CINTA SEORANG PANGERAN

Pakaianmu Sangat Ketat Alena



Pakaianmu Sangat Ketat Alena

0Nizam melirik Cynthia dengan wajah sedikit memerah, "Kau memang paranormal.." Kata Nizam sambil pergi meninggalkan adik iparnya.     
0

"Kau berambut basah dan sangat mencurigakan Alena belum mandi padahal sudah siang. Jadi apalagi yang kalian lakukan tadi hingga Para pelayan harus menunggu lama di luar" kata Cynthia pada dirinya sendiri. Dan kecurigaannya benar ketika Alena keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.     

Alena kemudian memanggil para penata rias dan pelayan di luar untuk mendandaninya.     

"Kebaya mana yang akhirnya kau pilih. Karena kemarin kau terlihat begitu kebingungan memilih kebaya – kebaya yang dipesan suamimu" Kata Cynthia sambil memperhatikan Seorang pelayan yang sedang mengeringkan rambut Alena. Rambut hitam dan bergelombang itu sangat tebal sehingga memang menjadi sulit kering.     

"Suamiku itu memang keterlaluan memesan kebaya sebanyak itu. Aku sampai kebingungan memilihnya. Semuanya bagus – bagus. Tetapi setelah membandingkan dengan teliti, Aku akhirnya memilih yang warna gold.  Warna itu terlihat sangat mewah dan cocok dengan warna kulitku" Kata Alena sambil kemudian mengatakan kepada penata riasnya agar menyesuaikan warna make upnya dengan kebaya yang Ia pakai.     

Penata rias itu lalu memainkan kuas make upnya dan tidak lama wajah Alena langsung berubah membuat semua yang ada diruangan itu terkagum – kagum.     

"Yang Mulia Anda begitu cantik dan menawan." Kata Penata riasnya sambil mengagumi hasil karyanya. Mata bagaikan bintang kejora, Alis bagaikan semut beriring, hidung yang mancung proporsioanal. Bibir yang begitu indah dan dagu yang bagaikan sepotong telur. Alena memang memiliki kecantikan alami sehingga ketika tidak bermake up saja Ia begitu cantik apalagi dengan menggunakan make up.     

"Oh terima kasih.. kecantikan wajah itu anugrah alami dari Tuhan yang sebenarnya tidak akan bertahan lama kalau tidak diimbangi kecantikan hati. Kecantikan hatilah yang sebenarnya akan memancarkan kecantikan alami kita. Make up itu hanya menghiasi secara palsu tetapi tutur kata dan perbuatan kita yang akan menghiasi diri wanita selamanya." Kata Alena sambil tersenyum manis.     

"Duuh.. Yang Mulia Ratu Azura sedang menasehati kita dengan tutur katanya yang sangat bijak" Kata Cynthia sambil menjawil pipi Alena yang halus mulus bagaikan jalan tol.     

"Kamu kho jadi ikutan genit kaya Nizam" kata Alena sambil menghapus bekas jawilan Cynthia.     

"Habis Aku paling suka kalau melihat kau sudah bijaksana seperti itu. Ayo pelayan pakaikan kebayanya. Aku harus memastikan dia tampil sempurna. Aku tahu akan banyak wartawan dari kerajaan yang akan meliput. Pastikan penampilan Ia membuat seluruh wanita di harem kerajaan Azura menjadi iri " Kata Cynthia dengan jahat.     

Alena menatap Cynthia dengan pandangan aneh, "Kenapa harus seperti itu.. " Kata Alena sambil membiarkan pelayan melucuti pakaiannya dan, Ciiit.... mata Cynthia terpaku menatap bahu Alena yang memerah di sana – sini.     

"Kau!! Tidak tahu malu.." kata Cynthia cemberut melihat pemandangan yang menusuk matanya.     

" Ada apa ? Mengapa ? Siapa yang tidak tahu malu ?" kata Alena sambil membetulkan para pelayan yang mencoba membantunya memakai kain batik padanan kebayanya. Para pelayan itu tampak terheran – heran dengan pakaian tradisional Indonesia.  Mereka baru pertama kali melihatnya dan kelihatannya pakaian itu seperti membungkus tubuh Alena dengan sedikit ketat.     

"Itu.. lihat di bahumu" Cynthia menunjuk bahu Alena yang terbuka karena memang Ia belum mengenakan kebayanya. Mata Alena kemudian mengikuti telunjuk Cynthia dan mukanya langsung memerah.     

"Ha..ha.. ha.. ini Cuma bentol di gigit nyamuk " Kata Alena sambil segera mengenakan kebayanya untuk menutupi tanda bukti kalau Ia dan Nizam tadi bersenang – senang.     

