CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Give Up Arani



Aku Give Up Arani

0Arani mengambil alih kendali dan membuat tubuh Jonathan gemetar terus menerus, Wajah Jonathan yang kuyu tampak memerah dan Ia mengerang terus menerus. Arani membenamkan muka Jonathan yang memanas ke lehernya. Ia mengusap rambut coklat Jonathan dengan lembut.     
1

"Aku mencintaimu Nathan, Aku menghormati Yang Mulia Nizam karena otakku sejak lahir sudah terprogram dengan kerajaan ini. Tetapi perasaanku hanya untukmu. Maafkan Aku.. yang tidak pernah puas. Aku tidak dapat menahan diriku saat melihat tubuhmu. Aku tahu kamu lelah.. Aku tahu itu. Bersabarlah.. karena Aku mungkin terlalu egois." Kata Arani berbisik di telinga suaminya. Jonathan hanya merintih lirih sambil meluruskan kakinya dengan lemah. Dan Ia tiba - tiba terbelalak ketika Arani memukul pinggulnya dengan keras.      

Jonathan langsung terpekik kesakitan. "Bergeraklah !! Bergeraklah sebagaimana laki - laki perkasa! " Kata Arani sambil menggigit telinga Jonathan. Ia menuntut suaminya untuk memuaskannya. Dengan tenaga yang tersisa Jonathan memutar tubuhnya ke atas dan mulai bergerak sesuai permintaan istrinya. Jonathan membayangkan Ia sedang bertanding basket di olimpiade dunia dan ini adalah pertandingan final. Selelah apapun Ia harus terus berusaha.      

Jonathan terus bergerak seperti saat Ia berlari membawa bola dan bergerak lincah ke sana kemari meliukan tubuhnya hanya untuk sekedar memasukan bola ke dalam keranjang basket. Keringat sudah menetes membasahi tubuh mereka berdua. Dan Arani memejamkan matanya sambil terus menerus mengucapkan bahwa Ia mencintai Jonathan.     

Jonathan menatap wajah cantik Arani yang biasanya begitu datar sekarang tampak memerah menahan gairah. " Aku mencintaimu Nathan.. Jangan pernah meninggalkan Aku seorang diri. Aku menghukummu bukan hanya karena Kau memukul Yang Mulia tetapi Aku menghukummu karena Kau telah berani meninggalkan Aku... Akh.. Nathan..berjanjilah Kau akan selalu ada di sisiku" Kata Arani sambil mencengkram bahu Jonathan.      

Mata Jonathan seketika berkabut mendengar kata - kata istrinya. Arani berkata sambil mendesah, mengerang dan melenguh. Jonathan memegang pipi istrinya yang lembab oleh keringat.     

"Maafkan Aku Arani..  maafkan karena sudah meninggalkanmu. Aku berjanji akan berada di sisimu selama hidupku. Aku bersedia menjadi budakmu.. selamanya" Kata Jonathan dengan semangat yang tiba - tiba bangkit dari dalam tubuhnya. Gerakan tubuhnya menjadi semakin cepat membuat Arani semakin gila meracau.     

"Aku akan memuaskanmu sampai Kau tidak bisa berjalan.." Kata Jonathan dengan penuh semangat.     

" Kau berjanji Nathan.. Kau berjanji akan memuaskan Aku sebanyak yang Aku mau" Kata Arani dengan mata sayu.     

"Aku berjanji.. Aku berjanji.." Kata Jonathan tanpa ragu sedikitpun. Ia sangat percaya diri akan dapat memuaskan Arani. Ia lupa dengan stamina para warga Azura dalam bercinta. Ia lupa dengan hormon mereka yang jauh di atas standar orang normal.     

Arani tersenyum mendengar janji Jonathan. Ketika matahari tampak samar - samar terlihat di balik awan dan udara musim gugur berhembus menerpa dedaunan. Arani mengerang dengan keras sebelum kemudian Ia terhempas dan disusul oleh suaminya  yang ambruk tidak berdaya di atas tubuhnya.     

Mata Jonathan terpejam rapat. Nafasnya turun naik perlahan. " Aku harus ke kampus.. Aku harus ke kampus... Aku juga harus ke kantor.. " Mulut Jonathan meracau tetapi tubuhnya tidak bisa digerakkan. Arani bangkit dari tidurnya. Melihat Jonathan yang terbaring terlentang dengan tubuh bersinar karena basah oleh keringat. Mata Jonathan terpejam, bulu matanya yang lentik tampak bergerak - gerak indah. Bibirnya yang merah karena memang Jonathan tidak pernah merokok. Ia adalah orang yang benar - benar hidup di jalur healty. Menerapkan gaya hidup sehat dan teratur. Bibir itu meracau kalau Ia harus ke kampus dan ke kantor membuat pemandangan semakin menarik.     

Arani tidak pernah melihat pemandangan seindah ini. Ibarat makanan Jonathan terlihat sangat membangkitkan selera makannya. Dan Arani merasakan darahnya kembali mendidih. Ia bergerak dan kembali menundukkan wajahnya ke tubuh Jonathan. Mata Jonathan terbeliak melihat kepala Arani bergerak di atas tubuhnya. Dan Ia kembali merasakan sensasi yang membangkitkan segala yang tertidur di dalam tubuhnya untuk kembali aktif.     

