CINTA SEORANG PANGERAN

Tawa Arani Bagaikan Gerhana Matahari



Tawa Arani Bagaikan Gerhana Matahari

0Sepanjang jalan Jonathan terus mengomeli hadiah yang diberikan Pangeran Thalal untuk keponakannya itu  kepada Arani. Arani hanya senyum - senyum kaku mendengarnya. Untungnya udara terasa sejuk karena banyaknya pepohonan sehingga musim panas ini tidak terlalu panas. Omelan Jonathan mirip omelan nenek - nenek yang sedang menghadapi kenakalan cucunya. Arani memalingkan wajahnya menatap daun bunga lilac yang bergoyang tertiup angin. Saking semangatnya mengomel, Jonathan sampai lupa kalau Ia sedang sakit. Kakinya yang kokoh, panjang, kekar dan berotot itu melangkah lebar - lebar dengan gaya berjalan yang gagah. Maklum saja sebagai atlit basket, kekokohan kaki adalah modal yang paling utama selain kekokohan tangannya.     
0

" Sungguh binatang peliharaan yang tidak lazim. Di mana -mana, orang itu memelihara kucing, anjing, ikan atau burung. Ini macan di pelihara. Ga ada kerjaan. Di berikan ke bayi lagi. Paman macam apa yang memberikan hadiah macan ? Jangan - jangan Pangeran Thalal itu sebenarnya tidak mau tersaingi jadi pewaris tahta kedua setelah Nizam sehingga Ia memberikan hadiah macan kepada keponakannya agar bisa memakan nya " Kata Jonathan membuat Arani langsung membekap mulut suaminya menggunakan tangan. Ia lalu menyeretnya ke sebuah tiang menekan tubuh Jonathan dengan keras.      

Mata indah Arani membulat lebar, Mulutnya berdesis keras, "Ssst...! Apa Kau sudah gila ? Berani benar berkata seperti itu. Tutup mulutmu! Bagaimana bisa Kau berkata seperti itu. Di kerajaan kami. Dikalangan para bangsawan memelihara binatang buas adalah prestise. Untuk menjaga harga diri dan martabat juga sebagai penjaga yang ampuh. Binatang itu jika tidak mengenali bau tuannya maka Ia akan langsung menerkam orang itu kecuali jika didampingi pengasuhnya. Ini dikalangan istana walaupun di Amerika. Kebanyakan penghuni rumah ini adalah orang Azura. Salah bicara maka taruhannya nyawa" Arani berkata sambil melotot. Mulutnya sampai naik ke atas membuat bibirnya yang sangat indah itu semakin indah.      

Jonathan menggelengkan kepalanya sambil diam karena mulutnya masih dibekap istrinya. 'Tenaga wanita ini benar - benar tenaga kuda. Tubuhku sampai tidak berkutik di tekan ke tiang dengan keras' Jonathan berkata dalam hatinya.     

"Lagipula ingat, binatang itu bukan macan tetapi cheetah " Kata Arani sambil kemudian melepaskan tangannya dari mulut suaminya. Mau cheetah khe, macan khe, buaya khe. Peduli amat! Pokoknya hewan itu sama - sama binatang buas yang sangat tidak layak dipelihara.     

Jonathan lalu balik mencekal tangan Arani lalu memutar posisi tubuh mereka lalu mendorong Arani dengan keras ke tiang sehingga sekarang Tubuh Arani yang menempel ke tiang. Arani melotot dan sebelum Ia berteriak Jonathan sudah membungkan mulut Arani dengan mulutnya. Ciuman Jonathan terasa memaksa dan menuntut membuat Arani gelagapan. Ia mau berontak karena beberapa pelayan yang melihat berteriak tertahan melihat adegan yang tidak layak tayang tapi membuat mata penasaran.     

Arani merasa ludahnya terasa kering dihisap terus menerus sehingga Ia berusaha meronta dan melepaskan diri dari jeratan suaminya. Tetapi Jonathan menahan tubuh Arani dan tidak berniat melepaskannya cepat - cepat. Ia masih belum puas. Sampai kemudian Arani tidak tahan lagi karena nafasnya mulai terasa sesak. Tangannya yang dicekal suaminya bergerak cepat kemudian kembali balik mencekal dan jemarinya menekan pergelangan tangannya sekuat tenaga hingga Jonathan merasakan sensasi seperti di jepit sebuah tang. Jonathan melepaskan ciumannya dan langsung mengaduh - ngaduh sambil memegang pergelangan tangannya yang terlihat biru.     

"Aakh..i it's hurt sweetheart " Kata Jonathan sambil meringis, Ia mengusap - usap pergelangan tangannya. Mulutnya manyun, Ia rugi banget, ciumannya lepas dan tangannya kesakitan.     

