CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Tidak Bersalah



Aku Tidak Bersalah

0Melihat Nizam hanya terdiam, Pangeran Barry tertawa terkehkeh. Aura jahatnya seketika hilang yang terlihat hanya wajahnya yang manis dan tampan. Nizam mengakui kalau Pangeran Barry, Pangeran Abbash dan Putri Mira memiliki raut wajah dan kulit yang sama eloknya.     
0

"Aku ingin Kau menjadikan adikku sebagai ratu di kerajaan Azura dan segera berikan Aku keponakan. " Kata Pangeran Barry sambil tersenyum. Nizam membeku, sebenarnya ini permintaan yang wajar bagi seorang kakak untuk adiknya. Tetapi sangat berat untuk Nizam penuhi jadinya Nizam hanya terdiam. Setelah berpikir kemudian Nizam menjawab permintaan Pangeran Barry.     

"Kau tahu itu adalah permintaan yang sangat sulit karena untuk menjadi Ratu di kerajaan Azura, dia harus memiliki anak laki – laki dariku dulu. Dan masalahnya Aku sangat menghargai adikmu sehingga aku tidak mau menyentuhnya. Aku tidak ingin menyentuh wanita yang tidak aku cintai. Aku hanya mencintai Alena dan Aku tidak menginginkan wanita yang lain"Kata Nizam kemudian dengan wajah sangat menyesal.     

Nizam selalu luruh kalau sudah dikaitkan dengan tanggung jawab terhadap istri – istrinya. Karena sampai sekarang walaupun Nizam tidak menyentuh mereka tetapi  Ia tetap membiayai semua kehidupan mereka. Nizam masih mentransfer sejumlah uang ke dalam rekening mereka secara rutin setiap bulan sesuai tingkatan mereka.     

Ada empat istri yang dinikahi Nizam secara hukum dan sisanya adalah secara adat. Dan empat istrinya yang dinikahi secara hukum adalah Putri Rheina, Alena, Putri Mira dan Putri Alycia. Nizam sendiri tidak tahu berapa banyak wanita yang disimpan ibundanya dalam haremnya. Harem itu sendiri adalah bangunan yang berada di istana milik Nizam yang letaknya berada di dalam istana dan dijaga ketat. Ada ratusan kamar dalam bangunan harem dengan banyak pelayan, kasim dan penjaga wanita. Setiap wanita yang ada diharem masing – masing memiliki asisten pribadi. Pelayan dan penjaga wanita.     

"Kau sungguh pria munafik. Kau membiarkan ibumu mengisi harem dengan banyak wanita tetapi mereka tidak kau sentuh. Kau juga menikahi adikku tetapi sampai sekarang kau belum menyentuhnya. Padahal ketika Yang Mulia Ratu Sabrina mengambil adikku ke kerajaanmu, Yang Mulia Ratu Sabrina menjanjikan dia akan menjadikan dia salah satu istri kesayanganmu dan kehidupannya akan dijamin kebahagiaan. " Kata Pangeran Barry sambil menerawang. Lalu dia berkata lagi kepada Nizam dengan nada yang sinis dan penuh kebencian.     

"Sebenarnya Kau adalah satu – satunya Putra Mahkota yang kejam terhadap istri – istrimu sendiri. Kau tidak akan pernah menjadi raja yang bijaksana sampai kau bisa bersikap adil terhadap istri – istrimu. Kau juga merusak adat istiadat kerajaan sendiri.     

Aku yakin kalau kau hanya memiliki satu istri kau akan meruntuhkan generasi keturunanmu sendiri. Kau akan kalah dengan kerajaan lain dimana rajanya banyak memiliki anak. Kau juga tidak akan memiliki pendukung dari orang – orang disekitarmu karena pendukung yang terbaik adalah anak - anak kita sendiri " Pangeran Barry terus mengoceh meluapkan emosinya yang ditahan selama ini. Kebenciannya kepada Nizam bukanlah sekedar bualan. Banyak alasan bagi Pangeran Barry untuk membenci Nizam.     

"Aku tahu.. tapi setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk melakukan sesuatu. Kau tahu itu bukan hanya kesalahanku. Aku sama sekali tidak menginginkan mereka ada dalam haremku. Agama kita memang mengizinkan kita beristri lebih dari satu dan sebagai calon Raja Azura, secara adat Aku harus memiliki banyak istri untuk memperbanyak keturunanku tetapi Aku tidak menginginkan itu semua.     

