CINTA SEORANG PANGERAN

Yang Akan terjadi, Terjadilah.



Yang Akan terjadi, Terjadilah.

0" Entahlah Nizam, Aku merasa seperti firasat yang tidak enak dengan Zarina " Kata Cynthia sambil menunduk sedih.     
0

"Jangan terlalu dipikirkan Cynthia, Siapa tahu malah Zarina akan mendatangkan kebaikan untuk kita. Firasat suamiku biasanya jarang meleset. Jangan terlalu memikirkan yang belum terjadi " Kata Alena sambil menepuk bahu sahabatnya. Ia mencoba menghibur Cynthia. Ia menyesal karena telah berbicara tentang Zarina.     

"Iya Alena.. mungkin karena Aku sedang fokus terhadap suamiku sehingga Aku menjadi lebih sensitif"  Cynthia menghela nafas panjang.     

"Alena benar Cynthia. Kita lihat saja nanti. Untuk sementara Zarina ingin bekerja sebagai juru masak dibagian menu India. Kau tahu kalau antara Azura dan India memiliki banyak kesamaan dalam menu masakan. Dan Pangeran Thalal termasuk orang yang sangat menyukai masakan India " Kata Nizam.     

" Baiklah.. apapun yang akan terjadi, terjadilah " Kata Cynthia sambil kembali menghela nafas.     

"Baiklah, Thalal kau bersiaplah pengobatanmu akan dimulai hari ini. Kita memiliki ahli dari India, Cina, Jepang, Indonesia dan dari Vietnam. Yang Lainnya tidak terlalu kompeten sehingga kita pulangkan ke negaranya. Kau ingin dari mana dulu ?" Tanya Nizam      

"Aku ingin dari Indonesia dulu. Bukankah itu negara Kakak Putri Alena?" Kata Pangeran Thalal.     

"Ok.. siap " Kata Nizam sambil tersenyum     

***     

Beberapa Hari Kemudian     

Pagi itu Zarina sedang membuat beberapa menu masakan untuk menu makanan Pangeran Thalal. Dia ikut memasak sambil  mengawasi para pelayan dan koki yang memasak masakan menu India. Pangeran Thalal sangat menyukai nasi briyani dan ayam tandoori.     

Di restorannya, Zarina biasanya tidak pernah ikut memasak tetapi ia hanya mengawasi saja tetapi kali ini ini dia turun sendiri ke dapur untuk memastikan bahwa masakan dimasak dengan sempurna. Zarina yang sangat menyukai Pangeran Thalal. Dia sangat sedih ketika mendengar Pangeran Thalal menderita kebutaan.     

Sekarang Zarina berusaha mengerahkan segenap kemampuannya agar dapat menyenangkan Pangeran Thalal  melalui lidahnya. Walaupun Ia begitu menyukai Pangeran Thalal, Ia tahu diri untuk selalu menjaga jarak dengan Pangeran Thalal. Ia juga sangat menghargai Cynthia.     

Ketika Zarina sedang memotong bawang bombay, dia melihat bastnah datang sambil membawa roti yang sudah dibuat dan tinggal dipanggang.  Bastnahh  kemudian berkata kepada Zarina , "Apakah makanannya sudah siap?" kata Batsnah.     

Zarina menjawab, "Semuanya sudah selesai diiris tinggal mencampurkan antara bumbu dengan bahan utama," Kata Zarina sambil kemudian menyuruh pelayan untuk mulai menyalakan kompor dan memasukkan beras basmati.  Beras  itu yang biasanya dipakai untuk membuat nasi briyani lalu di campurkan dengan potongan daging domba dan ayam.  Kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu yang lain  juga.     

Zarina  juga mengambil roti dari tangan Batsnah dan menyuruh pelayan untuk membakar nya di dalam oven.  Bastnah memperhatikan Zarina yang begitu terampil memasak. Bastnah melihat betapa cantiknya Zarina. Sehingga  Bastnah tidak tahan untuk bertanya, "Zarina, wajahmu begitu cantik dan kau juga memiliki restoran tetapi mengapa kau malah memilih bekerja di tempat kediaman Yang Mulia Pangeran Nizam?" Kata Bastnah sambil menatap wajah Zarina dengan penuh selidik.     

Mendengar perkataan dari Bastnah, Zarina menjadi sedikit pucat. Dia lalu memandang kepada Bastnah dan dia kembali pura-pura mengambil beberapa manisan India kemudian mengaturnya dalam suatu nampan.     

Melihat perubahan wajah dari Zarina, Bastnah menjadi semakin penasaran lalu dia berkata lagi "Aku benar-benar merasa heran karena kamu terlalu cantik untuk menjadi seorang juru masak. Aku tidak mengerti apa sebenarnya maksud dan tujuanmu untuk tetap tinggal di kediaman Yang Mulia Pangeran Nizam? " Kata Bastnah.     

 Zarina menjawab, "Aku tidak memiliki maksud tujuan apapun aku hanya memerlukan uang" Kata Zarina sambil mengambil air putih lalu meminumnya.     

Bastnah malah semakin menatap wajah Zarina kemudian dia berkata lagi, "Aku tidak percaya kalau kau membutuhkan uang. Setahuku Kau adalah  anak seorang konglomerat dari India. Dan kau hanya membuka restoran untuk sekedar menyalurkan hobi memasak.     