Arani mencibir sambil mengusap bibirnya yang memerah basah. " Kau memaksaku."Kata Arani dengan santai lalu kembali berjalan meninggalkan Jonathan yang langsung mengejarnya. Tetapi kemudian Jonathan menghentikan langkahnya dan mulai mengerang kesakitan. Akibat pergerakan yang tidak terkontrol oleh dirinya sendiri, luka bekas dikhitan-nya terbuka dan mulai berdarah dan itu rasanya sangat menyakitkan. Arani terkejut mendengar suaminya merintih hebat. Saking sakitnya Jonathan sampai berkaca - kaca.     

"Kau kenapa ?" Tanya Arani sambil menghampiri suaminya. Dan Ia terkejut melihat darah sedikit merembes ke celana. Arani berjongkok untuk memastikan darah di celana suaminya.     

"Kau berdarah lagi? Makanya kalau berjalan pelan - pelan jadi tergesek - gesek dan berdarah lagi " Arani benar - benar lupa dengan rasa malunya karena cemas kepada luka suaminya. Lalu Ia kembali membopong Jonathan membawanya ke kamar.     

"Sh*t Arani.. mengapa kau selalu membopongku bagaikan seorang pengantin laki- laki membopong pengantin wanita ?  Aku sangat malu. Kau tidak lihat para pelayan dan penjaga menatapku dengan aneh ? Aku ini laki - laki dan kau wanita. Ayo lepaskan! cepat !! Aku malu. " Kata Jonathan memprotes tindakan istrinya yang baginya sangat memalukan.      

"Ooh..begitu? Baiklah. As your wish*).." Kata Arani sambil menjatuhkan tubuh Jonathan ke bawah. Buk! Tubuh Jonathan langsung menghantam lantai. Jonathan langsung menjerit kesakitan, pantat dan punggungnya terasa patah karena benturan.     

"Kau..benar - benar wanita yang mengerikan. Mengapa Kau menjatuhkan Aku ke lantai ?" Kata Jonathan sambil mengaduh - aduh. Sekarang bukan hanya kemal*annya yang sakit, punggung dan pant*tnya juga sakit.      

Arani berbalik sambil mengerutkan keningnya. " Bukankah Kau yang minta Aku lepaskan. Sekarang Aku lepaskan Kau malah marah ?"     

"Tapi engga dibanting ke lantai juga kali!. Apakah Aku ini sekarung batu ?" Kata Jonathan sambil bersungut - sungut. Tangannya mengusap pinggangnya yang seperti patah. Diam - diam Jonathan bersyukur bahwa Ia seorang atlit dan memiliki ilmu bela diri sedikit sehingga fisiknya cukup kuat. Seandainya Ia hanya pria biasa maka habislah tubuhnya jadi bulan - bulanan istri sendiri. Tenaga Arani setara dengan lima laki - laki normal. Ditambah pembawaannya yang kaku membuat Arani terlalu perkasa untuk mendapat sebutan seorang wanita.     

Melihat suaminya meringis kesakitan Arani jadi tertawa kecil. Tawanya ditahan tetapi tetap saja terlihat dan suaranya terdengar . Arani sangat jarang tertawa sehingga ketika tertawa maka pipinya menjadi memerah bagaikan kulit apel yang ranum.Melihat pemandangan langka di depannya, Jonathan sampai tidak berkedip saking terpesonanya. Dadanya berdebar keras dan tubuhnya mengejang. Tapi ketika tubuh yang lain malah tegang maka darah semakin merembes keluar. ' Oh..sial..rasanya sangat menyakitkan. Walau bagaimanapun senyuman Arani yang langka bagaikan habitat hewan yang dilindungi itu setimpal dengan rasa sakit Jonathan.     

Sehingga rasa sakit Jonathan seakan sedikitnya terobati. Arani lalu menutup tawanya kemudian  berjalan mendahului Jonathan menuju kamar mereka. Lagi - lagi Jonathan mengeluh. Tawa Arani jarang terlihat, sekalinya tertawa waktunya sangat singkat. Bagaikan gerhana matahari saja. Jonathan menahan nafasnya. Ia lalu berdiri dan kembali berjalan mengikuti Arani. Tetapi langkahnya tidak terlalu cepat lagi sekarang. Jonathan menyeret kakinya perlahan, Ia menggigit bibirnya menahan perih. Agaknya karena Jonathan berjalan kesana dan kemari membuat lukanya sedikit terinfeksi dan itu memang menimbulkan rasa sakit.     

***     

*) As your wish = sesuai keinginanmu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.