CINTA SEORANG PANGERAN

Kan Kubawa Cintamu sampai Mati



Kan Kubawa Cintamu sampai Mati

0Ketika pistol meletus memuntahkan pelurunya, Andre membalik tubuhnya dengan cepat agar Ia dapat menjadi tameng bagi Alena, seraya membalas tembakan Nendri tepat di dadanya. Nendri seketika terjungkal ke belakang ketika timah panas menerjang badannya.     
0

Sementara itu tubuh Andre turut ambruk bersama tubuh Alena yang dipeluknya. Alena roboh tertimpa tubuh Andre yang penuh darah. Darah membasahi tubuh Alena dibawah himpitan tubuh Andre.     

"Andre…Andre…" Alena segera bangkit dan membalikkan tubuh Andre, Ia lalu duduk sambil menidurkan kepala Andre dipangkuannya.     

"Kenapa Kamu melakukan ini kepadaku, Andre.." Alena menangis lirih sambil memeluk tubuh yang mulai mendingin. Dua peluru yang bersarang di dada dan perut Andre membuat Andre langsung kehilangan banyak darah.     

" Siapapun yang ada diluar, cepat hubungi ambulan!!" Alena berteriak histeris.     

Para anak buah Andre lansung panik dan segera menghubungi pihak rumah sakit.     

"Andre bertahanlah..Kamu akan selamat, Kamu harus hidup Andre..Tolong jangan mati. Mengapa Kau melindungiku. Mengapa Kau tidak membiarkan Aku yang mati" Alena berteriak histeris.     

"Tidak Alena Kau harus tetap hidup. Karena Kalau Kau mati Aku tidak akan bisa hidup lagi. Alena Aku senang sekarang kamu memperhatikanku…A..Aku mencintaimu sejak kita bertemu pertama kali di Amerika " Andre menggenggam tangan Alena dengan erat lalu menciumnya dan menghirup aroma tubuh Alena melalui tangannya.     

Alena mencucurkan airmatanya dengan deras. "Kenapa Kamu begitu bodoh Andre, Kamu tahu Aku tidak pernah mencintaimu..Aku hanya mencintai Nizam" Alena berkata seraya memeluk tubuh Andre sambil terus menangis.     

"Aku tahu..Kau tidak pernah mencintaiku. Makanya Aku berusaha memaksamu. Tuhan sedang menghukumku karena sudah banyak melakukan kejahatan kepada banyak wanita.     

Selama ini Aku selalu mempermainkan wanita yang mencintaiku dan sekarang ketika Aku mencintai wanita. Dia tidak mencintaiku. Kau Alena tidak pernah sedikitpun Kau mencintai aku. Alena.. Sekarang Aku akan pergi selamanya. Maafkanlah Aku, Mintakan juga permohonan maafku pada Sisca dan Niken. Aku juga sangat berdosa pada mereka….Alena..Tolong jaga pula anakku. Aku mencintai anakku…" Suara Andre semakin melemah     

"Tidak Andre, Jangan tinggalkan Aku dengan beban yang sangat berat. Aku tidak rela kau mati karena diriku. Hiduplah Andre demi anakmu. Andre…Kau harus hidup Andre. Demi Tuhan bertahanlah. Mereka sedang memanggil tim medis. Andre..tolong jangan mati….. "     

Alena tambah histeris melihat Andre semakin lemah karena kekurangan darah. Ia segera berteriak lagi membuat anak buah Andre menjadi kalut. Mereka hanya berdiri mengelilingi Andre. Karena ketika mereka ingin mendekat, Andre mengangkat tangannya menyuruh mereka untuk menjauh.     

"Toloong Aku.!! Cepat panggilkan bantuan…" Alena makin ketakutan.     

Anak buah Andre sudah menghubungi rumah sakit, tapi memang membutuhkan waktu untuk sampai ke tempat ini. Sementara itu di luar langit berubah menjadi mendung, Titik air hujan mulai berjatuhan menyirami bumi. Gemuruh suara petir membuat suasana semakin mencekam.     

Beberapa anak buah Andre ada yang sudah meneteskan air mata seakan ikut merasakan aura kesedihan yang tersebar melalui adegan dihadapan mereka. Bahkan air hujan pun seakan membagikan kesedihan mereka.     

Andre memegang wajah Alena dengan tangannya yang berlumuran darah. Alena lalu memegang tangan Andre yang memegang wajahnya. Darah langsung tergambar di pipi Alena yang lembab oleh air mata     

"Tidak.. Alena….biarkan Aku pergi. Aku tidak akan pernah sanggup hidup, melihat Kau bersama Nizam. Karena sepanjang Aku hidup, Aku tidak pernah membiarkan Kau hidup bersama siapapun. Biarkan Aku membawa cintaku ke alam baka. Hiduplah..berbahagia bersama Nizam…A..ku mencintaimu sampai akhir hayatku…Semoga Tuhan mengampuni semua dosa yang sudah Aku perbuat….." Andre lalu menutup mata selama-lamanya dalam pelukan Alena.     

Mata Alena semakin mengabur melihat Kepala Andre terkulai dipangkuannya. Teriakannya membahana menggetarkan hati setiap orang yang mendengarnya.     

"ANDRE!!!...ANDRE!!!... TIDAK!!....Jangan Mati seperti ini….AAA…Kenapa semua ini harus terjadi??" Alena berteriak lalu menangis menggerung-gerung.     

Di depan pintu, Nizam yang baru datang hanya berdiri terpukau melihat istrinya duduk sambil memangku Andre yang penuh dengan darah. Ia hanya terdiam menyaksikan Alena meraung-raung menangisi Andre. Arani sampai tidak sadar memegang bahu Nizam untuk segera memberikan ketenangan batin pada Nizam.     

Suasana hati Nizam sukar ditebak seperti apa. Sekujur tubuhnya yang basah oleh air hujan seakan sudah mewakili gambaran hati Nizam. Mata Nizam sangat kelam, dingin, keruh dan menusuk.     

Tetesan air hujan berurai dengan titisan air mata Alena. Tubuh Andre membeku. Cinta telah mendatangkan penderitaan baginya. Selama ini Andre tidak pernah mengetahui apakah itu cinta. Ia selalu bermain-main dengan cinta para wanita. Ia tidak pernah menganggap perasaan cinta mereka pada dirinya. Ia malah mengambil keuntungan dari cinta tesebut.     

Ketika Ia mencintai seseorang, ternyata Ia mencintai orang yang salah. Ia mencintai orang yang tidak akan pernah mencintainya. Ia kini merasakan betapa sakitnya mencintai seseorang sementara orang itu tidak membalas cintanya. Ketika lantas cintanya menjadi sebuah obsesi maka cinta itu akan segera membakarnya menjadi abu dan hilang lenyap tertiup angin dan larut dalam basahnya air hujan yang mengalir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.