CINTA SEORANG PANGERAN

Aku tidak akan meninggalkan istriku.



Aku tidak akan meninggalkan istriku.

0Edward terpaku mendengar kata - kata Jonathan. Apakah kalau Alena menjadi janda Ia akan kembali mengejar cinta Alena. Tetapi kemudian Edward menggelengkan kepalanya dengan lemah, " Agaknya sudah terlambat bagiku untuk mendapatkan Alena. Aku tidak akan pernah meninggalkan istriku. Apalagi Ia sedang mengandung anakku. Entah kalau dirimu ? Apakah Kau akan kembali mengharapkan cinta Alena dan meninggalkan istrimu ?" Kata Edward balik bertanya kepada Jonathan.     
0

Jonathan mengambil gelas margaritanya di tangan seorang pelayan. Pelayan itu tampak melirikkan matanya ke arah Edward dan Jonathan. Ia lalu tersenyum tipis sambil mengundurkan diri. Jonathan dan Edward tampak tidak memperdulikan pelayan itu. Jonathan malah menghela nafasnya.     

" Saat ini Aku begitu mencintai istriku. Dia sudah memberikan kehormatannya sebagai istri kepadaku. Sungguh Aku bukanlah laki - laki biadab yang hanya akan menghisap madu wanita lalu mencampakkan bagai seonggok sampah. Aku menghormati istriku sendiri. Dan Aku sudah bersumpah tidak akan pernah meninggalkannya kecuali kalau dia yang meninggalkan Aku" Kata Jonathan sambil lagi - lagi Ia menghela nafasnya yang terasa berat.     

Mengapa Kau berkata seperti itu ? Bukankah istrimu mencintaimu ? " Kata Edward.     

"Arani bukanlah Lila yang hidup bebas dengan dirinya sendiri. Arani adalah bayangan Nizam.Bahkan sekarang Ia lebih memilih Nizam daripada ikut denganku. Wanita itu mengabdikan hidupnya untuk Pangeran Azura dan Aku tidak bisa memaksanya untuk meninggalkan Nizam. Karena dalam hidupnya Nizam adalah yang terpenting. "     

Edward kehilangan kata - kata mendengar kata - kata Jonathan yang kisah cintanya sedikit tragis menurut Edward. Mencintai bayangan Nizam? kedengarannya saja seperti sangat mengerikan.     

" Nizam itu tidak pernah merasakan apa yang kurasakan. Istri sendiri lebih mementingkan laki - laki lain daripada suaminya sendiri. Tetapi Aku berbesar hati karena memang dari awal Arani adalah asisten Nizam walaupun sekarang asisten Nizam adalah Nayla, tetapi tetap saja Arani lebih berperan banyak dalam mengurus segala keperluan Nizam.      

Kalaupun yang seharusnya cemburu adalah Aku dan bukannya dia. Aku mempercayai istriku sendiri walaupun Arani selalu berada di dekat Nizam. Tetapi Nizam sama sekali tidak mempercayai Alena. Sebagai suami dia layak didiskualifikasi " Kata Jonathan panjang lebar.     

"Aku lega mendengarnya, Jadi bagaimana? Terus terang saja walaupun Aku tidak berniat kembali ke Alena tetapi Aku tidak akan membiarkan Alena dianiaya Nizam" kata Edward.     

"Itulah sebabnya Aku memanggilmu. Selama dua hari ini Aku terus memikirkan Alena. Aku pikir kali ini Alena pasti akan menggugat cerai Nizam. Aku bukannya takut dia meninggalkan Nizam tetapi sebagai ahli hukum Aku tahu persis, rumitnya perceraian yang melibatkan tentang pasangan suami istri yang berbeda kewarga negaraan ?" Kata Jonathan kepada Edward.     

Edward adalah ahli sastra dan pengusaha, tentang hukum Ia sedikit buta sehingga kata - kata Jonathan malah dipikirnya tentang bagi harta gono gini sehingga Edward dengan nada tidak bermaksud menyombongkan diri berkata seperti ini kepada Jonathan,     

'Apanya yang rumit? Cerai tinggal cerai. Kalaupun Nizam tidak memberikannya uang sepeserpun, Alena tidak usah khawatir, Aku akan mencukupi semua keperluannya seumur hidupnya " kata Edward.     

"Sebelum kau berpikir dangkal seperti itu, Aku juga sudah memikirkannya. Kalau cuma tentang harta, Alena sendiri bukanlah orang sembarangan. Orang tuanya cukup kaya kalau hanya untuk menghidupi Alena. Lagipula walaupun Aku bukanlah orang yang sangat kaya tetapi Aku juga mampu membiayai Alena seumur hidupnya dengan kehidupan yang lebih dari layak. Ini tentang hak asuh anak." Kata Jonathan. Ternyata selama dua hari Ia sudah memikirkan banyak kemungkinan yang akan terjadi saat Alena terbangun dari pingsannya.     

