CINTA SEORANG PANGERAN

Hadiah dari Pangeran Thalal untuk Si Kembar ( 1 )



Hadiah dari Pangeran Thalal untuk Si Kembar ( 1 )

0Tetapi memang Paman Salman juga bukanlah orang sembarangan. Ia sudah menjadi perdana mentri lebih dari 20 tahun. Bertahun - tahun Ia menjadi perdana mentri dan tidak pernah ada yang berhasil menggoyahkan kedudukannya. Sebagaimana Ratu Sabrina dan Putri Rheina, Paman Salman jelas sangat cerdas. Dengan senyum tetap terpasang di wajahnya Ia menjawab perkataan Cynthia.     
0

" Yang Mulia Putri Cynthia sungguh bukan wanita sembarangan. Anda sangat cerdas. Tidak salah pendengaran hamba tentang kecerdasan Yang Mulia. Anda memiliki pemikiran yang hampir mirip dengan Yang Mulia Putra Mahkota. Sayang sekali Anda seorang wanita. Kalau seandainya bukan pasti Anda akan memiliki kedudukan tinggi di Azura" Kata Perdana Mentri Salman sambil tidak bisa menyembunyikan kebencianya dibalik kata - kata manisnya.     

Cynthia mengangkat bahunya, " Apa bedanya laki - laki dan wanita dalam berkedudukan. Setahu saya dalam Islam. Wanita memiliki kedudukan yang sama tingginya dengan laki - laki. Bahkan dalam beberapa hal wanita lebih mulia dibandingkan laki - laki. Bukankah surga itu ada di bawah telapak kaki ibu dan bukankah Nabi Muhammad juga menyebutkan ibu tiga kali lalu baru ayah ketika ditanya siapa yang harus dihormati oleh seorang manusia? Dan jangan sekali - kali memandang Kami kaum wanita sebagai makhluk yang lemah. Karena Nusaibah binti Ka'ab dan Khaulah binti Azur adalah dua orang wanita muslim yang ikut berperang bersama para lelaki "     

Perdana Mentri Salman dan Mentri Pertahanan Al - Ghozali langsung terbatuk - batuk bagaimana bisa Cynthia begitu memahami tentang kedudukan wanita di Islam. Tetapi jangankan mereka suaminya sendiri Pangeran Thalal tidak mengerti mengapa Cynthia bisa tahu semua itu karena Ia tidak pernah mengajarkan sedetil itu.     

"Tetapi Yang Mulia, Kami kaum lelaki adalah pemimpin kaum wanita ?" Kata Mentri Al - Ghozali penasaran dengan kecerdasan Cynthia. Ia mencoba mengucapkan salah satu ayat Al- Qur'an sebagai senjata untuk memukul Cynthia.     

Mata Cynthia menyipit dengan tajam. Ia memandang Perdana Mentri dan Mentri Al - Ghozali dengan sangat murka. Tetapi Ia tetap bisa mengendalikan dirinya. Cynthia tahu tentang ayat itu dengan jelas karena itu yang menjadi dalil para lelaki di Azura untuk menekan para wanita.     

"Kalian tahu itu semua dengan pasti. Dan Aku belum terlalu banyak mempelajari tentang keislaman. Tetapi jika kalian berlindung terhadap ayat Al - Qur'an untuk kepentingan pribadi dan bukan karena ketaatan kalian maka sesungguhnya itu adalah perbuatan yang sangat buruk. Tentang kepemimpinan wanita memang itu masih pro dan kontra.     

Aku tidak ingin mengaitkannya dulu dengan agama karena Aku sendiri perlu mempelajarinya lebih dalam. Karena Aku pribadi mengakui bahwa ada kelebihan masing - masing di antara pria dan wanita. Kalian diberikan fisik yang kuat dan otak yang lebih berlogika di bandingkan kami. Tetapi kami diberikan kelembutan hati, dan kasih sayang yang besar untuk mengasuh anak - anak kami.     

Terlepas dari ayat Al- Quran yang kalian sebutkan di atas. Aku sendiri setuju kalau kaum lelaki lebih layak jadi pemimpin jika memang sanggup. Tetapi jika memang tidak ada yang lebih layak lagi, mengapa tidak wanita menjadi pemimpin. Di Amerika sendiri sebagai negara Liberal belum pernah memiliki presiden wanita. Dari empat puluh lima presiden kami, semuanya berjenis kelamin laki -laki." Cynthia berkata dengan sangat hati - hati. Ia tidak ingin gegabah memberikan pendapatnya tentang masalah yang krusial ini.     

"Anda memang benar Yang Mulia " Diam - diam Mentri Pertahanan Al - Ghozali mulai menaruh rasa hormat kepada Cynthia. Tetapi Perdana Mentri Salman malah semakin geram. Ia memandang Cynthia nanti akan menjadi duri penghalang bagi putri - putrinya dalam meraih kekuasaan di Istana. Ia semakin marah dan dalam benaknya sudah berkecamuk berbagai macam pikiran untuk menyingkirkan Cynthia. Sekarang Ia memandang bahwa Cynthia lebih berbahaya dari Alena itu sendiri.     

" Baiklah Tuan - tuan yang terhormat. Di karenakan hari sudah begitu larut. Kami mohon diri. Sekali lagi terima kasih atas kedatangan Anda semua di pesta pernikahan Jonathan. Selamat berpesta dan selamat menikmati keindahan istana Putri Alena sebagai hadiah dari Yang Mulia Putra Mahkota" Kata Cynthia sambil membungkuk dan lalu menarik lengan suaminya yang masih tidak percaya Cynthia mampu melawan dua orang yang sangat berkuasa itu. Raja Al - Walid sendiri tidak mampu melawan kekuasaan mereka sekarang Cynthia dengan mudah melawan kata - kata mereka.     

