Hasrat Wanita Bayaran

Peringatan Nyonya Berenice



Peringatan Nyonya Berenice

0"Daniel!!! Lepaskan Choon-hee!!." Sebuah Teriakan kencang memenuhi ruangan Mansion ini. suaranya begitu menggelegar, bahkan aku sampai di buat kaget oleh suara tersebut.     
0

Daniel menarik tanganku dan membuatku berdiri di sampingnya, di bawah sana Nyonya Berenice datang bersama dengan banyak pengawal. dan semua pengawal itu mengarahkan pistolnya pada Daniel, aku tidak tau bahwa Nyonya Berenice akan melakukan hal seperti ini.     

"Siapa Kalian? masuk begitu saja ke Mansion orang lain tanpa izin lalu membawa senjata? Kalian cari mati atau bagaimana?." Tanya Daniel santai, Daniel terlihat Memasukan pistol miliknya ke dalam celana belakang lalu dia melirik ke arahku dengan senyuman yang sangat sinis. "Dia teman yang kau maksud?." Tanya Daniel pelan, tapi aku hanya diam saja.     

aku tidak tau apa yang membuat nyonya Berenice membawa pengawal yang sangat banyak, bahkan aku rasa mereka bukan pengawal biasa.     

Nyonya Berenice naik ke lantai atas menggunakan tangga secara perlahan-lahan, aku Melihatnya yang tetap berjalan santai ke arah diriku. saat dia hampir sampai sedikit lagi, dia memandang Daniel dengan tatapan datar namun begitu lekat.     

"Bahkan jika aku harus mati Disini, aku tidak akan merasa menyesal. Kau mengancam seorang gadis muda yang sangat polos, kau laki-laki atau banci? Beraninya hanya dengan perempuan saja." Ejekan Nyonya Berenice membuatku sedikit takut, takut jika Daniel akan melakukan hal yang lebih buruk dari ini.     

"Nyonya, Kita bisa pergi sekarang? aku rasa sedikit mengganggu jika kita terlalu lama disini." Aku berkata padanya, sambil berjalan perlahan-lahan ke arahnya. Aku kira Daniel akan menahan tanganku lagi, tapi dia membiarkan aku pergi.     

"Lain kali kau bisa datang saat wanita ini Sudah mati, aku ingin lihat apakah kau masih bersikap santai seperti ini." suara Daniel Menghentikan gerakan kakiku, jadi dia berniat untuk membunuh diriku? lagi? Ckckckck.. sekarang saja aku sudah merasa mati, mati seluruh tubuhku karena sikapnya yang tadi benar-benar menakutkan.     

Lihat saja sekarang, dia bersikap santai dan kembali seperti Daniel yang aku kenal. Astaga! Mansion ini benar-benar berpenghuni orang-orang gangguan jiwa, jika aku terlalu lama disini. aku yakin akan terkena gangguan jiwa juga.     

"Lain kali kau bilang? mungkin lain kali itu adalah kematian dirimu." Nyonya Berenice masih menganggapi ucapan Daniel.     

"Kita lihat saja siapa yang akan mati di sini, Kalian pergilah bersenang-senang. setidaknya kalian punya waktu untuk menyenangkan diri sebelum mati di tanganku, kau datang kemari Membawa banyak pengawal. terlihat sekali bahwa kau adalah wanita penakut. walaupun aku tidak tau siapa dirimu, tapi aku rasa kau cukup kaya." entah apa yang Daniel coba katakan, dia sesekali mengancam dan sesekali menghina, lalu dia akan memuji dengan santai. Aku semakin pusing Mendengar semua kata-katanya.     

"Nyonya Berenice, ayo kita pergi saja." Aku berkata pelan, memegang lengannya agar mau pergi denganku.     

"Apa!!?." Suara Daniel kembali menegur diriku, aku yang hal itu langsung menengok dan memasang wajah sebal. dia terlihat terkejut ketika menatap diriku dan juga Nyonya Berenice.     

"Apa? apanya!!?." Tanyaku sebal, Dan dia sudah berjalan ke arah kami. Suara orang-orang berlari langsung memenuhi gendang telingaku. aku melihat ke sekeliling dan benar saja semua pengawal tadi bertambah banyak, bahkan di seluruh tubuh Daniel saat ini sudah terlihat sinar merah-merah.     

aku tidak tau sinar apa itu, tapi melihat hal itu Daniel langsung menghentikan gerakannya. "Tadi kau bilang dia siapa? Choon-hee?." Tanya Daniel padaku, aku yang bingung dengan pertanyannya hanya menaikan sebelah alis saja.     

