CINTA SEORANG PANGERAN

Kondisi Pangeran Thalal.



Kondisi Pangeran Thalal.

0Amar segera melihat ke tubuh Pangeran Thalal yang sekarang yang kelihatannya tidak sadarkan diri. Ia segera cara menotok beberapa apa jalan darah di kepala dan tubuh Pangeran Thalal agar aliran darah dapat segera terhenti.     
0

Kemudian dia meloncat ke atas pohon tempat Cynthia duduk dengan gemetar. Cynthia masih tidak mengerti bagaimana bisa tubuhnya dilempar dari bawah lalu bertengger manis di dahan pohon. Seperti bantal yang dilempar orang. Apakah orang yang melemparnya ke atas itu superman yang memiliki kekuatan super. Tetapi bukankah Superman is dead?  Cynthia tidak berani turun sendiri ke bawah. Ia ada diketinggian sekitar 10 meter dari bawah. Dan Ia tidak bisa memanjat apalagi turun dari atas pohon.     

Amar meraih tubuh Cynthia lalu menurunkannya dengan perlahan-lahan. Begitu turun dari pohon Chintya langsung berlari menuju kearah suaminya. "Yang mulia.... Yang  Mulia, Apakah anda baik-baik saja? Mengapa menjadi seperti ini ?  Tolong selamatkan suamiku" kata Chintya sambil menangis memeluk tubuh Pangeran Thalal yang tak sadarkan diri.     

Amar lalu menghampiri Cynthia dan berkata, "Yang Mulia Tuan Putri, Yang Mulia tidak usah khawatir sebentar lagi akan datang bantuan. Andhara sedang menelepon kepolisian dari Korea" kata Amar.     

"Siapakah namamu? " Cynthia bertanya karena tadi ia tidak mendengar percakapan Ammar dan Pangeran Abbash.  Bukankah ketika mereka berbicara, dia duduk di atas pohon sambil menggigil ketakutan melihat suaminya yang tidak sadarkan diri.  Chynthia tahu orang itu sengaja menyimpannya di atas pohon agar ia tidak terjangkau oleh pangeran Abbash.     

Amar membungkukkan badannya dan berkata, "Hamba adalah Amar hamba adalah pengawal Yang Mulia Pangeran Nizam " kata Amar dengan hormat.     

" Tetapi aku belum pernah melihatmu, setahuku pengawal yang sangat diandalkan oleh Nizam adalah Imran" kata Chintya sambil tetap memeluk tubuh suaminya yang mulai dingin.     

"Benar Yang Mulia tetapi perlu Yang Mulia ketahui, bahwa para pengawal yang mulia Pangeran Nizam yang tingkatannya sama seperti hamba dan Imran itu ada beberapa. Dan kebetulan memang Kami tidak akan bertindak Kalau tidak ada masalah yang sangat penting.     

Ilmu saya ada diatas Imran sehingga yang mulia Pangeran Nizam sengaja menyuruh hamba untuk mengawal Anda dan Pangeran Thalal. Hamba sekali lagi mohon maaf atas keterlambatan hamba dalam mengawal Yang Mulia karena ada penundaan jadwal penerbangan ke Korea akibat cuaca yang buruk. Seandainya hamba tidak datang terlambat mungkin Pangeran Thalal tidak akan terluka parah." kata Amar dengan penuh penyesalan.     

"Tidak apa-apa Amar. Aku sangat berterima kasih, Kau sudah menyelamatkanku dan suamiku. Aku sungguh tadi sudah merasa sangat putus asa karena Pangeran Abbash itu benar-benar sangat tangguh dan mengerikan," kata Chintya.     

"Benar yang mulia. Hamba terus terang saja. Baru sekarang melihat wajah dari Pangeran Abbash, Pangeran itu sungguh sangat misterius. Ceritanya tersebar seperti cerita sebuah legenda atau mitos. Dia tidak pernah menampakan wajahnya ke pertemuan para pangeran ataupun ke pertemuan para tetua kerajaan. Atau mungkin dia menampakkan diri tetapi menggunakan samaran, karena setahu hamba Dia sangat pandai menyamar.     

Ilmunya juga sangat tinggi hamba sampai beberapa kali hampir terkena pukulannya. Kalau seandainya saja dia tadi tidak melawan dulu Pangeran Thalal mungkin pertarungan ini akan memakan waktu lebih lama lagi. Setahu hamba Pangeran Talal juga bukanlah pangeran yang memiliki tingkatan ilmu bela diri yang rendah. Walaupun jauh di bawah kepandaian Yang Mulia Pangeran Nizam." kata Amar sambil terus memperhatikan kondisi Pangeran Thalal.     

Sambil mengusap wajah suaminya, Cynthia bertanya lagi. "Apakah keterampilan bela diri Nizam ada di atasmu?" tanya Cynthia menjadi penasaran. Amar terdiam  dan kemudian dia menjawab, "Setahu hamba,   sampai saat ini belum pernah ada yang yang mengalahkankan keterampilan ilmu beladiri Yang Mulia Pangeran Nizam.  Hamba sendiri tidak pernah menang melawan Yang Mulia setiap kali kami berlatih." Cynthia menerawang mendengar jawaban dari Amar. Cynthia sudah bisa menebak seberapa jagonya Nizam dalam berkelahi.     

Tidak lama kemudian datang beberapa petugas dari kepolisian serta dari dinas kesehatan sambil membawa tandu karena memang kendaraan seperti ambulans tidak dapat masuk ke dalam hutan.     

