Hasrat Wanita Bayaran

Ini tentang uang dan kebahagiaan.



Ini tentang uang dan kebahagiaan.

0Aku dan Edwards tidur bersama setelah makan cukup banyak, Kami masih menggelar karpet di depan tenda. saat ini Edwards memeluk diriku dengan erat, Kami sama-sama menatap langit dan dengan lekat menatap bintang yang bersinar cukup indah.     
0

Perasaan nyaman dan kehangatan ini membuatku tidak mau berpaling, biarkan saja jika aku jatuh cinta. Biarkan saja jika aku mencintai Edwards dengan sangat konyol, aku tidak perduli. Aku hanya ingin merasakan semua kenyamanan yang tidak pernah aku rasakan selama hidupku, tidur bersama dengan orang yang kita suka dan melihat bagaimana ciptaan tuhan terbentuk sempurna.     

"Bintangnya indah ya, sama Seperti wajahmu." kata Edwards padaku, Aku yang mendengar hal tersebut hanya tertawa kecil dan mengangguk.     

"Jika Sudah begini, rasanya aku tidak ingin pulang. menetap di pulau terpencil seperti ini dan menghabiskan banyak waktu bersama dengan dirimu. Bukankah hal ini begitu menyenangkan?." Tanyaku, Edwards juga langsung mengangguk.     

"Kalau begitu kita tidak usah pulang, disini saja.. bersama-sama menikmati rembulan dan angin malam. Aku juga punya niat untuk hidup di pulau terpencil, membangun rumah indah dan bisa menenangkan diri tanpa gangguan yang berarti di kota." Ungkapan Edwards memang terdengar sangat meyakinkan.     

"Tapi kita tetap harus Kembali ke tempat kita berasal, Bekerja lagi untuk hidup." jawabku jujur.     

"Apakah kau tidak mau hidup susah?." Pertanyaan Edwards membuatku sedikit menaikan alis bingung.     

"Kenapa kau bertanya seperti itu?." Ujarku.     

"Karena kau menyuruhku bekerja, apakah kau akan pergi jika aku tidak punya apa-apa?." Tanya Edwards lagi.     

"Belum tentu, Memangnya kau bisa hidup susah? mengingat kau selalu mendapatkan apa yang kau mau, Bagaimana bisa kau jadi pengangguran nantinya dan bingung ingin memberikan anak-anak kita makan pakai apa?." Tanyaku balik, Pertanyaan yang cukup masuk akal untuk aku ungkapkan pada Edwards.     

"Tidak juga, hanya saja aku pikir kau tidak mau dekat dengan pria miskin." Ada kalimat tidak enak didengar saat ini, aku tau Edwards pasti merasa aku Perempuan mata duitan. Walaupun memang itu kenyataanya, tapi di dunia ini. siapa yang tidak mau uang? siapa yang mau hidup miskin, hingga makan saja susah?.     

"Pernyataan yang kau katakan, seperti tuduhan seolah-olah aku hanya ingin harta dan uangmu saja. Jika kau mau hidup di pulau terpencil seperti ini, bersama dengan diriku dan anak-anak kita. setidaknya kau harus punya persiapan yang matang, Kau tau? dalam hidupku aku selalu bekerja keras untuk mendapatkan banyak uang, Bukan untuk foya-foya dan menghabiskan semua uangnya karena kesenangan semata. Aku melakukan semua itu agar suatu hari nanti hidup aku dan anak-anakku tidak susah..     

Aku tidak mau sampai anak-anakku merasakan kelaparan, kekurangan makanan, kekurangan pendidikan yang layak, kekurangan waktu bermain dengan teman-temannya Karena dia harus membantu diriku mencari uang. aku tidak mau hal seperti itu terjadi dengan anak-anakku. aku mau berjuang saat ini, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan saat aku sudah tidak muda lagi nanti, aku masih punya tabungan yang cukup untuk menghidupi anakku dengan layak. seperti anak-anak lainnya, tanpa kekurangan apapun.     

Memang benar, uang tidak bisa membeli segalanya. Tapi segalanya butuh uang, kebahagiaan tercipta karena uang juga. Terkadang banyak pernikahan dan hubungan rumah tangga yang hancur karena uang. Banyak anak yang tersiksa dan mati karena orangtuanya tidak punya uang.     

