CINTA SEORANG PANGERAN

Laki - laki yang Selalu Memanipulasi



Laki - laki yang Selalu Memanipulasi

0Cynthia tampak langsung sewot mendengar pertanyaan Nizam. Ditatapnya wajah berkarisma itu dengan pandangan murka. " Apakah Kau begitu tidak tahu malu, Nizam? Bagaimana bisa kami tidak kesal? Kau terlambat hampir dua jam. Jangan kau kira Aku tidak  tahu alasanmu datang terlambat" Kata Cynthia sambil menatap rambut Nizam yang setengah basah. Nizam mengangkat alisnya dengan gaya yang menawan. Nizam sangat menggoda hati setiap wanita kecuali Cynthia yang sudah mati rasa dengan kelakuan Nizam yang di luar nalar dia.     
0

"Apa yang tidak kau ketahui ? Aku tidak heran karena semua kau ketahui. Lagi pula apa salahnya bercengkrama dengan istri sendiri " Kata Nizam super santai. Duduknya menyender ke kursi dan mulai meminta Ipadnya dari asistennya yang sedari tadi sudah berdiri di sampingnya. Naila segera memberikannya dan Nizam langsung membuka dokumen - dokumen yang sudah diberi resume. Ia akan mengirimkannya ke email Pangeran Thalal.     

"Tidak salah tapi kalau sampai kami harus menunggu sampai keriting sih.. rasanya sangat keterlaluan Kau lihat Si Nathan sudah gelisah dari tadi. Entah mengapa tingkahnya seperti anak ayam kehilangan induknya. Tidak mau diam" Cynthia semakin kesal melihat Jonathan yang bergerak - gerak terus. Nizam lalu melirik ke arah Jonathan dengan sedikit keheranan.     

"Kau kenapa? " Tanya Nizam sambil menatap penuh selidik tetapi kemudian Ia langsung menatap Arani. "Apa Kau berikan obat dari kerajaan Azura ?" Tanya Nizam langsung kepada Arani. Muka Arani langsung pucat pasi seperti perampok  yang kesiangan.     

" Be..benar Yang Mulia " Kata Arani sambil menundukkan kepalanya. Nizam langsung mesem - mesem. Ia langsung merasa tidak akan beres berbincang - bincang dengan Jonathan di saat dia sedang mengalami kegatalan yang sangat hebat.     

" Obat itu memang sangat manjut tapi effek sampingnya sangat menyiksa. Makanya obat itu termasuk kategori satu yang berbahaya, obat itu benar - benar di bawah pengawasan tabib kerajaan. Sangat tidak dianjurkan untuk anak - anak dan tidak digunakan kecuali dalam kondisi darurat. Lebih baik bersabar menunggu sembuh sedikit lama daripada cepat tapi tersiksa rasa gatal.     

Tapi Aku mengerti, kalian baru menikah dan mungkin tidak sabar. Jadi Aku sangat memaklumi kalau kalian ingin segera menikmati malam pertama " Kata Nizam dengan wajah datar membuat Arani benar - benar ingin tenggelam ke dasar lautan karena malu.     

Semua mata memandang ke wajah Arani yang tersipu - sipu malu. Wajahnya begitu manis dan cantik. Arani seketika berdiri dan membungkuk dengan penuh rasa hormat Ia ingin melarikan diri karena malu. " Hamba lupa ada yang harus Hamba kerjakan. Mohon Yang Mulia tidak keberatan memberikan ijin kepada hamba untuk berpamitan undur diri " Kata Arani sambil membungkukkan badannya hampir sembilan puluh derajat. Nizam melengkungkan bibirnya yang indah lalu berkata ," Pergillah, Kau harus bertanggung jawab agar Nathan tidak terlalu tersiksa "     

"Hamba tidak tahu apa yang harus hamba lakukan " Kata Arani sambil menundukkan kepalanya.     

"Kau harus meniupnya biar tidak gatal" Kata Jonathan penuh semangat. "Benarkan Yang Mulia ?" Jonathan meminta persetujuan Nizam.     

Cynthia asalnya tidak mengerti arah pembicaraan mereka tetapi Ia segera dapat mengetahui permasalahan mereka dengan cepat. Maka Ia segera membentak Jonathan.     

"Kalian para lelaki bisanya hanya mendominasi dan memanipulasi kita kaum wanita.  Arani kau harus kuat jangan mau diperdaya mereka. Kau jangan mau dianiaya lelaki di malam pertama. Pertama - tama kau minta meniupnya lalu kemudian dia akan menyuruhmu melakukan yang lain. Ingat Arani, Jika Kau merasa tidak nyaman, Kau tendang saja suamimu biar kapok. Kau kan berbeda dengan Alena dan Aku yang begitu lemah tak berdaya. Habis kami dijadikan bulan - bulanan mereka.     

