CINTA SEORANG PANGERAN

Sebenarnya Siapa yang Menikah ? ( 4 )



Sebenarnya Siapa yang Menikah ? ( 4 )

0Alena jadi bingung mau ngejar siapa dulu. Apakah Suaminya yang begitu masam atau Isabella yang teramat marah. Ia merasa bertanggung jawab terhadap Isabella karena Ia yang mengundangnya. Alena juga terkejut dengan sikap Arani yang begitu frontal.     
0

Tetapi Ia tidak berniat mengejar Arani karena Jonathan sudah mengejarnya. Kalau Ia ikut ngotot mengejar Arani bisa-bisa Ia ditendang Jonathan jauh sampai ke planet Mars. Karena Alena sudah mengira kalau Jonathan bakalan membujuk Arani dan meredakan emosi Arani sambil memanfaatkan situasi dan kondisi.     

Setelah berpikir cepat akhirnya Ia memutuskan untuk mengejar Nizam yang melangkah masuk ke dalam ruangan. Ia meninggalkan Cynthia dan yang lainnya setelah meminta maaf atas insiden yang terjadi.     

Setelah Alena pergi mengejar Nizam, Cynthia lalu berkata. " Ayolah kita berpesta saja sendiri... Tidak usah Kau hiraukan mereka. Nizam itu memang temperamental. Aku sudah terbiasa melihat dia marah. Dulu sih Aku juga ketakutan kalau melihat dia ngamuk -ngamuk. Tetapi sekarang Aku sudah biasa" Kata Cynthia santai sambil duduk kembali di dalam ruangan yang beralaskan permandani dari Turki.     

Edward juga hanya menelan ludahnya sambil mengambil minuman. Kalau dulu mungkin Ia akan langsung mengejar Alena dan menghajar Nizam yang sudah berani - beraninya memarahi Alena. Tetapi sekarang Ia hanya duduk saja. Ia tidak mau menyakiti Lila. Lila sendiri sangat ketakutan melihat sikap Nizam tetapi sebenarnya Ia lebih takut lagi melihat Edward. Ia takut sekali, kalau - kalau Edward akan mengejar Alena dan berkelahi dengan Nizam. Tapi melihat Edward hanya duduk saja walaupun dengan wajah yang sedikit muram, Lila sedikit lega walaupun cemas terhadap nasib Alena.     

Jessi dan suaminya yang sedikit tercengang melihat tingkah Nizam. Bahkan Jessi tidak tahan untuk tidak berbicara. "Mengapa Yang Mulia Nizam begitu tidak menyukai Isabella?? Dan Saya baru tahu kalau Yang Mulia ternyata kurang menghargai wanita? Bukankah Isabella tidak melakukan apa-apa. Ia hanya sedikit memakai pakaian terbuka. Bahkan menurut ku pakaiannya masih dalam taraf kewajaran. Cuma terlihat paha dan sebagian dada saja" Kata Jessi.     

Cynthia mengangkat bahunya. Ia beruntung Pangeran Thalal tidak ada disini karena Ia sedang menemani para tamu dari Azura. Pangeran Thalal mungkin akan tersinggung dengan pernyataan Jessi tentang kakaknya. Tetapi bagi Cynthia sendiri, Ia sangat memahami apa yang dikatakan oleh Jessi. Tingkah Nizam Memang seperti melihat Isabella telanjang saja.     

"Yang Mulia sangat tidak suka digoda. Dan Isabella dengan gayanya yang genit sengaja menggodanya. Bukan karena pakaian Isabella-nya. Yang Mulia lama tinggal di Amerika. Pakaian segitu sih biasa - biasa saja tapi gayanya itu yang luar biasa.     

Sebenarnya bahasa Nizam sudah sangat sopan. Coba kalau seandainya dia mengatakan yang sebenarnya seperti ini : ' Hay Isabella. Apa kamu punya otak? Aku ini suami orang. Dan orang itu ada disampingku. masa Kau mau menampilkan gaya yang tidak senonoh itu. Apa kamu punya otak atau tidak?' Nah seperti itu kira - kira yang dipikirkan Nizam. Tapi Nizam malah mengomeli Alena. Berarti dia masih sopan banget" Kata Cynthia santai.     

Jessi dan yang lainnya tercengang dengan perkataan Cynthia yang sangat masuk di akal tapi tidak terpikirkan oleh mereka. Tapi Jessi masih penasaran. Ia belum lama kenal dengan Cynthia. Ia masih belum paham bahwa otak Cynthia tidak sama dengan orang normal lainnya.     

"Kau tahu darimana kalau Isabella menggoda Yang Mulia Nizam?" Tanya Jessi.     

Cynthia mengangkat alisnya lalu mengambil buah anggur terlebih dahulu sebelum menjawab Ia mengunyah anggur dulu membuat semua tampak semakin penasaran.     

" Lihat saja gesture- nya saat Ia berjalan. Ia sengaja melangkahkan kaki dengan sedikit saling menyilang. langkah seperti itu akan membuka belahan pakaiannya semakin dalam dan memperlihatkan pahanya dengan menggoda. Langkah seperti itu juga membuat pinggulnya jadi bergoyang dengan seksi. Dia adalah seorang desainer Ia sedikitnya tahu cara berjalan untuk menggoda para pria. Dan Nizam sangat tahu trik seperti itu.     

