CINTA SEORANG PANGERAN

Hadiah dari Pangeran Thalal Untuk Si Kembar ( 9 )



Hadiah dari Pangeran Thalal Untuk Si Kembar ( 9 )

0Jonathan yang terkagum - kagum melihat interior ruangan ini sampai  mencekal tangan Arani, " Pangeranmu itu sudah kelebihan uang banget yah.. Arani. Dia membangun rumah bagaikan istana mewah di Amerika seakan - akan ingin tinggal selamanya di sini. Bukankah setelah kami diwisuda dia akan pulang ke Azura " Kata Jonathan sambil sedikit meringis. Karena berjalan - jalan cukup jauh Ia merasakan tubuhnya menjadi perih lagi.     
0

Arani meliriknya dengan iba. Dengan kaku Ia berkata, " Apakah Kau sakit lagi ?"  Arani bertanya sambil menatap ke arah tubuh Jonathan yang sakit. Tapi Ia segera memalingkan mukanya dengan wajah merah padam karena malu. Jonathan malah balik menatap wajah istrinya lalu overacting dengan memasang wajah memelas. "Iya. Ini sakit sekali, Andai Kau bisa merasakannya " Kata Jonathan sambil memegang tangan istrinya minta dikasihani.     

"Jangan cengeng ! Kamukan laki - laki " Kata Arani sedikit membentak.     

"Ok fine.. Aku tidak akan cengeng tapi nanti kalau suatu saat Aku menyakitimu maka Kau juga tidak boleh protes " Kata Jonathan sambil mengedipkan matanya dengan genit.     

Arani mendelik, bibirnya berkedut tetapi Ia tidak mengerti apa maksud perkataan suaminya sampai kemudian suaminya mengedipkan matanya Ia baru engeh apa maksud suaminya. Arani lalu mengibaskan tangan Jonathan dengan kesal. " Sana ah.. Kau sangat menyebalkan ! " Kata Arani sambil pergi meninggalkan Jonathan dengan wajah merengut Ia lalu mendekati Pangeran Thalal.     

"Apakah Momo dan Miminya kita keluarkan sekarang?" Tanya Arani pelan sambil membungkukkan tubuhnya dengan hormat.     

" Ya keluarkan saja!! " Kata Pangeran Thalal sambil mempersilahkan semua tamu untuk duduk. Karena memang Ia terlibat dalam pembangunan rumah ini maka dia tampak lebih menguasai rumah Alena dibandingkan dengan pemiliknya sendiri.     

Arani lalu berkata  lagi, " Tolong semuanya untuk tidak panik karena Momo dan Mimi ini sangat jinak. Jadi tidak usah kahwatir" Kata Arani sambil kemudian membuka pintu yang ada di depan mereka begitu pintu di buka maka di dalamnya terdapat ruangan yang bersekat - sekat dengan kerangkeng besi yang menjadi penyekatnya. Itu adalah kandang binatang dengan beberapa binatang ada di dalamnya. Dan lalu Arani memerintahkan seorang penjaga untuk mengeluarkan dua ekor cheetah dari dalam kandang yang paling depan.     

Melihat Arani, kedua Cheetah itu langsung menghampirinya. Para penjaga Cheetah itu segera memasang tali pengaman di leher mereka masing - masing. Arani mengusap  kepala mereka secara bersamaan. Ia lalu berlutut dan berbicara dengan mereka. " Hari ini kalian akan dipertemukan dengan pemilik kalian. Jadi bersikap baiklah!" Kata Arani.      

Kedua Cheetah itu hanya mengeram perlahan, Cheetah adalah binatang yang tidak bisa mengaum seperti Harimau, singa atau macan. Ia hanya bisa mendengkur halus. Cheetah - cheetah itu Lalu mengeluskan kepalanya ke kaki Arani dengan manja. Arani tersenyum manis lalu mengambil tali pengikat leher cheetah dan menuntun kedua Cheetah itu keluar dari dalam ruangan.     

Orang - orang sedang menunggu di luar dengan tegang dan ketika Cheetah itu di bawa keluar semua mata sedang menatap dengan penuh rasa ingin tahu. Dan begitu kepala Cheetah itu muncul dari ruangan maka semua wanita menjerit ketakutan. Bahkan Cynthia sampai melemparkan tubuhnya ke pangkuan suaminya. Dan Pangeran Thalal dengan sukacita langsung menyambut tubuh istrinya dan memeluknya dengan erat. Sungguh kesempatan dalam kesempitan.     

"Oh..Shit !!.. " Jonathan menaikkan kedua kakinya ke atas kursi dan Lila langsung gemetaran sambil memeluk Alexa dengan erat seakan ingin melindunginya dari bahaya yang mengancam. Jessi berteriak histeris sambil menyembunyikan tubuhnya dipelukan suaminya yang tidak kalah terkejutnya.     