Mereka menggunakan kelembutan juga kekasaran untuk mendapatkan apapun yang Ia inginkan. Jadi berhati - hatilah" Kata Cynthia sambil berkacak pinggang. Pangeran Thalal dan Nizam saling berpandangan mata. Luar biasa mulut Cynthia ini. Ibarat mobil, Cynthia adalah mobil dengan kecepatan tinggi tapi remnya blong. Jadi Cynthia akan mengoceh tak tentu arah dengan kecepatannya sangat luar biasa.     

Pangeran Thalal langsung membungkam mulut istrinya menggunakan tangannya sebelum Cynthia melanjutkan perkataannya yang mampu membuat para pangeran itu merah padam. Cynthia mau memberontak tapi tenaga Pangeran Thalal sungguh kuat. Arani tambah pucat pasi mendengar perkataan Cynthia     

" Sst.. sudahlah. Nathan pergillah cepat. Kasihan Arani dia sudah sangat gelisah. Dan Kau Cynthia, kelihatannya suamimu tidak memberikan pelayanan yang baik kepadamu pada saat malam pertama sehingga kau begitu bernafsu untuk melampiaskannya kepada Arani" Kata Nizam sambil menahan tawa. Mulut Cynthia dari dulu memang luar biasa vulgar. Dan kemungkinan Pangeran Thalal belum mengetahui kelakuan istrinya ini.     

"Kakak !! Sudahlah. Jangan terus memancing kemarahan istriku sehingga nanti dia tambah marah dan banyak mengeluarkan kata - kata yang mengerikan" Kata Pangeran Thalal.     

" Siapa yang memancing ? Cynthia yang pertama kali mulai. Ia malah memanas - manasi Arani. Alloh memberikan segel kepada kaum wanita dan bukan kepada kita. Lalu kalau sakit sedikit apa salahnya? " Kata Nizam santai sekali padahal Ia melihat Cynthia sedang morang - maring. Cynthia ingin menjawab tapi tangan suaminya tetap berada di mulutnya.      

"Arani, pergillah!! Urus suamimu dan obati dia dengan benar " Nizam memberikan perintah tetapi kemudian Arani menjadi salah sangka dengan perkataan Nizam. Dikiranya Nizam akan menyuruhnya meniup - niup tubuh Jonathan.     

"Yang Mulia Hamba mohon jangan berikan hamba perintah untuk itu ? Hamba tidak ingin meniup - niup Jonathan" kata Arani sambil berkaca - kaca matanya. Ia kembali gemetar ketakutan. Ia tidak bisa menolak ketika Nizam memberikan perintah. Jika Nizam menyuruhnya meniup Jonathan maka Ia tidak akan punya pilihan lain. Tetapi Arani langsung lega ketika mendengar Nizam berkata,     

"Siapa yang menyuruhmu untuk meniup - niup Jonathan. Mintakan saja minyak Zaitun dan oleskan ke lukanya untuk mengurangi rasa gatal." Nizam hampir ngakak melihat tingkah laku Arani dan Jonathan yang sangat bertolak belakang. Tapi melihat Arani yang sudah sangat malu mengurungkan niat Nizam untuk menggodanya. Arani bukanlah tipe wanita yang bisa di ajak bercanda dengan mudah. Orang galak dan ganas seperti itu bawaannya selalu ingin membunuh orang.     

Setelah kembali memberikan homat Arani langsung meninggalkan tempat berkumpulnya mereka. Nizam lalu  melirik ke arah Jonathan. " Kau pergillah dulu. Nanti kita bicarakan urusan kita setelah kau tidak gatal. Aku tahu pasti kau pasti akan merasa sangat tersiksa '     

"Benar Nizam, ini rasanya memang gatal. Kalau begitu Saya permisi dulu hendak mengejar Arani ." Kata Jonathan sambil pergi dan Nizma menganggukan kepalanya. Lalu Nizam melirik ke arah Cynthia yang masih dibekap suaminya sendiri.     

"Lepaskan dia !" Kata Nizam kepada adiknya     

"Aku akan melepaskannya asalkan dia berjanji untuk tidak berbicara macam - macam" Kata Pangeran Thalal sambil tetap melotot kesal. Cynthia menggelengkan kepalanya, Ia memberikan isyarat bahwa Ia tidak akan bicara sembarangan lagi. Lalu setelah menatap mata Cynthia yang terlihat sangat serius untuk tidak berkata yang kasar lagi. Barulah Pangeran Thalal melepaska istrinya     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.