CINTA SEORANG PANGERAN

Putri Raya Yang Licik



Putri Raya Yang Licik

0"Aku sudah menduganya. Baiklah Kakak. Aku anggap hubungan kita ini adalah hubungan yang saling menguntungkan. Kalau Putri Alena menjadi istriku maka Aku mendapatkan cinta dari putri itu dan Kakak mendapatkan kedudukan sebagai Ratu kerajaan Zamron" Kata Pangeran Abbash sambil tersenyum.     
0

"Kau sangat pintar adikku. Nah sekarang dengarkan kata – kataku. Aku akan membicarakan suatu strategi kepadamu. Dan Kau dengarkan dengan baik. " Kata Putri Raya sambil kemudian dia berbicara panjang lebar tentang pemikirannya dan juga rencana Pangeran Barry pada saat perayaan  wisuda nanti.     

Pangeran Abbash terbelalak mendengar cerita Kakak iparnya. Selama ini Kakaknya tidak pernah bercerita tentang strateginya pada saat wisuda nanti. Jadi sebenarnya Kakaknya itu bukan ingin membalas dendam atas lukanya tetapi memang ingin membunuh Nizam, Amar, Arani, Cynthia, Pangeran Thalal dan bayi – bayi mereka sekaligus lalu kemudian menculik Alena dan menyimpannya di Kota Manhattan.     

Akan ada dua kelompok penyerangan. Yang pertama adalah penyerangan ke tempat wisuda dan kedua adalah penyerangan ke kediaman Nizam. Mereka juga berniat membakar rumah Nizam beserta seluruh penghuninya. Pangeran Abbash menggigil mendengar rencana kakaknya. Ia tidak mengira kalau kakaknya benar – benar serius dengan akan membunuh si kembar. Bukankah pada saat Nizam, Jonathan, Alena dan Cynthia di tempat wisuda, di rumah hanya akan ada Pangeran  Thalal dan para bayi, pelayan dan sejumlah besar pengawal. Walaupun pengamananya sangat ketat tetapi kalau memang ada penyusup yang melakukannya pasti mereka tidak akan berdaya.     

"Kakak Ipar tahu semua ini ?" Kata Pangeran Abbash dengan tubuh gemetar dan muka pucat pasi.     

"Tentu saja. Aku tidak bodoh untuk tidak mengetahui rencana suamiku sendiri " Putri Raya mendengus.     

"Tetapi apakah Kakakku Pangeran Barry  mengatakan semuanya kepada Kakak ? " Kata Pangeran Abbash seakan tidak mengerti mengapa Kakak iparnya sampai mengetahui sedetil itu.     

"Tentu saja tidak. Kau pikir kakakmu orang bodoh. Aku diam – diam menyimpan alat penyadap di ruang kerjanya. Aku adalah istrinya sehingga tidak ada satupun yang curiga kalau Aku keluar masuk ke ruang kerjanya."     

"Tetapi mengapa Kakak baru mengatakannya sekarang ?" Pangeran Abbash masih tidak mengerti.     

"Tadinya Aku merasa tidak memiliki teman untuk menggagalkan rencana itu. Aku adalah seorang wanita yang belum memiliki kekuatan untuk dapat bergerak sendiri jadi ketika Yang Mulia datang dan bercerita tentang dirimu yang menyukai Putri Alena. Seketika Aku merasa memiliki teman"     

"Tetapi apa Kakak tidak takut seandainya Aku menolak lalu menceritakan kepada kakak tentang penghianatanmu?" Pangeran Abbash bertanya dengan pandangan yang masih antara percaya dan tidak percaya kalau kakak iparnya ini menghianati kakaknya sendiri.     

Selagi pangeran Abbash termenung tiba – tiba Putri Raya meloncat kearahnya dan mencium bibir Pangeran Abbash dengan kuat. Pangeran Abbash terkejut dan Ia sama sekali tidak menduga bahwa putri Raya akan melakukan ini semua. Ia baru saja mau menolak tubuh Putri Raya ketika Putri Raya menarik tangan Pangeran Abbash dan menyentuhkan ke dadanya.     

Pangeran Abbash bagaikan di sengat aliran listrik ribuan volt tetapi sehingga Ia lebih dulu terkejut dibandingkan dengan mendorong tubuh kakak Iparnya. Tubuh Putri Raya terdorong ke belakang ketika Pangeran Abbash menatapnya dengan penuh pandangan jijik.     

"Aku tidak mengira Kakak bisa melakukan hal menjijikan seperti ini" Kata Pangeran Abbash sambil mengusap bibirnya lalu meludah ke samping. Kalau saja di depannya ini bukankah kakak iparnya Ia pasti sudah mencingcang tubuhnya menjadi seribu potong dan menaburkan dagingnya pada ikan piranha peliharaannya.     

