CINTA SEORANG PANGERAN

Gembok Cinta



Gembok Cinta

0N Menara     
0

Cynthia memeluk bonekanya yang berwarna pink itu dalam pelukannya. Pangeran Thalal tersenyum menatap istrinya. Serasional apapun ternyata istrinya tetap seorang wanita yang tidak tahan dengan kelucuan dan kelembutan boneka teddy bear. Bahkan Ia tidak memperbolehkan para pengawal untuk membawakannya.      

"Honey. apakah Kau tidak repot membawa - bawa boneka itu ?" Kata Pangeran Thalal sambil merangkul bahu istrinya. " Tidak!! Karena Aku menyukainya. Terima kasih sudah membelikan boneka ini. Aku akan memeluknya setiap Aku akan tidur " Kata Cynthia dengan manja membuat langkah Pangeran Thalal menjadi terhenti.     

"Kalau kau melakukannya Aku bersumpah akan membakar boneka itu." Kata Pangeran Thalal dengan wajah gusar. " Mengapa dibakar? Kau ini aneh."     

"Aneh apa? Ada suami disampingmu kau malah hendak memeluk boneka. Kau yang aneh." Kata Pangeran Thalal sambil cemberut.     

"Ini hanya sebuah boneka. Benda mati. Mengapa Kau begitu cemburuan?" Kata Cynthia sambil menggelengkan kepalanya.     

"Aku tidak perduli itu boneka atau manusia. Benda mati atau makhluk hidup kalau Ia jadi penghalang diantara kita  maka semuanya akan Aku singkirkan"     

"Cinta membuatmu menjadi pria yang kejam" Kata Cynthia     

"Aku hanya mempertahankan milikku." Pangeran Thalal ngotot.     

"Aku dulu sebal sekali terhadap Nizam yang begitu cemburuan dan posesif terhadap Alena tapi sekarang Aku terkena karmaku sendiri. Kau seperti duplikat Nizam dalam segala hal kecuali kekejamannya. Kalian benar - benar satu darah."     

" Tentu saja dia kakakku. Ada aliran darah yang sama diantara kami" Kata Pangeran Thalal sambil tertawa.     

Tiba - tiba tangan Cynthia menunjuk sesuatu. " Lihat ada banyak gembok yang terpasang. Tadi Aku sudah melihatnya tapi sekarang Aku ingin tahu untuk apa orang - orang memasang gembok?" Kata Cynthia sambil berjalan mendekati pagar memanjang yang penuh dengan gembok.     

"Itu adalah gembok cinta Yang Mulia. Ada sebuah mitos yang beredar dikalangan kami bahawBarang siapa pasangan yang memasang gembok itu lalu membuang kuncinya maka cinta mereka akan bersatu selamanya." Seorang pegawai yang bertindak sebagai guidetour menjelaskan kepada Cynthia. Mata Cynthia terbelalak indah.     

"Ayo kita memasangnya.." Kata Cynthia sambil memegang tangan suaminya     

Pangeran Thalal mengangkat bahunya. " Aku tidak percaya hal yang begituan "     

"Ayolah suamiku, ini bukan tentang benar atau salah. Karena ini hanyalah sebuah mitos. Tetapi hanya untuk bersenang - senang saja " Cynthia menarik tangan suaminya berjalan menuju tembok itu dengan semangat.     

"Honey.. pelan - pelan, Kau sedang mengandung " Pangeran Thalal sedikit menahan tangan Cynthia yagn sedang melangkah dengan lebar - lebar. Ia mengikuti langkah Cynthia menuju pagar itu. Ia membaca beberapa gembok cinta itu. Ada berbagai tulisan di atasnya dari huruf korea, Jepang, ada bahasa Inggris bahkan ada dalam bahasa Indonesia. Semua pesannya bertuliskan tentang cinta dan sebagian lagi pesan - pesan.     

Tiba - tiba seorang petugas dari Korea menyodorkan baki berisi berbagai macam gembok dalam warna yang berbeda dengan spidol untuk menulisi gembok itu. Cynthia tersenyum senang, rupanya mereka sudah mempersiapkan segalanya dengan baik. Cynthia memilih warna pink untuk gemboknya lalu Ia memberikan bonekanya kepada Iqbal untuk dipegang.     

Dengan canggung Iqbal memegang boneka itu. Badan tinggi besar, kulit hitam dan brewokan tapi ditangannya kini terdapat boneka teddy bear bewarna pink maka para pengawal lainnya langsung menahan senyum dan itu membuat Iqbal langsung melotot dan senyum - senyum di tahan itu langsung ditutup daripada urusannya jadi runyam. Bahkan Pangeran Thalal langsung menyadari momen lucu ini.      

Sambil tersenyum dikulum, Pangeran Thalal berbisik di telinga pengawal setianya. " Kau sangat cocok menjadi pengasuh Teddy bear istriku. Kau sangat menawan" Kata Pangeran Thalal membuat Iqbal tersipu - sipu malu. Untung yang berkata adalah majikannya yang tampan coba kalau temannya pasti sudah ditendang sampai jatuh ke bawah menara.     

Cynthia mengambil gembok itu lalu dia menuliskan namanya dan nama suaminya di atas gembok itu dan menuliskan kalimat, "Semoga Cinta Kami Kekal Selamanya" Katanya sambil kemudian mengaitkan gembok itu ke pagar yang terdekat dan membuang kuncinya. Pangeran Thalal hanya tersenyum sambil mengangkat ujung alisnya.     

