CINTA SEORANG PANGERAN

Kecerdasan Cynthia yang Mengerikan



Kecerdasan Cynthia yang Mengerikan

0Zarina sedang menyusun buah - buahan di dapur ketika para pelayan tiba - tiba berhenti bekerja dan Ia mendengar para pelayan itu berkata, " Assalamualaikum Yang Mulia Putri Cynthia "     
0

Zarina terkejut hingga apel yang dipegangnya menggelinding ke bawah meja. Zarina tampak gugup dan Ia segera membungkukkan badannya dihadapan  Cynthia.      

"Bolehkah kita berbicara sebentar Zarina " Kata Cynthia sambil tersenyum lembut. Ada riak gelisah pada mata Zarina yang terbaca oleh Cynthia dan itu membuat Cynthia semakin yakin akan kecurigaannya kepada Zarina. Zarina tampak gugup dan segera menganggukan kepalanya.     

"Marilah kita berbicara sambil menikmati kudapan di sebrang sana " Kata Cynthia sambil menunjuk kursi di taman depan dapur yang langsung berhadapan dengan kebun sayuran yang terbentang sampai ke danau. Tanaman tomat, terong, kacang tampak berderet sangat indah. Rumah ini ternyata memiliki kebun sayuran sendiri pantas saja rasa sayurannya terasa sangat enak dan segar.     

Zarina mengikuti Cynthia setelah meminta  pelayan untuk menyiapkan kudapan dan minuman ringan untuk Cynthia.     

Setelah mereka duduk dan meminum air teh masing - masing. Cynthia mulai berkata, " Aku adalah wanita, sebagai wanita Aku memiliki firasat yang tajam dan pastinya Kau juga seperti itu "     

Zarina menelan ludahnya yang terasa begitu seret. "Hamba...." Zarina hanya bisa mengatakan itu.     

"Aku melihat riak kegelisahan dimatamu dan itu membuktikan bahwa kau juga memiliki firasat tentang kedatanganku. Jadi sebaiknya Aku akan langsung berterus terang" kata Cynthia.     

Zarina hanya menganggukan kepalanya, apa yang dikatakan orang - orang tentang kecerdasan istri Pangeran Thalal itu bukanlah isapan jempol. Bastnah menjebak dirinya dengan berbicara muter - muter tetapi Cynthia langsung tahu isi hatinya hanya dengan melihat riak matanya saja. Ia semakin merasa tidak ada apa - apanya dihadapan wanita ini.     

"Aku tahu Kau mencintai suamiku dan bukan hanya menyukainya seperti yang Nizam katakan kepadaku. Aku berterima kasih karena Kau begitu memperhatikan keadaan suamiku. " Sampai disini Cynthia terdiam dan melihat ke arah Zarina yang mulai meneteskan air matanya.     

"Aku adalah istri seorang Pangeran. Dari awal Aku sudah mempersiapkan diriku untuk menghadapi kemungkinan suamiku memiliki lebih dari satu istri. Sama seperti dirimu, bagiku kebahagiaan Pangeran Thalal lebih dari segalanya. Aku mungkin wanita yang cerdas tetapi Kau perlu tahu bahwa Aku menghambakan hidupku untuk membahagiakan suamiku. " Cynthia memberikan tisu kepada Zarina. Zarina mengucapkan terima kasih kepada Cynthia dan mulai menghapus airmatanya yang jatuh berderai - derai.     

" Kau tahu, kalau Aku rela suamiku menikah lagi seandainya memang itu akan membahagiakannya." Kata Cynthia sambil menatap Zarina, Zarina balik menatap Cynthia dengan pandangan aneh.     

"Tetapi sayangnya suamiku tidak mencintaimu. Ia bahkan memintamu untuk pergi dari rumah ini. Aku sangat bersimpati kepadamu. Aku sangat percaya Kau adalah gadis yang sangat baik. Kau bukan gadis penggoda yang murahan. Karena kalau kau memang wanita penggoda kau sudah pasti akan menggoda suamiku.      

Tetapi Kau sama sekali tidak pernah menampakan wajahmu dihadapan Kami. Bahkan Kau sering menghindar kalau berpapasan dengan kami. Kau hanya memasakkan makanan kesukaan suamiku. Zarina sungguh, Aku tidak ingin kau pergi dari rumah ini. Walaupun suamiku menginginkan kau pergi dari sini. Kau tidak usah khawatir kalau Kau ingin tetap di sini untuk memasak.     

Bukankah suamiku tidak dapat melihat jadi Kau akan aman untuk tetap tinggal di sini asalkan kau tetap menjauhinya. Tetapi entahlah kalau Ia dapat melihat lagi " Kata Cynthia sambil tersenyum. Ia melihat Zarina begitu kebingunan mendengarkan kata - katanya.     

"Anda sangat Mulia. Aku belum pernah melihat wanita sebaik Yang Mulia " Kata Zarina seperti kehilangan kata - kata. Zarina menjadi semakin tidak enak hati. Terus terang Ia lebih suka dicaci maki oleh Cynthia daripada mendapatkan kebaikan seperti ini. Kata - kata Cynthia yang begitu lembut malah membuatnya semakin merasa bersalah dan sakit hati karena kebodohannya sendiri.     

