CINTA SEORANG PANGERAN

Berikan ini Pada Arani



Berikan ini Pada Arani

0Tubuh Jonathan seakan membeku di hadapan Nizam dan Nizam malah menatapnya dengan pandangan tak acuh. " Aku..." Jonathan tidak bisa melanjutkan perkataannya Ia mendadak gelisah.     
0

" Aku sudah menduganya hal ini akan terjadi. Kau harus tahu kalau Arani tidak pernah bersama laki - laki lain selain diriku " Kata Nizam tapi malah membuat Jonathan menjadi salah paham.     

"Apakah maksud bersama dirimu? Apakah Kau pernah menyentuhnya? " Muka Jonathan mendadak muram membuat Nizam jadi marah. Ia menendang kursi yang diduduki  Jonathan hingga Jonathan terjungkal ke samping.     

" Aduh... apakah kalian orang Azura selalu menggunakan kekerasan? Semalam Aku ditendang Arani sampai menghantam sofa. Sekarang Kau menendang kursiku hingga aku terjatuh. Lama - lama bergaul dengan kalian akan membuatku tinggal nama" Kata Jonathan bersungut - sungut.     

"Itu pantas untuk mulut kotormu " Kata Nizam sambil bersungut - sungut kesal.     

"Arani selalu bersamamu tidak menutup kemungkinan kau pernah menyentuhnya.." Jonathan masih ngotot.     

"Kau!! Lantas mengapa semalam Kau ditendang Arani sampai menghantam sofa? Jangan bilang karena Arani sangat menikmati perlakuanmu?" Kata Nizam dengan buas.     

Jonathan langsung berdiri dan duduk kembali di kursinya, Ia tersenyum sambil tersipu - sipu," He..he..he.. Aku cuma bercanda. Jangan marah dong Nizam. Kau lagi diam saja wajahmu mengerikan. Apalagi kalau sedang marah. Kau membuat semua bulu kudukku  berdiri. Ini minum dulu biar emosimu reda" Kata Jonathan sambil memberikan segelas air ke Nizam.     

Nizam mengambil gelas di tangan Jonathan dengan sebal tapi Ia meminum air itu dan kembali duduk. Ia tahu kalau Jonathan tadi bukannya bercanda dia benar - benar mencurigai Nizam. hanya saja Jonathan  lupa kalau semalam Arani memang menunjukkan gelagat belum pernah disentuh oleh seorang laki - laki.     

"Aku walaupun dikelilingi oleh para wanita, tidak akan pernah berbuat senista itu. Walaupun Arani hakku dan Aku memang berhak menyentuhnya karena Ia pelayan pribadiku tetapi Aku tidak akan pernah menyentuhnya karena wanita yang berhak menyentuhku hanya Alena." Kata Nizam dengan muka masih masam.     

"Maafkan Aku Nizam, Aku lupa. Aku mempercayaimu. Dan Aku tahu kalau cintamu hanya untuk Alena. Aku memang belum bisa menyentuh Arani. Ia selalu ketakutan berdekatan denganku. Ia seperti trauma menghadapi malam pertama. Memangnya malam pertama di kerajaanmu seperti apa? Hingga membuat Arani ketakutan seperti itu ?"     

Nizam lalu bercerita secara singkat untuk membuat Jonathan mengerti dan kalimat pertama yang keluar adalah, " Kasihan Alena, pasti Ia sangat tersiksa.." Tapi Jonathan langsung menutup mulutnya ketika melihat wajah Nizam kembali buas bagaikan harimau kelaparan.     

"Demi Tuhan Nizam, Aku bukan bermaksud menyalahkanmu. Tolong jangan emosi seperti itu. Aku hanya merasa bersimpati kepada Alena."     

Nizam terdiam Ia mengerti mengapa Jonathan berkata seperti itu, padahal Ia tidak menceritakan pengalamannya bersama Alena, Ia hanya menyebutkan kalau di Azura malam pertama itu harus dirayakan dengan hari kesucian dan itu membuat trauma beberapa pengantin wanita termasuk wanita yang belum menikah.      

"Sudahlah jangan membicarakan hal itu lagi. Setelah Aku menjadi raja, Aturan yang pertama aku akan hapus adalah aturan mengerikan itu. Jangan pernah ada perayaan hari kesucian lagi di Azura. Biarlah kesucian wanita menjadi tanggung jawab wanita itu sendiri dihadapan suami dan Tuhannya secara langsung. Orang lain tidak perlu tahu.      