Andhara menghampiri Cynthia dan kemudian dia membungkukkan badan memberikan hormat. "Hamba mohon maaf Yang Mulia. Karena  Hamba tidak dapat menjaga Yang Mulia dengan baik." kata Andhara dengan penuh rasa penyesalan.     

Cynthia hanya menjawab, "Tidak apa-apa." kata Cynthia pendek. Ia lalu berdiri  ketika petugas kesehatan datang ke sampingnya sambil memintanya untuk berbaring di atas tandu karena telapak  kaki Cynthia terluka parah akibat banyak menginjak ranting dan batu.     

Petugas kemudian membaringkan Cynthia di atas tandu.  Cynthia berbaring karena Ia hampir tidak bisa menahan bobot tubuhnya yang sangat lemas. Ia tidak berdaya walaupun hanya sekedar duduk. Cynthia menoleh ke samping, Ia juga melihat Pangeran Thalal  juga dibaringkan di atas tandu.     

Kemudian mereka bersama-sama diangkut untuk keluar dari hutan tropis . Beberapa pengawal yang memang sudah mati dimasukkan ke dalam kantong mayat dan masing-masing digotong oleh dua. Sedangkan yang terluka ditandu.      

Betapa banyak korban karena perkelahian  antara dua kubu ini. Petugas kepolisian dari Korea berkali-kali meminta maaf karena kejadian ini di luar dugaan mereka. Mereka juga meminta maaf atas nama negera Korean atas tindakan empat warga negaranya yang menjadi suruhan Pangeran Abbash walaupun kemudian Cynthia menjelaskan bahwa mereka akhirnya telah menolong dirinya.     

Cynthia dan Pangeran Talal serta beberapa orang yang masih hidup segera mendapatkan perawatan untungnya Cynthia tidak menderita luka  begitu parah.     

***     

Rumah Sakit di Pulau Jeju     

Seorang dokter kandungan nampak memeriksa Cynthia dengan seksama. Dia memastikan dengan seksama bahwa bayi dalam kandungan Cynthia baik - baik saja.  Lalu dia berkata dengan penuh kelegaan. " Anda sangat beruntung Yang Mulia. Kandungan Anda baik-baik saja. Anda hanya mengalami stress. Hanya saja kaki Anda memiliki luka-luka cukup parah. Mungkin Anda tidak akan bisa berjalan dalam beberapa hari. Tetapi selebihnya anda tidak apa-apa"  kata dokter itu.     

"Terima kasih Dokter hanya saja saya merasa tidak tenang sebelum saya tahu kondisi tentang suami saya," kata Cynthia.     

Dokter itu terdiam. Ia tidak menjawab pertanyaan dari Cynthia dengan segera.  Walaupun sesungguhnya dia tidak tahu banyak kondisi dari pangeran Thalal tetapi dari yang dia dengar rekan sejawatnya Pangeran Thalak memiliki luka luka yang cukup parah.      

Tetapi kemudian Cynthia bertanya lagi, "Dokter, tolong beritahukan saya berita yang sebenarnya. Karena saya tidak dapat tenang jika saya tidak mengetahui kondisi suami saya. Kalau dokter tidak memberitahukan kondisi suami saya sampai sekarang. Mungkin Saya akan meminta seorang perawat untuk mengantar saya melihat kondisi suami secara langsung." Cynthia tampak bersikeras akan turun dari tempat tidur.     

Kemudian dokter itu menjawab, "Yang Mulia sebenarnya anda tidak bisa mendapatkan berita tentang suami Yang Mulia. Mengingat bahwa anda sedang mengandung, dan Saya khawatir kalau-kalau berita yang Anda dengar akan berakibat buruk terhadap kandungan yang mulia." kata dokter itu dengan hati-hati.     

Cynthia kemudian menjawab, "Kamu tidak usah khawatir ! Anak yang ada di dalam kandunganku adalah seorang pangeran dari kerajaan Azura. dan dia harus sudah siap mental dalam kondisi apapun, apalagi kalau hanya mendengar tentang suatu berita.  Sejauh ini aku sudah berhasil mempertahankannya dalam kandunganku, walaupun aku mengalami kondisi yang sangat buruk. Jadi tolong biarkan aku tahu tentang kondisi suamiku sendiri," kata Cynthia dengan tegas.     

Dokter itu kemudian menjawab, "Harap Yang Mulia bersabar. Sebenarnya kalau dilihat dari kondisi secara keseluruhan. Suami Yang Mulia cukup kuat dan tangguh, Yang Mulia Pangeran Thalal tidak terlalu menghawatirkan."     

Kemudian dokter itu terdiam kembali, membuat Cynthia menjadi semakin penasaran.  Dia lalu bertanya lagi.     

"Ceritakanlah Apa yang sebenarnya terjadi? Sepanjang nyawanya masih ada di dalam tubuhnya aku tidak khawatir apapun yang akan dialami." kata Chintya lagi.     

Kemudian dokter itu berkata lagi "Saat ini para dokter dan perawat masih belum bisa memberikan penjelasan secara detail tentang kondisi Pangeran Thalal. Yang pasti , kami dapat menyelamatkan nyawanya hanya saja kami masih mengobservasi seluruh kesehatan dari yang mulia Pangeran Thalal.     

Harap Tuan Putri untuk bersabar dan tidak terlalu memikirkan kondisi dari pangeran Thalal saat ini. Yang terpenting untuk tuan putri adalah keselamatan bayi yang sedang dikandung." kata dokter itu sambil kemudian menyelimuti tubuh Cynthia lalu pamit karena Ia tidak ingin ditanya terus menerus tentang kondisi Pangeran Thalal yang cukup memprihatinkan..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.