Hasrat Wanita Bayaran

Percakapan di dapur



Percakapan di dapur

0(Choon-hee POV)     
0

Aku sempat melihat Nyonya Anne yang keluar bersama seorang dokter, terlihat jelas dari Pakaian yang di pakai wanita itu. aku tidak tau siapa yang sakit, mungkin saja Nyonya Anne atau Tuan Douglas.     

Memilih untuk tidak terlalu memperdulikan, aku sibuk memakan sesuatu dari dalam kulkas. Semenjak hamil aku jadi bernafsu untuk makan, bahkan sudah berapa kali aku makan hari ini. Mulai dari Makanan riang hingga makanan berat, mungkin aku bisa meminta pada Edwards untuk membelikan kulkas dan di taruh dalam kamar, jadi aku bisa membeli banyak stok makanan untuk diriku sendiri.     

Jadi aku tidak perlu sibuk bolak-balik ke dapur, karena memang sekarang aku jadi lebih malas melakukan apapun, rasanya bangun dari tempat tidur adalah hal yang sangat melelahkan.     

"Kau disini juga?." Suara Violet membuatku hampir meloncat kaget, aku yang masih memegang pintu kulkas hanya menengok sebentar dan mengangguk pelan. Aku mencari daging segar untuk di buat sup, Sepertinya enak. Sudah ada bumbu racik instan yang bisa aku gunakan, aku tidak tau kemana Para pelayan dan Chef di Mansion ini. Mungkin mereka masih jadwal istirahat, jadi aku tidak mau mengganggu juga. Aku tau bagaimana rasanya bekerja seharian tanpa istirahat, Apalagi mereka juga sudah sejak pagi membuatkan makanan untuk diriku. Namun aku yang memang selalu kelaparan lagi dan lagi.     

"Kau mau membuat apa?." Violet bertanya lagi, saat aku sudah mengeluarkan Daging beku dari dalam kulkas.     

"Sup daging, kau mau?." Tanyaku pelan, sudah seminggu ini aku dan Violet sedikit mengobrol hal-hal sederhana ketika kami tidak sengaja berpapasan. entah kenapa Violet jadi berubah pendiam, dia seperti wanita berbeda jika sudah begini.     

"Kau bisa? aku tak yakin wanita murahan seperti dirimu bisa memasak." Ya violet memang lebih pendiam, tapi sekalinya dia berbicara. Mulutnya tetap seperti Cabai matang yang pedas sekali.     

"Aku bisa, Tapi tidak mungkin seenak pada Chef yang membuatnya." Ujarku pelan, aku jadi terbiasa mendengar semua ucapan violet yang tajam. Jadi sekarang aku hanya bisa mendengarkan saja tanpa mau berdebat, lagipula aku kasihan dengan Edwards. Jika aku dan Violet selalu bertengkar, aku rasa dia akan semakin pusing dan hal tersebut jadi menghambat Pemulihannya.     

Edwards memang tidak terlihat sakit, dia hanya sakit disaat-saat tertentu saja. Aku hanya meminimalisir agar sakitnya tidak sering kambuh.     

"Kalau begitu buatkan aku juga, aku mau merasakan makanan buatan wanita murahan sepertimu." aku yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum kecil, Dia seperti anak kecil. bilang saja dia memang lapar dan mau makan.     

"Baiklah, kau tunggu saja si meja. Tidak akan lama aku membuat Sup." Ujarku pelan, Untungnya Dagingnya tidak terlalu beku. Jadi aku akan lebih cepat memasaknya.     

Selagi menunggu dagingnya Di rendam air, aku sudah menyiapkan Air yang di panaskan. Lalu mulai mengupas kentang dan wortel, memotongnya kotak-kotak agar lebih nikmat saat di masak nanti. Beberapa bumbu penyedap seperti bawang-bawangan juga sudah aku potong dengan halus. Semuanya memang mudah sekali, Apalagi ada bumbu racik yang memang selalu di buat oleh Para Chef di Mansion ini.     

Aku baru di beritahu tiga hari yang lalu, bahwa ada banyak macam bumbu yang tinggal di masukan ke dalam masakan. Pelayan Memberitahu diriku Karena mungkin dia juga tau aku suka memasak dan suka makan.     

