CINTA SEORANG PANGERAN

kalian memang layak untuk mati (1)



kalian memang layak untuk mati (1)

0 Chung Hee kemudian mengajak teman - temannya berdiskusi. Dong Min dan Joo Chan menatap Chung Hee dengan pandangan heran. Chung Hee seperti orang asing, mereka tidak mengira kalau Chung Hee yang mereka kenal selama ini berubah hanya dalam sekejap. Biasanya Chung Hee adalah orang yang tegas dan penuh perhitungan serta akan membunuh mangsanya tanpa ragu. Tetapi kali ini Chung Hee terlihat seperti orang yang kehilangan arah.      
0

Dia terus mengajak Cynthia bercakap - cakap dan mereka tidak mengerti apa yang mereka perbincangkan karena hanya Chung Hee yang bisa berbahasa Inggris dengan sempurna. Mereka hanya bisa menangkap sepotong - sepotong.     

" Ada apa denganmu sebenarnya Chung Hee ? Aku sungguh tidak mengerti. Mengapa Kau malah mengajak kami untuk berdiskusi. Ini bukan saatnya untuk berdiskusi. Kita harus bertindak dengan cepat. Kita bunuh wanita itu lalu kita pergi secepatnya sebelum rombongan suami wanita itu datang" Kata Dong Min dengan kesal.     

"Aku sudah bilang kita jangan membunuh wanita itu dulu Kita perlu dia untuk memancing suaminya " Kata Chung Hee mencoba membuat teman - temannya bersabar     

"Aku pikir sebaiknya kita bunuh dia saja dulu. Perkara suaminya nanti kita pikirkan lagi. Lagipula kenapa kau terus mengajaknya berbicara" Kata Dong Min dengan tegas.     

"Bukan Aku yang mengajaknya berbicara tetapi dia yang mengajakku berbicara" Kata Chung Hee tidak mau kalah.     

"Sama saja. Bukankah kau melayani pembicaraannya. Seharusnya kita tidak boleh berbicara dengan calon korban kita karena dapat menggagalkan rencana kita. Mengapa Kau yang biasanya pintar menjadi bodoh seperti ini. Apa sebenarnya maumu. Apa Kau ingin membuat Kita semua mati terbunuh?" Kata Dong Min     

"Tidak bukan seperti itu!! Jangan dulu marah karena  Aku sudah memikirkan sesuatu. Kita tidak akan mati oleh siapapun asalkan  kita tidak  membunuh wanita itu ataupun suaminya. Kita akan membebaskannya" Kata Chung Hee tiba - tiba membuat kedua temannya bagaikan disambar petir.     

"Apa Kau bilang ? " Dong Min dan Joo Chan berteriak hampir bersamaan. Mereka terlihat sangat pucat. Seakan apa yang dikatakan Chung Hee adalah petir yang menyambar mereka disiang bolong.     

"Kau benar - benar gila dan sudah hilang akal. Ingat keluarga kita ada di tangan Pangeran Abbash. Apa kau ingin seluruh keluarga kita mati termasuk kita sendiri? Ada kekasihku ditangan pangeran gila itu. Dan Aku sangat mencintainya. Aku tidak akan membiarkan kekasihku mati" Joo Chan berteriak dengan penuh kemarahan.     

"Wanita itu mengatakan bahwa dia akan meminta suaminya untuk membebaskan kita dan keluarga kita. Dia menjanjikan hal itu jika kita membebaskanya. Aku melihat wanita itu tidak berkata bohong. Kaukan tahu dia seorang istri dari seorang pangeran. Aku yakin kata-katanya bisa dipegang." kata Chung Hee sambil melihat ke arah Cynthia. Kemudian Chung Hee melanjutkan kata - katanya.     

"Aku merasa dia wanita yang benar-benar pintar dan berkarakter. Dia pasti sudah memikirkan seluruh tindakannya. Dan Kalian perlu tahu sebenarnya sejak melihat Jae Hwa mati Aku sudah putus asa. Aku belum pernah melihat orang sekejam itu. Bagaimana Jae Hwa ditembak lalu diumpankan ke ikan piranha. Jadi Aku merasa lebih baik kita mengikuti wanita itu daripada mengikuti Pangeran Abbash" Chung Hee menarik nafasnya.     