"Yang Mulia lihat pemandangan di bawah. sangat indah sekali" Cynthia menatap ke bawah lalu Ia juga menatap ke langit dimana bintang - bintang bertaburan. Entah mengapa Ia tiba - tiba teringat Alena.     

"Yang Mulia Pangeran Thalal, Suamiku mengapa Aku tiba - tiba teringat Alena. Apakah Ia baik - baik saja? Mengapa Aku merasa sangat merindukannya" Cynthia menatap bintang di langit dengan perasaan sedih. Ia tidak pernah berpisah dengan Alena. Ia selalu ada disampingnya. Sekarang terpisah ribuan mil dengannya. Mengapa hati ini terasa hampa dan kosong.     

"Jangan Khawatir sayang, Kakak Putri Alena baik - baik saja. Ia berada di samping Kakakku yang akan selalu menjaganya "     

"Tapi kakakmu adalah orang biasa yang terkadang suka ceroboh juga. Apa kau ingat bagaimana bahaya selalu mengancamnya?" Cynthia menatap langit sambil memegang pinggiran pagar. Ia masih menatap langit gelap dengan jutaan bintang di sana.     

"Kakak Putri Alena orang yang sangat baik. Ia selalu dilindungi oleh Alloh sehingga Kakak putri selalu selamat dari musibah " Kata Pangeran Thalal sambil memandang langit seperti istrinya.     

"Iya, Yang Mulia benar. Lalu bagaimana dengan kita ? Apakah kalau ada musibah menimpa kita. Kita akan berhasil lolos darinya ?"     

Pangeran Thalal terdiam. Ia tiba - tiba teringat kalau Kakaknya pernah mengingatkannya untuk berhati - hati dengan Perdana Menteri Salman karena Cynthia sudah membuka konfrontasi dengan mereka. Tetapi entahlah mengapa Ia malah lebih menakuti Pangeran Abbash daripada Perdana Mentri Salman.     

"Cynthia jangan mengkhawatirkan yang belum tentu terjadi." Pangeran Thalal menenangkan hati istrinya padahal dia sendiri merasa khawatir dengan kondisi istrinya.     

"Aku membuka konfrontasi dengan beberapa orang termasuk dengan Pangeran Abbash. Dan Kau tahu kalau Aku lebih takut dengan pangeran itu daripada dengan perdana menteri"     

Pangeran Thalal terkejut mendengar perkataan istrinya. Bagaimana bisa mereka memiliki firasat yang sama. Apakah karena mereka merupakan suami istri. Bukankah antara suami istri itu ada ikatan batin jika mereka benar - benar sudah merasa sehati. Hanya saja Pangeran Thalal tidak mengetahui mengapa Ia lebih takut kepada Pangeran Abbash dibandingkan dengan Perdana Mentri Salman.     

"Perdana Mentri mungkin dia orang yang kejam dan ambisius. Tetapi Ia masih memiliki akal yang sehat. Dan Ia tidak akan bertindak gegabah dalam menangani kita. Dia sudah sangat berpengalaman dengan segala macam trik, konflik dan strategi. Ingat Yang Mulia seribu teori akan kalah dengan satu pengalaman nyata dilapangan." Cynthia menarik nafasnya dengan panjang.     

"Tetapi Pangeran Abbash adalah orang gila yang kelihatannya terobsesi dengan Alena. Ia masih muda dan sangat licik, pintar dan licin. Aku tahu Ia adalah orang yang bertindak tanpa memikirkan akibatnya. Jiwa mudanya yang tidak mengenal takut membuat dia bisa bergerak lebih leluasa.     

Dia belum menikah, dia juga bukan calon pewaris tahta dia bertindak atas nama dirinya sendiri. Bagi dia kehilangan nyawa tidak menjadi lebih penting daripada melaksanakan ambisinya sendiri"     

Pangeran Thalal sangat terkejut dengan perkataan istrinya yang diluar jangkauan pemikirannya.     

"Dari mana Kau tahu semua itu? Dan mengapa Aku tidak memiliki pemikiran ke arah itu?" Pangeran Thalal tampak kebingungan  dengan perkataan istrinya mengapa istrinya sampai memiliki pendapat seperti itu. Mengapa istrinya begitu pintar. Sebenarnya otak istrinya terbuat dari apa ?     

"Kalau dia punya akal sehat, dia tidak akan menyerang kantor polisi Amerika yang terkenal sangat ketat. Dia juga tidak akan menyerang ke rumah sakit dimana Nizam dan pengawalnya berada, Ia juga tidak akan menghajar Jonathan yang jelas - jelas Ia warganegara Amerika, Seorang atlit nasional yang sangat berharga. Kalau sampai Ia tertangkap atas percobaan pembunuhan kepadanya apalagi sampai membunuhnya maka Ia pasti akan mati" Kata Cynthia membeberkan pendapatnya. Pangeran Thalal yang tadinya tidak ingin membuat khawatir istrinya malah sekarang Ia yang dibuat  khawatir oleh istrinya sendiri.     

"Tetapi mengapa kita harus takut kepadanya? Bukankah kita bukan ancaman untuknya?" Kata Pangeran Thalal sambil mencoba menenangkan hatinya sendiri.     

Cynthia tersenyum menyeringai sinis, " Kita malah ancaman yang paling dia takuti daripada Nizam sendiri. Tepatnya Aku bukan Kau yang Mulia. Kau malah mungkin bukan ancaman untuknya."     

"Aku tidak mengerti, sungguh tidak mengerti." Pangeran Thalal semakin merasa pusing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.