Hasrat Wanita Bayaran

Keresahan hati Edwards



Keresahan hati Edwards

0Edwards berlari kencang saat salah satu pengawal mengatakan Bahwa Choon-hee kesaktian, dia langsung menggendong Choon-hee tanpa basa-basi lagi. masuk ke dalam mobil dan mobil itu sudah bergerak cepat menebus jalanan ibu kota.     
0

Hanya Lima menit saja Mobil yang di tumpangi oleh Edwards sudah berhenti di depan pintu rumah sakit. beberapa suster dan dokter membawa ranjang rumah sakit, Edwards menempatkan Choon-hee ke atas sana dan mendorong ranjang tersebut. Mereka berlari kencang masuk ke dalam pintu UGD, Di tengah keresahan hati Edwards itu. Dokter Lita sudah datang dan masuk ke dalam UGD. untungnya saat ini adalah Jam jaga dokter Lita, jadi wanita itu Langsung tau saat salah satu suster memberitahu bahwa Tuan Edwards datang membawa istrinya.     

Menit berganti menit, Edwards yang berada di depan pintu ruangan hanya bisa menghela nafasnya berkali-kali, air matanya sudah menggenang di pelupuk mata dan hampir terjatuh begitu saja, hatinya benar-benar tidak tenang saat harus memikirkan tentang keadaan istrinya sekarang. Edwards tidak tau apa-apa dan Pikirannya masih belum bisa bergerak dengan baik.     

Bagaimana tidak? Edwards masih begitu mengantuk dan sempoyongan saat berlari keluar kamar, otaknya hanya memproses tentang Ucapan pengawalnya bahwa Choon-hee kesakitan. hanya sampai disana saja tanpa kata-kata lain yang bisa membuat Edwards mengerti situasi yang ada.     

matanya sudah menatap langit-langit, Dia tidak berani memandang arah lain karena takut menjatuhkan air mata yang memang sudah akan turun sejak tadi. Berharap Bahwa Choon-hee baik-baik saja tanpa kekurangan apapun.     

"Edwards.." Lita memanggil Edwards agar masuk ke dalam ruangan, Edwards Langsung berjalan cepat dan mengusap air mata yang sialnya langsung turun.     

"Bagaimana?." Tanya Edwards penasaran, Lita menghela nafas pelan dan menatap Choon-hee yang terbaring di atas ranjang.     

"dia baik-baik saja, tapi janinnya dalam keadaan lemah. Aku tidak tau bagaimana jadinya jika kau terlambat semenit saja membawanya kemari. Mungkin anak kalian sudah keguguran." Lita memberitahu secara terang-terangan apa yang memang terjadi. Edwards ikut Menghela nafasnya dan menangis sedih, tubuhnya bahkan sudah bergetar hebat Mendengar kalimat pendek yang Lita katakan.     

Edwards memang jarang menangis, namun entah mengapa karena melihat wajah Choon-hee yang tadi kesakitan dan tidak sadarkan diri, Edwards mengingat wajah ibunya yang meninggal dunia. Edwards melihat bahwa Ibunya akan membawa Choon-hee pergi juga, rasa takut di hati Edwards itulah yang membuatnya sekarang jadi menangis haru. dia bersyukur bahwa Choon-hee dan anaknya masih baik-baik saja.     

"apa yang terjadi? bagaimana ini bisa terjadi?." Tanya Edwards pada Lita     

"Dia keracunan makanan." Kata Dokter Lita dengan suara pelan dan sepertinya berbisik.     

"Bagaimana bisa?." Tanya Edwards bingung.     

"Ada sejenis Zat Latex yang berada di dalam tubuh Choon-hee, aku tidak tau darimana bahan berbahaya itu bisa masuk ke dalam tubuhnya. sebenarnya Latex adalah getah atau cairan seperti susu yang terdapat di dalam buah pepaya muda (mentah). Pepaya muda diketahui memiliki kadar konsentrasi latex yang sangat tinggi. Kandungan latex dapat menyebabkan kontraksi uterus pada rahim. getah pada pepaya mentah juga dapat menyebabkan persalinan dini (kelahiran prematur). Ini karena kontraksi uterus yang tidak normal atau tidak wajar pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan persalinan prematur bayi. Selain itu, getah latex ini juga merupakan alergen umum yang dapat memicu reaksi berbahaya. Tapi yang aku tidak mengerti adalah, bagaimana Getah latex bisa di konsumsi oleh Choon-hee?." Tanya Lita tidak mengerti dengan situasi yang ada.     

