Hasrat Wanita Bayaran

Ucapan Edwards



Ucapan Edwards

0Keesokan paginya, Aku terbangun dari mimpi yang sangat panjang. melihat ke arah samping dan ada Edwards yang duduk sambil memandangi diriku. dia langsung Tersenyum ke arahku, ketika melihat mataku yang terbuka dengan pandangan datar. Tak lama dia mencium diriku dan aku langsung memejamkan mata menikmati ciuman manis tersebut.     
0

"Pagi Sayangku, baik-baik saja? apakah ada keluhan sakit?." Tanyanya sedikit khawatir, aku yang mendengar hal tersebut langsung menggelengkan kepala perlahan.     

"Dokter Lita memberikan obat yang sangat bagus, aku merasa lebih baik. aku akan lebih memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuhku, aku terlalu kelaparan hingga membiarkan saja makanan fast food masuk tanpa aku cegah. Maafkan aku ya Edwards." aku berkata dengan perlahan dan rasa bersalah yang mendalam. aku keracunan kata Edwards, dan aku merasa ini adalah salah Makanan yang aku makan semalam. sebab kata Daniel kemarin bahwa makanan Fast food tidak baik untuk ibu hamil. dan aku dengan bodoh membiarkan saja tanpa mau mendengarkan omongannya.     

"Kau yakin? Lita akan datang kembali kesini nanti, Mengecek kandunganmu dan memberikan obat penguat kandungan, kau jangan kemana-mana lebih dulu. ok?." Tanya Edwards padaku, Aku yang mendengar ucapan darinya hanya mengangguk saja.     

Edwards memeluk diriku sebentar, dia memberikan perhatian dan kasih sayang yang banyak padaku. aku menerima semua perhatian tersebut, rasanya Edwards memang terlihat akhir-akhir ini.     

"Kau tau Choon-hee? semalam aku ketakutan sekali, karena melihat dirimu yang sudah tidak berdaya. Aku benar-benar merasa bersalah, bersalah karena kurang memperhatikan semua kebutuhan dirimu. Kau butuh banyak makan di malam hari, tapi aku malah melupakan hal tersebut." Edwards bersuara lagi, aku menatap matanya dan melihat kekhawatiran dan juga Rasa sedih.     

"Edwards, aku baik-baik saja. Hanya saja keadaan memang terkadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Belum lagi masalah-masalah yang datang secara tiba-tiba, Tapi apapun itu. aku Tidak akan menyalahkan dirimu, sebab kau adalah orang yang selalu ada untukku. Tanpa kau sadari, semua yang ada dirimu selalu menjadi hal yang aku dambakan." Ucapku pelan, aku memang mengatakan semua hal dengan kejujuran yang mendalam. tidak pernah benar-benar membiarkan semuanya di pandang sebelah mata.     

"Kenapa kau bisa berkata sangat manis begini? baiklah kalau begitu. ayo kita pergi ke bawah, sarapan pagi bersama. Ada beberapa hal yang mau aku bicarakan dengan dirimu dan juga yang lainnya." Edwards bangun lebih dulu, dia memang terlihat sudah mandi. aku yakin bahwa dia tidak tertidur sama sekali sejak aku tidur semalam. Dan aku juga yakin bahwa dia menjaga diriku Semalaman.     

"Ayo." kataku, aku belum mandi dan hanya menguncir satu rambutku. aku tidak berniat cuci muka atau membersihkan gigi, masa bodo dengan hal itu. aku sedang malas-malasannya untuk membersihkan diri sendiri, apakah semua wanita hamil memang begini? Mungkin saja.     

Baru saja aku turun dari tempat tidur, Edwards sudah menggendong diriku lagi. "Edwards!." Aku terpekik kaget saat dia tiba-tiba membawaku keluar dari kamar.     

"Kau sedang sakit, aku tidak mau sampai kau kenapa-kenapa." Kata Edwards, dan aku hanya diam saja menuruti apa yang dia inginkan. selama perjalanan turun ke lantai bawah, aku Memeluk lehernya dan menghirup aroma tubuhnya yang begitu harum. merasakan bagaimana kehangatan yang tercipta di pagi hari ini membuatku cukup tenang.     