Edward mengerutkan keningnya. " Si kembar itukan masih bayi tentu saja hak asuh anak akan jatuh pada Alena " Kata Edward penuh percaya diri.     

Jonathan menganggukan kepalanya, " Ya kalau saja si kembar itu bukanlah berstatus anak seorang putra Mahkota."     

"OOH.." Mulut Edward langsung maju beberapa cm ke depan. Mengapa Ia terlau bodoh tidak berpikir ke arah itu.     

"Jikalau Nizam adalah putra Mahkota dan nanti Ia akan menjadi raja maka Pangeran Axel adalah putra mahkota berikutnya. Kalau Alena dan Nizam bercerai maka Alena pasti meninggalkan kerajaan Azura tetapi anak - anaknya kemungkinan akan tinggal di kerajaan Azura. Dengan kata lain Alena tidak memiliki hak asuh atas anak - anak mereka "     

Muka Edward kembali menjadi murung, " kasian Alena. Ia pasti sangat terpukul jika Ia harus berpisah dengan si kembar "     

"Itulah sebabnya Aku memanggilmu kemari. Sebenarnya Aku sendiri  belum tahu apakah Alena akan menggugat cerai Nizam atau tidak. Tetapi tidak ada salahnya kalau kita bersiap - siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.     

"Edward !! Aku tahu kalau ayahmu adalah seorang senator yang pastinya memiliki koneksi dengan banyak orang penting. Aku hanya ingin bantuan ayahmu melalui dirimu untuk melindungi hak Alena sebagai seorang ibu. Aku akan menjadi pengacara Alena untuk melawan Nizam bila perlu dengan kasus kekerasan yang sudah Ia lakukan agar hak asuh anak jatuh kepada Alena.     

Tetapi kedudukanku sebagai pengacara lemah jika Aku tidak dibantu oleh ayahmu. Aku ingin ayahmu nanti memberikan akses kepada seluruh siaran televisi, media cetak dan online di Amerika untuk menggiring opini publik agar hak asuh anak jatuh kepada Alena. Dan itu bisa dilakukan hanya oleh ayahmu yang menguasai hampir 50% seluruh saham pertelevisian dan surat kabar baik yang cetak ataupun yang online di Amerika." Jonathan menjelaskan maksudnya dengan panjang lebar.     

Edward lalu memegang bahu Jonathan, " Aku mengerti apa maksudmu sekarang. Kau jangan khawatir Aku akan berjuang untuk mendapatkan hak asuh si kembar untuk Alena. Tetapi sebelumnya Aku ingin sekali pergi ke rumah Nizam untuk menghajarnya. Dan aku ingin sekali mengetahui keadaan Alena. Aku tidak akan tenang kalau tidak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri" Kata Edward. Dia sudah tidak sabar ingin segera mengetahui keadaan Alena.     

"Aku sudah menghajarnya habis - habisan, tadi " Kata Jonathan sambil mengingat bagaimana Ia menghajar Nizam dengan sangat bernafsu.      

Edward menatap Jonathan dengan pandangan keheranan, "Benarkah ? Setahuku dia memiliki ilmu bela diri yang begitu tinggi. sangat mustahil bisa dihajar olehmu." Kata Edward.     

"Dia tidak melawan ketika ku hajar. Dia hanya duduk dilantai sambil menghalangi wajanya. Dia terlihat sangat terpukul dengan apa yang telah dia lakukan kepada Alena sehingga walaupun Aku menghajarnya, Nizam tetap diam dengan pasrah. Aku jadi kasihan juga." Kata Jonathan sambil kembali menenggak minumannya.     

"Kau salah kalau kasihan kepadanya. Seharusnya dia dihajar juga olehku agar otak yang konslet itu akan kembali menyambung. Tanganku benar - benar gatal ingin menghajarnya " kata Edawrd sambil mengepalkan tinjunya.     

"Jangan Edward, dia bisa mati. Dia sekarang sedang menerima hukuman yang lebih menyakitkan daripada seribu pukulan yang akan kita berikan kepadanya " kata Jonathan.     

Edward malah menatap tidak mengerti dari perkataan Jonathan. Otak bisnis Edward memang lebih baik dari Jonathan karena memang dia memiliki bakat dari ayahnya tetapi secara keseluruhan otak Jonathan lebih pintar dibandingkan Edward. Sehingga tingkat analisa Jonathan lebih baik dari Edward.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.