CINTA SEORANG PANGERAN

Apakah pangeran Abbash setampan Pangeran Thalal?



Apakah pangeran Abbash setampan Pangeran Thalal?

0Malam hari pada saat di kediaman Nizam dan Alena sibuk mempersiapkan untuk acara pertemuan besok di kediaman Nizam. Orang Tua Zarina juga mengadakan pertemuan dengan  pangeran Barry dari Zamron di sebuah ruangan private di Hotel barries.     
0

Ruangan mewah dengan di dominasi warna keemasan membuat tingkat kemewahan ruangan ini melampaui khayalan bagi kaum rakyat jelata. Kursi - kursi dari kayu pilihan berjajar rapi terpadu manis dengan karpet yang menutupi bulu dan lampun gantung kristal membuat suasana semakin dramatis.     

Bunga mawar berwarna merah dan sepinggan buah - buahan yang mewah seakan menjadi masterpiece dari meja bulat tempat pembicaraan penting yang sedang dibicarakan antara tiga orang yang penting itu. Dua orang pelayan tampak berdiri menunggu perintah.     

"Jadi begitulan Nyonya Puja  dan Tuan Anil, Aku harap pertemuan ini merupakan titik awal dari kelanjutan hubungan kita menjadi sebuah keluarga." Pangeran Barry memulai pembicaraan mereka.     

"Terima kasih Yang Mulia. Anda begitu peka dengan kekhawatiran kami. Kami sesungguhnya sudah mencari anak kami. Karena belakangan ini anak kami sangat sulit dihubungi.  Sebenarnya ini kesalahan kami sendiri karena mengizinkan anak perempuan kami tinggal lama di Amerika sehingga lepas dari perhatian kami."     

"Aku mengerti hal itu. Mungkin karena  Zarina bukanlah anak laki - laki sehingga keberadaanya sedikit berbeda dengan adik laki - lakinya' kata Pangeran Barry     

Muka orang tua Zarina langsung memerah karena apa yang dikatakan oleh Pangeran Barry adalah benar. Karena Zarina anak wanita sehingga mereka pikir tidak terlalu peduli dengan nasibnya dan mereka hanya memperhatikan adik laki - laki Zarina yang sedang mereka persiapkan untuk melanjutkan perusahaan keluarga.     

"Tidak usah khawatir, Aku pribadi sangat memakluminya" kata Pangeran Barry.     

"Kami sungguh tidak mengira kalau Zarina dapat melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji yaitu tinggal di Kediaman pangeran Azura. Aku tahu dari dulu la memang menyukai para pangeran Azura terutama Pangeran Thalal bahkan tadinya Kami mengira kalau Zarina melakukan suatu hubungan dengan Pangeran Thalal." kata Ayahnya Zarina.     

Pangeran Barry tersenyum dan menggelengkan kepalanya. " Pangeran Thalal sudah menikah dan kelihatannya Ia sangat didominasi oleh istrinya sehingga tidak memungkinkan bagi Pangeran Thalal untuk menikah lagi. Walaupun yang Aku dengar sebenarnya Pangeran Thalal ada hati kepada Zarina tetapi karena Istrinya begitu mendominasi maka Pangeran Thalal hanya bersedia menjadikan Zarina sebagai simpanannya." Pangeran Barry tampak merangkai kata - kata penuh kebohongan untuk menekan orang tuanya Zarina.     

Mata ibunya Zarina langsung berkabut dan Ia lalu menangis terisak - isak menangisi nasib anak sulungnya yang begitu malang.     

" Selayaknya Zarina ini menjadi istri kedua tetapi apa daya karena istrinya Pangeran Thalal tidak mau tersaingi jadilah Zarina ini menjadi simpanan pangeran Thalal secara diam - diam. Menurut adikku yang pernah menyusup ke sana, Zarina hidup menderita karena ditindas oleh istrinya Pangeran Thalal. Kalian tahu kalau istrinya pangeran Thalal adalah orang Amerika. Wanita Amerika terkenal dengan gerakan feminisnya. Di negara itu kedudukan antara wanita dan pria adalah sama.      

Tidak ada istilah istri harus taat kepada suami tetapi mereka menyamakan kedudukannya dengan suami - suami mereka tanpa ada kecualinya. Ketika suaminya yaitu Pangeran Thalal jatuh cinta lagi dan Ia merasa tidak berdaya kalau harus mencegahnya secara terang - terangan karena walau bagaimanapun suaminya adalah seorang pangeran maka Ia terpaksa menyetujuinya tetapi dengan tidak dinikahi secara resmi sehingga kedudukan dia sebagai istri satu - satunya dari Pangeran Thalal tidak tergoyahkan." Pangeran Barry sangat pintar memutar balikkan fakta dan memfitnah pangeran Thalal habis - habisan.     

" Tetapi dibalik semua itu yang paling salah adalah Pangeran Nizam. Tempat itu adalah kediaman Pangeran Nizam. Mereka menahan dan menindas Zarina di tempat Pangeran Nizam. Pangeran Nizam sangat memanjakan adiknya itu sehingga Ia malah ikut menyembunyikan dan menahan Zarina di dalam kediamannya hanya untuk menyenangkan adiknya' Kata Pangeran Barry lagi.     

