CINTA SEORANG PANGERAN

Cynthia, Aku Mohon Bantulah Kakakku!!



Cynthia, Aku Mohon Bantulah Kakakku!!

0Pangeran Thalal berdiri di depan pintu mesjid sambil melihat ke dalam dimana kakaknya sedang menangis lirih. Air mata Pangeran Thalal mengalir melihat orang yang Ia sayangi tidak berdaya seperti itu. Nizam adalah orang yang paling kuat di Azura. Dari awal pernikahan Nizam dengan Alena tidak disetujui oleh semua pihak kerajaan.     
0

Nizam terlalu mencintai Alena dan itu tidak baik untuk masa depan kerajaan. Jika raja terlalu mencintai istrinya maka Ia akan dikendalikan istrinya dengan mudah. Dan perasaan Raja yang terlalu mencintainya istrinya akan mudah terhanyut. Dan Pangeran Thalal kini melihat dengan mata kepalanya sendiri, apa yang dikhawatirkan oleh para tetua kerajaan itu benar. Nizam terlihat sangat tidak berdaya dan lemah. Kalau sampai para musuhnya melihat kondisi ini maka kerajaan mereka akan lebih mudah di serang orang lain.     

Pangeran Thalal tadinya ingin menjumpai Nizam tetapi melihat kondisi Nizam yang sangat menyedihkan Ia menjadi berbalik dan pergi meninggalkan Nizam. Ia kembali menemui istrinya dan ketika Ia kembali ke kamar Ia melihat bahwa Cynthia sedang tertidur lelap setelah Ia menyusui anak mereka. Pangeran Thalal sengaja belum memberikan nama kepada anaknya. Seperti keinginan istrinya Ia ingin Alena memberikan panggilan nama bagi anaknya. Jadi Ia kini hanya memanggil anaknya dengan sebutan, Jagoan.     

"Hallo Jagoan Ayah, Assalamualaikum.. " Katanya sambil kemudian memangku anaknya dengan penuh kebanggaan. Anaknya sangat tampan dengan rambut sedikit pirang berhidung sangat mancung.      

"Kamu setampan ayahmu. Ayah benar - benar bangga kepadamu.." kata Pangeran Thalal sambil menimang anaknya.     

Tetapi kemudian di dengarnya Cynthia berkata di belakang suaminya. " Air laut siapa yang memberi garam kalau bukan dirinya sendiri. Manusia siapa yang memuji kalau bukan dirinya sendiri" Kata Cynthia sambil berdehem. Ia sedang tidur tapi Ia segera terbangun mendengar suara suaminya yang sedang memuji sendirinya.     

Pangeran Thalal tertawa kecil, Ia memalingkan wajahnya dan kemudian berkata lembut,"Kau sudah bangun? Apakah kau terganggu oleh suaraku?"      

Cynthia menggelengkan kepalanya dan berkata, " Tidak Yang Mulia. Aku memang ingin bangun. Aku ingin melihat Alena. Perasaan ini tidak tenang karena Alena masih belum siuman " Kata Cynthia.     

Pangeran Thalal menyimpan bayinya kembali dalam box bayi. Ia lalu menatap Cynthia dan duduk di sisi Cynthia.     

"Seharusnya Secara medis, Kakak putri tidak pingsan selama itu hanya gara - gara dicambuk. Lagipula bagian tubuh yang dicambuk kakakku adalah bagian tubuh yang maaf, Pant*t yang banyak lemak. Rasa sakitnya tidak akan sehebat kalau dicambuk di punggung. Lagipula alat yang digunakan adalah rotan kecil yang kadar sakitnya juga paling ringan. Jadi apakah Kau tidak melihat kalau Kakak putri sedikit berlebih - lebihan ? " Kata Pangeran Thalal kepada istrinya.      

Cynthia malah menjadi murka mendengar suaminya malah menuduh sahabatnya berlebih - lebihan." Kalian berdua, Kau dan Nizam benar - benar laki - laki tidak berperasaan. Nizam itu sudah menyiksa istrinya sendiri dan Ia bahkan memperkosa Alena. lagi - lagi dia melakukan itu. Dasar si otak mesum" Kata Cynthia sambil cemberut.     

"Cynthia, Aku perlu menjelaskan tentang hukuman cambuk di negaraku kepadamu. Hukuman cambuk biasa diterapkan kepada siapa saja. Jadi bukan hanya kepada istri seperti yang kau katakan kejam itu. DI setiap rumah biasanya ada satu cambuk yang biasa digunakan untuk mencambuk anak - anak yang nakal. Mereka dipukul kakinya oleh orang tuanya dengan cambuk itu agar lebih menurut. Memang kelihatannya kejam tetapi sebenarnya itu tidak terlalu menyakitkan daripada mereka dibiarkan menjadi lebih parah kenakalannya.     

