CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Istri Yang Durhaka



Aku Istri Yang Durhaka

0Cynthia melihat suaminya datang, Ia segera berteriak, "Yang Mulia..Yang Mulia... Aku kesakitan tolonglah Aku !! " Kata Cynthia sambil mengejang. Ia menggeliat menahan sakit. Perutnya seperti diremas - remas oleh kekuatan yang maha dasyat. Pangeran Thalal langsung memburu istrinya dan duduk di tepi ranjang disamping kepala Cynthia.     
0

"Honey.. bersabarlah. Aku disini " Kata Pangeran Thalal sambil memeluk istrinya dan Cynthia langsung merangkul leher Pangeran Thalal sambil menangis lirih.     

"Aku.. salah.. Aku tidak mengikuti perkataanmu. Aku istri yang durhaka.. Auch.. Yang Mulia. Ini sangat sakit.. " Cynthia meraung - raung sambil berusaha untuk mengedan karena perutnya sudah berkonstraksi. Dokter Desy rupanya memberikan suntikan perangsang untuk mempersiapkan pembukaan jalan lahir  lahir. Seharusnya bayi Cynthia lahir bulan depan tetapi karena ketubannya sudah pecah maka terpaksa harus melahirkan sekarang. Dokter Desy sedang mengusahakan kelahiran normal.     

"Jangan berkata yang tidak - tidak sayang, berdoalah untuk kelancaran dan keselamatan kau dan anak kita. " Kata Pangeran Thalal sambil terus melantunkan ayat suci Al-quran ditelinga istrinya dengan bibir gemetar. Hatinya tidak karuan melihat istrinya sedang berjuang antara hidup dan mati. Bagaimana tersiksanya Cynthia yang terus berteriak - teriak menahan sakit. Pembukaan jalan lahir berjalan lambat membuat Cynthia semakin tersiksa.     

Cynthia mencengkram rambut suaminya yang hitam lebat itu. Pangeran Thalal menyentuhkan pipinya ke wajah Cynthia yang pucat pasi. Cynthia menangis perlahan sambil terus menerus merintih membuat Pangeran Thalal tidak tahan.     

"Dokter..tolonglah. Berikan istriku obat agar Ia tidak kesakitan. Aku tidak tega mendengar rintihannya. Lihat badannya begitu gemetar menahan sakit " Kata Pangeran Thalal sambil panik. Ia menciumi bibir yang gemetar itu. Gigi Cynthia bergemeretak menahan sakit Tubuhnya lalu melenting ketika perutnya semakin berkonstraksi,     

Bayinya sedang berusaha mencari jalan keluar agar segera keluar, dan pembukaan mulut lahirnya semakin melebar. Rasa sakit semakin menjadi.     

"Saaakiit..  ini sangat menyakitkan.. Ya Tuhan tolong  Aku..." Kata Cynthia sambil terbeliak ketika merasakan perutnya mulas luar biasa dan sangat menyakitkan. Keringat deras mengucur membasahi sekujur tubuhnya.     

"Bertahanlah Yang Mulia, sebentar lagi pembukaannya akan lengkap. dan Yang Mulia nanti boleh mendorong. Sekarang mohon ditahan dulu " Kata Dokter Desy sambil mengusap perut Cynthia dengan lembut.     

"Yang Mulia.. cium Aku.. agar rasa sakitku berkurang " Kata Cynthia sambil membuka mulutnya. Pangeran Thalal terkesiap mendengar permintaan istrinya. Di sekeliling mereka ada perawat dan dokter. Ia memang suka mencium istrinya didepan orang lain tapi itu di depan asisten dan pengawal dan para pelayan pribadi. Tapi kalau di depan orang lain Ia hampir tidak pernah.     

"Honey.. ada banyak orang, sweerhearth Aku malu..." Kata Pangeran Thalal sambil bersemu merah.     

"Aakh.. Aku bukannya ingin melakukan hal tidak bermoral, Aku cuma ingin dicium agar rasa sakitku berkurang " Kata Cynthia sambil terengah - engah. Nafasnya turun naik matanya menatap wajah Pangeran Thalal dengan penuh harap.     

Pangeran Thalal malah tampak gugup dan memandang Dokter Cynthia. Wajah Pangeran Thalal yang sedang gugup malah menjadi pemandangan yang menarik bagi dokter dari Amerika dan para pelayan. Mereka mencuri - curi pandang menikmati pemandangan langka yang terjadi di depan muka mereka. Wajah Pangeran Thalal yang bersemu kemerah - merahan sangat tampan dan menawan.     

Dokter Desy tersenyum dan memaklumi keinginan Cynthia lalu Ia berkata, " Penuhilah keinginan Yang Mulia Putri. Kami akan memakluminya " Kata Dokter Desy sambil memerintahkan para pelayan, perawat dan dokter untuk membalik tubuh mereka agar tidak melihat adegan yang sangat menggoda iman itu.     

"Terima kasih, Dokter " Kata Pangeran Thalal sambil lega dan berterima kasih dengan kecerdasan Dokter Desy. Sementara itu para pelayan dan perawat langsung membalikkan tubuh mereka dengan hati yang tidak ikhlas. Mereka sangat ingin ikut menikmati pemandangan yang mereka perkirakan akan sangat indah dan dramatis. Mulut mereka melengkung dan sedikit cemberut, sungguh sangat menyebalkan.     

Pangeran Thalal setelah memastikan semuanya aman, Ia lalu menyentuhkan bibirnya dengan lembut ke bibir istrinya yang kini sangat pucat. Cynthia memejamkan matanya walaupun air matanya deras mengalir. Ketika Ia merasakan bibir suaminya menempel  pada bibirnya. Rasa hangat segera menyeruak ke seluruh tubuhnya. Pangeran Thalal mulai menjulurkan lidahnya memasuki mulut istrinya dan mulai mengerahkan segenap kemampuannya dalam berciuman agar rasa sakitnya sedikit berkurang.      

