CINTA SEORANG PANGERAN

Siapa yang paling tampan?



Siapa yang paling tampan?

0Nicole tertawa kecil Ia berbisik ditelinga Santiago, "Apa Kau merasa cemburu kepada mereka??"     
0

Santiago tercekat, "Aku??? Menyukaimu??" Sesaat dia terdiam. Hampir dua tahun Ia bekerja sama dengan Nicole. Mereka terkadang berada pada shift yang sama. Nicole adalah gadis cantik berambut merah yang periang. Bicaranya ceplas-ceplos dan sangat ramah. Setiap tamu yang datang selalu merasakan kesan yang menyenangkan saat dilayani oleh Nicole. Wajah Nicole yang selalu berseri-seri dan tersenyum manis tanpa dibuat-buat berhasil meyakinkan para tamu untuk selalu datang kembali.     

"Ha..ha..ha.. Kau jangan diambil hati, Aku hanya bercanda" Kata Nicole melihat temannya kebingungan. Santiago terbatuk-batuk kecil. Ia memang menyukai Nicole mungkin Ia telah jatuh cinta kepadanya entah sudah berapa lama.     

Ketika Edward mulai berbicara di depan, Ruth tampak semakin terpesona. "Di dunia ini Aku pikir dialah pria yang paling tampan. Tidak banyak pria yang memiliki mata zamrud seperti mata Edward. Mata itu selalu terlihat sayu seakan mengajak semua gadis untuk tidur bersamanya. Suaranya juga benar-benar membuat hati semua orang terpesona. Aku tidak heran setiap dia mengeluarkan lagu maka semua orang akan menyukainya" Ruth mengoceh kepada Nicole.     

Nicole sedikit mencibirkan bibirnya, "Apa Kau sudah pernah bertemu Mr. Aresca??"     

Ruth memalingkan wajahnya ke arah Nicole, "Mr Aresca?? CEO kita?? Ya..aku tahu, katanya dia sangat tampan. Tapi sayangnya Aku belum pernah bertemu dengan nya. Kantornya terletak dilantai paling atas dan dia selalu menggunakan lift khusus para eksekutif untuk pergi ke sana. Sehingga tidak banyak yang pernah melihat wajahnya" Keluh Ruth     

"Kau tahu? Ketampanan dia hampir sama dengan ketampanan Edward, bahkan ada di atasnya sedikit"     

"Oh ya?? Aku jadi sangat penasaran" Kata Ruth.     

"Tapi ada yang lebih gila lagi..." Nicole berbisik.     

"Gila apanya??" Ruth tambah penasaran.     

"Kau tahu siapa pemilik hotel ini?"     

Ruth menggelengkan kepalanya dengan kuat. Seperti karyawan hotel lainnnya Ia tidak tahu banyak tentang manajemen perusahaan. Maklum Ia hanyalah karyawan biasa, mana pernah Ia bertemu dengan pegawai kalangan atas apalagi pemilik hotelnya. Jangankan bertemu pemilik atau CEO atau Manajer Kepala, Bertemu Manajer Front office saja jarang. Miss Janeth adalah atasan langsung mereka. Tetapi bertemu dengan Ia juga sulit. Di atas Ruth ada atasan lain, di atas atasannya ada atasan lagi baru kemudian ke Miss Janeth. Karyawan hotel ini berjumlah ratusan karena jumlah kamarnya saja sekitar 700 kamar. Dari semua karyawan tentu saja ada karyawan kelas bawah, menengah, atas dan para eksekutif yang eksklusif. Mr. Aresca hanya akan bertemu karyawan kelas atas. Karyawan seperti dirinya hanya berada di alam mimpi untuk bertemu dengannya. Apalagi bertemu pemilik hotelnya.     

Nicole menyeringai penuh kemenangan, Ia tampak bangga menjadi salah satu karyawan yang mendapatkan keberuntungan bertemu dua orang yang begitu penting untuk hotel ini. Untuk bertemu Edward si penyanyi pendatang baru itu tidaklah sulit karena seluruh foto dan fosternya bertebaran dimana-mana. Tetapi untuk bertemu Mr. Aresca dan Pangeran Nizam tentu saja tidak mudah. Mereka bukanlah seorang public figure yang fotonya ada dimana-mana.     

"Memangnya siapa? Aku tidak pernah tahu kalau hotel ini milik seseorang selain Mr. Aresca." Kata Ruth sambil menatap Nicole dengan mata penuh rasa ingin tahu.     

"Apakah menurutmu Edward sangat tampan?"     

"Tentu saja, dia pria tertampan yang pernah Aku lihat"     

"Berarti kau belum melihat Mr. Aresca, Nah..nah.. itu lihat dari arah pintu sebelah sana, Ada pemuda datang menuju ke meja pembicara. Dia..dia Mr. Aresca" Nicole berbisik sambil melonjak-lonjak di atas kursinya. Tangannya menunjuk ke arah Mr. Aresca yang berjalan menuju meja pembicara. Ia menganggukan kepalanya ke arah Edward lalu saling berjabat tangan dan segera duduk di samping Edward sambil tersenyum. Kilatan lampu blitz segera menyambar mereka.     

Ruth ternganga melihat Mr. Aresca. " Ya Tuhan..Aku pikir Edward paling tampan, tetapi ada pria itu disampingnya. Ketampanannya seakan tenggelam..Dia kah CEO kita? mengapa selama setahun aku bekerja di sini aku baru bertemu dengannya. Seandainya Aku tahu Ia setampan itu maka aku bersumpah aku akan nekat untuk pergi ke lantai atas walaupun aku harus dipukuli oleh penjaganya"     

Nicole tertawa melihat muka Ruth yang tercengang hampir saja Ruth muntah darah melihat ketampanan Mr. Aresca. "Silahkan kau terpesona, Kau belum melihat yang satunya lagi."     

Ruth membekap mulut Nicole dengan kedua tangannya. "STOP..Nicole!! Aku tidak percaya ada pria yang ketampanannya melebihi Mr. Aresca. Hentikan semua omong kosongmu itu. Mr. Aresca he is very good looking. Dia membuat udara di musim panas semakin panas..Aku gerah..." Ruth terus melotot pada Mr. Aresca sedangkan tangannya tetap membekap mulut Nicole.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.