itu memang luar biasa.     

Tok..     

Tok..     

Ketukan pintu membuatku bangun dari tempat duduk, siapa yang mengetuk pintu di jam siang begini? Aku membuka kenop pintu dan melihat ada seorang wanita yang berdiri sambil tersenyum hangat. di tangannya dia membawa piring berisi makanan dan segelas jus alpukat. aku tau dari warna jus tersebut.     

"Ya?." Tanyaku bingung, karena aku tidak meminta makanan atau Minuman sama sekali kepada pelayan.     

"Aku asisten pribadi yang di kirim Tuan Edwards untuk Nona Choon-hee. Aku bawakan makan siang untukmu, aku buat sendiri. aku rasa akan sangat cocok di lidahmu." Ujarnya percaya diri, aku hanya tersenyum dan mempersilahkan dia masuk ke dalam.     

aku memilih untuk membawanya duduk di Balkon kamar dan kami duduk secara berhadapan.     

"Kau bawa apa?." Tanyaku basa-basi.     

"Namanya Nasi Mandhi, salah satu olahan nasi basmati khas Timur Tengah yang sangat populer. Ada daging kambing yang telah di masak cukup empuk. kalau dagingnya, tadi aku beli. tapi untuk nasi dan bumbu yang lainnya aku membuat sendiri." ujarnya pelan.     

"Oh ya? Aku pernah melihat makanan ini Beberapa kali di laman media sosial, tapi aku baru pertama kali melihat langsung dan mencobanya. Ngomong-ngomong, siapa namamu?." Tanyaku, aku mulai mengambil sendok dan menyendok nasi berwarna kuning dengan aroma rempah yang sangat kuat.     

"Namaku Laila, Aku salah satu orang yang dipercaya untuk melakukan pekerjaan penting. suatu keberuntungan bagiku karena bisa menjaga Nona Choon-hee, ini adalah pekerjaan yang cukup aku senangi. menemani seorang istri dari pengusaha kaya raya di keluarga Douglas." Ucapan Laila hanya membuatku tersenyum kecil, aku tidak tau apa maksudnya mengatakan hal seperti itu. entah dia mau memuji atau dia memang terbiasa berkenalan dengan cara begitu. aku tidak mau ambil pusing, setidaknya sekarang aku punya teman untuk mengobrol bersama.     

Aku sudah cukup pusing dengan masalah Daniel yang kemarin mau membunuh diriku, bersyukur karena Edwards secara tidak langsung menawarkan Seorang Asisten Pribadi sekaligus Pengawal untukku.     

"senang berkenalan dengan dirimu Laila, apakah Edwards Memberikan Tugas penting untukmu? selain untuk mengawasi diriku dan menemani diriku?." Aku bertanya sambil menyuap potongan daging kambing yang memang sangat lembut ketika masuk ke dalam mulut.     

"Tidak ada tugas yang lebih penting lainnya, selain menjaga Nona dan juga memastikan Nona tidak kesepian." ucapannya tertata dengan baik, aku yakin dia memang bukan orang sembarangan. Tidak Mungkin Edwards asal memilih saja, walaupun dia bisa mendapatkan wanita ini Dengan begitu cepat, tapi pastilah Edwards memang sudah lama mengenal wanita ini, atau mengenal orang yang menyalurkan wanita tersebut.     

"Kau umur berapa?." Tanyaku lagi, hanya ingin tau tentang hal yang pantas aku ketahui.     

"28 tahun Nona." katanya.     

"Ahhh begitu, kita hampir seumuran. kau asli dari negara ini? atau kau datang dari negara lain? Aku hanya ingin tau saja siapa yang bekerja di dekatku, agar kita bisa mengobrol lebih nyaman setelahnya." Aku mengatakan hal-hal yang sekiranya bisa Laila jawab.     

"Aku Pendatang dari Jazirah Arab, aku memang sudah cukup lama tinggal di negara ini dan bekerja di belakang layar. aku salah satu dari sepuluh orang terpercaya Tuan Edwards." Katanya singkat, padat dan sangat jelas.     

"Edwards punya beberapa orang yang di percayai?." Tanyaku cukup penasaran, karena memang aku tidak pernah tau apa saja yang Edwards lakukan.     

"Ya, Nona. Kami bekerja secara tersembunyi untuk melakukan beberapa hal penting." Dia hanya mengatakan hal seperlunya saja. aku rasa dia dan sepuluh orang yang tadi di sebutkan memang punya pekerjaan yang penting sekali, apakah Edwards selama ini memang sudah membentuk sebuah agen rahasia? untuk mematai-matai banyak hal? mungkin saja. Mengingat Edwards ini pengusaha besar yang musuhnya pasti sangat banyak, aku merasa bahwa Edwards juga selalu mengawasi semua gerak-gerik orang yang ada di Mansion ini.     

Terkadang orang yang kelihatannya lemah dan pendiam, biasanya cukup pintar dan teliti. punya banyak rencana dalam hidupnya. mungkin ini yang terjadi pada Edwards sekarang, namun apapun yang dia lakukan aku yakin itu adalah hal yang terbaik untuk kami.     

"Oh begitu, aku paham. Makanan yang kau bawakan sangat enak, aku suka rasanya. kapan-kapan kau bisa membuatkan lagi untukku?." aku bertanya sambil tersenyum, dia sudah memberikan senyum ramah dan mengangguk mengiyakan.     

"Apapun yang Nona minta, aku akan berikan." Dia berkata sangat sopan, setidaknya Laila bisa membuatku sedikit lebih tenang. Karena tidak perlu takut lagi atas ancaman Daniel atau nyonya Anne.     

"Nona, Bolehkah aku bertanya beberapa hal?." suara Laila membuatku mengangguk, aku meminum jus alpukat yang terasa manis namun begitu segar di tenggorokan.     

"Apakah Nona mengenal keluarga Berenice?." Tanya Laila cukup serius, entah berapa kali orang bertanya apakah aku mengenal Keluarga Berenice? sebenarnya ada apa dengan keluarga Berenice dan orang-orang ini? Apakah keluarga itu memang sangat terkenal sekali?.     

"Aku hanya kenal Nyonya Berenice saja, tapi aku tidak tau nama aslinya? kenapa?." Tanyaku penasaran.     

aku sudah menghabiskan makan siang tanpa sisa, perutku mendadak penuh karena memang makanan di piring tadi sangat enak dan aku suka sekali rasanya.     

"Tuan Edwards hanya berkata padaku bahwa Nona tidak di perbolehkan bertemu keluarga Berenice, jadi sebelum aku melakukan kesalahan saat bekerja. aku harus mencari tau lebih dulu tentang keluarga Berenice dan tentang apakah Nona mengenal jauh keluarga mereka." Ucapan Laila cukup masuk akal, aku hanya mengangguk paham.     

"Aku rasa, aku tidak punya hubungan dekat dengan Nyonya Berenice atau keluarga Berenice. aku bahkan baru mengenalnya beberapa hari yang lalu. Aku pergi berbelanja dan makan bersama, tidak ada hal yang mencurigakan lainnya." Ucapku jujur.     

Padahal sejatinya aku cukup penasaran dengan ucapan dokter Zurich, yang berkata bahwa aku harus melihat Nyonya Berenice dengan baik-baik agar tau siapa nyonya itu sebenarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.