Hasrat Wanita Bayaran

Amarah Edwards



Amarah Edwards

0(Author POV)     
0

Anne melangkah ke arah tangga, menghampiri Daniel yang sudah menghela nafas panjang. kepergian Nyonya Berenice dan Choon-hee membuat suasana tempat ini menjadi lebih baik.     

"Bagaimana bisa Nyonya Berenice disini?." Tanya Anne pada anaknya, wajah Anne benar-benar merasa resah sekarang. Karena jika wanita itu datang, maka semuanya akan menjadi sangat kacau.     

"mana aku tau Mom! Dia datang begitu saja, untungnya aku belum menyakiti Choon-hee." Daniel berkata dengan nada kesal.     

"Kau gila!? bahagia bisa kau kau menyakiti Choon-hee? Dia akan punya bayi!." Nyonya Anne terlihat makin kesal.     

"Dia tau apa yang Mommy berikan pada Daddy, bahkan dia membuang salep yang akan membuat tangan Daddy melepuh. Jadi aku rasa Choon-hee lebih baik mati atau gegar otak, jadi dia tidak akan mengganggu rencana Mommy. Bukankah begitu?." Pertanyaan Daniel membuat Anne terdiam, jika Choon-hee tau apa yang di rencanakan Anne saat ini. bisa jadi masalah akan semakin tambah besar.     

"Ck! Masalah ini Semakin kemana-mana, jika Choon-hee mengatakan yang sejujurnya pada Nyonya Berenice. maka habislah kita, Keluarga Berenice bukan orang yang bisa kita hadapi dengan mudah." Anne berkata lagi, dia memijat keningnya yang mendadak sakit.     

"Keluarga Berenice Tidak akan ikut campur urusan keluarga kita, selama kita tidak mengusik Choon-hee. aku yakin itu, tapi masalahnya adalah wanita pelacur itu pasti akan mencampuri urusan kita. dan jika dia semakin jauh untuk ikut campur, mau tidak mau kita harus menyakitinya. Tapi sekarang itu sudah tidak mungkin, Karena Nyonya Berenice sudah sangat menjaga Choon-hee. aku rasa dia memang sudah tau bahwa anak perempuannya menikah Dengan Edwards. Tapi kenapa dia tidak melarang? aku jadi semakin penasaran." Daniel mengeluarkan rokok di balik saku celananya, lalu mulai menyalakan rokok tersebut untuk di hisap dalam-dalam.     

"Itu yang harus kau pikirkan, cari tau apa yang di inginkan keluarga Berenice. aku akan urus Daddymu yang menyusahkan itu, aku akan telepon Dokter Mona agar dia bisa mengurus Ini semua. Ck! Aku tadinya mau bersantai-santai untuk menyingkirkan lebih dulu semua masalah, malah harus menyelesaikan masalah lain sekarang!." Nyonya Anne memilih pergi dari hadapan Daniel.     

Namun langkahnya terhenti saat dia mendengar suara Violet dan Edwards yang ada di lantai bawah.     

Anne, Azzhura, Daniel sama-sama menengok. mereka bertatapan dengan Edwards dan Violet.     

"Ada apa? Kenapa kalian melihat kami seperti itu?." Tanya Violet bingung.     

"kau memberitahu Nyonya Berenice Bahwa Choon-hee adalah anaknya?." Tanya Anne secara terang-terangan.     

"Tidak, kenapa kalian?." Violet menengok ke arah Edwards sebentar lalu menatap Nyonya Anne lagi.     

"Karena tadi Nyonya Berenice datang membawa banyak pengawal untuk menjemput Choon-hee, dia seperti ingin berperang saat datang ke tempat ini! jika kau tidak beritahu mereka tentang Choon-hee, lalu mereka tau darimana?." Tanya Nyonya Anne.     

"Aku bersumpah bahwa aku tidak mengatakan rahasia apapun pada Berenice ataupun Choon-Hee, tentang hubungan mereka." Kata Violet.     

"memangnya rahasia apa? Apa hubungannya keluarga Berenice dan Choon-hee? Mereka punya hubungan? Aku memang tau bahwa Keluarga Berenice bukan keluarga yang baik, tapi hubungan dengan Choon-hee? apakah kalian menyembunyikan sesuatu?." Edwards bertanya langsung, dia langsung sadar akan sesuatu hal yang membuatnya jadi bertanya-tanya.     

