CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Edward (2)



Pernikahan Edward (2)

0Nizam menghisap rokok nya sambil duduk disamping Pangeran Thalal. Sementara Alena sedang makan baso dibendara ditemani Cynthia. Mereka sedang menunggu pemberangkatan pesawat ke Amerika. Masih ada sekitar satu jam sebelum pesawat landing. Pangeran Thalal memperhatikan wajah kakaknya yang terlihat begitu misterius. Kali ini Ia kesulitan menebak apa yang sedang dirasakan kakaknya. Perasaan bahagia kah atau sedang gusar.     
0

Cara Nizam menghisap rokok nya memperlihatkan Ia sedang terlihat gusar. Tetapi melihat Nizam kadang tersenyum tipis membuat Pangeran Thalal sedikit kebingungan. Sedangkan Nizam sendiri seakan tidak memperdulikan kebingungan adiknya. Ia asyik menghisap rokoknya. Akhirnya karena penasaran Pangeran Thalal berkata, "Entahlah Kakak, mengapa Aku merasa bahwa Kakak sedang memikirkan Edward" Kata Pangeran Thalal sambil menatap wajah Kakaknya.     

Nizam menghembuskan asap rokok ke atas. Bibirnya ikalnya membentuk huruf O lalu menghancurkan asap rokoknya dengan menyerupai lingkaran kecil yang lalu membesar kemudian menghilang dihembus angin.     

"Apa Kakak sedang mengkhawatirkan Edward karena sudah menolong Kakak Putri Alena? Apa Kakak sedang cemburu?? Apa Kakak juga masih kesal kepada kita" Pangeran Thalal bertanya pada Nizam dengan membabi-buta. Ia tidak perduli kalau pertanyaannya seperti sedang menarik sumbu pada sebuah bom. lalu memegang bom tersebut ditangannya dan kemudian menunggu detik-detik bom itu meledak di tangannya.     

Nizam mengerutkan bibirnya lalu menghisap kembali rokoknya. "Apa Aku terlihat sangat gelisah??"     

"Iya benar Kakak, tapi selain gelisah Kakak juga kadang tersenyum penuh kepuasan."     

Nizam mengerlingkan matanya. "Menurut mu, apakah pernikahan Edward akan terlaksana? Apakah Kau pikir Edward mencintai wanita itu? Kau pikir apakah Edward akan melepaskan Alena dengan mudah?" Nizam tertawa sinis.     

"Dia terlihat sangat mencintai wanita itu" Kata Pangeran Thalal.     

"Benarkah?? Aku sangat berharap Ia bisa seperti itu. aku yakin bahwa Edward sama sekali tidak mencintai wanita itu dan ia menikahi wanita itu hanya untuk mengelabui kita dia ingin kita mengira bahwa dia sudah melupakan Alena tetapi kenyataannya tidaklah seperti itu"     

"Wanita itu sangat mirip dengan Kakak Alena. Mungkin Ia mencari sosok wanita yang seperti Kakak Alena untuk mengobati rasa cintanya. Menutupi rasa kecewanya."     

"Itulah yang Aku ragukan. Jika Ia memilih wanita yang seperti Alena, itu menunjukkan bahwa Ia masih terobsesi dengan Alena."     

Pangeran Thalal sudah bisa menebak apa maksud dari Nizam. Intinya adalah Nizam masih sangat cemburu dengan Edward. Dan matanya masih menunjukkan rasa tidak suka yang sangat kuat tetapi juga kekaguman yang tidak bisa ditutupi oleh kebenciannya.     

"Dia tidak akan pernah membiarkan Aku lengah sedikitpun. Dia akan selalu berada disekitar Alena. Menungguku berbuat kesalahan untuk bisa merampas Alena dari sisiku. Ia akan menikahi wanita itu untuk berkelit dari tuduhan bahwa Ia masih mengejar Alena. Dan itu seperti mengiris daging dipermukaan kulit. tanpa melukai permukaan kulit itu sendiri.     

Aku begitu tidak berdaya menyingkirkan Ia dalam hidup Alena. Ia menawarkan perlindungan dan pengorbanan tanpa batas pada Alena. Ya..Tuhan..betapa Aku sangat mencemburuinya melebihi apapun di dunia ini"     

"Tapi Kakak, Mengapa Kakak harus takut. Bukankah Kakak Putri Alena berulangkali mengatakan bahwa Ia tidak mencintai Edward"     

Nizam tertawa getir. "Tahukah Kau kalau karang Sekokoh apapun akan tetap hancur jika terkena sapuan ombak secara terus-menerus. Edward akan selalu ada disaat Alena membutuhkannya. Ia selalu menunggu saat-saat Aku tergelincir. Dan Ia akan mengambil alih Alena dengan sekali gerakan"     

"Kakak terlalu jauh berpikir. Ayolah Kakak jangan menyiksa perasaan Kakak sendiri. Belajarlah untuk berprasangka baik kepada orang lain. Edward sangat baik. Ia juga sangat sopan. Ia tidak akan pernah berbuat hina kepada kakak Putri Alena. Ia sangat menghormati kakak Putri Alena." Pangeran Thalal seakan tidak sadar memuji Edward dihadapan Nizam membuat raut wajah Nizam semakin muram.     

Hingga Pangeran Thalal tersadar. Ia mencoba batuk-batuk kecil sambil mengambil air minumnya lalu meneguknya sambil memalingkan wajahnya ke arah pesawat.     

Nizam semakin kuat menghisap rokoknya. Ia tidak menyalahkan pemikiran adiknya. Hanya yang jadi masalah adalah bagaimana supaya Edward berhenti untuk perduli pada Alena. Pikirannya semakin kacau. Dan ketika Ia akan mengambil lagi sebatang rokok didalam kotaknya. Tangan Pangeran Thalal menahannya.     

"Kakak sudah hampir menghabiskan sebungkus rokok. Itu membahayakan kesehatan Kakak. Tahukah Kakak kalau segala tindakan mu diamati oleh para pejabat,rakyat dan Keluarga kerajaan. Semakin Kakak melakukan tindakan yang membahayakan diri kakak sendiri karena Kakak Putri Alena maka yang akan terancam semakin dibenci oleh pihak kerajaan adalah Kakak Putri Alena"     

Nizam terdiam ia tahu bahwa apa yang dikatakan oleh adiknya adalah benar semakin Ia membahayakan jiwanya semakin Alena dibenci oleh pihak kerajaan. Nizam tahu bahwa seorang raja haruslah lebih memperdulikan keselamatan dirinya lebih dari apapun. Ia tahu bahwa keselamatan seorang raja harus menjadi prioritas utama.     

Tetapi pada kenyataannya Nizam seringkali mengorbankan keselamatan jiwanya untuk melindungi istrinya. Nizam juga tidak lagi memperdulikan adat istiadat kerajaan Azura Nizam juga melabrak beberapa aturan yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Alena membawa banyak perubahan pada diri Nizam yang dampaknya membawa perubahan ke seluruh kerajaan Azura.     

"Tahukah kakak??" Pangeran Thalal berkata dengan hati-hati, " kejadian waktu kakak menyelamatkan Alena dengan menggunakan tubuh kakak sebagai tameng bagi Kakak Putri Alena sudah menyebar ke seluruh kerajaan Azura. Dan ini membuat geram beberapa pejabat kerajaan sehingga Aku sangat khawatir. Sekarang kedudukan Kakak Putri Alena semakin sulit di kerajaan Azura Aku memiliki firasat bahwa Kakak Putri Raina akan memanfaatkan kasus ini untuk keuntungan pribadinya"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.