CINTA SEORANG PANGERAN

Aku lelah Arani



Aku lelah Arani

0Arani tidak melihat wajah Jonathan yang pucat pasi, ia malah berjalan tegap dengan langkah yang lebar sementara itu Jonathan mengikutinya dengan langkah gontai. Dari belakang tubuh Arani seperti tubuh seorang  tentara yang sedang berbaris pada saat upacara. Badan Arani sangat tinggi dan sangat tegap. Bahunya begitu kokoh dengan leher jenjang. Rambutnya sangat pendek sehingga memperlihatkan tekuknya yang dihiasi rambut halus.     
0

Tangan Arani juga sangat kekar dengan otot bishep yang terpola di kedua lengannya. Walaupun tubuh Arani sangat tegap dan maskulin tetapi Ia tidak kehilangan sisi feminimnya. Dada Arani memiliki dan khas wanita Azura. Berdada besar dan berpinggul yang berlekuk. Hanya saja karena Arani memang sering berlatih mengolah tubuhnya maka dadanya juga berotot. Arani sungguh sangat sempurna cantiknya. Dan Jonathan sangat mencintai Arani.     

Hanya saja sekarang Jonathan merasa sakit kepala dan ketika ia mengikuti langkah arani ke kamar Jonathan berkata di belakang Arani, "Arani aku lupa kalau aku harus pergi ke kampus "kata Jonathan berkata dengan perlahan kepada Arani. Arani tidak menjawab Dia hanya melirik dan ia juga tidak berhenti. Arani terus melangkah ke depan seakan-akan dia tidak mendengar apapun yang dikatakan oleh Jonathan.     

Kemudian Jonathan berkata lagi, "Aku boleh pergi ya Arani soalnya besok aku harus menghadiri persidangan kasus yang aku tangani. Ada kasus yang belum selesai dan aku harus menyelesaikannya secepatnya "kata Jonathan sambil menjejeri langkah istrinya.     

Arani kemudian berkata, "Apakah kau bermaksud untuk menghindari ku Jonathan "Arani berkata sambil melotot. Jonathan segera menggelengkan kepalanya dan berkata "Tidak, aku tidak seperti itu aku bukannya ingin menghindarimu tapi aku memang ada keperluan ke kampus "kata Jonathan sambil harap-harap cemas. Dia cemas kalau seandainya Arani tidak mengizinkan dia untuk pergi ke kampus kemudian Jonathan malah khawatir kalau ia dipaksa lagi untuk berolahraga fisik dengan istrinya.     

Arani kemudian berbalik dan menghadap Jonathan dan berkata, "Kamu masih dalam hukumanku Nathan, kau tahu aku sekarang memiliki jabatan baru. Aku bertanggung jawab terhadap semua pengawal khusus dan asisten dari putra mahkota. Apapun yang berhubungan dengan putra mahkota Aku harus tahu walaupun Aku tidak mengikuti Yang Mulia lagi setiap saat seperti di saat Aku menjadi asistennya." Kata Arani sambil menarik tangan Jonathan agar masuk ke dalam kamar. Jonathan mau tidak mau Ia terpaksa masuk.     

Kamar ini tadi begitu berantakan di pakai olehnya dan Arani tetapi sekarang kelihatannya sudah rapih lagi. Dan sprei bahkan sudah berganti dari warna biru menjadi warna hijau lembut. Bau harum ruangan dan pengharum dari sprei menguar memasuki hidung Jonathan dan Arani.     

Arani menutup pintunya dan menguncinya dari dalam. Nyawa Jonathan serasa terbang mendengar bunyi kunci pintu. Ia berdiri kaku di depan istrinya sendiri. Arani lalu melepaskan sepatunya dan berjalan mendekati suaminya dan Ia memeluknya dari belakang.     

"Tahukah Kau, Di Azura jika seseorang melukai putra mahkota maka hukumannya adalah cambuk 100 kali. Tidak perduli siapapun bahkan kalau lukanya parah maka tiang gantungan akan menunggunya. Pada malam pengantin para istri dari putra mahkota atau raja akan dipotong kukunya agar tidak melukai Yang Mulia. Tubuh Pangeran Putra mahkota itu sangat berharga.     

Dan Aku sebenarnya sudah sangat lelah dan ketakutan jika Yang Mulia Pangeran Nizam terus menerus berada di Amerika. Aku ingin dia segera pulang ke Azura agar keamanannya lebih terjamin" Kata Arani sambil berjalan dan kini memeluk Jonathan dari depan.     

Jonathan diam membeku ketika Arani melepas kancing kemejanya n dasatu per satu.   "Kau malah memukuli Yang Mulia seenaknya terlepas dari kesalahannya apa, Kau tidak boleh memukulnya sembarangan. Aku harusnya menghukummu dengan berat tetapi karena Kau suamiku dan sekaligus teman dari Yang Mulia sehingga Aku tidak harus mencambukmu. Tetapi bukan berarti Kau bebas dari hukumanku " Kata Arani tersenyum  tipis.      

"Hukuman bagimu adalah memuaskan Aku. Tetapi mengapa Kau selalu ketakutan setiap kali Aku menginginkanmu ?" Kata Arani sambil menarik kemeja Jonathan dan melemparnya ke bawah. Jonathan memundurkan tubuhnya yang kini bertelanjang dada di hadapan istrinya. Arani menjadi menegang ketika melihat tubuh indah Jonathan. Ia mengusap - ngusap kulit yang begitu lembut dan halus.     