"Edwards hari ini kau bawakan makan siang apa?." Violet bertanya, dia sepertinya sedikit bingung dengan keheningan yang terjadi.     

"Chef membuatkan hidangan dari ikan, kalau tidak salah namanya Psari. katanya Edwards sangat suka makanan itu ketika dia berlibur di Yunani beberapa tahun yang lalu, aku tidak tau jenis makanan apa itu." Kataku pelan, aku tidak tau pasti makanan tersebut. aku hanya menaruh makanan itu di kotak bekal dan aku bawakan untuk Edwards.     

"Oh Psari, yaitu hidangan ikan yang dipanggang bersama dengan saus tomat yang terbuat dari campuran tomat, wine, madu, garam, dan lada. Ikan yang digunakan bisa berupa ikan salmon, tuna dan lainnya. Ikan-ikan yang dimasak bersama dengan saus tomat tersebut sangat kaya gizi, Edwards memang langsung menyukai makanan tersebut. saat aku dan dia berlibur di Yunani tepatnya 4 tahun yang lalu. Aku tidak menyangka dia masih menyukai makanan tersebut." Kata Violet dengan suara pelan, aku yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja. Tidak mau meneruskan percakapan yang sudah membahas masa lalu Violet dan Edwards.     

aku ini tidak mau mencari masalah, mengetahui masa lalu jika terlalu dalam akan membawa dampak buruk padaku. Lebih baik aku tidak tau apa-apa dan tidak mau terlalu peduli. Sekarang ya sekarang, tidak perlu di bahas hal yang memang tidak terlalu penting.     

"Oh begitu." Jawabku seadaanya.     

"Kau cemburu?." Tanya Violet, dia berjalan ke arahku. melihatku yang sedang sibuk memasukan daging satu persatu ke dalam panci merebus.     

"Tidak, kenapa aku harus cemburu?." Tanyaku bingung, padanya. Walaupun aku bertanya, tapi aku tetap sibuk melakukan apa yang memang sedang aku lakukan.     

"Kenapa kau tidak cemburu? apakah kau tidak menyukai Edwards? Atau kau memang tidak berniat menyukai calon suamimu itu. Oh ya, kau akan menikah dua hari lagi, Seharusnya kau mulai cemburu kan?." Violet terlihat melipat kedua tangannya di depan dada, aku sempat berhenti menggerakkan tangan lalu menengok ke arahnya.     

"Jadi jika aku menikah nanti, aku harus cemburu?." Tanyaku balik, kami saling melemparkan pertanyaan demi pertanyaan.     

"Ya, karena kau akan menjadi istrinya. apakah ada istri yang tidak cemburu kepada suaminya?." Tanya Violet lagi.     

Aku hanya tertawa kecil mendengar apa yang di Tanyakan oleh Violet. aku berusaha tetap fokus memasak, memasukan beberapa potongan wortel dan Kentang. lalu memasukan bumbu instan yang sudah jadi ke dalam air rebusan di depanku.     

"Aku rasa, aku bukan tipe wanita yang akan cemburu. Lagipula Edwards bukan milikku seutuhnya, kau masih istrinya dan keluarganya juga masih memiliki Hak atas Edwards. aku tidak bisa Cemburu hanya karena aku akan menjadi istrinya. Kurasa, itu memang suka sikapku sejak lama. aku tidak terbiasa memiliki, aku tau apa yang aku genggam perlahan-lahan akan menghilang. Jadi aku meminimalisir rasa sakit, dengan tidak terlalu berharap dan menjatuhkan hati terlalu dalam. Jika aku selalu melakukan hal tersebut, maka aku akan dijauhkan dari pikiran negatif dan aku yakin rumah tangga yang aku jalani dengan Edwards akan baik-baik saja." Ujarku panjang lebar.     

Aku mengambil sendok dan mulai mencicipi rasa dari Sup yang aku buat, Ternyata rasanya sudah enak. Hanya perlu di tambah beberapa penyedap lagi agar cita rasanya semakin kuat.     

"Kau yakin tidak akan cemburu? berarti aku boleh mengatakan sesuatu padamu?." Ujarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.