CINTA SEORANG PANGERAN

Saksi lain yang tidak terduga



Saksi lain yang tidak terduga

Pengacara Alena segera berbicara dengan Nizam meminta pendapatnya.     

"Bagaimana Yang Mulia?? Apakah Kita akan membiarkan dia bersaksi?"     

Nizam mengangkat kedua bahunya. "Biarkan saja. Kita lihat apa yang bisa dilakukan gadis ini. Dan apa motif yang sebenarnya? Berada di bawah siapa dia? Karena tidak mungkin dia berinisiatif sendiri. Aku yakin ada seseorang dibalik keberaniannya." Insting Nizam langsung berjalan dengan cepat. Pengacara Alena menganggukan kepalanya.     

"Silahkan saudara Lila untuk bersaksi!!"     

"Baiklah yang mulia. Sebenarnya saya bukan untuk bersaksi karena saya memang tidak mengenal Nyonya Alena. Demikian juga Nyonya Alena. Ia tidak akan pernah mengenal saya. Saya hanya tahu tentang beliau dari media massa dan media sosial.     

Hati saya merasa terpanggil untuk ikut membantu menyelesaikan kasus beliau. Apalagi mengingat beliau sedang dalam kondisi mengandung.     

Yang Mulia. Mari kita abaikan wajah beliau yang begitu lugu dan polos. Sekarang Mari kita menggunakan logika kita. Sekiranya Nyonya Alena benar-benar wanita tipe penggoda pastinya dia tidak akan pernah mempertahankan kesuciannya hanya untuk Suaminya."     

Ruang Sidang kembali bergemuruh. Alena merah padam rasa malu seakan merayapinya dan Nizam sendiri malah mengangkat alisnya menatap dengan perasaan kagum. Mengapa wanita ini bisa mengungkapkan fakta yang tidak terpikirkan oleh para pengacaranya.     

"Darimana Saudari tahu kalau Saudari Alena memberikan kesuciannya hanya untuk suaminya?" Hakim bertanya dengan mata terbelalak kaget melihat pernyataan yang diluar dugaan ini.     

"Nyonya Alena adalah istri dari Yang Mulia Pangeran putra mahkota Kerajaan Azura. Sangat mustahil sistem kerajaan mereka bisa meloloskan seorang calon Ratu tanpa menyelidikinya terlebih dahulu. Apalagi di kerajaan tersebut memiliki adat yang tidak biasa. Yaitu perayaan malam kesucian para istri Keluarga kerajaan. Kalau seandainya Nyonya Alena tidak suci sudah dipastikan dia tidak akan pernah menjadi istri seorang Putra Mahkota."     

"Sangat mengagumkan menarik" Kata Hakim Ketua sambil berdecak kagum.     

"Terima Kasih Yang Mulia. Mari kita lanjutkan Yang Mulia. Dari kemarin Saya menyimak bahwa setiap saksi yang diajukan tidak ada satupun yang bisa membuktikan bahwa Nyonya Alena pernah berhubungan dengan siapapun termasuk dengan Tuan Edward yang kemarin sempat dipukuli oleh Yang Mulia Nizam pada saat di Bali.     

Saya dapat memastikan bahwa Yang Mulia Nizam adalah cinta pertamanya Nyonya Alena. Hal ini dapat dibuktikan dengan telekonferensi yang sudah saya lakukan dengan beberapa teman Nyonya Alena dan Yang Mulia Nizam di Amerika.     

Mereka semua mengatakan bahwa memang tidak pernah melihat Nyonya Alena memiliki suatu hubungan dengan siapapun. Jadi bagaimana kita bisa menuduhnya dia adalah wanita penggoda yang bisa memprovokasi orang untuk saling membunuh"     

"Hakim Yang Mulia, Saya ingin mengajukan suatu pertanyaan kepada Saudari Lila" Kata Tuan Taufik dengan geram. Ia tampak kesal dengan pernyataan Lila yang sangat masuk di akal. Sisca sendiri menjadi sangat gelisah. Ia benar-benar kesal dengan wanita yang tiba-tiba muncul dan merusak semua rencananya.     

"Silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum" Kata Hakim Ketua.     

"Saya heran darimana dia tahu semua data omong kosong ini"     

"Mengapa Anda bicara seperti itu. Di Flashdisk ini tersimpan semua data yang saya ucapkan. Termasuk berita tentang tradisi perayaan kesucian di Kerajaan Azura yang saya pelajari secara online dan kumpulan pembicaraan telekonferensi dengan teman-teman kuliah Nyonya Alena."     

"Baik kalau begitu. Tetapi Saya ingin bertanya lagi benarkah bahwa Saudari Alena tidak memiliki hubungan dengan Tuan Edward. Dan dimana dia sekarang? Bukankah dia seharusnya jadi saksi inti untuk membela Saudari Alena."     

Lila tertawa kecil. "Betul sekali Yang Mulia. Tetapi harap Yang Mulia memahami tentang suatu hal. Tuan Edward dan Yang Mulia Nizam terlibat konflik antar lelaki dalam memperebutkan hati Alena. Harap Yang Mulia catat. Bukan Nyonya Alena yang menggoda mereka untuk saling memperebutkan. Tetapi memang mereka yang jatuh cinta pada gadis yang sama.     

Tetapi kemudian Nyonya Alena lebih memilih Yang Mulia Nizam untuk pelabuhan cintanya. Tetapi walaupun demikian mereka tetap saling bersitegang kalau bertemu. Dan hal ini tentunya sangat wajar.     

Tuan Edward sendiri sudah berusaha saya hubungi untuk bersaksi. Dan Ia hanya bersedia memberikan video tayangan saat dirinya mengatakan bahwa Ia mencintai Nyonya Alena dengan sendirinya dan tidak pernah sedikitpun Nyonya Alena pernah menggodanya. Video itu bisa kita lihat nanti.     

Saya rasa itu sudah lebih dari cukup. Ia tidak bersedia datang karena Ia tidak mau menimbulkan salah paham kembali dengan Yang Mulia Nizam."     

Jadi mari kita luruskan kembali tuduhan yang sangat tidak mendasar bahwa Nyonya Alena adalah wanita penggoda" Lila berbicara begitu tenang dan mengesankan. Ia berhasil mengalahkan semua pengacara yang berusaha menggagalkan kesaksiannya.     

"Yang Mulia walaupun demikian Kami masih tetap tidak percaya bahwa Nyonya Alena benar-benar tidak menggoda Almarhum Andre."     

Semua mata memandang kepada Lila. Lila tetap tersenyum. "Saya akan mendatangkan saksi penting dan barang bukti yang menyatakan bahwa semua dikatakan oleh Saudari Sisca adalah suatu kebohongan belaka." Lila lalu mengangkat teleponnya dan Kemudian dari arah pintu muncul sosok tubuh membuat Sisca terkejut bukan main sedangkan peserta sidang lainnya keheranan dan bertanya-tanya, siapa dia?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.