CINTA SEORANG PANGERAN

Sebenarnya Siapa yang Menikah ? ( 3 )



Sebenarnya Siapa yang Menikah ? ( 3 )

0Beberapa pelayan menundukkan kepalanya. Kalau saja Cynthia tidak berdehem maka Arani tidak akan terkejut dan tersadar. Ia lalu mendorong dada suaminya dengan pelan. Jonathan sebenarnya tidak ikhlas melepaskan tetapi Ia juga sudah merasa dadanya sesak. Arani berdiri dengan kaku Ia sangat malu. Wajahnya merona merah.     
0

Nizam menghela nafasnya sambil mengusap dadanya yang kena sikut Alena. "Arani sangat cantik, Aku sungguh tidak menyangka, Kau Jonathan sangat beruntung" Kata Nizam sambil tetap menatap Arani yang sekarang tambah merona karena pujian majikannya. Selama ini mata Nizam tidak pernah berbinar melihat perempuan secantik apapun. Bahkan seluruh wanita Harem yang terkenal tempat berkumpulnya seluruh gadis cantik dari pelosok negeri itu tidak menggoyahkan mata Nizam.     

Dan Arani sangat tahu itu. Sehingga ketika Ia mendengar Nizam memuji Arani, Arani menjadi sangat berdebar kencang. Ia salah tingkah di tatap Nizam dengan penuh perhatian. Bukankah selama ini Nizam bersikap dingin dan acuh tak acuh kepadanya.     

"Jaga matamu, Nizam!! Kau sedari tadi melihat istriku seperti hendak menelannya" Kata Jonathan dengan sewot. Nizam tertawa ngakak, " Sekarang kau tahu rasanya bagaimana kalau istri kita dilihat laki - laki lain. Itulah yang kurasakan selama ini. Kau dan Edward lebih parah. Sudah tahu Alena istriku, kalian tetap ngotot menyukainya. Lagipula Aku takjub melihat Arani bukan karena menyukainya. Karena Aku menghormatinya seperti kakak perempuanku." Jonathan dan Edward jadi terdiam malu sambil membenarkan kata - kata Nizam.     

"Kau tahu kalau Akulah yang paling sering bersama Arani. Dia selalu berpenampilan seperti laki - laki. Bahkan kadang Aku lupa kalau Ia seorang wanita. Sekarang dia muncul dihadapanku dengan penampilan yang berbeda. Aku mengakui dia sangat cantik. Bukankah semua yang disini mengakuinya. Lantas mengapa Kau menuduhku Aku hendak menelannya?" Kata Nizam sambil tersenyum suka karena melihat Jonathan tampak cemberut. Berarti Jonathan memang benar mencintai Arani. Bukankah cemburu itu tandanya cinta. Nizam lalu melanjutkan berbicaranya.     

" Yaah... kalian tahukan kalau wajah Arani biasanya polos tanpa sapuan make up. Sekarang Ia tampak begitu lain. Aku akui periasnya sangat handal dalam merias wajah seseorang " Kata Nizam sambil kemudian berjalan dan duduk di kursi yang disediakan penjaganya.     

Mendengar kata - kata Nizam yang memuji periasnya maka Isabella menjadi sangat senang. Ia lalu mendekati Nizam sambil tersenyum genit. Ia memakai pakaian ketat dengan gaun panjang tetapi belahannya sampai ke paha sehingga kalau Ia berjalan sebagian pahanya terbuka. Isabella ingin memamerkan keindahan kakinya yang putih mulus dan jenjang itu kepada Nizam.     

Isabella juga sengaja berias semaksimal mungkin untuk memperlihatkan kecantikannya yang khas gadis Venezuela. Isabella memang keturunan Venezuela walaupun berkewarganegaraan Amerika. Gadis Venezuele terkenal cantik - cantik sehingga mereka sering langganan jadi miss universe. Demikian juga dengan Isabella. Wajah Isabella sangat cantik dan berbadan bagus. Sebenarnya dia tidak harus bekerja menjadi desainer dan perias wajah para artis ternama, karena cukup dengan kerlingan matanya saja maka para pengusaha kaya siap merangkak di kakinya.     

Tetapi Isabella tidak suka monogami, Ia selalu ingin berganti - ganti pasangan. Isabella bisa memiliki pacar dua atau tiga sekaligus. Isabella tidak bisa melihat pria tampan, Ia langsung ingin menjadi kekasihnya. Dan mantan kekasih terakhirnya adalah pemain sepakbola nasional Amerika yang langsung Ia tendang karena Ia menyukai Nizam. Sejak berita Nizam terekspos ke media sosial Amerika, Isabella menjadi sangat terobsesi dengan Nizam. Bahkan Ia jadi tidak berselera dengan pria lain. Ia hanya ingin tidur dengan Nizam walau hanya untuk beberapa jam. Ia sangat penasaran dengan ketampanan Nizam.     

Sehingga ketika Ia diminta untuk mendesain pakaian Isabella menjadi bahagia dan Ia senang terlebih ketika waktu itu Ia melihat Nizam hanya mengenakan celana pendek ketat. Isabella jadi semakin tergila -gila.     

Nizam menatap Isabella yang dengan langkah gemulainya mencoba mendekati Nizam. Alena sampai mencengkram tangan Nizam melihat gaya Isabella. Bukankah tadi Ia melihat Isabella hanya mengenakan pakaian biasa dan bukannya gaun pesta berwarna merah. Ia baru menyadari pakaian Isabella karena tadi Ia terpesona oleh Arani.     

