CINTA SEORANG PANGERAN

Hati Nizam yang Lembut



Hati Nizam yang Lembut

0Cynthia membawa Pangeran Thalal ke dalam ruangan yang baru dan bersih. Ia melihat bagaimana kumalnya Pangeran Thalal. Muka yang brewokan dan pakaian yang berlumuran darah dari lengannya yang terluka akibat jarum infus yang ditarik paksa.     
0

Hati Cynthia bagaikan disayat sembilu. Sepanjang hidupnya Ia tidak pernah melihat penampilan suaminya yang begini hancur. Ia selalu melihat Pangeran Thalal yang rapih, bersih dan wangi. Rambutnya pendek dan rapih. Cambang dan kumisnya yang dipotong sangat tipis dan rapih. Pangeran Thalal juga lebih sering berpakaian tradisional Azura daripada berpakaian modern seperti Nizam. Ia benar-benar Pangeran Azura sejati.     

Cynthia melepaskan pakaian Pangeran Thalal satu persatu lalu membawanya ke kamar mandi. Karena ruangan rumah sakit yang disewa Andhara kelas VVIP maka ada kamar mandi dengan bathtub yang mewah untuk mereka. Cynthia menaikan kaki Pangeran Thalal agar masuk ke dalam bathtub yang sudah berisi air dan sabun. Cyntia lalu duduk disamping bathtub.      

Tangan Cynthia meraih krim pencukur lalu melumuri wajah Pangeran Thalal dibagian pipi dan dagu serta di atas bibir. Pangeran Thalal hanya terdiam dengan pandangan kosong. Matanya tidak dapat melihat apapun. Hanya kegelapan dan kesunyian yang Ia rasakan. Istrinya pun tidak terdengar bicara. Tetapi Pangeran Thalal dapat merasakan bahwa istrinya sedang menahan kesedihan untuknya.     

Cynthia kemudian mencukur semua rambut di wajah suaminya dengan lembut dan hati - hati. Seakan takut melukai wajah halus suaminya. Selama ini Ia tidak pernah melihat wajah suaminya tanpa cambang dan kumis tipis di atas bibirnya. Sekarang Cynthia mencukur habis semuanya karena Ia memang tidak bisa mencukurnya dengan rapih. Biasanya ada pelayan khusus yang mencukur Pangeran Thalal atau dia mencukurnya sendiri. Tetapi dalam keadaan emosinya yang tidak stabil Cynthia tidak berani menyuruh pelayan mendekati suaminya.     

Ketika Cynthia mengusap pipinya untuk membersihkan rambut yang bercampur dengan krim, Pangeran Thalal bergerak. Ia merubah posisinya dan Cynthia segera menghentikan tangannya yang mulai mencukur lagi. "Diamlah Sayang, Aku takut kulitmu terluka karena pisau cukur ini. Seumur hidupku baru kali ini Aku mencukur cambang dan kumis" Kata Cynthia sambil mengusap rambut suaminya.     

Pangeran Thalal hanya mengguman tanpa ekspresi. Tampaknya Pangeran Thalal masih belum bisa menerima kegelapan yang tiba - tiba menyelimuti dunianya.     

Cynthia melap wajah suaminya dengan handuk kecil berwarna putih dan lembut yang tersimpan di meja dekat Bathtub. Setelah wajah suaminya bersih Cynthia tampak takjub melihat ketampanan yang selama ini tersembunyi dibalik cambangnya.     

Pangeran Thalal begitu tampan dengan cambangnya tapi ketika mukanya sangat bersih ketampanannya kini malah semakin terlihat. Sambil mengelus pipi suaminya Cynthia berkata, " Alangkah tampannya dirimu. Tanpa cambang Kau terlihat semakin tampan "     

Pangeran Thalal menatap kosong ke depan. Bola matanya hanya bergerak - gerak. Benturan itu mengakibatkan otot syaraf matanya rusak sehingga kornea matanya tidak berfungsi. Cynthia menyimpan peralatan cukurnya. Kemudian Ia mengambil spoon dan melumurinya dengan sabun lalu Ia mengusap kulit tubuh suaminya dengan lembut.     

Suaminya memang sudah tidak mengamuk lagi tetapi Ia masih tanpa ekspresi dan Cynthia tidak dapat mencegah kesedihan yang dialami suaminya. Bagaimana Ia bisa menyuruh Pangeran Thalal untuk tidak bersedih kalau dirinya sendiri juga begitu bersedih. Ia tahu kalau suaminya tidak melihat ekspresi sedih pada wajahnya tapi Cynthia tidak dapat menyembunyikan nada suaranya yang bergetar dan terbata - bata.     

"Aku tidak akan pernah bisa melihat wajahku lagi, selamanya. Aku juga tidak akan pernah bisa melihat wajahmu lagi dan Aku tidak akan pernah bisa melihat wajah anak - anakku" Kata Pangeran Thalal dengan sedih.     

Cynthia langsung masuk ke dalam bathtub memeluk suaminya dari depan sambil berkata. " Jangan berkata seperti itu. Bukankah Dokter mengatakan bahwa kebutaan ini tidak permanen. Kalau syarafnya tersambung kembali maka penglihatanmu akan kembali" Kata Cynthia dengan lembut.     

"Tapi mereka tidak berani mengoperasi ku karena mereka takut kalau gagal malah akan membuat mataku menjadi buta permanen" Kata Pangeran Thalal tetap dengan ekspresi sedih.     

" Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selalu ada keajaiban" Cynthia mencoba untuk terus menghibur Suaminya.     

"Kemungkinannya hanya 30%. Jadi aku tidak bisa berharap banyak "     

 "Walaupun cuma 0,5% berarti tetap ada peluang. "     

"Aku tidak pernah merasa pesimis seperti ini "Pangeran Talal berguman sambil memeluk tubuh istrinya.     

"Itu karena selama ini hidupmu selalu berada di dalam kemudahan. Yang Mulia tidak pernah menderita.  Yang Mulia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang membantu hidupmu. "     

Pangeran Thalal terdiam tetapi ia membenarkan kata-kata istrinya.     

"Yang Mulia selalu berada dibawah perlindungan Nizam dan semua keinginanmu selalu diikuti oleh ibundamu. Yang Mulia juga memiliki Ratu Sabrina yang selalu membela mu jadi memang Yang Mulia tidak pernah menemui kesulitan dalam menjalani hidup.     

Seseorang untuk menjadi kuat, dia harus mengalami dulu ujian. Anggap saja kebutaan Yang Mulia ini adalah ujian yang harus Yang Mulia lakukan agar hidup Yang Mulia menjadi lebih kuat "Cynthia membujuk suaminya dengan lemah lembut.     

"Tetapi Mengapa harus dengan kebutaan Mengapa tidak dengan penderitaan yang lain "Pangeran Thalal berbicara seakan-akan masih belum bisa menerimakan takdirnya.     

"Memangnya Yang Mulia ingin ujian seperti apa ? apa Yang Mulia lihat?  Kakak Yang Mulia itu  berkali-kali mendapatkan ujian. Dia pernah hampir mati karena mempertahankan cintanya, dia juga pernah hampir kehilangan istrinya dan sekarang kau tahu apa cobaan terberatnya sekarang?" kata Chintya sambil membelai rambut suaminya.     

"Memangnya dia mendapatkan cobaan apalagi?" Pangeran Thalal bertanya kepada istrinya.     

"Cobaan terberat nya sekarang adalah adik nya buta karena  mengikuti perintahnya untuk pergi ke Korea.     

Nizam pasti berpikir kalau saja dia tidak menyuruh kita pergi ke Korea mungkin kebutaanmu tidak akan pernah terjadi.     

Dan dapatkah Yang Mulia bayangkan, Bagaimana sedihnya hati Nizam kalau seandainya dia tahu bahwa Yang Mulia begitu terpuruk karena kebutaan itu "kata Cynthia dengan pelan.     

Pangeran Thalal lagi-lagi terdiam apa yang dikatakan istrinya itu sangat menyentuh perasaan nya tetapi kemudian dia berkata lagi.     

"Kakakku adalah orang yang sangat tabah dia pasti tegar walaupun aku mengalami kebutaan."  kata Pangeran Thalal.     

"Aku mengenal kakakmu lebih dari 3 tahun dan setahun belakangan aku sangat mengenalnya. Dia sebenarnya berhati sangat lembut walaupun terlihat keras di luar.     

Bukankah Yang Mulia tahu bagaimana dia lebih memilih untuk tidak makan dan minum ketika dia meminta agar Alena menjadi istrinya.      

Kalau dia orang yang yang tidak lembut Mungkin dia akan lebih memilih kabur dari kerjaan Azura daripada harus mengorbankan nyawanya.     

Kemudian apa Yang Mulia tahu bagaimana ketika dia menyakiti Alena di malam pertamanya? Wajahnya begitu kusut dan sesampai di kamar dia mengamuk.     

Bahkan Nizam lebih lembut dari Yang Mulia.  Yang Mulia sama sekali tidak terlihat menyesal ketika sudah menyakitiku di malam pertama Kita bercinta. Yang Mulia malah tersenyum penuh kemenangan.     

Dan Yang Mulia ingat bagaimana  ketika Nizam kehilangan istrinya ketika Alena diculik?  Dia menangis bagaikan anak kecil di kaki seorang wanita hamil.     

DanYang Mulia juga pasti tahu bagaimana dia pingsan ketika mendengar tangisan anaknya untuk pertama kali.     

semua itu menunjukkan bahwa dia sebenarnya sangat berhati lembut. Sekarang dia pasti sedang gundah dan sangat menunggu kedatangan kita. Kalau Yang Mulia tampakkan wajahmu yang begitu sedih di hadapannya.  Maka aku dapat memastikan bahwa dia yang akan lebih terpuruk dibandingkan denganmu."  kata Cynthia berbicara panjang lebar.     

Pangeran Thalal benar - benar terdiam dan tidak mampu berkata apapun lagi.  Analisa dari istrinya membukakan mata hatinya dan perlahan-lahan wajah gelapnya berubah.     

Ada seberkas cahaya yang kembali muncul di wajahnya. Hatinya kini tidak terlalu bersedih. Ia tidak ingin menyusahkan kakaknya karena dia sangat mencintai Nizam dan akan selalu mengaguminya. Apalagi ketika kemudian Cynthia memasukan tubuhnya dengan lembut ke tubuh suaminya. Pangeran Thalal lupa dia sedang buta. Ia tampak menggila kalau saja Cynthia berbisik. "Hati - hati ada bayi di dalam perutku" Kata Cynthia sambil mencubit perut suaminya. Pangeran Thalal hanya tertawa kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.