CINTA SEORANG PANGERAN

Sakitnya hati Ali



Sakitnya hati Ali

0"Menurut pendapatku Nizam. Kita sedang tidak melawan sesuatu yang dilarang agama apalagi berbuat musryik. Bukankah Pangeran Abbash ini orang yang masih hidup. Dia mungkin orang yang bersekutu dengan jin untuk melawan kita. Tetapi kita tidak bersekutu dengan jin dan tidak menduakan kekuasaan Alloh. Kita hanya akan melawannya untuk membela diri.     
0

Bagiku meminta bantuan Zarina yang memang sudah memiliki ilmu seperti itu sejak lahir adalah diperbolehkan. Bukankah kita tidak hendak meminta Zarina meramal atau membantu kita bersekutu dengan Jin. Aku hanya ingin dia membantu kita melawan Pangeran Abbash. Minimal Aku ingin dia membentengi rumah kita dari keluar masuk roh Pangeran Abbash yang bisa menyusup ke siapa saja." Kata Alena sambil menatap Nizam dan Nizam balas menatap Alena lagi - lagi dengan penuh kekaguman.     

"Alena.. Aku kehabisan kata - kata untuk menanggapi pendapatmu itu. Tetapi memang benar bahwa kita sedang tidak berbuat jahat. Kita juga tidak sedang menyukutukan Alloh dengan siapapun terlebih dengan makhluk ciptaan-Nya. Kita sedang mempertahankan diri kita sendiri. Kalau seandainya Zarina memang bisa melindungi rumah kita dengan kekuatannya maka Aku memberikan izin kepadanya untuk menjaga rumah kita." Kata Nizam sambil tersenyum.     

"Terima kasih Nizam atas pengertiannya. Aku hanya ketakutan kalau Pangeran gila ini terus menyusup ke rumah kita. Ia merupakan lawan kita yang sangat tangguh" Kata Alena.     

"Sebenarnya secara fisik dia tidak memiliki apa - apa. Dia hanya terobsesi olehmu. Dia tidak ingin bertarung dengan siapapun demi kerajaan. Ia hanya ingin memilikimu dan Aku lihat Ia begitu tulus menginginkanmu bahkan Ia terlihat sangat menyayangi si kembar. Dia lebih parah dari semua pria yang pernah mencintaimu" Kata Nizam sambil menghela nafas.     

"Aku tidak mengerti mengapa dia tiba - tiba menginginkanmu, bahkan kenalpun tidak. Pada mulanya Ia pasti hanya penasaran dengan wanita yang Aku cintai. Kau tahu kalau aku adalah pangeran yang paling berpengaruh di jazirah sahara. Aku pangeran yang penuh karismatik dan Aku bukan tipe pangeran yang pernah diceritakan memiliki teman wanita karena teman wanita satu - satunya adalah Putri Rheina yang memang sudah dijodohkan sejak Putri Rheina dalam kandungan.     

Jadi ketika Kau muncul dan mengalahkan semua wanita di harem membuat semua pangeran menjadi penasaran dan akhirnya pangeran Abbash menjadi terobsesi olehmu. Kau tahu kalau Pangeran Abbash sangat tampan" Kata Nizam kepada Alena.     

"Apa maksudmu dengan menyebutkan dia sangat tampan?" Kata Alena sambil mengerutkan keningnya. Lalu dengan santai Alena duduk di pangkuan Nizam. Nizam menjadi sedikit kaku ketika Alena sengaja menggesekan tubuh bagian depannya ke dada Nizam.     

"Mmmm.. Sebenarnya ketampanan Pangeran Abbash itu mengalahkan ketampanan Pangeran Thalal. Wajahnya sangat putih dan bagaikan wajah malaikat. Ia tinggal diberi sayap maka Ia akan seperti malaikat yang digambarkan oleh orang - orang. Banyak wanita yang begitu menatapnya langsung jatuh hati. Kalau Pangeran Thalal memiliki Zarina yang terobsesi dengannya maka Pangeran Abbash memiliki banyak wanita seperti Zarina yang terobsesi kepadanya.     

Konon katanya setiap wanita yang bertemu dengannya banyak yang rela menyerahkan dirinya untuk disentuh oleh pangeran itu tanpa syarat apapun. Jangankan wanita, pria saja banyak yang tergila - gila kepadanya. Makanya dia jarang tampil dengan wajah aslinya. Dia selalu pergi ke tempat umum dengan melakukan penyamaran. Kalaupun dia tampil sebagai laki - laki Ia selalu membuat wajahnya dirias untuk menyembunyikan ketampanannya.     

Ia satu - satunya Pangeran di Jazirah Sahara yang tidak pernah tampil atau turut serta ke pertemuan kerajaan. Aku juga belum pernah melawannya dalam adu ketangkasan. Kalau dengan Kakaknya Pangeran Bari sering. Itulah sebabnya Ia hampir tidak dikenali yang mana wajah aslinya. Tetapi dia memiliki teman wanita yang sejak kecil bersamanya. Wanita itu bernama Amrita.     

Amar sedang menyelidiki keberadaannya. Setelah menghilang beberapa bulan sejak kematian Sisca dan kemudian Ia dihukum oleh Ayahnya karena sudah memfitnahmu dan Jonathan Ia muncul lagi di pulau Jeju dan sekarang Ia muncul lagi di sini. Ia benar - benar sangat mencintaimu, Alena" Nizam kemudian terdiam karena Alena malah menggerakan tangannya di bagian bawah tubuh Nizam.     