Sekalipun seorang wanita sudah tidak suci lagi sepatutnya seorang suami tidak boleh menistakan istrinya dengan mempermalukan seperti itu. Ada yang lebih penting dalam kehidupan berumah tangga selain mempermasalahkan kesucian. Lagipula aib yang sudah ditutup oleh Alloh tidak boleh dibukakan oleh manusia. " Kata Nizam. Jonathan berdiri sambil bertepuk tangan. Ia lalu membungkuk dan memberikan hormat kepada Nizam.     

"Aku Jonathan, Siap mengabdi kepada Yang Mulia Nizam yang begitu bijaksana dalam memandang suatu permasalahan. Aku tidak akan pernah menyesal bekerja sama denganmu" Kata Jonathan dengan hati yang sangat tulus.     

"Sudahlah.. Kau jangan bertingkah seperti itu " Kata Nizam sambil melanjutkan kembali memakan cemilan di depannya.     

"Jadi apa yang harus kulakukan untuk menghadapi Arani. Aku tidak bisa memaksanya. Aku masih sayang dengan nyawaku " Kata Jonathan sambil nyengir kuda membuat Nizam tertawa heheh.     

Nizam lalu mengambil pakaiannya yang Ia sandarkan di kursi lalu mengeluarkan botol kecil dari sakunya dan memberikan ke Jonathan.     

"Berikan ini pada air minumnya dan biarkan Ia meminumnya sendiri. Kau jangan sekali - kali menyuruhnya untuk meminum air minumnya. Berbuatlah seperti biasa seakan - akan kau tidak perduli apakah Ia minum atau tidak. Karena pengalaman Aku, ketika meminta Alena meminum ini Ia malah membuatku meminumnya sendiri. Dan hasilnya dapat kau bayangkan sendiri.." Nizam terdiam mengingat pengalamannya dulu.     

"Apa ini ? Afrodisiak ?" Kata Jonathan sambil mengambil botol kecil itu.     

"Ya.. tuangkan setengah botol saja. Karena efeknya cukup kuat "     

"Mengapa harus cairan bukannya ada yang berbentuk tablet?"     

"Apa kau ingin meminta Arani langsung meminumnya ? Dan kau akan dibunuhnya sebelum kau melaksanakan niatmu" Kata Nizam sambil menepuk keningnya.     

"Kan bisa dilarutkan ke dalam air" Jonathan mengemukakan alasannya.     

"Itu akan meninggalkan rasa. Yang ini aman, di buat oleh tabib kerajaan dan tidak akan membuat si pelaku kehilangan kesadaran. Ia hanya akan sangat bergairah saja. Berhati - hatilah. Arani sangat pinta.r Sekecil apapun gerakan yang mencurigakan maka rencana ini akan gagal dan bersiaplah untuk menjadi perjaka dalam waktu yang tidak bisa ditentukan" Kata Nizam sambil menahan tawa.     

"Mengapa malam pertamaku menjadi sangat horor begini. Aku menyesal tidak bercinta dari dulu sehingga Aku tidak akan tersiksa seperti ini"     

" Apa Kau bilang ? Kau beneran masih perjaka  ?" Kata Nizam sambil ternganga kaget. Ia tidak mengira pria setampan dan sepopuler Jonathan dan hidup dengan kerumunan para gadis yang mengidolakannya masih jejaka.     

Wajah Jonathan menjadi memerah bagaikan kepiting rebus. 'Ini semua gara - gara Alena istrimu. Saking cintanya Aku pada Alena sampai - sampai aku memelihara keperjakaanku dan berniat untuk memberikannya pada Alena' Jonathan berkata dalam hatinya. Tetapi Nizam malah seakan mengetahuinya.     

"Jangan katakan Kau masih perjaka karena Kau sangat mencintai Alena" Kata Nizam seakan ingin menelanjangi isi hati Jonathan. Dan Jonathan langsung berkata sambil cengar - cengir     

"Itu masa lalu Nizam. Masa lalu. Masa Lalu biarlah berlalu. Jangan kau pikirkan lagi. " Kata Jonathan sambil berdiri. " Aku permisi dulu Ya Nizam. Kau jangan berpikiran yang aneh - aneh. Sekarang cintaku hanya untuk Arani" Kata Jonathan sambil pergi terburu - buru.     

"Ya tentu saja, Kalau kau sampai menyakiti Arani, Aku bersumpah akan menghajarmu" Teriak Nizam dengan keras.     

"Ya Aku tahu.. Aku tidak akan berani menarik kumis Harimau Azura " Kata Jonathan membuat Nizam tersenyum lucu. Ia senang menyerahkan Arani kepada Jonathan. Jonathan tahu cara menghargai seorang wanita.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.