CINTA SEORANG PANGERAN

Meratuskan Cintanya



Meratuskan Cintanya

0Alena mengenakan pakaian India khas punjabi yang tidak terlalu terbuka. Warna pakaian yang dikenakannya adalah warna biru laut dengan kain brukat halus yang menutupi bagian bawah gaun. Hiasan bordiran emas tampak memenuhi gaun itu. Detail renda emas yang menghiasi pinggang Alena seakan memeluknya dan memperlihatkan betapa rampingnya pinggang Alena. Padahal dia baru saja melahirkan anak kembar. Berkat ramuan jamu dari ibunya dan rajin mengenakan korset membuat Alena kembali langsing seperti sedia kala.      
0

Rambut Alena digulung ke atas dan dihiasi dengan perhiasan kepala khas India. Perhiasan itu melingkari kepala dan belahan tengah rambut Alena lalu berakhir di kening Alena. Bandul yang ada dikening Alena tampak bersinar cemerlang dengan warna yang serasi dengan gaunnya. Hiasan kepala itu asli emas dengan bandul  batu safir biru muda sesuai dengan warna gaunnya.     

Alena tidak mengenakan kain sari yang cenderung terlalu memperlihatkan lekuk tubuh dan sebagian pinggang serta punggung yang terbuka. Sifat Nizam yang posesif melarang Alena mengenakan gaun itu. Ia hanya mengizinkan Alena mengenakan pakaian India yang tertutup dengan selendang tersampir di bahu menutupi pinggangnya sebagian.     

Nizam sendiri mengenankan pakaian tradisional India untuk pria berupa kemeja pria selutut dan merupakan pasangan dari gaun yang dikenakan Alena. Pakaian yang dikenakan Nizam juga memiliki bordiran emas yang Indah membuat Nizam semakin tampan. Alena jadi terus menatap suaminya dengan mata berbinar.     

"Kau sangat tampan. Suamiku sangat tampan. Aku mencintaimu.. Aku terpesona kepadamu" Alena mulai mengoceh sambil melingkarkan lengannya pada leher Nizam.     

"Kau sangat cantik dan selalu cantik.. Aku juga mencintaimu " Kata Nizam tidak mau kalah sambil menyatukan hidungnya dengan hidung istrinya. Alena tersenyum dan berkata, " Aku harap orang tua Zarina akan terpesona oleh usaha kita dengan membuat nuansa India ini.     

'Tentu saja Sayang, Tidak akan ada usaha yang akan mencurangi hasil. Kalau usaha kita baik maka hasilnya juga baik" kata Nizam     

'Kalau usaha kita sudah baik tetapi hasilnya tidak baik bagaimana?' kata Alena kepada Nizam     

"Berarti apa yang kita harapkan dari usaha itu bukan yang terbaik untuk kita." kata Nizam sambil mengusap kepala Alena     

"Aku sangat berharap kalau Amar akan menikahi Zarina. Dan tidak menikahi Pangeran menyebalkan itu. " Kata Alena.     

"Pangeran menyebalkan itu sangat tampan. Aku takut kau akan terpesona kepadanya" kata Nizam mulai lagi cemburunya.     

"Di atas langit pasti ada langit demikian yang pernah dikatakan oleh Cynthia. Dia bisa saja setampan dewa tetapi bagiku Kau adalah pria yang paling tampan di hatiku selamanya" Kata Alena sambil tersenyum.     

"Dan begitu banyak wanita di harem bagiku semua itu tidak ada artinya karena hanya kaulah wanita yang paling menarik hati" Kata Nizam     

Tetapi kegiatan saling merayu antara Nizam dan Alena tidak berlangsung lama karena Cynthia berkacak pinggang pada mereka sambil berkata,     

"Ow.. bagus sekali kalian ini. Di saat tamu sudah  memasuki kediaman ini, kalian malah saling merayu. Mengapa kalian begitu diperbudak cinta" kata Cynthia dengan sebal.     

" Lebih baik diperbudak cinta Cynthia daripada diperbudak emosi seperti dirimu. Kau jangan marah - marah dan stress terus. coba santai.. tarik nafas santai...." Alena malah mengajarkan relaksasi kepada Cynthia.     

"Santai.. santai.. apaan. Santai kepalamu.. Ayo kita ke ruang depan kita sambut mereka.." Kata Cynthia sambil menggamit lengan sahabatnya itu.     

"Alena kau sangat cantik.." Kata Cynthia sambil terkagum - kagum kepada Alena.     

