CINTA SEORANG PANGERAN

Ide Istrimu selalu Konyol



Ide Istrimu selalu Konyol

0Zarina terbangun dengan badan yang begitu letih. Dia menggosok matanya dan menatap ke sekeliling ruangan yang tidak Ia kenali.  Matanya yang besar dan bulat itu melihat sosok tubuh wanita yang tertidur sambil berdiri disamping tempat tidurnya. Ia mengenalinya sebagai Nayla asisten Nizam.     
0

Zarina merasa tubuhnya berbeda seperti biasanya. Ia merasakan tubuhnya sedikit enteng sehingga ketika Ia mencoba bangun dan turun dari ranjang Ia merasa seperti melayang. Zarina melihat ke tanganya. Ia lalu berputar. Zarina sungguh merasakan tubuhnya seperti bertenaga tetapi juga rasanya menjadi ringan.      

Nayla langsung terbangun setelah Ia mendeteksi ada sebuah gerakan. Ia langsung menyiagakan senjatanya. Tetapi ketika dilihatnya Zarina yang terbangun  urat syaraf Nayla langsung mengendur. Ia tampak merenggangkan otot - otot tubuhnya yang terasa pegal karena terus menerus menjagai Nayla.     

"Akhirnya Kau bangun juga. " Kata Nayla sambil menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri.     

"Apakah Kakak sudah lama menungguiku ?" Tanya Zarina sambil menatap makhluk cantik di depannya.     

"Dua hari dua malam kau pingsan. Aku pikir kau mati kalau tidak melihat tubuhmu yang bergerak - gerak. Kau berteriak - teriak memanggil 'Kakek..kakek..jangan tinggalkan Aku ' Kemudia sebentar - sebentar Kau menangis.. Kau hampir membuatku gila. Yang Mulia Nizam dan Mr. Sanjay kalau siang menengokmu ke sini dan setiap malam Aku berada di sini. Aku sangat lega kau tersadar. Aku akan segera melapor kepada Mr. Sanjay" Kata Nayla sambil melangkah pergi.     

"Kakak sebentar. " Zarina memanggil Nayla yang akan pergi.     

"Aku ingin membersihkan tubuhku. Apakah Pakaianku...." Belum selesai Zarina berkata, Nayla sudah menjawabnya. "Kopermu sudah dibereskan oleh pelayan. Semua pakaian  sudah dimasukan kembali ke dalam lemari. Untuk sementara kamarmu di sini. Kau tidak tinggal di kamar pelayan.      

Oh ya Aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan lunak dan Aku juga akan memanggil dokter untuk memeriksamu " Kata Nayla sambil kemudian mengangkat teleponnya.     

Nizam sedang berbincang dengan Jonathan tentang pendirian firma hukum. Nizam sedang menyeleksi berkas para pegawai yang akan diperkerjakan oleh Jonathan. Karena ini adalah firma hukum yang pertama untuk Nizam dan Jonathan maka mereka berdua memastikan orang - orang yang bekerja adalah orang - orang yang berpengalaman dan terpercaya.     

Ketika Nayla menelponnya Nizam sudah yakin ini pasti berkaitan dengan Zarina makanya Ia segera mengangkatnya. Bahkan dia mengangkatnya di depan Jonathan. Nizam sangat mempercayai Jonathan. Jadi Ia merasa tidak ada yang perlu disembunyikan.     

"Katakanlah bagaimana dengan Zarina ?" Tanya Nizam     

" Dia sudah siuman Yang Mulia " Kata Nayla     

"Baguslah.. sekarang Aku akan menemuinya dengan Mr. Sanjay. Biar Aku dan Arani yang menanganinya. Sekarang Kau dapat beristirahat "     

"Terima kasih Yang Mulia " Nayla sangat lega karena Ia memang sangat ingin beristirahat.     

Setelah telepon di tutup, Nizam menatap Jonathan yang sedang asyik membaca sebuah berkas calon pegawai.     

"Apakah istrimu ada di kamar ?" Kata Nizam pada Jonathan. Jonathan tengadah mengalihkan matanya dari berkas lamaran ke wajah Nizam.     

"Ia tadi sedang menemani ahli hipnotis. Apakah kau serius hendak menghipnotis adikmu sendiri? " Apakah tidak sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu ?" Kata Jonathan sambil duduk bersender.     