"Aku tadi memang melihat Choon-hee yang memegang sampai makanan. apakah dia terkena racun dari makanan yang dia makan sebelumnya?." Tanya Edwards pada dirinya sendiri.     

"Makanan yang dia konsumsi tidak mungkin juga terdapat getah Latex, berbeda jika makanan itu memang sudah di berikan Getah latex oleh seseorang." dokter Lita berkata dengan serius, Edwards yang mendengar hal tersebut hanya bisa menahan nafasnya sesak.     

Suara pintu tiba-tiba terbuka dan Laila datang dengan keringat yang membanjiri keningnya. "Tuan Edwards, maaf aku datang terlambat. bagaimana dengan Nona Choon-hee?." Laila terlihat resah dan merasa bersalah, sebab dia memang di perintahkan untuk mengawasi Choon-hee. tapi tadi dia tidak sengaja ketiduran dan tidak mengetahui bahwa Choon-hee keluar dari kamar, padahal Laila Tidur di kamar sebelah kamar Choon-hee dan Edwards. memang sengaja memasang alat yang bisa mendeteksi saat Choon-hee keluar kamar. Namun entah Laila yang ketiduran sangat nyenyak, atau seseorang yang memang mengacau sistem yang sudah di pasang Laila dengan sangat baik.     

"Tidak apa-apa, ini bukan salahmu. Choon-hee memang selalu mencari makan di malam hari. aku lupa memberitahu dirimu soal ini. aku juga lupa bahwa seharusnya aku membelikan makanan untuknya sebelum tidur, agar dia tidak perlu kemana-mana saat malam hari. Namun itu sudah tidak penting untuk di sesalkan. Yang terpenting sekarang kau harus mencari tau tentang dengan siapa Choon-hee bertemu seseorang tadi, lalu cari tau juga dimana Choon-hee membeli makanannya. karena kata dokter Lita, Choon-hee keracunan Zat yang Terbuat dari getah latex." Kata Edwards panjang lebar, Laila Langsung mengangguk. dia perlahan jalan lebih dulu ke arah Choon-hee dan mengeluarkan sebuah alat seperti sensor pendeteksi.     

Alat itu di gerakan ke seluruh tubuh Choon-hee, Mencari sesuatu yang Mungkin saja bisa menjadi petunjuk.     

Saat menyentuh Jari-jari Choon-hee, alat tersebut berbunyi cukup nyaring. sebagai tanda peringatan bahwa ada hal tidak beres disana. Saat mendengar bunyi alat tersebut, Lita dan Edwards ikut melihat apa yang sedang terjadi.     

"Kenapa?." Tanya Edwards penasaran.     

"Alatnya mendeteksi bahwa ada sesuatu yang berbahaya, mungkin Getah latex masih tertempel di tangannya Choon-hee. aku akan cari tau apakah ada seseorang yang memang sengaja meracuni Choon-hee. aku akan mengecek kamera Cctv di mansion." Laila sudah merekam keadaan jari tangan Choon-hee untuk di jadikan penelitian lebih lanjut.     

"Lakukan semua hal yang bisa kau lakukan Laila, aku akan menunggu semua hasilnya. aku berharap bahwa aku bisa mencari tau semua ini dengan cepat." Edwards menepuk pelan pundak Laila, wanita itu langsung mengangguk dan melangkah pergi Dari sana. Dia menjalankan tugasnya untuk mencari tau siapa orang yang melakukan hal jahat pada Choon-hee.     

Setelah kepergian Laila, Edwards duduk dengan perlahan di salah satu kursi dia memandang sendu wajah Choon-hee yang sangat pucat.     

"Apakah dia akan baik-baik saja?." Tanya Edwards sekali lagi.     

"Dia akan baik-baik saja, aku yakin semuanya akan lebih baik setelah Choon-hee sadarkan diri. Kau jangan takut pada apapun, aku akan berusaha keras untuk memastikan Choon-hee sembuh dan bayinya sehat." Kata Lita dengan sungguh-sungguh.     

"aku ingin melihatnya membuka mata, lalu akan aku katakan banyak hal manis padanya." Edwards secara tidak langsung mengatakan isi hatinya yang sudah muncul secara perlahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.