Kami sudah sampai di ruangan makan, salah satu pelayan menarik kursi untuk diriku. lalu Edwards menaruh diriku di kursi yang sudah di sediakan, aku menatap beberapa orang yang melihatku saat ini. Mereka terlihat sangat terkejut karena aku terlihat baik-baik saja. Entah mengapa aku berpikir seperti itu, ya memang karena aku merasa bahwa Wajah-wajah mereka, adalah wajah yang sinis dan sangat licik.     

"Pagi semuanya." Sapa Edwards, dan yang lainnya langsung menyapa balik. Edwards duduk dengan tenang, dia Memberikan susu hangat untukku. lalu dia juga meminum susu hangat untuknya sendiri, sejak kapan Edwards suka susu?.     

"Choon-hee sudah baik-baik saja?." suara Daniel membuatku dan Edwards menghentikan gerakan tangan, Edwards lebih dulu menaruh gelasnya dan menatap wajah Edwards. tatapan mata Edwards saat ini seperti tatapan mata yang siap membunuh.     

"Ya, dia sudah baik-baik saja. Berkat dirimu yang menyapanya semalam." ucapan Edwards seperti memiliki banyak arti, arti yang begitu dalam dan penuh ancaman.     

"Oh ya? Semalam aku sudah katakan pada Choon-hee jangan memakan, makanan fast food. Tapi dia tidak mau mendengarkan aku, yasudah aku pergi dari sana. Entah apa yang terjadi selanjutnya, aku mendengar dari Beberapa pelayan bahwa Choon-hee di larikan ke rumah sakit." Daniel terlihat santai saat mengatakan apa yang memang terjadi semalam.     

"Oh ya.? kau sangat baik pada Kakak iparmu, mulai dari Violet dan Choon-hee. aku tidak tau bagaimana kau begitu banyak membantu diriku." Sekali lagi aku mendengar suara menyindir dari mulut Edwards, apa yang terjadi? apakah Edwards sedang menuduh Daniel tentang keracunan yang aku rasakan semalam? tapi Daniel tidak berbuat apa-apa padaku.     

"Tentu saja aku sangat baik, aku sangat memperhatikan kakakku ini. yang sangat sibuk hingga melupakan istri-istrinya." Sindiran lain di lemparkan dari mulut Daniel, dan suasana di sekitar langsung terasa sangat panas. ada apa ini?.     

"Aku tidak pernah melupakan istri-istriku. mungkin salah satu dari mereka yang sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak mau memberikan perhatian pada diriku." Edwards menatap ke arah Violet, yang di tatap hanya sibuk makan tanpa mau mengatakan apa-apa.     

"Oh ya? Kasihan sekali kalau begitu." Kata Daniel lagi.     

"Ya, begitulah. Daniel, jika kau memang banyak waktu untuk mengurus istri-istriku. cobalah untuk mengurus Restauran yang Daddy berikan padamu, restauran itu hampir bangkrut karena sistem yang kau jalankan cukup tidak berguna. Bagaimana bisa kau menyia-nyiakan Restauran yang sangat bagus dan menarik itu? kau yang memang tidak bisa mengurus bisnis, atau kau yang memang tidak tau caranya? lalu, bagaimana bisa kau mengurus perusahaan besar Douglas nantinya, jika Daddy meninggal dunia. Aku rasa perusahaan Sebesar Douglas juga akan bangkrut jika di pegang oleh dirimu. jadi jika kau punya banyak waktu, lebih baik banyak belajar lagi. Setidaknya hal itu lebih baik daripada kau hanya diam saja." Telak! Ucapan Edwards saat ini benar-benar membuat suasana jadi semakin menegangkan.     

"Ya kak, akan aku ingat ucapan darimu secara baik." Daniel merendahkan suaranya, matanya juga sudah menunduk ke bawah. apakah dia merasa sakit hati dengan apa yang di katakan oleh Edwards? tentu saja, siapa yang tidak sakit hati. Edwards berkata dengan sangat lantang dan memang menyakitkan. tapi aku rasa Edwards berkata Seperti itu untuk membuat Daniel sadar akan beberapa hal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.