"Dan sesungguhnya aku tidak peduli, Apakah wanita itu akan membohongi kita atau tidak ? Karena kita memang harus berspekulasi. Coba kalian pikirkan. Jika kita mengikuti perkataan  Pangeran Abbash. Ataupun kita mengikuti perkataan  wanita itu Sebenarnya Keduanya akan memiliki resiko yang sama. Kalau kita mengikuti Pangeran Abbash lalu bagaimana kalau dia membunuh kita dan terparah dia akan tetap membunuh keluarga kita juga.      

Lalu kalau kita mengikuti wanita itu maka ada kemungkinan dia akan menipu kita. Dan dia tidak akan membebaskan kita. Tetapi entahlah. Aku hanya merasa kalau kita  mengikuti kata-kata Pangeran Abbash. Nyawa kita akan lebih berbahaya daripada mengikuti kata-kata wanita itu. Wanita itu tadi berkata, bahwa berhasil atau tidak berhasil kita membunuhnya, maka Pangeran Abbash akan tetap membunuh kita.     

Aku sangat mempercayai itu. Mengingat bahwa kelakuan dia begitu kejam terhadap Jae Hwa." Chung Hee berusaha meyakinkan kedua temannya.     

Dong min dan Joo Chan tampak berpikir keras sambil menatap ke arah Cynthia yang sedang menunggu mereka. Cynthia seakan tahu kalau kedua teman Chung Hee sedang menatapnya. Maka dia segera ber- acting dengan memasang wajah memelas sambil sesekali meringis seakan kesakitan. Tangannya tak henti - hentinya mengelus perutnya yang semakin hari semakin terlihat besar. Dan Chung Hee melihat ke arah kedua temannya yang sedang melihat ke arah Cynthia. Ia segera berkata lagi.     

"Dia sedang hamil dan dia orang Amerika. Jika Kita membunuhnya maka Kita akan terkena karma buruk sekarang ataupun nanti. Aku tidak mau membunuh wanita hamil. Aku tidak sanggup." Chung Hee mengangkat tangannya.     

Akhirnya Dong  Min berkata, " Baiklah Aku setuju denganmu Chung Hee. Kau benar Aku juga tidak berani membunuh wanita hamil. Aku takut arwahnya akan mengejar kita.  Agaknya memang lebih baik kita mengikuti kata-kata wanita itu. Aku yakin wanita itu tidaklah terlalu kejam  seperti Pangeran Abbash." Dong Min terlihat menyerah juga.     

"Kau benar, coba Kau lihat dari sorot matanya dan cara dia berbicara. Aku yakin dia orang baik dan tidak akan mencelakakan kita. Ayo  kita kembalikan wanita itu ke suaminya dan lalu kita meminta perlindungan dari pangeran Thalal. Kita akan minta Pangeran Thalal untuk membebaskan kita dan keluarga kita dari jeratan Pangeran Abbash" kata Chung Hee dengan perasaan lega. Ia merasa senang karena sudah berhasil meyakinkan kedua temannya. Tadinya Ia sangat cemas kalau kedua temanya menolak.     

Tetapi kemudian Joo Chan  terlihat begitu ragu-ragu. "kita tidak boleh memutuskan ini dengan gegabah. Ingat keluarga kita ada di tangan Pangeran Abbash. Walaupun Pangeran Thalal bisa melindungi kita bertiga. Apakah dia juga  bisa melindungi keluarga kita juga yang ditahan oleh pangeran Abbash ?" kata Joo Chan.     

Dong Min lalu terdiam mereka menjadi ragu-ragu kembali. "Kau benar Joo Chan, walaupun kita bertiga selamat. Lalu bagaimana dengan keluarga kita yang ada di tangan Pangeran Abbash kalaupun kita meminta perlindungan pada Pangeran Thalal dan Pangeran Thalal menyetujuinya. Siapakah yang dapat menjamin bahwa Pangeran Thalal dapat menemukan mereka sebelum Pangeran Abbash membunuhnya ? Bukankah kita tidak tahu dimana keluarga kita disembunyikan?" Dong Min berkata dengan sedih sambil kemudian Dia mengeluarkan senjatanya dari balik pakaiannya.     

"Itulah yang kumaksud Chung Hee. Bagaimana kalau Pangeran Thalal gagal menemukan keluarga kita dan lantas Ia membunuh keluarga kita dengan kejam seperti Ia membunuh Jae Hwa. Tidak! Aku juga akan membunuh wanita ini dengan tanganku sendiri. Aku tidak akan mengikuti perkataanmu" Kata Joo Chan sambil mengikuti perbuatan Dong Min. Ia mengeluarkan senjatanya dari dalam celananya. Dan mengarahkannya kepada Cynthia yang duduk sambil menatap mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.