Para Tetua itu langsung membungkukkan badan mereka ketika Pangeran Thalal berpamitan dan pergi meninggalkan ruangan.     

" Cynthia.. Kau ?? Dari mana Kau tahu ?" Kata Pangeran Thalal sambil menjajari langkah Cynthia.     

Cynthia mendengus ," Muak Aku melihat para tetuamu itu, Dia pikir wanita itu derajatnya lebih rendah dari laki - laki. Padahal jelas - jelas dalam agamamu tidak seperti itu. Mereka banyak salah mencampur adukkan adat dengan agama."     

" Ya..ya..Aku tahu itu. Makanya Kakak Nizam ingin meluruskan itu semua. Hanya yang jadi pertanyaanku adalah Kau tahu dari mana semua itu ?"     

"Tentu saja dari buku. Bukankah koleksi bukumu banyak sekali, Aku suka membaca jadi Aku baca semua bukumu "     

"Masya Alloh Cynthia.. Aku sungguh laki - laki paling beruntung di dunia ini " Pangeran Thalal langsung hendak mendekap istrinya. Cynthia balas memeluk suaminya tapi kemudian Ia merasakan ada yang menabrak tubuhnya dibagian bawah. Setiap melihat kecerdasan istrinya Pangeran Thalal selalu bergairah. Ia kecanduan dengan pemikiran Cynthia yang selalu di luar dugaannya. Cynthia mungkin tidak secantik dan seseksi Alena. Ia juga tidak setangguh Arani. Tetapi kecerdasan otaknya tidak ada yang menyamainya. Dan itu membuat kecantikan Cynthia semakin bersinar di mata Pangeran Thalal.     

Cynthia memukul punggung suaminya. " Kamu mengerikan.." Kata Cynthia sambil melepaskan pelukan suaminya lalu berjalan setengah berlari menuju kamar mereka.     

Pangeran Thalal tertawa sambil mengejarnya, para pelayan dan pengawal ikut berlari kecil sambil mengikuti mereka. Para pelayan itu menggerutu dalam hatinya. Kenapa para pangeran dan istri mereka ini selalu berlari - lari di dalam istana. Apa masa kecil mereka kurang bahagia.     

Ketika sampai kamar Cynthia segera masuk dan menutup pintu dari dalam. Pangeran Thalal mengetuk pintu kamar. "Cynthia bukakanlah pintunya. Kau jangan tega "     

"Tidak !! Aku tidak mau lagi. Aku cape. Tadi siangkan sudah " Kata Cynthia sambil berkata di balik pintu.     

"Bukakan dulu pintunya. Aku sangat lelah ingin tidur " Kata Pangeran Thalal merayu istrinya.     

"Kalau kau ingin tidur, mengapa adikmu malah bangun?" Cynthia menjawab dengan sengit.     

"Itukan adikku bukannya diriku. Dia suka refleks bangun kalau melihat kecerdasanmu. Jadi tolong jangan salahkan Aku "     

"Kau menyebalkan!!"     

"Iya Aku memang menyebalkan. Aku berjanji tidak akan mengapa - apakanmu. Aku akan langsung menidurkannya begitu Aku berada di dalam kamar"     

"Tidak!!! Aku tidak percaya terhadap kalian berdua" Cynthia semakin sewot mendengar kata - kata suaminya.     

"Cynthia.. kalau kau membiarkan Aku diluar dalam kondisi adikku terbangun maka Aku khawatir dia akan mencari kakaknya yang lain. Ingat di sini banyak pelayan cantik" Bisik pangeran Thalal.     

"BRAAK!! " Pintu dibuka dengan keras oleh Cynthia dari dalam membuat Pangeran Thalal hampir terjatuh ke dalam. Cynthia menarik baju Pangeran Thalal dengan keras membuat Pangeran Thalal langsung masuk ke dalam kamar. Cynthia membanting pintu kamar dengan cemberut.     

"Kalau adikmu itu berani mencari kakak yang baru maka aku akan memotongnya jadi dua"     

"Please sweetheart..Aku tidak berani. Adikku akan mencari kakaknya yang lama..." Kata Pangeran Thalal sambil kemudian mendekat.     

"Tidak!! Tidurkan dulu adikmu sekarang!! Atau aku akan menidurkannya selamanya " Cynthia mengacungkan kedua tangannya dengan posisi siap mencengkram.     

Tangan Pangeran Thalal langsung mengelus adiknya dan berbisik, " Dik..tidur yah.. malam ini kakakmu lagi galak banget. Yu tidur yu.." Kata Pangeran Thalal dengan wajah serius. Ia lalu mengikuti Cynthia naik ke atas tempat tidur.     

" Boleh Aku memelukmu ?" Bisik Pangeran Thalal sambil mendekatkan tubuhnya kepada tubuh istrinya.     

"Tidak ah.. nanti adikmu bangun terus.." Cynthia menolak keras. Ia benar - benar sangat letih hari ini.     

"Jangan khawatir sayang, Aku jamin dia akan terlelap sampai pagi. Dia sudah kuberi obat tidur" Bisik pangeran Thalal. " Lagi pula Aku mengerti Kau kelelahan. Aku tidak mau mengganggu Kau dan anak kita beristirahat. Aku ikhlas..."     

Cynthia tersenyum bahagia, Ia memeluk leher suaminya dan lalu terlelap di dalam dekapan Pangeran Thalal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.