Tubuh Cynthia yang sedang menahan sakit kini sedikit rileks mendapatkan ciuman dari suaminya. Lidah Pangeran Thalal yang lembut, runcing dan basah itu menelusuri rongga mulutnya. Dan Cynthia terus menghirup nafas suaminya yang seharum bunga. Pangeran Thalal adalah Pangeran yang sangat bersih dan sedikit suka bersolek walaupun dalam arti tidak bermake up. Tetapi memang dari ujung rambut sampai ujung kaki dia selalu harum dan bersih.     

Setiap tubuh Cynthia mengejang menahan konstraksi yang semakin sering terjadi maka Pangeran Thalal semakin membenamkan ciumannya. Lamasnya durasi ciuman mereka membuat seorang perawat yang sangat penasaran melakukan tindakan yang nakal. Sambil pura - pura mengusir rasa pegal di lehernya. Ia melirikkan ujung matanya ke tempat Pangeran Thalal sedang mencium Cynthia dan Ia langsung hampir meleleh melihat pemandangan di ujung matanya.      

Duuh.. ingin rasanya Ia berada di posisi Cynthia. Ia rela hamil setiap tahun kalau kesakitannya akan diobati ciuman Pangeran Thalal yang begitu tampan. Tetapi lirikannya tidak lama Ia segera menatap ke depan lagi. Ia takut terpergoki sedang mengintip sehingga Ia akan dihukum.     

Tetapi kemudian rasa sakit semakin menjadi sehingga ciuman Pangeran Thalal tidak mempan lagi. Pangeran Thalal lalu melepaskan ciumannya. Dan segera memanggil Dokter Desy. Dokter Desy segera membalikkan badannya dan memburu Cynthia. Ia membuka kedua kaki Cynthia dan menekuknya agar Ia bisa leluasa memeriksa jalan lahir bayi Cynthia.     

"Pembukaan sudah lengkap, semua bersiaplah.. " Kata Dokter Desy sambil kemudian bersiap di depan tubuh Cynthia. Sebelum mulai Ia memandang Pangeran Thalal yang semakin tegang.     

"Apakah Yang Mulia akan ikut menyaksikan proses kelahiran atau hendak menunggu di luar" Kata Dokter Desy. Pangeran Thalal langsung mengangguk dengan mantap.     

"Aku akan menunggu di sini. Aku akan mendampingi istriku dan melihat seluruh proses kelahiran anakku " Kata Pangeran Thalal sambil mengusap lengan Cynthia.     

"Iiiya.. Kau harus menungguiku Yang Mulia. Aku tidak ingin.. Akh.. ditinggalkan. Aku takut mati.." Kata Cynthia membuat Pangeran Thalal langsung menutup mulut Cynthia dengan telunjuknya.     

"Huss.. jangan bicara sembarangan. " Kata Pangeran Thalal sambil memajukan bibirnya cemberut.     

"AAKH..Saakiiit.. Heug.." Cynthia mulai mendorong bayi di perutnya sekuat tenaga sesuai instruksi Dokter Desy.     

"Dorong Yang Mulia.. dorong.. Iya baguus.. kepalanya sudah terlihat " Dokter Desy tersenyum melihat kepala bayi sudah mulai keluar. Ketika bayi itu memutar agar bahunya bisa keluar Cynthia kembali mendorongnya hingga kemudian seluruh tubuh bayi itu keluar dan tidak lama terdengar suara tangisan bayi memenuhi seluruh ruangan.     

Pangeran Thalal terlonjak dan Ia segera memburu bayinya. Ia langsung berlutut lalu bersujud membuat semua pelayan dan perawat ikut berlutu. Hanya Dokter Desy yang berdiri sambil memegang bayi Cynthia yang terus menangis dengan keras.     

Pangeran Thalal langsung berdiri kembali dan mengambil bayinya lalu menciumnya dan mendekati Cynthia yang tampak terkulai lemas. "Laki - laki apa perempuan Yang Mulia.." Kata Cynthia      

Pangeran Thalal menatap Cynthia dengan gembira. Ia lalu mencium pipi istrinya. " Terima kasih istriku kau menggenapkan kesempurnaan dalam hidupku. Aku sangat mencintaimu. Bayi kita laki - laki dan Ia akan menjadi temannya Axel " Kata pangeran Thalal dengan gembira. Ia lalu menyelimuti bayinya dengan selimut kecil yang diberikan Dokter Desy lalu meng - adzani anaknya.     

Setelah selesai Ia lalu memberikan anaknya kepada Cynthia untuk disusui. Cynthia menyusuinya sambil para perawat membersihkan bekas persalinannya. Wajah Cynthia berkerut - kerut menahan sakit saat bayinya belajar menghisap. Pangeran Thalal menatapnya dengan penuh minat.     

"Siapa nama anak kita?" Kata Cynthia kepada suaminya.     

Pangeran Thalal tampak kebingungan, " Aku belum menyiapkannya " Katanya dengan perasaan bersalah.     

"Heummm... Yang Mulia ini. selalu begitu " Kata Cynthia sambil tersenyum.     

"Bolehkah Aku meminta sesuatu kepadamu ?" Kata Cynthia dengan perlahan.     

"Apapun itu, honey " Kata Pangeran Thalal sambil tersenyum     

"Bolehkah Alena memberikan nama panggilan untuk anak kita? " Kata Cynthia. Pangeran Thalal sesaat termenung lalu kemudian tanpa ragu Ia mengangguk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.