"Aku sangat menyukai tubuhmu. Aku kecanduan bau tubuhmu. Aku juga suka melihat wajahmu yang memerah ketika memelukku. Aku juga suka mendengar desahan nafasmu" Kata Arani sambil kemudian mengusap punggung suaminya dan mencium bibir Jonathan. Jonathan hanya terdiam kaku ketika lidah Arani mulai masuk dan meliar di dalam mulutnya.     

Tubuhnya masih sedingin es dan belum terbangkit dan Arani tahu itu. Tetapi Arani malah semakin menyukai ketika Jonathan semakin dingin. Ketika ciumannya terlepas Jonathan berkata. " Aku lelah Arani, Sudah dua hari Aku terus menerus melayanimu, Tubuhku serasa remuk redam. Mengapa Kau begitu kuat ? Badanmu seakan tidak ada letihnya. Aku adalah seorang atlit yang memiliki daya tahan tubuh yang lebih dari orang biasa. Tetapi mengapa Aku tidak bisa mengimbangimu" Kata Jonathan setengah mengeluh.     

Arani malah tertawa mendengar keluh kesah suaminya. Ia lalu dengan tiba - tiba dan gerakan yang sangat cepat dan di luar dugaan membopong Jonathan. Jonathan terkejut dan memekik kaget ketika Arani lalu membawanya ke tempat tidur dan membaringkan di atasnya.     

"Aku sebenarnya tidak ingin menikah seumur hidupku karena Aku sudah mendedikasikan hidupku untuk Yang Mulia Pangeran Nizam. Tetapi kau tiba - tiba datang dalam kehidupanku. Kau datang dengan wajah tampanmu. Kau tahu ? Di Azura tidak ada satupun laki - laki yang berani mendekatiku. Tetapi kau malah sengaja menggodaku dan bahkan di awal pernikahan Kau berulang kali hendak memaksaku berhubungan. Kau ingat itu" Kata Arani sambil menarik celana suaminya dan melemparkannya lagi ke bawah. Jonathan malah mengetatkan kakinya. Ia bagaikan gadis yang tidak ingin disentuh suaminya di malam pertama.     

"Aku awalnya juga tidak mau kau sentuh tapi kemudian Aku menyukai kegiatan ini. Bercinta membuatku rileks dan itu sangat menyenangkan. Aku ingin terus bergerak bersamamu dan sudah kewajibanmu untuk memberikan Aku nafkah lahir dan batin. Jadi Aku hanya meminta hakku sebagai seorang istri" Kata Arani sambil tersenyum.     

'Sialan.. senyum Arani sangat cantik.' Jonathan mengumpat dalam hatinya. Dan Ia meremang ketika tangan Arani menelusuri setiap inchi tubuhnya dengan penuh kelembutan.     

"Aku tidak akan  kasar. Aku akan lembut.. puaskan Aku suamiku. Maka hukumanmu akan berakhir. Dan itu akan mengusir perasaan bersalahku kepada Yang Mulia" Kata Arani sambil menggerak - gerakkan tangannya. Mulut Jonathan mendesah tanpa bisa di tahan. Tubuhnya menggeliat karena gerakan tangan Arani.     

"Tetapi Aku tidak kuat untuk sekarang ini.. pinggangku sakit. Punggungku juga serasa patah. Kau terus menerus menyuruhku untuk memuaskanmu." Jonathan cemberut dengan bibir manyun - manyun ke depan. Wajah Jonathan terlihat sangat menggemaskan bagi Arani.      

Ketika di kantor polisi saat Jonathan membebaskan Arani, wajah Jonathan sangat berbeda. Wajahnya begitu serius dan tidak ada wajah konyol yang tampak sedikitpun. Kata - katanya jelas dan terperinci saat membela istrinya. Bahkan ketika terakhir mereka ke kantor polisi untuk melapor lagi - lagi Jonathan membeberkan pasal - pasal yang meringankan hukuman Arani dan Amar hingga akhirnya Jonathan dapat membebaskan Arani dan Amar sepenuhnya.      

Pada waktu  itu Nizam tidak bisa diandalkan karena Ia sibuk dengan Alena yang tidak sadar - sadar sehingga pembebasan Arani dan Amar sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Jonathan. Walaupun Jonathan sempat pergi dari rumah Nizam selama beberapa hari.     

Arani malah mengubah posisi tubuhnya. Ia lalu menjentik hidung Jonathan yang mancungnya keterlaluan. " Namanya juga hukuman. Kalau menyenangkan bukan hukuman namanya tetapi hadiah.." Kata Arani sambil menundukkan wajahnya ke tubuh bawahJonathan. Mata Jonathan terbeliak ketika Ia merasakan sensasi yang langsung membangkit gelora di dadanya.     

" Sshhh... Arani Kau memang keterlaluan.." Jonathan memegang kepala Arani yang bergerak - gerak di bawah.     

"Kau menghukumku demi laki - laki lain walaupun laki - laki itu rajamu. Kau.. Akh.. Arani. Aku tidak tahan.. mulutmu terasa hangat.. Aku sukaaa..." Jonathan merenggut rambut Arani. Ia kini tampak begitu tegang membuat Arani semakin bersemangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.