"Karena kau sudah Disini akan aku beritahu, Nyonya Berenice yang sekarang itu adalah ibu kandung Choon-hee. aku dengar-dengar dia Sudah mengambil hak waris atas Keluarga Berenice seutuhnya. aku tidak tau apa yang dia lakukan dengan Membawa Choon-hee tadi, dan sepertinya istri keduamu itu tidak tau bahwa Nyonya Berenice adalah ibunya." Ujar Anne Dengan lantang.     

"Bagaimana dia tidak tau?." Tanya Edwards lagi.     

"Karena nyonya Berenice melakukan operasi plastik di wajahnya, itu kenapa wajahnya terlihat asing oleh Choon-hee. aku yakin hal tersebut." Violet menimpali pertanyaan Edwards, semua orang langsung terdiam Beberapa saat. sibuk dengan pikiran Mereka masing-masing.     

"Violet, seharusnya kau katakan ini padaku sejak awal. Bagaimana bisa aku menikahi wanita dari keluarga Berenice!? kau tau sendiri keluarga kita dan Berenice tidak pernah akur. Ck! Dimana juga itu Choon-hee? kenapa dia pergi lagi dengan Nyonya Berenice, padahal sudah aku peringatkan untuk tidak pergi!." Edwards terlihat marah besar, jika melihat Edwards yang marah seperti itu. tidak ada yang berani untuk mengusik, Edwards terlihat mengeluarkan handphone Miliknya dan mulai menghubungi nomor Choon-hee.     

Beberapa saat panggilan itu tidak diangkat, namun Edwards masih berusaha untuk menelpon istrinya. setelah cukup lama, barulah Choon-hee mengangkat panggilan itu.     

[Halo Edwards? kau sudah pulang?.]     

"Dimana kau sekarang? cepat pulang! aku sudah jangan pernah berhubungan dengan Nyonya Berenice atau keluarga Berenice!!! apakah kau tidak mendengar peringatan dariku!!?." Tanya Edwards dengan suara marah.     

[ada beberapa kejadian tadi, jadi aku memilih pergi. aku akan pulang, aku akan pulang. jangan marah-marah.] Choon-hee masih terdengar sabar dari seberang telepon sana.     

"Cepat kembali! aku tunggu di rumah!." Kata Edwards, lalu panggilan itu diakhiri Edwards. Dia menghela nafas pelan dan melihat ke arah ibu serta kedua adiknya di lantai atas     

"Mulai sekarang halangi Choon-hee, jika dia mau bertemu dengan keluarga Berenice. Sekalipun keluarga Berenice itu adalah keluarga Choon-hee. tetap saja tidak ada yang boleh berhubungan dengan keluarga itu!." Edwards mulai melangkahkan kakinya ke arah taman belakang, dia Mungkin butuh kopi dan udara segar untuk menenangkan hatinya.     

Violet memandang sekilas ke arah Nyonya Anne, lalu dia memilih untuk mengikuti Edwards. Violet tidak banyak bicara saat mereka berdua sudah duduk di bangku taman. Sedikit merasa bersalah karena menyembunyikan kenyataan tentang keluarga Berenice dan Choon-hee.     

"kenapa kau tidak katakan padaku kalau Choon-hee dari Keluarga Berenice?." Tanya Edwards pelan, dia sudah menetralkan emosinya yang tadi sempat berantakan     

"Sekalipun Choon-hee dari keluarga Berenice, tapi selama ini dia tidak pernah tau dan hidupnya sebatang kara. aku rasa Choon-hee di buang, jadi saat aku tau hal itu. aku tidak mau memberitahu dirimu, karena kau terlihat bahagia saat bersama dengannya." Ujar Violet berbohong, dia punya alasan sendiri kenapa tidak memberitahu Edwards tentang semua hal yang terjadi.     

"Tapi tetap saja, aku cukup membenci keluarga Berenice. karena mereka ibuku mengalami banyak masalah, Walaupun memang yang menyebabkan ibuku meninggal adalah orang lain. Tapi rasa benciku masih ada untuk keluarga itu." Edwards berkata jujur, Violet memegang lengan Edwards dan mengusapnya dengan lembut     

"Semua hal di dunia ini memang suka bermain-main, bersikap seenaknya saja. Kau tau betul bahwa tidak ada yang benar-benar baik dan tulus. Choon-hee mungkin datang sebagai wanita polos yang hanya bekerja karena uang. tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi padanya setelah dia tau bahwa memiliki keluarga kaya raya. Mungkin dia akan meninggalkan dirimu, atau Mungkin mengacuhkan dirimu. Dia tidak butuh kekayaan Milikmu lagi, karena dia akan mendapatkan semua itu dari Ibunya." Violet mencuci otak Edwards, agar Edwards bisa membenci Choon-hee seperti dia membenci keluarga Berenice.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.