Putri Raya malah tertawa lembut. " kau harus melakukan rencanaku yang tadi sudah ku katakan. Aku menyimpan cctv di dalam kamarmu ini. Dan adegan tadi akan aku edit sedemikian rupa sehingga kakakmu akan melihat kau sedang melecehkan Aku"     

"Kakakku tidak akan pernah mempercayaimu" kata Pangeran Abbash     

'Oh ya. Kau pikir sejak kau mengatakan bahwa kau mencintai Putri Alena, Ia masih mempercayaimu? Jangan bodoh adikku. Sekarang Kau harus mengikuti apapun perintahku. Kau harus berada disisiku selamanya. Aku ada bukti cctv dan Aku juga memiliki saksi kalau Aku masuk ke dalam kamarmu. Dua penjaga di depan itu pasti akan bisa menjadi saksiku"     

"kau wanita ular yang menjijkan" kata Pangeran Abbash dengan murka tetapi Putri Raya malah tertawa geli dan keluar dari kamar. Dalam hatinya Ia sangat puas. Dengan bukti cctv maka Ia akan menjadikan Pangeran tampan itu menjadi budaknya.     

Pangeran Abbash terduduk lemas setela kepergian Putri Raya. Ia terus menyumpahi putri itu habis – habisan. Bagaimana bisa ada wanita yang begitu menjijikan di muka bumi ini. Pangeran Abbash terus menggosok – gosok bibirnya yang tadi dicium oleh kakak iparnya. Ia memang menyukai wanita tetapi kalau wanitanya seperti Putri Raya Ia juga masih memiliki harga diri.     

Pangeran Abbash berbaring di atas ranjang dengan hati – hati. Dadanya  masih sakit sehingga itu juga yang menyebabkan Ia tidak bisa bergerak cepat ketika Kakak iparnya mencium dia. Sambil berbaring Pangeran Abbash merenungkan semua kejadian tadi. Setelah menghela nafas panjang Ia tidak jadi marah kepada kakak iparnya.     

Pangeran Abbash berpikir kalau ciuman menjijikan dari kakak iparnya itu setimpal dengan berita yang di bawa kakak iparnya. Seandainya kakak iparnya tidak datang hari ini maka Ia akan kehilangan di si kembar. Apapun yang terjadi maka Axel dan Alexa harus diselamatkan. Ia tidak perduli kalau Nizam dan semua orang akan mati di tempat wisuda itu. Ia juga tidak perduli kalau Pangeran Thalal juga akan mati. Tetapi anak – anak Alena tidak boleh mati. Ia harus menyelamatkan bayi itu.     

Pangeran Abbash kemudian mengambil kertas dan tulisan. Ia lalu menggambarkan langkah – langkah strategi dengan bantuan dari penjelasan kakak iparnya. Sehingga kemudian Ia tersenyum. Ia kemudian mencari handphonenya dan mulai menelpon anak buahnya.     

Pangeran Abbash memiliki sejumlah anak buah yang tersebar di mana - mana. Ia sangat pandai melobi orang. Dengan ketampanan wajahnya Ia bahkan bisa meyakinkan setiap orang yang diajaknya bicara. Ketika Ia menerobos kantor kepolisian Amerika Ia berhasil memperdaya polisi di sana. ketika di Korea Ia juga berhasil merekrut beberapa orang Korea untuk membantunya.      

Dan sekarang ketika Ia kembali lagi ke Amerika Ia kembali memiliki sekelompok anak buah yang berasal dari Amerika. Ia tidak seperti Pangeran Nizam ataupun Kakaknya yang memiliki anak buah atau penjaga dari kerajaannya sendiri. Ia lebih memilih pengawal dan anak buah dari tempat dimana Ia berada.     

Keuntungan dari memiliki orang - orang yang berasal dari negera setempat adalah memudahkan pergerakan karena mereka akan bergerak dinegaranya sendiri. Tetapi kalau Ia mengambil orang - orang Zamron untuk membantunya maka orang - orang itu akan kesulitan bergerak karena status mereka sebagai orang asing.     

Pangeran Abbash kemudian berbicara panjang lebar dengan Steven, orang yang Ia percayai untuk mengurus misi pengagalan rencana kakaknya. Pangeran Abbash tidak bisa bergerak sendiri karena Ia masih terluka dan Ia juga terkena tahanan dari kakaknya. Sepertinya Kakaknya akan terus menahannya sampai Ia kembali mendapat kepercayaan dari kakaknya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.