"Nyamuk yang kepalanya besar dan berambut coklat" Kata Cynthia sambil ikutan tertawa.     

"Ya..h begitulah. Aku pikir dia tidak jauh beda dengan adiknya sendiri. Jadi kau tidak usah terlalu mendramatisir. Kakak dan adik pasti memiliki gen yang sama. Aku berani taruhan kalau disebalik pakaianmu sekarang pasti tanda ini juga banyak ditemui di tubuhmu" Kata Alena langsung menghentikan tawa Cynthia.     

Cynthia refleks menutupi dadanya menggunakan tangan seakan ketakutan kalau Alena dapat melihat  jauh menembus gaunnya.     

"Tenang saja Cynthia. Aku tidak bisa melihat ke dalam karena mataku bukan mata supermen yang memiliki sinar X sehingga bisa melihat ke dalam pakaianmu. Aku hanya menduga – duga saja dan melihat dari reaksimu berarti tebakanku benar" Kata Alena sambil mesem – mesem. Para pelayan ikut tersenyum mendengar percakapan konyol kedua putri istri dari pangeran mereka.     

Begitu Alena selesai mengenakan kebayanya maka decak kagum kembali muncul melihat kecantikan Alena semakin terpancar.     

"Pakaian tradisional negara Anda sungguh sangat cantik walaupun memang sedikit ketat " Kata pelayan sambil menalikan sebuah selendang yang membelit pinggang Alena dan lalu menyimpulkannya menjadi sebuah pita besar di bagian depan. Dada Alena langsung terlihat membusung dengan pinggul yang tercetak. Lekuk tubuh Alena sangat terlihat jelas dan meciptakan pemandangan yang memabukan bagi para pria.     

Cynthia malah tertegun melihat  pakaian Alena. "Aku pikir ada yang salah dengan pakaianmu Alena..Mengapa pakaianmu sangat ketat ?" Kata Cynthia sambil terus menatap Alena dengan penuh kekaguman. Ia mengakui kalau tubuh Alena sangat seksi. Alena yang tingginya hanya sekitar 165 cm itu memiliki tubuh yang sangat indah dan menggairahkan.     

"Apa yang salah ? Apa pakaiaku jelek ? " kata Alena sambil berputar – putar di depan cermin untuk melihat penampilannya. Dalam hatinya sendiri Ia mengakui kalau wajah dan tubuhnya sangat cantik. Ia jadi ingin pamer kepada Nizam.     

"Alena coba lihat. Dadamu terlihat jelas.. Pinggulmu juga tercetak di sebalik kebayamu " Kata Cynthia ikut melihat Alena yang sedang bercermin.     

"Tentu saja terlihat jelas karena pinggangk diikat oleh pita ini. Sehingga tubuhku menjadi berlekuk"Kata Alena sambil tersenyum lebar melihat Cynthia terheran – heran takjub.     

"Mmmm.. Tapi menurutku Alena kalau ini tidak benar. Ini tidak akan berjalan baik" Kata Cynthia sambil menggelengkan kepalanya.     

"Kebaya di negaraku memang biasanya menampilkan lekuk tubuh para pemakainya. Bahkan biasanya belahan dadanya juga suka sampai terlihat. Sebenarnya memang kebaya ini kebaya muslim sehingga tidak terlalu seksi.. Tetapi Aku mengikatkan selendang pada pinggangku hingga tubuhku menjadi terlihat jelas "     

"Tidak terlalu seksi katamu ? Kau lihat ini. Dada dan pinggulmu tercetak dengan jelas. Dan ini sangat indah. Aku saja yang wanita begitu menyukai tubuhmu Alena apalagi para pria. Kau mau membuat tempat wisuda menjadi gempar karena semua laki – laki nanti hanya akan melotot kepadamu dan tidak akan memperdulikan presiden universitas dan presiden Amerika berpidato" Kata Cynthia mecoba memberikan penjelasan kepada Alena     

"Dan satu lagi Alena, Nizam tidak akan pernah membiarkan kau keluar dengan pakaian seperti ini. Kau kan tahu terakhir kali kau mengenakan pakaian seksi ketika Justin mencoba memperkosamu. Dan sejak saat itu Nizam menyuruhku untuk membuang semua pakaian seksimu dan menggantinya dengan pakaian yang lebih sopan" Cynthia menambahkan lagi perkataannya.     

"Aku tahu itu..Cynthia yang baik" Kata Alena sambil tetap tersenyum.     

"Kalau kau tahu, lalu mengapa kau hendak membuat suamimu yang pencemburu itu marah" kata Cynthia lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.