Sedangkan Alena malah berdiri dan menghampiri Arani sambil berkata kegirangan, " Ini adalah hadiah yang terbaik. Aku dulu memiliki seekor ular sebagai peliharaan waktu SMA, Aku ingin memelihara macan tapi di Indonesia jelas tidak akan boleh memelihara binatang buas. Itu melanggar hukum"     

Cheetah - cheetah itu memang sudah dijinakkan, dan Alena tau itu. Kerena kalau masih buas tidak mungkin hewan itu di bawa untuk melihat bayi - bayi. Tangan Alena terhulur mengusap kepala mereka. Arani menatap Alena dengan perasaan senang. Ia menganggukan kepalanya kepada majikannya itu sambil berkata, " Hamba sangat senang, Insting Yang Mulia sangat bagus. Memang Momo dan mimi ini memang sudah jinak "     

Tapi kemudian Chytia yang sedang berada dipelukan suaminya berteriak histeris, " Menyingkir dari Macan itu Alena!! Nanti kau akan dimangsanya. Mengapa suamiku begitu bodoh memberikan hadiah begitu mengerikan. Mengapa bukan Aku saja yang membelikan hadiahnya. Aku akan belikan mereka buku ensiklopedia yang lebih bermanfaat dari pada binatang mengerikan itu. Ya Tuhan..." Kata Cynthia sambil mengomeli suaminya tetapi sambil memeluk suaminya lagi dan menyembunyikan mukanya di leher Pangeran Thalal.      

Tingkah wanita cerdas itu sungguh menggelikan semua orang. Baru kali ini Alena terlihat lebih cerdas dibandingkan Chyntia.      

" Ini bukan macan Chyntia. Ini adalah Cheetah, Cheetah adalah binatang sejenis kucing yang lebih kecil dibandingkan macan. Dan Ia termasuk yang paling mudah dijinakan dari pada binatang buas sejenisnya seperti Harimau, macan atau singa " Alena tampak menjelaskan dengan lancar. Membuat semua orang terkagum - kagum. Sungguh tidak mengira Alena yang cantik, polos tapi genit bisa memiliki pengetahuan tentang binatang buas dengan baik.      

" Aku tidak mau melihatnya, Sama kucing saja Aku takut apalagi melihat binatang buas itu. Suamiku tolong bawa Aku pergi, Aku sangat ketakutan " Cynthia menggigil dan gemetar. Pangeran Thalal yang tadinya tertawa - tawa melihat kelakuan Cynthia jadi iba. Ia segera berdiri sambil memangku Cynthia karena Cynthia tidak mampu  berdiri.  Kakinya gemetar tidak mampu menopang tubuhnya.     

" Bawa dia pergi, Thalal. Aku lihat istrimu sangat pucat. " Nizam memberikan perintah. Pangeran Thalal berdiri sambil membungkuk memberikan hormat pada Nizam.     

" Iya kakak.." Katanya sambil segera pergi. Tapi sebelum pergi Ia mendengar Alena berteriak. " Adikku Pangeran Thalal, terlepas dari ketakutan Cynthia, Aku sangat berterima kasih kepadamu atas hadiahmu pada anak - anakku. Mereka akan menjaga anak - anakku disaat Aku dan Nizam tidak ada. Dan Kau memilih umur yang tepat untuk mereka. Sehingga mereka nanti akan tumbuh besar bersama anakku" Kata Alena dengan pandangan penuh rasa terima kasih.     

"Sama - sama Kakak Putri. Sungguh saya senang mendengar Kakak sangat memahami pemberian Saya. Saya sengaja memberikan hewan memang untuk menjaga keponakan - keponakanku karena Aku tidak ingin ada orang yang berani mengganggu mereka saat Kakak Putri tidak ada disamping mereka " Kata Pangeran Thalal sambil tersenyum. Lalu Ia segera melangkah pergi sambil membopong istrinya yang terus gemetar ketakutan.      

Pangeran Thalal tidak mengira kalau Cynthia sangat takut terhadap kucing. Tetapi memang logikanya kalau takut terhadap kucing kecil apalagi kalau terhadap binatang sejenis yang lebih besar dan buas. Pangeran Thalal sengaja memilih Cheetah karena ukurannya lebih kecil dibandingkan yang lain. Pangeran Thalal tidak dapat membayangkan kalau Cynthia bertemu dengan binatang peliharaan Nizam. Harimau Benggala yang bobotnya saja lebih dari 300 kg. Sedangkan Cheetah hadiahnya itu hanya berbobot 25 kg karena memang usianya masih remaja belum dewasa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.