Bukankah semuanya terasa aneh? Itu kenapa aku mau Menyingkirkan satu masalah untuk hubungan rumah tanggaku di masa depan, aku mau masalah uang bukanlah masalah utama. Itu kenapa aku selalu mencari uang dan uang. Aku hanya berpikir secara realisasi saja, Semua wanita pasti ingin anak-anak dan suaminya bahagia tanpa kelaparan. Bukankah begitu?." Aku menatap wajah Edwards dari samping, dia hanya diam saja masih sambil memandangi langit tanpa berkedip.     

"Uangku dan tabungan yang aku punya, kurasa cukup untuk hidup kita 50 tahun ke depan. Tapi mungkin tidak akan bisa berfoya-foya dengan berlibur di resort mewah dan menaiki Kendaraan mewah setiap hari. Aku punya tabungan yang memang selalu aku sisihkan setiap bulan dari uang yang aku punya, tabungan itu bukan atas namaku. Tapi atas nama Ibuku, Aku sengaja melakukan hal tersebut agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa aku punya uang di tempat lain." Kata Edwards pelan.     

Aku Semakin di buat bingung dengan apa yang Edwards katakan, memangnya kenapa jika Edwards punya tabungan di tempat lain? memangnya kenapa Edwards harus menabung secara sembunyi-sembunyi?.     

"Keluarga Douglas selalu menginginkan semua harta yang aku punya, Aku memiliki sebagian harta Keluarga Douglas dan saham yang cukup banyak di perusahaan Douglas. lebih tepatnya aku adalah pemimpin Dan pengendali Penuh atas semuanya. Aku mendapatkan sebanyak ini karena di berikan oleh kakek dan ibuku, mereka meninggal dunia namun mewariskan semuanya padaku. Itu kenapa Di dalam keluarga Douglas ada sedikit kesenangan.     

Kami terlihat baik-baik saja, terlihat menyenangkan dan terlihat sekali kehangatan yang tercipta. Tapi nyatanya semua keluargaku ingin mendapatkan sebagian harta yang aku miliki, mungkin bukan hanya sebagian. Tapi Semuanya, Mereka bertindak seolah-olah mencintai diriku. Memberikan semua perhatian dan kasih sayang, Tapi nyatanya mereka tidak sebaik itu. dan aku selalu berpura-pura untuk tidak paham dan tidak mengerti. agar apa? agar aku selalu punya tempat untuk pulang.     

Kenapa semua orang selalu mengejar harta duniawi yang tidak akan di bawa mati? kenapa mereka merelakan kebahagiaan, kehangatan keluarga, cinta dan kasih sayang hanya untuk sebuah harta yang bisa saja habis termakan waktu?     

Terkadang aku berpikir, apakah semua orang di dunia ini memang hanya bisa bahagia jika banyak uang? apakah semua orang di dunia ini hanya akan baik-baik saja saat punya jabatan yang bagus? bisa di hormati dan mengangkat dagu mereka sangat tinggi, apakah itu bentuk kebahagiaan sesungguhnya?.     

Aku hidup puluhan tahun, tidak nyaman rasanya mempunyai banyak uang. aku bahkan tidak punya jati diri atas diriku sendiri, aku merasa uang yang aku pegang di tanganku tidak membawa kebahagiaan sama sekali. Apakah aku salah Choon-hee? Dengan semua pemikiranku saat ini? apakah aku terlalu egois? Aku berkata Seperti ini, tapi aku dapat melihat setiap harinya orang-orang kecil yang kelaparan dan menahan tidur dengan perut yang sangat perih. apakah aku egois? Jika Berkata uang tidak membuat diriku baik-baik saja." Ujar Edwards dengan suara serak, aku terdiam. aku bisu tanpa bisa membalas apa yang Edwards katakan.     

Uang dan kebahagiaan? apakah dua kata itu bisa saling berdampingan? mungkin iya, tapi apakah bisa saling melengkapi satu sama lain?     

Jawabannya adalah tidak!     

Kebahagiaan kita dapat dari apa yang kita pandang benar, terkadang ada orang yang bahagia saat mendapatkan banyak uang. Tapi terkadang ada uang orang tetap tidak bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.