Lagipula kemarahan Arani terhadap Isabella sangat mencurigakan. Bagaimana bisa Ia begitu marah kepada penata riasnya, kalau saja Ia tidak menahan kemarahannya sedari tadi. Arani adalah orang yang paling tidak bisa menahan amarah kalau ada kaitannya dengan keselamatan Nizam. Kemungkinan sedari tadi si Isabella ini mengatakan hal - hal yang membuat Arani marah selama Arani di rias oleh Isabella.     

Tetapi Arani tidak bisa marah karena takut pada Alena. Alenalah yang menyuruh Isabella untuk meriasnya. Ia sangat menghargai wanita yang dicintai Nizam. Tetapi ketika Nizam marah Ia menjadi tidak tahan lagi dan langsung meledak ketika ada pemicunya. Naah..begitu teman - teman. Sekarang tidak usah memikirkan mereka lagi mari kita menikmati makan dan minum yang sudah terhidang. Mari kita bersulang untuk kebahagian pengantin kita" Kata Cynthia sambil mengangkat segelas minuman.     

"Tapi Cynthia.. Aku kasihan terhadap Alena. Nizam begitu marah kepadanya. Aku jadi tidak enak hati" Kata Lila dengan mata berkaca - kaca. Ia sangat menyayangi Alena.     

Tetapi Cynthia malah tertawa, " Mana bisa Nizam marah pada Alena. Dia bicara seperti itu hanya sindiran kepada Isabella. Ibaratnya sebuah peribahasa "Pukul Anak Sindir Menantu" Yang artinya adalah menyindir seseorang tetapi dengan memarahi orang lain. Dia menyindir Isabella dengan memarahi Alena. Itu Isabella saja langsung paham dan langsung nangis. Dasar otak udang, Mau menjerat pria lihat - lihat dulu. Kalau yang dijeratnya batu karang mana bisa goyah oleh sehelai benang katun.     

Lagi pula inikan malam pertama Jonathan.. Pasti Si Nizam itu kepingin ikutan. Si Nizam itu otaknya mana ada bisa menandingi. Otakku saja tidak akan sampai setengah otaknya. Dasar pria mesum.." Kata Cynthia yang diakhiri dengan bersungut - sungut.     

Semua tampak mengangguk - nganggukan kepalanya. Mereka sangat puas dan memuji analisa Cynthia yang begitu menganggumkan tapi sampai dikalimat terakhir mereka sedikit kebingungan. Mereka Cynthia jadi menyebut Nizam dengan pria mesum. Tapi mereka kemudian melupakan itu semua apalagi kemudian Cyntia berkata lagi " sekarang marilah kita makan dan minum hidangan yang dari tadi baunya sudah membuat kelaparan semua orang".     

****     

Sementara itu Nizam terus melangkah diikuti oleh para pelayan dan pengawal. Ali dan Fuad juga tampak kebingungan mengikuti Nizam. Tetapi mereka tidak berhenti karena tidak ada perintah dari Nizam. Sedangkan Alena mengejarnya dan berteriak - teriak memanggilnya. Bastnah sampai keringatan ikut mengejar Alena. Dan NIzam tidak memperdulikannya. Alena sudah kebingungan. Mengapa Nizam menjadi begitu menyebalkan. Hingga kemudian Ia melihat Nizam masuk ke dalam ruangan dan lalu menyuruh semua pelayan dan pengawalnya untuk pergi.     

Alena berhenti tepat di depan Nizam dengan nafas terengah - engah. Ia lalu membuka mulutnya mau bicara tapi Nizam langsung membekap mulut Alena dengan telapak tangannya. " Kalian semua bubar!! Jangan ganggu kami. Kami mau istirahat sebentar " Kata Nizam.     

Sesaat para pengawal dan pelayan ternganga dengan keheranan yang luar biasa. Mereka tadinya mengira akan ada keributan besar dan pertengkaran antara suami istri yang sangat sayang untuk dilewatkan. Terutama oleh Ali dan Fuad. Bukankah kalau mereka ribut yang kalah pasti Nizam. Kan lumayan lihat majikan mereka digigit istrinya.     

"Eummm.. Apakah kami juga??" Tanya Ali memastikan kepada Nizam bahwa mereka termasuk ke dalam orang yang diusir Nizam. Nizam melotot, " Tentu saja Kalian juga!! Dasar idiot semua!! " Kata Nizam sambil kemudian menempelkan telapak tangannya ke depan sebuah pintu yang begitu kokoh dan indah. Begitu tangan Nizam menempel ke sebuah persegi yang bercahaya hijau maka pintu terbuka lebar. Nizam menarik Alena yang mulutnya masih dibekap olehnya memasuki ruangan dibalik pintu itu. Nizam masuk sambil tetap membekap Alena dan memeluknya dari belakang. Ia membawa Alena masuk dengan melangkah mundur. Sehingga Alena masih belum melihat apa yang ada dibalik pintu tersebut.     

Lalu dengan perlahan Nizam memutar badannya dan badan Alena. Kemudian Ia melepaskan bekapan tangannya pada mulut Alena. Mata Alena terbeliak sebelum Ia akhirnya dia berteriak. " Ya Alloh.. It's so beautiful.. It's so amazing.. I can't believe this!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.