"Inti ceritamu sebenarnya apa ? Kau tahu Aku sedikit kesulitan mencerna penjelasan yang panjang lebar seperti itu. Aku malah kebingungan." Kata Alena sambil menggenggam sesuatu. Tubuh Nizam langsung menegang Ia mencekal bahu Alena sambil melotot.     

" Intinya adalah Aku takut kalau kau tiba - tiba bertemu secara fisik dengannya, ketampanan Ia akan mempesona dirimu " Kata Nizam dengan suara yang mulai terasa berat. Nafasnya terengah - engah bagaikan habis berlari jauh.     

"Kau semakin keras..." Kata Alena sambil melabuhkan ciumannya ke bibir suaminya. Nizam mengigit bibir Alena dengan lembut.     

"Kalau Aku terpesona lalu mengapa ?" Kata Alena lagi sambil terus menggerakan tangannya.     

Nizam semakin memerah, Matanya menjadi sayu. "Lalu kau mm.. akan jatuh cinta kepadanya" Kata Nizam sambil memeluk pinggang Alena.     

Alena memegang pipi suaminya dan berkata, " Tatap mata Aku Nizam. Mau sampai kapan kau selalu cemburu pada setiap pria yang mencintaiku dan Kau menyiksa dirimu dan diriku karena pemikiran bodoh. Aku tegaskan kepadamu bahwa Aku Alena tidak akan pernah mencintai siapapun seperti Aku mencintaimu " Kata Alena sambil tiba - tiba membenamkan tubuhnya ke tubuh suaminya. Nizam memekik pelan sambil melotot     

"Alena Kau ? Aku baru saja mandi besar " Kata Nizam sambil berusaha menahan tubuh Alena yang mulai menggila.     

"Tidak apa - apa Nizam, kan airnya masih banyak. Kalaupun air tidak ada kan ada debu. Kau bisa tayamum dengan debu" Kata Alena sambil memejamkan mata. Nizam akhirnya malah membuka kakinya lebar - lebar.     

" Susah melawan Ratu Azura.. Rajanya sendiri dibuat KO " Kata Nizam sambil mengimbangi gerakan Alena.     

***     

Amar berjalan dengan Zarina beriringan hingga kemudian tidak menyadari kalau mereka berpapasan dengan Ali dan Fuad yang sedang berjalan menuju ruangan Nizam. Mereka baru saja mengatur jadwal piket penjaga rumah Nizam. Mereka tahu jika Nizam sedang berada diruangan privat itu berarti dia tidak ingin dijaga oleh Ali dan Fuad. Ali dan Fuad tercengang melihat Zarina dan Amar berjalan berdua. Apalagi Ali, matanya langsung berkabut melihat pemandangan yang sangat mencolok dihadapannya ini.     

Ali dan Fuad langsung membungkukkan badan kepada Amar yang secara kepangkatan kedudukan jauh lebih tinggi dibandingkan mereka.     

"Amar.. Zarina.. Assalamualaikum" kata Ali dan Fuad.     

"Waalaikumsalam.. darimanakah Kalian dan hendak kemana?" Kata Amar sambil membalas salam dan anggukan para pengawal Nizam.     

"Kami baru mengatur jadwal piket para penjaga dan sekarang akan menghadap Yang Mulia.  Kalau - kalau Yang Mulia memerlukan bantuan Kami "     

"Kami baru saja dari ruangan private Yang Mulia.. " Kata Amar dengan tenang Ia tidak tahu kalau Ali tampak gelisah menatap Zarina yang tampak dekat sekali posisi tubuhnya kepada Amar.     

"Dari ruangan private Yang Mulia ? Setahuku kalau ruangan itu sifatnya sangat private dan tidak akan pernah menerima tamu di sana?" Kata Fuad dengan heran.     

"Aku kebetulan ada keperluan penting, Aku meminta izin hendak menikahi Zarina. Benarkan Zarina?" Kata Amar sambil tersenyum bahagia menoleh kepada Zarina. Zarina tersenyum manis sambil malu - malu Ia lalu menganggukan kepalanya dan berkata, "Iya benar "     

Wajah Ali pucat pasi bagaikan mayat, Ia sampai memundurkan tubuhnya ke belakang tiga langkah, matanya melotot kepada Zarina dan tanpa sadar bersuara perlahan, "Ba..bagaimana bisa Kalian akan menikah ?" Kata Ali     

"Memangnya kenapa ? Aku masih single, perjaka dan Zarina juga masih single, gadis" Apakah ada salah?" Kata Amar sambil senyum - senyum bahagia. Mana dia tahu kalau hati Ali sakit bagaikan disayat sembilu.     

Fuad yang tidak tahu penderitaan sahabatnya malah mengucapkan selamat kepada Amar dan Zarina.     

" Waah selamat untuk kalian berdua. Sungguh jodoh tidak akan lari kemana. Aku sangat senang dengan berita ini. Sejak Zarina di sini telingaku sakit mendengar gosip para pelayan yang mengatakan kalau Zarina hendak merebut Yang Mulia Pangeran Thalal dari Putri Cynthia. Jadi dengan berita ini maka gosip itu menjadi berita sampah. Aku sangat senang. Dan ini berita terbaik setelah ketegangan yang menyelimuti kami kemarin - kemarin" Kata Fuad.     

Kata - kata Fuad bagaikan menaburkan garam di luka Ali. Rasanya sangat pedih.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.