Kau juga sebenarnya memiliki kesempatan untuk menjadi seorang artis terkenal di India karena ibumu itu adalah artis yang terkenal. Tetapi mengapa kau malah memilih untuk menjadi juru masak di sini? " kata batsnah terus mencecar Zarina dengan pertanyaan yang diluar dugaan.     

Zarina mengusap tengkuknya, lalu dia bergumam dalam hati. 'Wanita tua ini benar-benar sukar untuk dibodohi. Sebenarnya aku memang bekerja di rumah ini karena ingin melihat Pangeran Thalal dan ingin selalu berdekatan dengannya. Aku berhasil meyakinkan Yang Mulia Nizam untuk menyuruhku bekerja di sini bahkan sampai berlutut. Aku berterus terang kepada Yang Mulia Nizam karena Aku tidak ingin berbohong.     

Tetapi Aku tidak ingin selain Yang Mulia Nizam mengetahui maksud dan tujuanku. Tapi sekarang wanita ini malah ingin membongkar maksud dan tujuanku ' Zarina berkata - kata dalam hatinya.     

"Dari mana kau tahu bahwa aku adalah anak seorang konglomerat ? Jangan-jangan kau salah dengar" kata Zarina sambil mencoba bersikap biasa - biasa.     

"Aku adalah Batsnah.  Tidak ada yang tidak aku ketahui. Semua bisa aku cari beritanya. Terus terang waktu pertama kali aku melihatmu aku merasa curiga. Karena untuk gadis secantik kamu dengan tangan begini halus dan mulus.  Kau sangat tidak cocok untuk menjadi seorang juru masak."      

"Ini adalah abad milenial,  di mana semua orang bisa mengerjakan apapun yang disukainya. Sudah bukan jamannya lagi, seorang juru masak  itu adalah selalu seseorang yang bertubuh gemuk dan berbau minyak serta berpenampilan buruk. Tetapi sekarang banyak Chef atau koki wanita yang berpenampilan sangat modis dan cantik. " kata Zarina mencoba terus berkelit.     

"Jangan Kau pikir Aku bodoh. Aku tahu itu  semua tentang hal itu. Chef atau koki yang cantik hanya  memasak untuk ditayangkan di televisi -  televisi jarang bekerja di rumah - rumah. Jarang ada Chef yang bekerja  di rumah memiliki kecantikan sepertimu. " Bastnah terus nyerocos.     

" Apakah kau sedang mencurigai aku? " Akhirnya  Zarina kehilangan kata - katanya.     

Bastnah kemudian berkata lagi , "Ya sebenarnya aku mencurigaimu, tetapi karena Yang Mulia Pangeran Nizam mengijinkanmu untuk tinggal di sini.  Aku jadi merasa bahwa kau bukanlah orang yang jahat. Yang Mulia Nizam  biasanya sangat  berhati-hati walaupun pernah kecolongan juga" kata Batsnah.     

Zarina  kemudian tersenyum Ia senang Bastnah tidak menganggapnya orang jahat. Sedangkan Bastnah  ketika melihat Zarina tersenyum dia berkata lagi,  " Kau benar-benar sangat mirip dengan bintang film India kesukaanku" kata Bastnah.     

"Memangnya aku mirip dengan siapa? " kata Zarina.     

"Kau berkulit antara coklat dan putih. Kau Bermata besar  dan bulat. Rambutmu tebal dan ikal. badanmu juga sangat bagus.  Kau seperti Sridevi bintang film India yang sudah lama meninggal itu" kata Batsnah.      

Zarina tertawa mendengar Bastnah membandingkan wajahnya dengan bintang film India yang legendaris. Kemudian dia berkata sambil mengedipkan matanya. "Mengapa kau membandingkan aku dengan bintang film yang sudah lama dan sudah meninggal.  Kenapa kau tidak membuat menyebutkan aku mirip dengan Karina Kapoor atau dengan Deepika Padukone ?"     

" Tidak!! kamu tidak mirip dengan mereka.  Wajahmu jauh lebih cantik dari mereka bahkan sebenarnya Kau lebih cantik dibandingkan dengan mendiang Sridevi.  Makanya aku bilang bahwa kau tidak cocok bekerja menjadi seorang juru masak dengan kecantikanmu seperti itu.  Kau cocok nya menikah dengan para pangeran" kata bastnah     

Zarina mengangkat alisnya dan berkata, " Nasib orang berbeda-beda. Aku cukup puas berada di sini untuk melayani yang mulia Pangeran Thalal,"  kata Zarina sambil memasukkan bumbu ke dalam ayam tandoori nya.     

Batsnah malah tersenyum sangat licik dan berkata, " Setahuku ini adalah rumah dari Yang Mulia Pangeran Nizam dan bukan rumah dari Yang Mulia Pangeran Thalal.  Dan yang mengangkatmu menjadi juru masak juga adalah Yang Mulia Pangeran Nizam dan bukan Pangeran Thalal. Tetapi mengapa kau malah mengatakan ingin melayani Pangeran Thalal ?"  kata Batsnah.     

Gerakan Zarina langsung terhenti dan wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Asisten Alena  Ini benar-benar tidak bisa diremehkan. Sedari tadi dia terus mengajak Zarina untuk berbicara.  Seakan-akan dia ingin menelanjangi maksud dari Zarina bersedia bekerja di rumah Nizam.  Dan akhirnya  Zarina benar-benar terseleo lidahnya dengan mengatakan yang sebenarnya. Bastnah ternyata sangat pintar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.