Tetapi Kau juga harus ingat kalau Agama kita juga tidak melarang kita kaum lelaki hanya  untuk memiliki satu istri. Bahkan jika kita memang takut bersikap tidak adil maka Alloh berfirman dalam Surat An-Nisa' agar kita hanya memiliki satu istri saja.     

Jadi salah Aku dimana ? Aku berencana akan mengembalikan mereka dalam keadaan suci kepada orang tua mereka begitu Aku menjadi raja nanti termasuk adikmu. Mereka dapat menikah dengan pria lain dalam keadaan masih suci dan bersih.     

Praktik mengumpulkan banyak wanita di dalam harem adalah praktik yang menghinakan kaum wanita dan termasuk berlebih – lebihan. Jikalau masih beristri empat Aku masih bisa terima kalau sampai ratusan bagaimana Aku bisa terima.     

Lagipula dari ratusan wanita yang ada di harem Aku hanya menikahi empat wanita yang secara sah secara agama dan hukum jadi sisanya aku menganggap mereka bukan istri – istriku yang sah. Jadi ketidak adilanku hanya berlaku untuk Putri Rheina, Adikmu dan Putri Alycia. Aku benar - benar sangat menyesal untuk ketidak adilanku terhadap mereka.     

Oh ya.. tentang generasi keturunanku. Aku adalah seekor harimau Azura dan bukan seekor ikan Koi. Walaupun harimau anaknya sedikit dan ikan koi anaknya ribuan. Kau tetap tidak bisa membandingkan kualitas diantara mereka.     

Untuk memperkuat generasi keturunanku, Aku tidak membutuhkan anak yang banyak. Aku cukup memiliki beberapa saja tetapi dengan kualitas yang sangat baik." Kata Nizam dengan tajam membuat para penjaga yang mendengarnya langsung memainkan mata mereka sambil menahan tawa. Perkataan Nizam memukul perkataan Pangeran Barry dengan sangat telak. Membuat Pangeran Barry menjadi semakin marah.     

Pangeran Barry lalu berjalan mendekati Nizam dan Nizam yang masih memegang senjata hanya bisa bersiaga. Ia tahu walapun Ia memegang senjata tetapi Ia tidak akan pernah bisa menggunakannya. Cynthia masih ada di tangan Pangeran Barry dan Ia belum tahu kondisinya bagaimana. Itu yang membuat Nizam sama sekali tidak berani melakukan tindakan apapun.     

Pangeran Barry tahu bagaimana Nizam tidak berada pada posisi yang menguntungkan. Makanya Pangeran Barry berjalan mendekati Nizam tanpa ada rasa takut. Ia bahkan mengambil pistol Nizam. Tetapi kemudian Nizam menjadi memiliki celah sehingga ketika Pangeran Barry mengulurkan tangan hendak mengambil senjatanya dengan secepat kilat Nizam memegang pergelangan tangan Pangeran Barry lalu Nizam menarik sambil menekuk tangan tersebut ke belakang dan membalikkan tubuh Pangeran Barry secepat kilat hingga kemudian Pangeran Barry menjadi tidak berkutik. Nizam menodongkan senjatanya ke kepala Pangeran Barry.     

"Kau sudah terlalu banyak menciptakan kedzoliman kepadaku. Aku ingin rasanya membunuhmu sekarang juga. Tetapi adik iparku ada ditanganmu. Jadi sebaiknya sekarang kau serahkan Cynthia kepadaku sekarang. Atau Aku akan memecahkan kepalamu" Kata Nizam. Para Penjaga yang menodongkan senjatanya langsung pada panik dan menatap Pangeran Barry dengan sangat cemas.     

"Apa yang kau lakukan ? beraninya kau melakukan itu kepada Pangeran Kami?" Teriak seorang penjaga sambil hendak bergerak maju.     

Tetapi Nizam malah menembakkan senjatanya ke atas sehingga menimbulkan efek terkejut kepada mereka. Membuat Pangeran Barry yang sedang merutuki kebodohannya tadi berteriak,     

"kau mundurlah!! Dan bawa keluar Putri Cynthia  !! " Teriak Pangeran Barry. Nizam menatap dengan berdebar ke arah jalan masuk antara lobby dengan bagian dalam hotel. Dan Ia langsung tercengang melihat Cynthia yang dibawa keluar oleh dua orang penjaga pangeran Barry. Badan Nizam sampai gemetar, pistol yang dipegangnya langsung terjatuh ke lantai. Menimbulkan suara yang sangat keras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.