"Dia siapa? dia Nyonya Berenice. Kenapa memangnya?." Tanyaku pelan, saat itulah Daniel langsung Mengangkat kedua tangannya dan melotot terkejut. aku semakin bingung saja dengan sikapnya yang aneh.     

Kenapa sekarang dia Takut? saat aku sebut nama nyonya Berenice, apakah wanita di sampingku ini adalah wanita yang begitu hebat?.     

"Kau kenal dengan keluarga Berenice?.", Tanya Daniel sekali lagi.     

"Tidak, aku hanya kenal Nyonya Berenice saja." Ujarku lagi, aku menengok ke arah Nyonya Berenice yang sudah menatap wajahku dengan senyum manis.     

Senyumannya memang membuatku merasa aman, padahal baru Beberapa menit yang lalu aku ketakutan. sekarang diriku sudah lebih baik dan merasa hidup kembali.     

ya walaupun memang tidak sepenuhnya benar-benar hidup, karena sekarang keadaan malah semakin aneh saja.     

"Ada apa ini!! kenapa banyak orang asing masuk ke Mansion keluarga Douglas!!!!." Baru saja aku bilang Suasana jadi aneh, sekarang aku malah Mendengar suara teriakan Nyonya Anne yang Membuatku langsung menengok ke bawah tangga.     

Nyonya Berenice Menggandeng tanganku dan kami berjalan perlahan-lahan ke lantai bawah. melihat Anne dan Azzhura yang sudah menunggu dengan wajah bingung dan kesal.     

"Choon-hee! siapa dia dan apa yang kalian lakukan dengan membawa banyak pengawal? dan apa itu!? kenapa kalian mengarahkan semua senjata ke arah tubuh anakku!?." suara Nyonya Anne benar-benar membuat telingaku berdenging. suaranya seperti Nenek Sihir yang jahat.     

"Nyonya Anne.. senang melihatmu kembali, sebelumnya kita belum sempat berkenalan. kebetulan sekali kita bertemu kembali dan perkenalkan aku Nyonya Berenice." Suara lembut mengalun jelas di sampingku, aku tersenyum kecil karena nyonya Berenice mau menyapa Nenek sihir di depanku. walaupun aku juga tidak yakin Nenek sihir ini mau berbasa-basi dengan orang baru.     

"Berenice? Kau dari keluarga Berenice?." Tanya Nyonya Anne, wajahnya langsung memucat. Tidak lebih tepatnya wajah Anne dan Azzhura benar-benar langsung memucat. Aku melihat hal yang ganjil seperti ini hanya bisa terdiam.     

Jadi? Siapa sebenarnya Nyonya Berenice ini? Kenapa keluarga Douglas semuanya jadi terkejut?.     

"Ya, Nyonya Anne. Senang melihatmu yang sudah menjadi ibu mertua Choon-Hee saat ini. Aku harap kau tidak pernah menyakiti wanita cantik di sebelahku ini." Nyonya Berenice berkata sambil mengelus pelan rambutku, aku tau suaranya begitu lembut. tapi entah kenapa terasa seperti ancaman bagiku.     

"Kau? kau tau tentang Choon-hee?." Sekarang Nyonya Anne bertanya lagi, dia Sudah bernafas dengan susah payah.     

"Ya, tentu saja aku tau. itu kenapa aku kemari. dan melihat anak laki-lakimu hampir membunuh wanita tidak berdosa, aku peringatkan untuk pertama dan Terakhir kalinya. jika kalian sentuh sedikit saja kulit Choon-hee, maka aku pastikan kulit kalian akan rontok dengan perlahan dan sangat menyakitkan. Aku sedang tidak mengancam, hanya memperingatkan saja. semoga nyonya Anne yang pintar dan sangat hebat ini bisa mengerti Ya.. Oh ya, Hari ini aku dan Choon-hee akan pergi ke keluar. kami langsung pamit. Permisi Nyonya Anne." aku hanya diam saja saat nyonya Berenice menarik tanganku, kami Berjalan keluar dari Mansion besar ini.     

semua pengawal juga sudah mengikuti kami dari belakang, salah satu mobil mewah berwarna hitam sudah berhenti di depan aku dan Nyonya Berenice. "Silahkan masuk Choon-hee." Katanya lembut, aku langsung menurut dan masuk ke dalam mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.