"Pasti karena ini gaunku. Eh.. tapi tunggu sebentar. Kau pasti belum melihat Zarinanya.. Aku sudah menyulap dia menjadi secantik putri arab dari kisah seribu satu malam." Kata Alena sambil berbinar terang.     

"Secantik Putri Arab??? Kau ini bagaimana sih ? Kau kan mendandani kami seperti orang India tetapi kau malah mendandani dia seperti putri Arab ? Aku sungguh tidak mengerti " Cynthia yang sangat cerdas terkadang tidak bisa memahami otak konyol sahabatnya ini. Bagaimana mungkin tiba - tiba Alena merubah rencananya tiba - tiba. Tadinya Ia ingin mendandani Zarina dan yang lainnya seperti gadis India tetapi mengapa tiba - tiba sekarang merubahnya menjadi dandanan gadis Arab atau Azura.     

"Nah disinilah tepatnya keunikan strategiku. Aku ingin kita berpakaian India agar menunjakkan kepada mereka kalau kita sangat menghargai budaya mereka dan Zarina mengenakan pakaian tradisonal Arab atau Azura agar orang tuanya mengerti bahwa putrinya di terima di kerajaan Azura dengan tangan terbuka." Kata Alena dengan penuh kemenangan. Cynthia menggelengkan kepalanya     

"Kau benar - benar sangat cerdas dan  bekerja all out kali ini. Aku sungguh tidak menyangka kau memiliki ide secerdas ini." kata Cynthia sangat senang.     

"Sepanjang gadis India itu jauh - jauh dari suamimu maka Aku akan melakukan apa saja. Aku tidak ingin air matamu tertumpah hanya karena wanita lain. Aku tidak ingin kau merasakan sakit yang Aku alami karena suami meratus kan cintanya" Kata Alena dengan wajah sendu.     

Cynthia mengerutkan keningnya, " Meratuskan cintanya?? Maksudmu mungkin menduakan cintanya ?" kata Cynthia meralat kata - kata Alena.     

"Menduakan itu kalau istrinya dua nah.. dia itu kan istrinya ratusan di harem.. mana bisa disebut menduakan cintanya.." Kata Alena diakhiri dengan helaan nafas panjang. Tetapi Cynthia bukannya iba, Ia malah tertawa ngakak. Bagaimana Ia bisa sedih kalau kata - kata Alena malah terdengar sangat lucu di telinganya.      

Para pria yang berjalan di depan mereka sampai memalingkan kepalanya ingin tahu apa yang sedang ditertawakan oleh Cynthia. Bahkan Pangeran Thalal sampai bertanya ada apa. Tetapi Cynthia mengangkat tangannya dan menggoyang - goyangkannya.     

"Tidak .. tidak.. ada apa - apa. Kalian terus saja berjalan. Aku hanya sedang geli saja" Kata Cynthia sambil terus tertawa membuat Alena jadi kesal. Disikutnya perut sahabatnya dengan gemas.     

"Kau sungguh kualat mentertawakan teman sendiri di saat dia sedang serius" Kata Alena.     

"Maaf Alena.. sungguh.. ha.. ha.. ha... Aku tidak mentertawakan keseriusanmu. Tetapi kalimat yang kau ucapkan sungguh sangat dramatis. Bayangkan saja meratuskan cintanya. Sungguh luar biasa suamimu itu memiliki hati yang bisa dibagi - bagi lebih dari seratus bagian. Lagipula kau tidak usah khawatir suamimu itu seleranya sangat aneh. Walaupun diharem ada ratusan wanita bahkan ada ribuan. Hatinya tidak akan pernah berpaling darimu" Kata Cynthia sambil menepuk bahu Alena.     

"Tapi mengapa ? Bukankah di dalam harem itu semuanya berisi wanita yang cantik - cantik, pintar, terampil, cerdas dan memiliki kedudukan yang tinggi" Kata Alena dengan polosnya.     

"Ini karena selera suamimu yang aneh itu. Di harem itu walaupun berisi banyak wanita cantik dan pintar tetapi tidak ada yang sekonyol dirimu. Kau begitu konyol hingga membuat Nizam tak kuasa memalingkan matanya kepada wanita lain." Cynthia tertawa geli. Alena langsung mencubit lengan Cynthia dengan kuat.     

"Kau sahabat yang tidak berperasaan..." Kata Alena sambil cemberut. Cynthia mengaduh - ngaduh tapi sambil terus tertawa walaupun lengannya terasa sangat sakit akibat dicubit Alena.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.