'Kami pikir malah Pangeran Nizam yang berotak mesum sehingga Ia menahan anak kami" Kata ibunya Zarina.     

" Tidak.. tidak... Pangeran Nizam sudah memiliki istri yang begitu sempurna. Ia tidak akan pernah mencintai wanita lain lagi seumur hidupnya" Kata Pangeran Barry sambil wajahnya berubah menjadi sedikit melankolis dan itu tertangkap oleh ayahnya Zarina.     

'Apakah Yang Mulia mengenal dengan baik istrinya dari Pangeran Nizam.     

Pangeran Barry tersentak dan lalu tersenyum kaku, " Ti.. dak  seperti itu. Aku pernah bertemu beberapa kali dengan Putri Alena istri dari Pangeran Nizam pada saat mereka mengadakan perayaan di Azura. Tapi sudahlah, tidak usah kita membicarakan tentang istrinya Pangeran Nizam. Intinya adalah besok kita akan datang kesana dan mengambil Zarina serta memenjarakan Pangeran Nizam dan Pangeran Thalal sekalian. Kita akan membawa beberapa pengacara dan wartawan lokal agar kejadiannyas semakin dramatis" Mata Pangeran Barry tampak berkilat - kilat jahat.     

" Kami benar - benar berterima kasih atas perhatian dari Yang Mulia. Kami tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikan dari Anda. Yang Mulia pasti tahu wanita yang sudah tinggal di rumah laki - laki sebelum menjalani pernikahan secara resmi adalah sangat memalukan dan hanya dikerjakan oleh wanita yang tidak bermoral.     

Anak kami mungkin akan dicemooh orang di negara kami. Kalau saja kami tidak menerima tawaran lamaran anda untuk adik Yang Mulia pasti kami sudah sangat kehilangan muka" kata ayahnya Zarina dengan mata - mata berkaca - kaca. Ia sangat menyesali nasib anaknya yang begitu malang. Ia sangat menyesal memberikan izin kepada Zarina untuk tinggal di Amerika dan kuliah serta membuka restoran di sana.     

"Kebetulan Pangeran Abbash ini memang belum menikah. Ia masih mencari - cari gadis yang cocok dengannya" Kata pangeran Barry.     

"Sayang sekali kalau seorang Pangeran tidak segera menikah. Mohon maaf kalau saya bertanya sedikit kurang ajar, maklum saya itu seorang ibu. Biasanya kalau seorang ibu lebih jeli dalam menangani calon menantunya" Kata ibunya Zarina dengan hati - hati,     

"Silahkan Nyonya. Anda dapat bertanya apa saja kepada Aku ' kata Pangeran Barry tersenyum memikat.     

"Mengapa adik Yang Mulia bersedia dijodohkan dengan anak hamba yang jelas - jelas sudah tidak suci lagi. Apakah dia kurang tampan sehingga sulit untuk mendapatkan jodoh?" kata Ibunya Zarina dengan serius. Mendengar pertanyaan istrinya, ayahnya Zarina menjadi marah dan menyenggol istrinya denang lengannya.     

"Ibu ini.. mengapa malah bertanya hal yang tidak berguna seperti ini" Kata Ayahnya Zarina     

"Tidak berguna bagaimana? Kau kan tahu kalau anak kita tergila - gila dengan Pangeran Thalal. Pangeran Thalal ini adalah pangeran yang paling tampan di azura. Dia bahkan di juluki bintang timur dari Azura oleh masyarakat negara kita saking tampannya.  lantas kalau sekarang Ia dijodohkan dengan pangeran Abbash, apakah Zarina akan mau? walaupun kedudukan mereka sama tetapi jelas sekali kalau Pangeran Thalal pasti lebih tampan dari pangeran Abbash.'     

"Apakah itu penting ? Ketampanan seorang laki - laki bukanlah ukuran kalau Ia bisa menjadi suami yang baik" Kata Ayahnya Zarina sambil menepuk keningnya karena pusing dengan kelakuan istrinya.     

"Aku ini ibunya Zarina. masakan tidak tahu dengan tingkah anaknya sendiri. Zarina sejak kecil sudah mencintai pangeran Thalal. Ia sangat menyukai ketampanannya. Coba bayangkan jika Ia tiba - tiba maaf dijodohkan dengan pangeran yang berwajah biasa - biasa saja.     

Bukan tidak mungkin Ia akan menolaknya langsung. Zarina ini bukannya gadis yang menyukai harta dan kedudukan. Coba saja lihat walaupun Ia memiliki kita yang siap memenuhi semua kebutuhannya tetapi Ia malah memilih membuka restroran sendiri. Jadi jelas dia tidak memprioritaskan harta' Ibumya yang sekarang bicara panjang lebar saking ingin melihat Zarina bahagia."     

Pangeran Barry tidak dapat menahan senyumnya melihat perkiraan dari Ibunya Zarina. Mereka tidak tahu bagaimana ketampanan adiknya. Pangeran Thalal kalau disuruh berdiri saling bersisian maka julukan bintang timur itu akan langsung terpadam dam cahayanya langsung redup oleh bintang barat dari Zamron. Hanya saja karena adiknya ini tidak suka dengan segala macam publikasi maka wajah pangeran Abbash jarang terlihat. Kalaupun terlihat Ia akan bersembunyi dibalik penyamaran yagn sangat Ia kuasai itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.