"Ingatlah Zarina, apa - apa yang kita perbuat semua akan kembali lagi kepada diri kita sendiri. Ibarat menepuk air di permukaan air. Maka percikannya akan kembali lagi ke wajah kita. Kau adalah gadis yang sangat baik." Kata Cynthia sambil kemudian pergi meninggalkan Zarina dalam kebingungan.     

Tanpa sepengetahuan Cynthia dan Zarina, diam - diam Bastnah dengan keponya mencuri dengar pembicaraan mereka dan Ia langsung semakin kagum kepada Cynthia. Bastnah adalah pelayan yang paling pintar selain nyablak di Azura. Ia sangat kagum dengan kata - kata Cynthia. Menurut perkiraan Bastnah perkataan Cynthia akan mendorong Zarina untuk membuktikan siapa diri Zarina yang sebenarnya, terlepas dari pintar atau tidak Zarina dalam memahami kata - kata Cynthia.     

Kalau Zarina orang baik maka Ia akan pergi meninggalkan rumah Nizam dan kalau Zarina gadis yang tidak punya hati dan rasa malu maka Ia akan tetap tinggal. Makanya Bastnah pagi - pagi sekali Ia sudah nangkring di kamar Zarina. Ia tidak perduli walaupun Zarina tampak terganggu oleh kedatangannya. Bastnah pura - pura datang untuk meminta Zarina memasak zalebi buat Alena.     

"Maaf, Aku tidak akan memasak lagi, Aku akan pergi meninggalkan rumah ini" Kata Zarina pendek.     

"Tapi mengapa Kau akan pergi ?" Bastnah beracting tidak tahu. Dan  Ia melihat Zarina tampak memasukan semua pakaiannya ke dalam koper. Zarina tidak menjawab     

Sejak semalam setelah Ia mendengarkan perkataan Cynthia, Ia menimbang - nimbang obsesinya kepada Pangeran Thalal dan Ia memutuskan untuk pergi dari rumah Nizam. Ia benar - benar tidak ingin menjadi duri dalam daging. Ia tidak ingin menyakiti hati Cynthia walaupun seandainya Pangeran Thalal mencintainya sekalipun.     

"Apakah kau yakin akan pergi ?" Kata Bastnah sambil memperhatikan Zarina dan mulai mancing - mancing. Zarina menganggukan kepalanya dengan yakin.     

" Aku tidak ingin menjadi duri dalam hubungan Yang Mulia Pangeran Thalal, lagipula siapakah Aku? Aku hanyalah butiran debu yang tidak berharga. Aku siap disapu orang dan hilang bersama angin " Kata Zarina sambil memasukan juga peralatan kosmetiknya.     

"Kemarin Kau bertekad untuk tetap di sini walau apapun yang terjadi ?" Bastnah kembali bertanya Ia benar - benar  berlagak tidak tahu apa - apa. Padahal Ia sudah menguping kemarin.  Zarina menghela nafas. Mulut Bastnah ember banget, Ia sampai ingin membungkamnya menggunakan bakiak     

"Aku takut semua orang mencurigai Aku akan menggoda Yang Mulia Pangeran Thalal. Padahal Aku tidak berniat sedikitpun ke arah sana. Aku sudah mengatakan kepadamu bahwa tidak ada niatan sedikitpun Aku akan menikahi Pangeran Thalal. Aku hanya ingin melihat saja dari kejauhan. Lagipula memperoleh kebahagiaan dengan mengambil kebahagiaan orang lain adalah hal yang paling buruk" Kata Zarina sambil kemudian menarik koper itu keluar.     

"Zarina !! " Bastnah memanggilnya dan Zarina terdiam di depan pintu.     

"Kau adalah gadis yang baik. Aku sungguh menghormatimu. Tetapi keputusanmu ini adalah keputusan yang tepat. Tidak seharusnya kita memaksakan cinta kita kepada seseorang yang tidak mencintai kita "     

"Tentu saja. Cintaku adalah cinta yang suci bukan cinta nafsu. Kebahagiaan pria yang Aku cintai lebih penting dari cintaku sendiri. Aku juga tidak ingin merusak kebahagiaan orang lain terlebih Putri Chynthia yang begitu baik hati. Cinta itu tidak harus memilliki " Kata Zarina.     

"Aku berdoa untukmu, semoga kau akan menemukan seseorang yang kau cintai dan mencintaimu" Kata Bastnah dengan tulus.     

"Jangan Kau berdoa seperti itu karena Aku tidak menginginkan pria manapun dalam hidupku. Aku ingin menjadi bidadarinya di surga nanti " Kata Zarina sambil melangkah pergi meninggalkan Bastnah yang mulai meneteskan air matanya. Zarina sudah membuktikan kepadanya dan Cynthia bahwa Ia adalah gadis yang baik.      

Sambil menghapus air matanya Bastnah berkata dalam hati, Kepintaran Cynthia mengerikan, bagaimana bisa Ia mendorong orang untuk membuktikan baik tidaknya hanya dengan kata - kata dan itu tanpa disadari oleh Zarina sendiri. Bastnah menggendikan bahunya. Diam - diam Ia senang ada dipihak yang sama dengan Cynthia. Ia tinggal menunggu bagaimana kecerdasan Cynthia akan melibas habis ketidak adilan yang terjadi pada wanita di kerajaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.