"Adikku adalah orang yang sangat keras. Lebih keras dari aku. Kekerasannya mungkin menurun dari ibunya. Aku tidak akan bisa mengobati dia dalam keadaan sadar. Jadi benar kata Alena dia harus dihipnotis "     

Jonathan tertawa ngakak mendengar kata - kata Nizam, " Aku sungguh kagum dengan istrimu itu, idenya selalu luar biasa "     

"Ya..Kau pikir siapa yang mengusulkan untuk membiusmu ketika kau dikhitan kemari ?" Kata Nizam sambil ikutan tertawa. Tetapi kali ini Jonathan tidak ikut tertawa, mukanya mendadak merah padam.     

"Jadi ?? Kemarin kalian sengaja membiusku agar Aku dapat dikhitan ? Beraninya kalian. Aku pikir itu adalah suntikan tetanus. Sialan.. Aku menjadi korban siasat istrimu. Mendingan kalau siasatnya elegan, siasat Alena siasat konyol semua" Jonathan bersungut - sungut kesal. Ia baru tahu kalau Alena yang mengusulkan pembiusan dirinya.     

"Konyol tetapi ampuh semuanya. Idenya itu tidak pernah terpikirkan oleh Aku dan Cynthia sekalipun. Aku juga terkadang heran mengapa kadang dia terlihat begitu pintar tetapi kemudian dia begitu lugu dan polos."     

" Itulah sebabnya mengapa kami para lelaki di kampus hampir semuanya menyukai istrimu itu. Mana ada wanita secantik Alena yang memiliki inner beauty begitu unik. Dia pintar, polos dan lugu sekaligus, tetapi sangat sulit untuk di raih. Ia memiliki seribu alasan untuk menolak ajakan kencan kami. Dia satu - satunya wanita yang menolak untuk menjadi kekasih Edward, Justin dan Aku.     

Padahal kami bertiga adalah tiga pria yang paling tampan rupawan sekampus minus dirimu. Karena walaupun tampan para wanita takut mendekatimu. Kau bagaikan monster dari gunung salju. Dan sebalnya Alena malah memilihmu " Jonathan berkata sambil tersenyum. Nizam hanya mencebirkan bibirnya sedikit sebelum kemudian Ia berkata,     

"Hmmm... itulah pintarnya Alena. Dia tahu mana pria yang paling berkualitas " Jawaban Nizam begitu pendek tapi sanggup membuat Jonathan terbatuk - batuk.     

" Tapi Kau juga termasuk pria beruntung. Dengan kualitas dirimu yang pas - pasan Kau bisa mendapatkan Arani yang hampir sempurna di mataku" Kata Nizam lagi.     

Jonathan mengangkat bahunya, " yah.. Kali ini kau benar. Arani memang wanita yang unik dan hampir sempurna. Dia cantik, pintar, loyal terlepas dari sikap dinginnya "      

"Aku tidak percaya setelah peristiwa yang menyebabkan Arani sakit sampai demam padahal dia adalah wanita yang sangat tangguh, Dia masih tetap dingin kepadamu. Dan ngomong - ngomong mengapa Arani sampai sakit seperti itu. Kau pasti melakukan suatu kesalahan ?" Nizam bertanya kepada Jonathan. Ia jadi merasa teringat kasus pemberian afrodisiak kepada Arani.     

Wajah Jonathan menjadi pucat, dia lalu cengengesan, " Aku salah memberikan dosis. Aku lupa lagi dengan takarannya. Aku pikir satu botol padahal harusnya setengah botol "     

Nizam menggelengkan kepalanya, Ia tampak kesal. " Kau memang benar - benar gila. Aku sudah bilang kalau reaksinya keras. Kasihan Arani pasti semalaman tersiksa "     

"Please Nizam, Cukup Alena yang menyangka Arani yang tersiksa. Karena kenyataannya Akulah yang tersiksa. Semalaman Aku harus terus siaga untuknya. Lututku sampai sakit, pinggang serasa patah. Aku sungguh tersiksa dan tidak bisa menikmati "     

"Sungguh sangat setimpal dengan kelakuan konyolmu" Kata Nizam sambil menahan senyum Ia sangat mempercayai apa yang dikatakan Jonathan.     

"Bagaimana sekarang? Tentunya sudah lancar " Kata Nizam sambil sedikit kepo.     

"Aaah.. Kau ini. Buat Aku jadi salah tingkah. Aku tidak mau menjawab. Aku mau melanjutkan mempelajari berkas - berkas ini lagi. Aku tidak menyangka begitu besar animo orang - orang kalau disebut nama Nizam company. Ada ratusan pelamar yang melayangkan lamaran. " Kata Jonathan sambil membereskan berkas - berkasnya     

Nizam tertawa melihat Jonathan yang memerah. Ia tidak ingin menggoda Jonathan lagi. Nizam melangkah pergi menuju ruangannya setelah menyuruh Ali untuk memanggil Mr. Sanjay     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.