Sedangkan Arani begitu melihat penampilan Isabella langsung mencibir sinis dalam hatinya. Sedari tadi Isabella terus menerus bertanya tentang Nizam kepadanya. Arani langsung tahu kalau Isabella menyukai majikannya. Makanya ketika Isabella berjalan dengan langkah yang begitu genit ke Nizam, Arani tidak merasa heran. Arani malah menunggu apa yang akan Nizam lakukan kepada gadis cantik jelita itu. Apakah Nizam akan melakukan apa yang Arani perkirakan. Dan ternyata perkiraan Arani benar.     

Wajah Nizam berubah dari raut wajah terpesona menjadi menjijikan begitu melihat Isabella. Melihat paha yang terbuka dengan vulgarnya membuat Nizam langsung mual. Ia kebingungan dengan kehadiran Isabella. Jangankan tertarik bahkan Ia lupa lagi dengan gadis yang ada di depannya. Sambil memasang wajah kecut dia bertanya kepada Alena.     

" Siapa dia? Mengapa ada orang seperti itu dipesta kita. Apa kau tidak memberitahukan etika berpakaian di rumahmu? Kau sungguh tidak selektif dalam memilih tamu. Tadinya Aku merasa sangat puas dengan berjalannya pesta ini sesuai dengan rencana. Dan Aku sudah percaya kepadamu bahwa Kau dapat mengatur segalanya dengan baik. Tetapi kehadiran tamu yang seperti ini di hadapanku merusak semua kesenanganku. Alena.. Kau membuat perasaan bahagia karena pernikahan ini jadi hilang" Nizam menatap Alena dengan kejam. Setelah menatap Alena dengan kejam lalu Nizam memutar badannya dan berjalan menjauhi ruangan tempat mereka berkumpul tadi.     

Alena terkesiap melihat Nizam yang memarahinya. Ia belum pernah dimarahi sepedas ini oleh Nizam. Ia lalu menatap Isabella yang berpakaian sangat tidak sopan. Sama seperti yang lainnya Alena tidak menyadari gaya berpakaian Isabella karena mereka semua terpesona oleh Arani.     

Alena menghampiri Isabella dan berkata perlahan. " Mengapa kau berpakaian seperti ini? Apakah Kau tidak tahu kalau suamiku sangat menjaga pandangan matanya?"     

Isabella tidak bisa menjawab pertanyaan Alena. Isabella hanya sedang merasakan seperti daun kering yang tertiup oleh angin lalu melayang jatuh ke bawah tanpa sedikitpun Ia merasa berharga. Padahal selama ini Ia merasa seperti sebuah bunga indah yang berada di sebuah pohon tinggi dimana para pemuda berusaha memanjat naik ke atas pohon untuk menggapainya.     

Sungguh reaksi Nizam sangat menyakiti hatinya. Ia merasakan luka yang menganga di lubuk hatinya. Seumur hidupnya Ia belum pernah merasa terhina seperti ini. Nizam langsung mencampakkan dirinya bagaikan sampah yang menijijikan. Melihat tatapan mata Nizam yang indah itu, Isabella merasakan betapa jijiknya Nizam kepadanya. Bahkan raut wajahnya sangat gelap dan pekat.     

"Mengapa Kau berpakaian seperti ini ?" Alena sekali lagi bertanya. Dan Isabella malah menghapus air mata yang mulai menetes. Ia sangat marah dan kemudian dia berbalik.     

" Aku sangat terluka Tuan Putri Alena. Aku ingin Anda tahu bahwa anggaplah pertemuan hari ini sebagai hari peringatan bahwa betapa terhinanya diriku di hadapan suamimu Yang Mulia Nizam. Aku permisi dulu. Dan Aku tidak ingin Yang Mulia putri Alena menghubungiku. Gaun yang dipakai Nona Arani anggaplah sebagai hadiah dariku untuk dia.." Kata Isabella sambil membalikkan tubuhnya.     

Tetapi sebelum Ia melangkah pergi Arani meloncat ke hadapannya. Arani berdiri tegak di hadapan Isabella. Wajah tersipu - sipunya sudah hilang berubah menjadi kembali dingin. Arani membungkukkan badan, " Sebelum Anda pergi, Saya hendak mengucapkan terima kasih atas semua usahamu merubahku untuk menjadi cantik. Tetapi gaun ini Aku tidak membutuhkanya." Kata Arani sambil kemudian saat Ia membungkuk, Ia mengambil ujung gaunnya lalu dengan kekuatan penuh Ia merobek bagian bawah gaunnya hingga sampai paha dan melemparkannya ke wajah Isabella.     

Jonathan dan yang lainnya terkejut dengan perlakuan Arani dan mereka lebih terkejut lagi ketika Arani mengambil tiara di atas kepalanya lalu dengan sekali gerakan dia mematahkan tiara itu menjadi dua lalu melemparkannya ke kaki Isabella. Sebelum semuanya tersadar Arani lalu melangkah pergi dengan betis yang terlihat. Dan Jonathan menatapnya dengan melotot. Sungguh Ia berani bersumpah kalau betis Arani ternyata seribu kali lebih indah dari betis Isabella. Tanpa sadar Jonathan segera berjalan mengikuti Arani. Saking semangatnya Ia lupa dengan rasa sakit pada selangkangannya.     

Isabella semakin terluka, Ia berlari keluar dari rumah itu diikuti para asistennya. Ia benar - benar sangat malu. Tindakan dia yang ingin menggoda Nizam bukan saja gagal tetapi berakhir dengan sangat memalukan. Rasa cintanya berubah menjadi benci. Ia membenci Nizam sampai ke dalam tulang. Isabella melarikan kendaraannya bagaikan ke setanan dan Ia meninggalkan para asistennya di rumah Alena. Isabella pergi menuju sebuah bar dan kemudian Ia mabuk - mabukan sampai muntah. Bahkan Ia tidak sadar ketika seseorang membopong tubuhnya dan membawanya pergi dari bar itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.