Seorang istri pangeran sangat dilarang bepergian seorang diri keluar dari rumah demi keselamatan mereka sendiri. Jangankan istri pangeran, pangeran itu sendiri jarang pergi sendiri. Mereka selalu dikelilingi para pengawal karena memang sangat beresiko terhadap keselamatan mereka.     

Jadi memang yang dilakukan oleh Kakak Putri menyelinap diam - diam setelah memberikan  obat tidur kepada Kakak Nizam sangat tidak diterima berdasarkan adat kerajaan. Kau sendiri sebagai temannya malah mendukung kesalahannya. Kalau kau memang menyayangi sahabatmu itu. Tolonglah untuk selalu menjaga keselamatannya." Pangeran Thalal berbicara panjang lebar membuat Cynthia tertunduk menyadari kesalahannya.     

"Sekarang Kau harus bertanggung jawab. Bantulah Kakakku untuk memperbaikinya. "     

"Mengapa Aku harus bertanggung jawab. Seharusnya walaupun Alena salah. Kakakmu itu tidak boleh menghukumnya secara keterlaluan. Itu namanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga "     

"Ini bukanlah KDRT Cynthia. Ini hanya tentang beda adat dan budaya. Bagi kami hukuman itu biasa. Aku juga sering mendapatkan cambukan ketika kecil karena Aku pernah mencuri sendal seorang Putri dari Kerajaan Aliansi saat mereka berkunjung ke Azura kemudian membuangnya ke atap istana saking sebalnya melihat dia menjulurkan lidahnya kepadaku.     

Aku juga pernah dicambuk ketika Aku kabur dari sesi pelajaran Matematika karena gurunya yang terlalu bertele - tele dalam menjelaskan. Aku juga pernah dicambuk karena membakar petasan dalam kamar. Aku juga pernah dicambuk karena memasukan cabai ke dalam semua minuman para pangeran " Kata Pangeran Thalal diiringi tatapan aneh istrinya. Bagaimana mungkin suaminya yang berwajah tampan bagaikan malaikat itu ternyata waktu kecil nakal luar biasa.     

"Hanya saja saat ini kesalahan Kakakku adalah karena cemburu kepada Pangeran Abbash yang meraksuki tubuh Lolita. Kau juga turut andil dalam membakar kemarahan Kakakku. Harusnya kau tidak sedetil itu dalam bercerita sehingga memancing emosi kakakku."     

Cynthia sekarang tertunduk karena kata - kata suaminya memang sangat benar. Ia sebenarnya yang harus bertanggung jawab.     

"Yang Mulia. Mengapa Yang Mulia baru mengatakan itu sekarang ? Mengapa tidak dari kemarin - kemarin. Kalau tahu seperti itu tentu Aku tidak akan menghajar Nizam. " Cynthia menjadi sangat menyesal karena telah memukuli Nizam.     

"Aku tentu saja tidak berani mengatakan seperti itu kemarin karena kau sedang mengandung, dan Aku sendiri sebenarnya telah melindungimu untuk tidak emosi dengan menjauhkan berita tentang Alena kepadamu. Tetapi kau malah kembali memperdayaku sehingga akhirnya kau dapat melihat Alena dan benar saja kau malah menjadi emosi dan akhirnya melahirkan prematur. Untungnya anak kita tidak apa - apa."     

"Iya.. Yang Mulia. Aku mengaku salah... " Cynthia menundukkan mukanya tetapi Pangeran Thalal mengangkat mukanya.     

" Kau bisa menebus kesalahanmu dengan menolong Kakakku. Aku mohon bantulah Kakakku agar semua kehidupannya kembali normal "     

"Tetapi bagaimana Kalau Alena tidak mau memafkan Nizam ?" Kata Cynthia dengan sedih.     

" Kau adalah orang yang sangat pintar. Aku percaya Kau dapat mengatasinya. Sekarang kembalillah istirahat Biarkan Aku yang menjaga si jagoan. Besok Kau baru temui Kakak putri Alena" Kata Pangeran Thalal sambil menyelimuti istrinya dengan penuh kasih sayang.      

Sebelum terlelap Cynthia bertanya kepada suaminya, "Yang Mulia, seandainya Aku tidak hamil apakah Kemarin Aku akan dicambuk juga ?" Kata Cynthia kepada suaminya.     

Pangeran Thalal tersenyum, " Tunggulah Kakakku menjadi Raja dan atas wewenang Kakak Putri Alena sebagai ratunya perintahkan semua rakyat kerajaan untuk membakar cambuknya dan hapuskan hukuman cambuk dari kerajaan Azura. Karena terus terang saja melihat Kau kabur dengan kakak putri sebenarnya Aku juga sangat marah dan ingin mencambukmu juga" Kata Pangeran Thalal sambil berbisik.     

Cynthia menggendikkan bahunya. "IIh... untung saja Aku sedang hamil jadi selamat " Kata Cynthia diiringi tawa suaminya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.