Jonathan menatap Arani dengan pandangan tidak percaya ketika Arani melepaskan tubuh Jonathan dari mulutnya. Ia kembali memposisikan tubuhnya di atas Jonathan. Mulut Jonathan terbuka lebar hendak berbicara tetapi langsung terdiam ketika tangan Arani membekap mulutnya dan kemudian berkata dengan mata sayu. "Kau harus menepati perkataanmu... Kau harus menepati janjimu" Katanya sambil membenamkan tubuhnya.      

Jonathan hanya terbeliak sambil merenggangkan tubuhnya yang sudah seperti tercerai berai. Ia merasakan  tulang rangkanya luluh lantak. Seluruh persendian tubuhnya juga terasa ngilu. Tapi Ia kembali membangkitkan semangatnya untuk menepati janjinya.     

Suasana kembali memanas. Angin berhembus masuk melalui jendela kamar yang terbuka. Pohon palem melambai tertiup angin dan menggoyangkan seluruh pelepah pohonnya. Matahari bersinar malu - malu di balik awan. Burung - burung yang terbang hilir mudik mencari makanan dan tempat bertelur juga tampak sibuk dengan kegiatannya masing - masing.     

Alam bergerak sesuai sunatulloh dan ketika sepasang suami istri saling bersentuhan maka pahala akan mengalir tanpa terputus kepada keduanya.  Kalaupun mereka sedikit berlebih - lebihan anggap saja itu adalah aura pengantin baru yang sedang sama - sama belajar mencari cara yang terbaik dan terindah.     

Dan sampai entah yang keberapa kalinya Jonathan memuaskan istrinya karena otak Jonathan mendadak buntu. Ia tidak bisa berhitung dengan benar pada saat ini. Masih bernafas juga sudah bersyukur. Ketika Jonathan kembali terjerembab di atas tubuh istrinya dan kemudian Ia terkulai lemas. Ia bahkan tidak bisa lagi mengangkat tubuhnya.     

"Aku give up honey... Aku menyerah.. Arani. Aku serasa mau mati." Kata Jonathan sambil bertelengkup. " Jangan.. lagi kau masukan ke dalam mulutmu.. Aku tidak sanggup" Jonathan terus bertelengkup, Ia tidak mau memperlihatkan tubuhnya pada Arani lagi. Mata Arani melotot melihat suaminya bertelengkup bahkan wajahnya Ia sembunyikan di balik bantal.     

"Angkat wajahmu, Nathan!!" Kata Arani. Jonathan malah semakin erat memegang bantal tempat Ia menyembunyikan wajahnya.     

"Aku tidak mau.. Aku tidak mau.. Aku akan terus bertelengkup seperti ini. Jangan Arani..." Jonathan berkata sambil mengangkat wajahnya sedikit dari atas bantal.  Arani memukul pant*t Jonathan dengan telapak tangannya hingga berbekas merah karena kuatnya tenaga Arani. Jonathan terpekik kesakitan, kulitnya terasa panas dan perih. Tapi Ia tetap tidak mau membalikkan tubuhnya Ia terus bertelengkup melindungi tubuhnya dari tatapan Arani.     

Arani menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suaminya yang konyol seperti anak kecil. Tetapi walau bagaimanapun Ia meminta Jonathan berbalik, Jonathan bersikukuh tetap telengkup. Arani akhirnya tertawa terbahak - bahak melihat keteguhan suaminya. Ia lalu bangun dan turun dari tempat tidur.  Lalu Ia mengambil jubah kamarnya dan membungkus tubuh indahnya dengan jubah itu. Tubuh yang sempurna itu tertutup kain sekarang. Arani lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan meninggalkan suaminya yang terus bertelengkup. Ia merasa saat ini sudah cukup memuaskan.     

Arani selalu merasa tidak puas karena tubuhnya selalu bergelora melihat tubuh suaminya yang memang sangat indah. Dan itu memang diakui oleh para gadis. Sewaktu di kampus usai bertanding basket dan menang. Jonathan selalu berlari mengelilingi lapangan memberikan pemandangan histeris bagi para gadis. Dan Jonathan sendiri berkeliling untuk memamerkan tato temporer pada dadanya yang bertuliskan 'I love You Alena'      

Memang kelakuan yang sangat konyol tapi para gadis menyukainya dan mereka tergila - gila dengan tingkah Jonathan. Jonathan memang menggemaskan orang - orang. Wajah tampannya memang tidak sekeras Nizam dan tidak selembut Edward tetapi wajah Jonathan yang lucu, manis dan jail membuat semua orang menyukainya.     

Jonathan mengintip Arani yang berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Ketika pintu kamar mandi tertutup, Jonathan membalikkan tubuhnya lalu dengan sisa tenaga yang masih ada Ia meraih pakaiannya dan segera mengenakannya. Ia tidak mau Arani melihat tubuhnya lagi dan kembali mengajaknya bercinta. Ia benar - benar tidak sanggup. Ia bahkan yakin kalau Ia tidak bisa berjalan dengan benar karena lutut dan tubuhnya yang terasa sangat sakit.      

Miliknya juga terasa perih karena terus menerus digunakan. Jonathan menggigil membayangkan dua hari ini Ia benar - benar bagaikan kuda yang harus terus berlari tanpa henti. Dan ini sama  sekali sudah tidak indah lagi untuk saat ini. Jonathan harus mencari cara agar Arani berhenti menyiksanya. Ia sama sekali tidak mengira kalau tubuhnya akan menjadi bulan - bulanan istrinya sendiri. Tetapi Jonathan saat ini tidak bisa memikirkan jalan keluarnya. Ia terlalu letih untuk berpikir. Akhirnya Ia tertidur lelap hingga dengkuran halusnya terdengar memenuhi kamar indahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.