CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Akbar (8)



Pernikahan Akbar (8)

0Dokter Desy memerintahkan kepada perawat nya untuk menyiapkan test pack. Pangeran Thalal dan Nizam keluar dari kamar untuk memberikan ruang bagi Dokter Desy. Pangeran Thalal duduk di ruang tengah sambil berdebar. Wajahnya yang tampan tampak sangat khawatir.     
0

"Kau tidak perlu khawatir seperti itu. Kaukan tahu Cynthia bukan orang yang lemah"     

"Aku menyesal telah memarahinya tetapi Ia memang keterlaluan. Bagaimana bisa dia memintaku menikahi Putri Lili dan Putri Andhora."     

"Kau harus lebih memahami istrimu sendiri. Dia orang yang penuh strategi. Aku saja terjebak olehnya" Nizam tertawa kecil kalau teringat bagaimana Alena menggunakan siasat Cynthia untuk mendapatkan dirinya dan itu berhasil.     

"Ya Aku tahu itu. Tetapi dia juga harus tahu kalau ada sesuatu yang tidak bisa disiasati. Mensiasati suami sendiri dengan menikahkan dengan wanita lain sungguh menyebalkan."     

Nizam tambah tertawa. "Ia tidak salah"     

Pangeran Thalal menatap wajah Kakaknya yang begitu tenang.     

"Dia orang yang cepat mempelajari sesuatu. Ia mengetahui kalau dikalangan masyarakat kita pria beristri lebih dari satu adalah hal biasa. Apalagi dikalangan kerajaan kita. Kau dijodohkan dengan Putri Lili dan Andhora sejak kecil. Aku pikir Cynthia selalu merasa bersalah karena telah merebut Kau dari mereka. Sehingga Ia tidak ingin membuat konflik dengan mereka. Cynthia pasti berpikir dengan membagi Kau dengan mereka Ia akan merasakan beban bersalahnya hilang.     

Lagipula Kau harus tahu kalau Cynthia adalah sahabat Alena. Ia akan melakukan apa saja untuk melindungi Alena. Cynthia tidak ingin terlibat konflik dengan yang lain agar Ia bisa melindungi Alena dengan tenang.     

Kemudian Cynthia juga menginginkan Putri Lili ada dipihak kita. Aku pikir Cynthia merasakan bahwa Putri Lili hatinya lebih lurus dari Putri Reina sehingga Ia berniat menariknya untuk melawan kakaknya sendiri." Nizam menjelaskan kepada Pangeran Thalal dengan panjang lebar     

Pangeran Thalal terdiam. Mengapa Kakaknya terlihat lebih memahami Istrinya dibandingkan dirinya sendiri. Nizam dan Cynthia memiliki banyak kesamaan. Otak mereka sangat mengerikan.     

"Kakak.. sekarang Aku sudah memahami alasan Cynthia memintaku untuk menikah dengan Putri Lili tetapi Aku tetap tidak mau. Aku lebih baik pergi dari istana daripada menikahi mereka"     

Nizam menepuk bahu adiknya dengan lembut. "Kau tidak usah khawatir. Aku tahu Kau bukan pria seperti itu. Alena sudah menemukan solusinya"     

"Kakak Putri Alena???" Pangeran Thalal terkejut keheranan     

"Kenapa?? Apa Kau pikir istriku terlalu bodoh untuk memberikan suatu solusi?" Nizam mengerutkan keningnya melihat Pangeran Thalal yang keheranan.     

"Ti.. tidak Kakak..ha..ha..ha..Kakak terlalu sensitif apabila berurusan dengan Kakak Putri Alena" Pangeran Thalal tergagap dan tertawa kecil.     

"Dia selalu berpikir sederhana saking sederhana nya malah membuat kita tidak berpikir ke arah sana."     

Pangeran Thalal menatap Kakaknya penuh minat dan rasa penasaran     

"Dia memintaku untuk menikahkan Putri Lili dengan Pangeran Husen"     

"APAA? bagaimana bisa??" Pangeran Thalal melongo.     

"Tadi Aku sudah menelpon dengan Pangeran Husen dan sesuai dengan dugaan Ia menyetujuinya dengan senang hati. Bahkan katanya dari dulu Ia memang menyukai Putri Lili yang temperamental itu."     

"Kakak Putri Alena hebat. Ia luar biasa" Pangeran Thalal bahagia Ia seperti terlepas dari beban berat. Tetapi kemudian wajahnya kembali berubah.     

"Apa Putri Lili akan setuju?"     

"Kau bertahun-tahun tinggal di Istana melebihi Aku. Kau harus lebih banyak belajar tentang adat masyarakat kita. Hampir semua Pernikahan di masyarakat kita terjadi karena perjodohan. memindahkan jodoh siapa ke siapa terjadi tidak hanya sekali. Semua tergantung dari kebutuhan dan keperluan.     

Putri Lili adalah jodohmu tetapi mungkin tidak pernah mencintai mu. Bukankah Tujuan dari Paman Salman menjodohkan anak-anaknya dengan para Pangeran hanya untuk memperkokoh kedudukannya. Jadi Kalau seandainya Putri Lili menikah dengan Pangeran Husen. Apa bedanya."     

Lagi-lagi Pangeran Thalal menatap Kakaknya dengan penuh rasa kagum. Otak Kakaknya begitu menakjubkan. Apakah Ia makhluk anomali ( penyimpangan/ tidak normal ) di dunia ini. Apakah Ia bukan manusia. Apakah Ia sebenarnya makhluk alien yang terdampar di permukaan bumi.     

Tetapi kemudian pintu kamar dibuka dari dalam dan Ketika Pangeran Thalal menatap wajah Dokter Desy dengan penuh harap. Dokter Desy mengulurkan tangannya dan memberikan selamat. "Selamat untuk Anda Yang Mulia Pangeran Thalal. Istri Anda mengandung"     

Wajah Pangeran Thalal langsung berbinar-binar. Ia seketika melesat masuk ke dalam kamar. Memeluk Cynthia dengan erat dan menangis bagaikan anak gadis. Air matanya mengalir membasahi pipi, kumis dan jenggotnya.     

Cynthia balas memeluknya sambil menangis juga. Nizam berdiri di depan pintu bersender ke ujung pintu menatap dua insan yang saling menangis berurai air mata. Bahkan ketika kemudian adegan saling menangis berubah jadi adegan saling mencium. Nizam akhirnya keluar dari kamar mereka. Menutup pintu lalu pergi menuju kamarnya.     

Alena yang masih sibuk dengan katalognya menatap wajah Nizam yang tersenyum. "Ada apa? Apakah Cynthia dan Pangeran Thalal masih marahan? Ooh..Nizam kakiku sakit.. Aku ingin dipijat olehmu" Kata Alena sambil menselojorkan kakinya.     

"Tentu saja Sayang...Mari sini Aku pijat tapi nanti Aku minta upahnya"     

"Haaah?? Upah apaan?"     

"Aku pijat Kamu dulu baru nanti aku bilang"     

"Kamu aneh-aneh saja. Tapi Ya sudahlah...cepat Kau pijat Aku. Upah apaan sih?? Aku kan tidak pegang uang. Lagian Apa kamu perlu uang sampai minta upah begitu." Alena bicara sendiri tapi sambil menikmati pijatan suaminya yang lembut.     

Melihat Alena tampak menikmati pijatannya. Nizam tambah semangat memijat. Wajahnya tersenyum dengan mata berkilat-kilat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.